Anda di halaman 1dari 4

Otitis Eksterna (OE) adalah peradangan atau infeksi pada saluran

pendengaran bagian luar (MAE), daun telinga, atau keduanya. Penyakit ini
sering dijumpai pada daerah-daerah yang panas dan lembab (tropis) dan
jarang pada iklim-iklim sejuk dan kering. Indonesia merupakan negara tropis
sehingga kasus Otitis Eksterna sering terjadi.
Pola hidup bersih dan beberapa kebiaasaan lain seperti kebiasaan mengorekngorek telinga merupakan hal penting lain yang berpengaruh terhadap
kejadian otitis eksterna. Sehingga pasien perlu untuk diedukasi mengenai
pola prilaku hidup bersih serta kebiasaan-kebiasaan yang harus dihindari
untuk mencegah kasus serupa terulang kembali. Prognosis dari kasus otitis
eksterna secara umum baik namun tingkat kekambuhannya cukup tinggi
terutama jika higienitas masih buruk. Beberapa komplikasi dari otitis
eksterna diantaranya perikondritis dan selulitis.
Penyakit ini merupakan penyakit umum yang dapat ditemukan pada semua
kelompok umur. Otitis eksterna ( OE ) biasanya merupakan infeksi bakteri
akut kulit saluran telinga (paling sering disebabkan Pseudomonas aeruginosa
atau Staphylococcus aureus, tetapi juga dapat disebabkan oleh bakteri lain,
virus, atau infeksi jamur).
Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang
dapat menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya
seluruh liang telinga terlibat, tetapi pada furunkel liang telinga luar dapat
dianggap pembentukan lokal otitis eksterna. Otitis eksterna difusa
merupakan tipe infeksi bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh
pseudomonas, stafilokokus dan proteus, atau jamur.
Otitis Eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang
disebabkan infeksi jamur, bakteri, dan virus. Faktor yang mempermudah
radang telinga luar adalah perubahan pH di liang telinga, yang biasanya
normal atau asam. Bila pH menjadi basa, proteksi terhadap infeksi menurun.
Otitis eksterna, juga dikenal sebagai telinga perenang atau swimmers ear,
adalah radang telinga luar baik akut maupun kronis. Kulit yang melapisi
saluran telinga luar menjadi merah dan bengkak karena infeksi oleh bakteri
atau jamur dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di liang telinga,
deskuamasi, sekret di liang telinga, dan kecenderungan untuk kambuh
kembali. Pengobatan amat sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan
penderita terutama dalam menjaga kebersihan liang telinga.
OE paling sering disebabkan oleh bakteri patogen namun dapat juga
disebabkan oleh jamur (otomokosis). Dalam sebuah penelitian, 91% kasus

OE disebabkan oleh karena bakteri. Dan penelitian lainnya juga menemukan


bahwa sebanyak 40% kasus OE tidak memiliki mikroorganisme primer
sebagai agen penyebab. Bakteri penyebab yang paling umum adalah
Pseudomonas spesies (38% dari semua kasus), Staphylococcus spesies, dan
anaerob dan organisme gram negatif.
Faktor Resiko penyakit otitis eksterna antara lain :

Suka membersihkan atau mengorek-ngorek telinga dengan cotton


buds, ujung jari atau alat lainnya
Kelembaban merupakan faktor yang penting untuk terjadinya otitis
eksterna.
Sering berenang, air kolam renang menyebabkan maserasi kulit
dan merupakan sumber kontaminasi yang sering dari bakteri
Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarna
rambut yang bisa membuat iritasi, yang memungkinkan bakteri
dan jamur untuk masuk
Kanal telinga sempit
Infeksi telinga tengah
Diabetes.

Keluhan dan Tanda gejala

Otalgia (nyeri telinga)


Rasa penuh ditelinga
Gatal
Discharge (Awalnya, debit mungkin tidak jelas dan tidak berbau,
tetapi dengan cepat menjadi bernanah dan berbau busuk)
penurunan pendengaran
tinnitus
Demam (jarang)
Gejala bilateral (jarang).

Dari pemeriksaan dokter ditemukan sebagai berikut:

Nyeri tekan tragus


Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
Discharge purulen
Eczema dari daun telinga
Adenopati Periauricular dan servikal
Demam (jarang)

Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya,
termasuk kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang
mastoid, sendi temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam saraf kranial
VII (wajah), IX (glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau XII
(hypoglossal) dapat terpengaruh.
Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit,
pembuangan debris dari kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat
topikal untuk mengontrol edema dan infeksi, dan menghindari faktor
pencetus.

Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternal


dengan irigasi atau dengan menggunakan kuret plastik lembut atau
kapas di bawah visualisasi langsung. Pembersihan kanal meningkatkan
efektivitas dari obat topikal.
Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah
pH
dan untuk
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme),
kortikosteroid (untuk mengurangi peradangan), agen antibiotik, atau
agen antijamur.
-

Infeksi ringan: otitis eksterna ringan biasanya merespon dengan


penggunaan agen acidifying dan kortikosteroid. Sebagai alternatif,
campuran perbandingan (2:1) antara alkohol isopropil 70% dan
asam asetat dapat digunakan.

Infeksi sedang: Pertimbangkan penambahan


antijamur ke agen acidifying dan kortikosteroid.

Antibiotik oral digunakan pada pasien dengan demam,


imunosupresi, diabetes, adenopati, atau pada individu-individu
dengan ekstensi infeksi di luar saluran telinga.

Dalam beberapa kasus, kasa (dengan panjang 1/4 inci) dapat


dimasukkan ke dalam kanal, dan obat ototopic dapat diterapkan
secara langsung ke kasa (2-4 kali sehari tergantung pada frekuensi
dosis yang dianjurkan dokter). Setelah kasa digunakan, harus
dicabut kembali 24-72 jam setelah insersi.

Pada kasus pasien dengan tympanostomy atau diketahui adanya


perforasi, persiapkan non-ototoxic topical (misalnya, fluorokuinolon,
dengan atau tanpa steroid).

Komplikasi

antibiotik

dan

Perikondritis
Radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma
atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan
perikondrium dan kartilago telinga luar. Umumnya trauma berupa laserasi
atau akibat kerusakan yang tidak disengajakan pada pembedahan telinga.
Adakalanya perikondritis terjadi setelah suatu memar tanpa adanya
hematoma. Dalam stage awal infeksi, pinna dapat menjadi merah dan
kenyal. Hal ini diikuti oleh pembengkakan yang general dan membentuk
abses subperikondrial dengan pus terkumpul di antara perikondrium dan
tulang rawan dibawahnya. 4,7
Selulitis
Peradangan pada kulit dan jaringan subkutan yang dihasilkan dari infeksi
umum, biasanya dengan bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Hal ini
dapat terjadi sebagai akibat dari trauma kulit atau infeksi bakteri sekunder
dari luka terbuka, seperti luka tekanan, atau mungkin terkait dengan trauma
kulit. Hal ini paling sering terjadi pada ekstremitas, terutama kaki bagian
bawah.

Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor
pencetusnya dapat dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika
kebersihan telinga tidak dijaga, adanya riwayat penyakit tertentu seperti
diabetes yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan tidak
menghindari faktor pencetus dengan baik.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit otitis eksterna
adalah sebagai berikut:

Tidak mengorek-ngorek telinga dengan cotton bad terlalu sering dan


terlalu dalam.
Tidak mengorek-ngorek telinga dengan jari dan selalu mencuci tangan.
Jika berenang gunakan penutup telinga untuk menghindari air yang
masuk.
Hindari penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan
pewarna rambut yang bisa membuat iritasi.
Untuk penderita diabetes agar secara ketat dan rutin melakukan
pengobatan dan pencegahan terhadap komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai