Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Melihat makin pesatnya perkembangan teknologi industri dewasa ini, sampai
saat ini kebutuhan alat tranportasi semakin meningkat untuk mengangkat dan
mengangkut barang-barang yang dibutuhkan manusia demi kelancaran proses kerja
dalam suatu departemen atau industi. Hal ini dapat di lihat sejak bahan diterima ditempat
penerimaan sampai dipindahkan ketempat penyimpanan bahan, kemudian bahan tersebut
diolah dan harus dipindahkan kembali. Demikianlah seterusnya sampai barang tersebut
selesai diproses dan dipindahkan ke gudang penyimpanan.
Untuk memenuhi kebutuhan transportasi tersebut dibutuhkan adanya kegiatan
pemindah bahan ( material handling ). Dalam hal ini Forklift adalah salah satu alat
pemindah bahan yang efektif untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan
barangbarang dalam jumlah yang banyak dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Dengan adanya alat ini maka dapat mengurangi pemakaian tenaga manusia dan
menghemat jam kerja. Untuk membantu proses kerja dari forklift mulai dari
pengangkatan, pemindahan dan penurunan beban maka Fork (garpu) selain dapat
dinaikkan dan diturunkan, juga dapat dimiringkan ke depan dan ke belakang. Untuk
mempermudah forklift mengambil atau melepaskan beban maka fork dapat dimiringkan
ke depan, sehingga fork (garpu) dapat dengan mudah masuk atau keluar dari bawah
pallet.
Sistem hidroliklah yang menggerakkan fork tersebut, menghasilkan fluida
bertekanan yang akan menggerakkan fork ke atas, bawah, miring ke depan, dan miring
ke belakang. Tidak hanya fork yang di gerakan oleh sistem hidrolik, steering unitpun di
gerakan oleh sistem hidrolik juga. Maka dari itu, sistem hidrolik adalah alat yang sangat
penting di dalam forklift dan juga dalam mempermudah pekerjaan manusia. Sangat
pentingnya sistem hidrolik ini maka diperlukan perawatan secara berkala agar
pemakaiannya lama dan tidak mengeluarkan biaya yang tinggi bila terjadi kerusakan
yang fatal.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 1

I.2 Tujuan
Tujuan dari pembahasan system kerja hidrolik ini adalah:
1. Dengan pembuatan laporan ini mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang
fungsi setiap komponen dari system kerja hidrolik.
2. Dengan pembuatan laporan ini mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari
system hidrolik dan aplikasinya pada dunia otomotif.
3. Dengan pembuatan laporan ini mahasiswa dapat mengetahui masalah pada
system hidrolik beserta penyebab dan cara mengatasinya.
4. Dengan pembuatan laporan ini diharapkan mahasiswa mampu membuat inofasiinofasi baru yang berhubungan dengan system kerja hidrolik.
I.3 Batasan Masalah
Agar batasan yang dikemukakan tidak terlalu melebar, maka diberikan batasan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kontruksi dari sistem kerja hidrolik.
b. Bagaimana cara kerja sistem hidrolik.
c. Bagaimana gangguan yang sering terjadi pada komponen-komponen pada
system kerja hidrolik dan cara memperbaiki kerusakan-kerusakan berdasarkan
analisa dari kerusakan yang terjadi.
I.4 Metode Penulisan
Beberapa metode yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek adalah:
1. Metode observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan mempelajari secara langsung
dilapangan.
2. Metode wawancara
Metode ini dilakukan dalam bentuk wawancara atau tanya jawab kepada
pembimbing dan mekanik.
3. Metode studi literature
Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari manual book pada sistem
hidrolik forklift yang diamati, selain itu juga mempelajari buku-buku penunjang
yang berada di perpustakaan.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 2

I.5 Sistematika Penulisan


a. BAB I. Pendahuluan. Pada bab ini di bahas mengenai latar belakang, tujuan,
batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
b. BAB II. Profil PT. Pupuk Kaltim, Tbk. Pada bab ini diuraikan mengenai profil
dari perusahaan PT. Pupuk Kaltim, Tbk.
c. BAB III. Landasan Teori. Pada bab ini dibahas istilah, pengertian, dan macammacam pompa hidrolik beserta sifat-sifat oli.
d. BAB IV. Pembahasan. Pada bab ini membahas tentang fungsi kerja dari bagianbagian sistem hidrolik, skematik, trouble shooting, dan juga perawatan pada
forklift.
e. BAB V. Penutup. Berisi saran dan kesimpulan tentang sistem hidrolik pada
forklift.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 3

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
II.1

Sejarah Lahirnya PT. Pupuk Kalimantan Timur


Proyek PT. Pupuk Kalimantan Timur lahir dari rencana pemerintah untuk

menjawaab kebutuhan pupuk dan pangan di Indonesia. Pada mulanya PT. Pupuk
Kalimantan Timur dikelolah oleh pertamina sebagai unit pabrik terapung yang terdiri dari
1 unit pabrik Amoniak dan 1 Unit pabrik Urea dengan beberapa bangunan pendukungnya
di lepas pantai. Namun setelah meninjau dan menilai kembali konsep pabrik terapung ini,
dengan memperhatikan aspek teknis dan bahan baku maka pembangunan pabrik
dilakukan di darat.
Pada tahun 1976 berdasarkan Kepres No. 39 dilakukan serah terima proyek ini
dari Pertamina ke Departemen Perindustrian, dalam hal ini, Direktorat Jenderal Industri
Kima Dasar pada tahun 1976. Setelah penyelesaian proses hukum dalam rangka serah
terima peralatan pabrik di Eropa, maka pada tanggal 7 Desember 1977 didirikan sebuah
Perseroan Negara untuk mengelola perusahaan ini dengan nama PT. Pupuk Kalimantan
Timur. Dengan tujuan utama adalah untuk melaksanakan, serta mendukung kebijakan
pemerintah dalam pengembangan industri dan ekonomi Nasional, khususnya indutri
pupuk dan kimia. Bahan baku utama pabrik yang berlokasi di Bontang ini adalah gas
alam yang disalurkan melalui pipa sepanjang 60 km yang terentang antara Bontang dan
Muara Badak. PT. Pupuk Kalimatan Timur berdiri diatas lahan seluas 493 ha dan saat ini
sedang mengoperasikan 4 unit Pabrik Amonia dan Unit pabrik Urea dengan total
kapasitas produksi 1.850.000 ton Amoniak dan 2.980.000 ton Urea per tahun.

Gambar 2.1 pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 4

II.2

Logo Perusahaan

Gambar 2.2 Lambang PT. Pupuk Kalimantan Timur


Makna dari unsur-unsur yang ada pada logo perusahaan PT. Pupuk Kalimantan
timur yaitu sebagai berikut:
1. Segilima berwarna biru, melambangkan pancasila yang merupakan landasan adil
perusahaan.
2. Daun dan buah, melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
3. Lingkaran putih kecil, melambangkan letak lokasi Bontang dekat khatulistiwa.
4. Garis merah horizontal dari kiri-kanan melambangkan garis khatulistiwa.
5. Warna biru melambangkan keluasan wawasan.
6. Warna merah melambangkan dinamika kewiraswastaan.
II.3

Visi Dan Misi PT. Pupuk Kalimantan Timur


Visi
Menjadi perusahaan agro-kimia yang memliki reputasi prima di kawasan Asia.
Misi
1. Menyediakan produk-produk pupuk, kimia, agro dan jasa pelayanan pabrik
serta perdangan yang berdaya saing tinggi.
2. Memaksimalkan nilai perusahaan melalui pengembangan sumber daya
manusia dan menerapkan teknologi mutakhir.
3. Menunjang program ketahanan pangan nasional dengan penyediaan pupuk
secara tepat.
4. Memberikan manfaat bagi pemegang saham, karyawan dan masyarakat
serta peduli pada lingkungan.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 5

II.4

Motto
Kami hadir dalam semangat pionir Kami kuat ditempa oleh tantangan Kami

maju dengan karya bermutu.


II.5

Budaya Dan Nilai-Nilai Budaya Perusahaan


1. Integritas ( integrity )
2. Kebersamaan ( Team Work )
3. Unggul ( Excellent Achievement )
4. Kepuasan pelanggan ( Customer )
5. Tanggap ( Proactive )

II.6

Lokasi Pabrik
Pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur terletak di wilayah pantai Kota Bontang,

kurang lebih 121 km sebelah utara Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Secara

geografis

PT.

Pupuk

Kalimantan

Timur

terletak

pada

0 1046,9

2930,6LUdan117BT. Pabrik seluas 493 Ha. Di sebelah selatan lokasi pabrik (sekitar

10 km) terdapat lokasi pabrik pencairan gas alam, PT. Badak NGL Co. Perumahan dinas
karyawan terletak sekitar 6 km sebelah barat pabrik dengan areal seluas 765 Ha. Pada
daerah tersebut juga terdapat perumahan BTN untuk karyawan.

Gambar 2.3 Lokasi PT. Pupuk Kalimantan Timur


Transportasi ke daerah Bontang dapat melalui jalan darat, laut, maupun udara.
Jalur udara menggunakan pesawat PT. Pupuk Kalimantan Timur dari Balikpapan yang
terbang dengan jadwal rutin sekali setiap hari. Transportasi udara tersebut memakan
waktu 45 menit perjalanan. Pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur didirikan di lokasi
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 6

tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:


1. Lokasi dekat dengan sumber bahan baku berupa gas alam.
2. Lokasi dekat dengan pantai sehingga memudahkan pengangkutan.
3. Lokasi berada di tengah daerah pemasaran pupuk untuk ekspor maupun
pemasaran dalam negeri.
4. Pemetaan Zone Industry.
5. Peluang untuk perluasan pabrik karena luasnya lahan yang dimiliki.

II.7

Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Pupuk Kalimantan Timur ditunjukkan pada gambar

dibawah ini :

Gambar a
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 7

Gambar b

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 8

Gambar c
Gambar 2.4 ( a,b,c) Adalah Struktur Organisasi Perusahaan.

II.8

Unit dan Fasilitas Produksi


Saat ini PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki lima buah pabrik pupuk urea

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 9

dengan kapasitas total sebanyak 2.980.000 ton per tahun meliputi pabrik Kalimantan
Timur 1, Kalimantan Timur 2, Kalimantan Timur 3, POPKA, dan Kalimantan Timur 4
serta empat buah pabrik ammonia dengan kapasitas total sebanyak 1.850.000 ton
amoniak per tahun. Selain itu PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki program andalan
seperti program demonstration plot (demplot) serta PT. Pupuk Kalimantan Timur telah
memproduksi pupuk organik dengan merek Zeorganik dengan membangun kerjasama
dengan mitra usaha.
Adapun profil dari masing-masing pabrik meliputi:
1. Kalimantan Timur 1

Gambar 2.5 Pabrik Kalimantan Timur 1


Kapasitas produksi
Urea

700.000 ton/tahun.

Amonia :

595.000 ton/tahun.

Pabrik Kalimantan Timur 1 yang merupakan pengalihan pabrik pupuk


terapung, diresmikan tanggal 29 oktober 1998. Pabrik iini menggunakan
proses lurgi untuk amoniak dan stamikarbon untuk urea.

2. Kalimantan timur 2

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 10

Gambar 2.6 Pabrik Kalimantan Timur 2


Kapasitas produksi :
Urea
:
Amonia :

570.000 ton/tahun.
595.000 ton/tahun.

Pabrik Kalimantan Timur 2 diresmikan bersama dengan Kalimantan


Timur 1 dengan menggunakan proses Kellogg untuk amoniak serta
stamicarbon untuk urea.
3. Kalimantan timur 3

Gambar 2.7 Pabrik Kalimantan Timur 3


Kapasitas produksi :
Urea

570.000 ton/tahun.

Amonia :

330.000 ton/tahun.

Pabrik Kalimantan Timur 3 diresmikan pada tanggal 4 april 1989.


Pabrik dengan teknologi hemat energy ini menggunakan proses Haldor topsoe
dan Stamicarbon untuk urea.
4. Popka

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 11

Gambar 2.8 Pabrik Popka


Kapasitas Produksi :
Urea

570.000 ton/tahun.

Proyek

optimalisasi pupuk

Kalimantan

Timur

(POPKA)

hanya memproduksi urea merupakan proyek optimalisasi Kalimantan Timur


yang diresmikan pada tanggal 7 juli 1999. POPKA merupakan pabrik urea
granule pertama di Indonesia dengan menggunakan proses stamicarbon untuk
urea.
5. Kalimantan timur 4

Gambar 2.9 Pabrik Kalimantan Timur 4


Kapasitas produksi :
Urea

570.000 ton/tahun.

Amonia :

330.000 ton/tahun.

Unit urea Pabrik Kalimantan Timur 4 diresmikan pada tanggal 3 juli


2002 dan unit amoniak Kalimantan Timur 4 diresmikan oleh presiden RI pada
tanggal 31 Mei 2004. Kalimantan Timur 4 juga memproduksi urea granul.
6. Kalimantan timur 5

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 12

Gambar 2.10 Pabrik Kalimantan Timur 5


Kapasitas produksi :
Urea

Amonia :

1.015.000 ton/tahun.
850.000 ton/tahun.

Pabrik Kaltim-5 milik PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) telah


mulai beroperasi sejak Januari 2015. Dan targetnya, pabrik ini menjadi
penghasil amonia dan urea terbesar di Asia Pasifik.
Pabrik ini menggunakan proses holdor topsoe untuk amoniak dan snamprogetti
untuk urea.
Sejak dikembangkan pada tahun 2002, pupuk Kalimantan Timur mulai
mensosialisasikan NPK Pelangi kepada masyarakat melalui program demonstration plot
(demplot) yaitu semacam lahan percontohan di area pertanian. Hasil demplot yang telah
dilaksanakan menunjukkan bahwa produk ini dapat meningkatkan produktifitas pertanian
hingga rata-rata 30%.
Untuk memenuhi kebutuhan NPK pelangi di daerah pemasaran Kalimantan,
Sulawesi, Jawa, Sebagian Sumatera, Bali serta Nusa Tenggara, Pupuk Kalimantan Timur
mendirikan 3 pabrik yang telah diresmikan pada tahun 2004 yaitu Bontang, Semarang
dan Surabaya. Masing-masing untit produksi dioperasikan oleh perusahaan patungan
terkait yaitu PT. Pukati Pelangi Agromakmur (Semarang) dan PT. Pukati Pelangi Tani
Mukti (Surabaya) dengan Kapasitas produksi : 350.000 ton/tahun.

Gambar 2.11 NPK Pelangi


II.9

Proses Produksi
1. Pabrik Amonia
Gas alam dilewatkan ke Reaktor Desulphurizer untuk menghilangkan

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 13

senyawa belerang yang terkandung di dalamnya. Gas yang sudah bersih di


campur dengan air dan dipanasskan lagi kemudian direaksikan di Primary
Reformer hasil reaksi berupa Gas Karbondioksida dan Gas Hidrogen. Gas hasil
reaksi ini di kirim ke Secondari Reformerdan direaksikan dengan udara, maka
dihasilkan gas Gas Hidrogen, Nitrogen, dan Karbon Monoksida. Gas-gas
tersebut direaksikan di shift Converter (HTS) dan (LTS) untuk mengubah Gas
Karbon

Monoksida

menjadi

Karbondioksida

dan

Hidrogen.

Gas-gas

Karbondioksida dipisahkan dari Gas Nitrogen dan Hidrogen pada unit CO 2


Remaval. Gas karbondioksida yang sudah terpisah di kirim ke pabrik Urea untuk
bahan baku pembuatan Urea. Gas Nitrogen dan Gas Hidrogen yang disebut
sebagai gas syinthesa, dimurnikan dari sisa-sisa Karbondioksida dan Karbon
Monoksida pada Reaktor Methanator. Kemudian Gas Hidrogen dan Gas
Nitrogen direaksikan di dalam Ammonia Converter agar menjadi Gas Amonia.
Gas Amonia Amonia di dinginkan sehinga menjadi Amonia Cair. Ammonia cair
o

temperature kira-kira (positif) 30 C dikirim ke pabrik Urea untuk di pproses


menjadi Urea, sedangkan sebagian di simpan dalam tangki penyimpanan
o

Ammonia (Storage) dengan temperature kira-kira (Negatif) 30 C sebelum


dikapalkan. Proses pembuatan Ammonia di pabrik Kalimantan Timur 1 sampai
Kalimantan Timur 4 pada prinsipnya hamper sama tetapi menggunakan suhu dan
tekanan berbeda-beda pada beberapa tahapan prosesnya.

2. Pabrik Urea
Ammonia Cair dan Gas Karbondioksida yang datang dari pabrik
Ammonia direaksikan di Mixer dan terbentuk Ammonium Karbamat yang
selanjutnya dihidrolisa di dalam Reaktor menjadi Urea dan Air. Urea yang
terbentuk selanjutnya dipisahkan dari Ammonium Karbamat dan Air dengan cara
proses Flashing. Pada proses ini Ammonium Karbamat akan terpisah kembali
menjadi Gas Amonia dan Gas Karbondioksida dan kedua Reaktan ini di
kembalikan lagi ke Mixer. Proses ini disebut dengan Resirkulasi yang dilakukan
dalam dua tahap. Untuk memisahakn Urea dari larutan dilakukan proses
pemekatan dengan cara penguapan. Larutan yang sudah pekat sekal akan
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 14

terbentuk Kristal, Kristal Urea yang terjadi di kirim kemenara pembutir (priling
Tower). Butir-butir Urea yang terjadi di kirim ke gudang pupuk curah dengan
Conveyer dan Elevator sebelum dikapalkan, dan sebagian dikemas di unit
pengantongan. Dalam proses pembuatan Urea, di pabrik Kalimantan Timur 2
dan Kalimantan Timur 3 digunakan proses Stripping yang merupakan proses
yang mutakhir. Di pabrik Kalimantan Timur 4 dengan proses operasi Urea
Granular (Granulator).
II.10 Merek Dagang
a) Daun Buah

Gambar 2.12 Merek Dagang Pupuk Daun Buah


Arti lambing merek dagang Pupuk Daun Buah :
a. Logo diolah melalui penggabungan simbol daun buah yang sudah
menjadi simbol/ikon dari Pupuk Kalimantan Timur dengan ilustrasi
stilasi daun.
b. Simbol daun buah mewakili perusahaan Pupuk Kalimantan Timur
yang sudah dikenal.
c. Daun hijau melebar dan mengembang melambangkan kesuburan,
hasil yang bermanfaat serta kemakmuran.
d. Warna merah menggabarkan dinamika dan kecerahan harapan.
e. Warna hijau menggambarkan karakter sejuk, kesuburan, dan
kemakmuran sesuai dengan esensi pupuk yang member kesuburan
tanah.
f. Warna biru menggambarkan kemajuan dan manfaat teknologi.

b) Merek Mandau

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 15

Gambar 2.13 Merek Dagang Pupuk Urea Mandau

Arti lambang merek dagang Pupuk Urea Mandau :


a. Daun sebanyak 17 melambangkan kemakmuran salah satu cita-cita
kemerdekaan.
b. Mandau merupakan alat untuk membuat lahan pertanian yang
dipergunakan

penduduk

asli

Kalimantan,

melambangkan

kepeloporan perusahaan dalam mengembangkan usah pertanian.


c. Mandau

berjumbai

lima

melambangkan

keluasan

wawasan

pemasaran.
d. Warna merah melambangkan dinamika kewirausahaan.

c) Merek Pelangi

Gambar 2.14 Merek Dagang Pupuk NPK Pelangi


Arti lambang merk dagang Pupuk NPK Pelangi :
a. Logo terdiri dari simbolisasi pelangi yaitu tiga bidang lengkung
dengan warna dasar unsure cahaya, merah, hijau, dan biru (R,G,B).
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 16

b. Daun hijau melebar dan mengembang melambangkan kesuburan,


hasil yang bermanfaat serta kemakmuran.
c. Tulisan Pupuk Kalimantan Timur berwarna biru menampilkan
identitas produsen untuk melengkapi ikon daun buah yang sudah
ada.
d. Pemilihan

tipografi/huruftanpa

kaki

megesankan

modernitas,

terbuka, dan responsive terhadap perkembangan.


e. Warna merah melambangkan dinamika dan kecerahan harapan
f. Warna hijau melambangkan karakter sejuk, kesuburan, dan
kemakmuran sesuai dengan esensi Pupuk yang member kesuburan
tanah.
g. Warna biru menggambarkan kemajuan dan manfaat teknologi.
II.11 Spesifikasi Produk
1. Urea
Pupuk Urea, disebut pupuk Nitrogen (N), memiliki kandungan nitrogen
46%. Urea dibuat dari reaksi antara amoniak dengan karbon dioksida dalam
suatu proses kimia menjadi urea padat dalam bentuk prill (ukuran 1-3,35 mm)
atau granul (ukuran 2-4,75 mm) yang keduanya diproduksi oleh Pupuk
Kalimantan Timur. Urea prill paling banyak digunakan untuk tanaman pangan
dan industri, sedangkan urea granul lebih cocok untuk tanaman perkebunan.
Urea Pupuk Kalimantan Timur dipasarkan dan dijual kesektor domestik dengan
menggunakan merk dagang Urea Daun Buah dan Urea Mandau. Produk Urea
Pupuk Kalimantan Timur dalam perdagangan mematuhi standar SNI 02-28011998 (HS: 3102.10.00.00). PT Pupuk Kalimantan Timur memproduksi 2 (dua)
jenis pupuk Urea, yaitu:
a. Urea Prill
b. Urea Granule
Spesifikasi teknis kedua macam pupuk Urea tersebut adalah sama hanya
berbeda dalam hal ukuran butiran, dimana pupuk Urea Granul lebih besar dan
mengandung lebih banyak anti cacking. Lihatlah table dibawwaa ini :
No

Spesifikasi

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 17

Urea Prill

Urea Granul

46 % (Minimal)1-3,35

Kandunagan Nitrogen

46 % (Minimal)1-3,35 mm

Ukuran Butiran

1-3,35 mm

2-4,75 mm

Kandungan Air

0,5 % (Maksimal)

0,5 % (Maksimal)

Biuret

0,5 % (Maksimal)

0,5 % (Maksimal)

Putih dengan perlakuan

Putih dengan
perlakuan

anti cacking

anti cacking

Dalam karung 50 kg atau

Dalam karung 50 kg

Curah

atau curah

Warna

Kemasan

mm

Tabel 2.1 Spesifikasi Teknis Kedua Jenis Pupuk Urea


2. Ammonia
Pupuk Kalimantan Timur memiliki empat pabrik amoniak yang
berbahan baku gas alam dengan kapasitas terpasang mencapai total 5.600 ton per
hari. Amoniak produksi pupuk Kalimantan Timur diperdagangkan dalam bentuk
cair dengan kemurnian minimal 99,5 % dan campuran (impurity) berupa air
maksimal 0,5 %. Amoniak dibuat dari bahan baku gas bumi yang direaksikan
dengan udara dan steam yang diproses pada suhu dan tekanan yang tinggi
melalui beberapa katalisator di dalam pabrik. Produk Amoniak Pupuk
Kalimantan Timur menurut World Custom Organization dikelompokkan dalam
Harmonized System Code, HS: 2814.10.00.00.
Deskripsi produk dari Amoniak sebagai berikut :

II.12

Kandungan amoniak 99,5%


Kandungan air 0,5% max
Kandungan minyak 10 ppm max

Fasilitas Pabrik
PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki 4 buah dermaga dengan daya tampung

kapal yang berbeda yaitu Dermaga I (6.000 DWT), Dermaga II (40.000 DWT), Dermaga
III (20.000 DWT), dan Dermaga Quadrant Arm Loader (40.000 DWT). Dengan
kedalaman dermaga yang dapat disinggahi kapal berdaya muat hingga puluhan ribu
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 18

DWT, PT. Pupuk Kalimantan Timur juga memiliki ammonia storage dengan kapasitas 52
ribu ton, gedung urea curah dengan kapasitas 70 ribu ton dan gudang pengantongan
dengan kapasitas 10 ribu ton. Untuk menjaga kualitas produk PT. Pupuk Kalimantan
Timur memiliki laboratorium uji mutu yang hasilnya telah mendapat pengakuan dari
Badan Sertifikasi Internasional, ISO 17025. Di bidang pemeliharaan dan pengadaan alatalat pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki gudang spare part, bengkel, dan
Industri Peralatan Pabrik.
II.13 Pemasaran Hasil Produksi
a.

Pemasaran Pupuk Urea


Produk-pupuk urea PT. Pupuk Kalimantan Timur didistribusikan untuk
memenuhi kebutuhan di Indonesia bagian timur dan tengah yang meliputi
daerah:
1. Jawa Timur
2. Bali
3. Kalimantan Timur
4. Kalimantan Tengah
5. Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi
Utara
6. NTB dan NTT
7. Maluku
8. Irian Jaya
9. Jawa Tengah
Untuk pemasaran pupuk urea ke luar negeri yang dilayani oleh PT.
Pupuk Kalimantan Timur berdasarkan kuota dari APPI meliputi:
1. Malaysia
2. Vietnam
3. Jepang
4. China
5. Srilangka
6. Philipina

b. Pemasaran Ammonia
Produk ammonia sebagian besar diekspor ke luar negeri, antara lain:
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 19

1. Korea Selatan
2. India
3. Yordania
4. Tanzania
5. Spanyol
c. Dibawah ini peta wilayah daerah pemasaran PT. Pupuk Kalimantan Timur :
Daerah pemasaran pupuk di Dalam Negeri meliputi 2/3 wilayah
Indonesa sebagaimana gambar berikut ini :

Gambar 2.15 Wilayah Pemasaraan Dalam Negeri PT. Pupuk Kalimantan Timur

Sedangkan daerah pemasaran ekspor PT. Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat
pada peta berikut ini :

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 20

Gambar 2.16 Wilayah Pemasaran Luar Negeri PT. Pupuk Kalimantan Timur
II.14 Jenis Perusahaan
Pada saat ini PT. Pupuk Kalimantan Timur, mengoperasikan 5 buah pabrik yaitu
pabrik Kalimantan Timur-1, pabrik Kalimantan Timur-2, pabrik Kalimantan Timur-3,
pabrik Kalimantan Timur-4, dan POPKA. Setiap pabrik terdiri dari tiga unit yaitu unit
Utilitas, Unit Ammoniak, Unit Urea, sedangkan POPKA hanya mempunyai Unit Utilitas
dan Unit Granul. Selain menghasilkan ammonia dan urea, pabrik PT. Pupuk Kalimantan
Timur juga menghasilkan produk samping berupa nitrogen, oksigen, dan karbondioksida.
Selanjutnya untuk perkembangan selain produk tersebut, maka dibuka beberapa anak
perusahaan sebagai berikut:
1) PT. Kalimantan Timur Nusa Etika (KNE)
2) PT. Kalimantan Timur Multi Boga Utama (KMBU)
3) PT. Daun Buah
4) PT. Kalimantan Timur Cipta Yasa (KCY)
5) PT. Kalimantan Timur Adhiguna Dermaga (KAD)
6) PT. Kalimantan Timur Bahtera Adhiguna (KBA)
7) PT. Kalimantan Timur Industrial Estate (KIE)
8) PT. Kalimantan Timur Adventure Tours and Travel (KATT)
Selain itu juga didirikan juga beberapa perusahaan patungan dengan perusahaan
besar Nasional dan Internasional, seperti:
1) PT. Kalimantan Timur Methanol Industri
2) PT. DSM Kalimantan Timur Melamine
3) PT. Kalimantan Timur Soda Ash
4) PT. Kalimantan Timur Ambikap Wiratama
5) PT. Kalimantan Timur Parna Industri
6) PT. Kalimantan Timur Pacific Ammonia

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 21

II.15 Fasilitas Jaminan Sosial


Karyawan PT. Pupuk Kalimantan Timur menerima fasilitas dan jaminan sosial
sebagai berikut:
1. Fasilitas rumah tangga
2. Program pensiun
3. Jaminan atas keselamatan kerja
4. Fasilitas rumah sakit dan tempat ibadah
5. Program tabungan hari tua
6. Fasilitas pendidikan: TK, SD, SMP, dan SMU
7. Fasilitas olahraga
8. Fasilitas perbelanjaan meliputi: supermarket dan pusat perbelanjaan serba Ada.
II.16 Tenaga Kerja Dan Waktu Kerja
Waktu kerja bagi karyawan PT. Pupuk Kalimantan Timur dibagi dua, yaitu
karyawan shift dan non shift. Untuk non shift, lama jam kerja adalah 8 jam sehari,
seminggu lima hari, mulai pukul 07.00 16.00 WITA untuk hari Senin sampai Kamis
sedangkan hari Jumat mulai pukul 07.00 17.00 WITA. Sedangkan untuk shift, terdapat
pembagian kerja sebagai berikut:
Day shift

: 07.00 15.00 WITA

Swing shift

: 15.00 23.00 WITA

Night shift

: 23.00 07.00 WITA

II.17 Peningkatan Mutu Dan Pengolahan Lingkungan


PT. Pupuk Kalimantan Timur berupaya meningkatan mutu dan pengelolaan
lingkungan. Hasil yang dicapai adalah keberhasilan meraih ISO 9002 pada tahun 1996,
ISO 14001 pada 1997 dan ISO 17025 pada tahun 2000. ISO 9002 adalah pengakuan di
bidang sistem manajemen produksi dan instalasi, ISO 14001 pada bidang manajemen
lingkungan dan ISO 17025 di bidang laboratorium uji mutu.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 22

BAB III
LANDASAN TEORI
III.1 Pendahuluan
Forklift adalah suatu alat bantu kendaraan yang sering digunakan untuk berbagai
keperluan khususnya untuk perusahaan yang berkecimpung dalam dunia industri dimana
fungsi utamanya sebagai alat transportasi dan pengangkat barang-barang khusunya untuk
barang-barang berat dan ditempat yang kurang luas. Industri forklift umum digunakan
dalam gudang dan di sekitar dermaga truk dan kereta. Mereka memiliki ban kecil yang
dirancang untuk berjalan pada permukaan aspal dan biasanya didukung oleh sebuah
mesin pembakaran internal yang berjalan pada bensin, solar, dan baterry. Ini adalah
nama-nama dari bagian forklift :
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 23

Nama-nama komponen :
1 Mast
2 Turn signal lamp
3 Head lamp
4 Lift chain
5 Lift cylinder
6 Backrest
7 Finger bar
8 Fork
9 Over head guard
10 Couter wigh
11 Battery case
12 Tilt cylinder
13 Rear wheel
14 Front wheel

Gambar 3.1 Bagian-bagian Forklift

III.2 Dasar Teori


Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai
power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Pada sistem hidrolik, tekanan
fluida merupakan tenaga penggerak sistem.
Pada kebanyakan aplikasi, sistem

hidrolik

banyak

digunakan

seperti

memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan pengangkat. Dalam
industri banyak ditemui penggunaan sistem hidrolik pada alat-alat berat, seperti truk
pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press, forklift, crane, dan lain-lain.
Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah dilengkapi dengan
berbagai peralatan kontrol yang menunjang pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam
penggunaannya.
Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai
power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik
dibutuhkan

power

unit

untuk

membuat

fluida

bertekanan. Kemudian

fluida

tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.


III.3 Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum Pascal dan hukum ini akan banyak
dipakai dalam sustu sistem hidrolik. Bunyi hukum PASCAL adalah :
Zat cair dalam ruangan tertutup dan diam (tidak mengalir) mendapat tekanan,
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 24

maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak
lurus bidang permukaannya .
Rumus Hukum Pascal : F = P x A (Kg)
Dimana :

F = Gaya (Force) (Kg)


P = Tekanan (Pressure Kg/Cm2)
A = Luas Penampang (Area Cm2)

Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan,
maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa
zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem
tertentu.
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak
mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida
dibagi menjadi 2 bagian yaitu.
1. Hidrostatik
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi
dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain
dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
2. Hidrodinamik
Yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang
mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan
energi. Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan
tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas
adalah keadaan fluida itu sendiri.
Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat
zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya,
sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan
bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata
lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 25

dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah
oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan
(viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa,
tahan dingin, tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility.
III.4 Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatic
1 Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan
pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan
2

Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 7 kgf/cm2

dan

menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok
3

untuk pekerjaan ringan


Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada

sirkuit pneumatic
Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat

dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik


Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi.
Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya

dirancang dengan baik


Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh

pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa


Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 70C,
sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180C

III.5 Keuntungan Dan Kerugian Sistem Hidrolik Dengan Sistem Mekanik


Dalam sebuah sistem hidrolik akan didapatkan keuntungan-keuntungan bila
dibandingkan dengan sistem mekanik antara lain :
a. Pemindahan gaya dan daya lebih besar.
b. Pengaturan arah, kecepatan dan tekanan dapat dilakukan dengan
mudah. Sehingga gerakan bisa lebih teratur.
c. Suatu pembalikan arah secara cepat dapat dilakukan dengan
mudah.
d. Pemindahan gaya dapat dilakukan ke tempat yang jauh , yaitu
dengan memasang jaringan pipa, tanpa mengganggu sistem yang
lain.
e. Penempatan dan pengaturan komponen-komponen hidrolik lebih
sederhana dan tidak diperlukan tempat yang besar.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 26

Sedangkan kerugian-kerugiannya adalah ;


a. Bagian-bagian tertentu harus dibuat sangat cermat.
b. Karena gesekan di dalam saluran-salurannya bisa menyebabkan oli panas dan ini
akan menyebabkan perubahan viskositas oli.
c. Goyangan dan penyusutan pipa-pipa dan hose karena tekanan dapat
menyebabkan lepasnya sambungan-sambungan.

III.6 Jenis-jenis Pompa Hydrolik


Pompa umumnya digunakan untuk memindahkan sejumlah volume cairan yang
digunakan agar suatu cairan tersebut memiliki bentuk energi. Pompa hydrolik berfungsi
untuk menghisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam sistem hydrolik.
Sistem hydrolik merupakan siklus yang tertutup, karena fluida oli disirkulasikan ke
rangkaian hydrolik selanjutnya akan dikembalikan ke tangki penyimpanan oli. Adapun
jenis-jenis pompa hydrolik, antara lain :
1) Pompa roda gigi
Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang dipasang saling merapat.
Perputaran roda gigi yang saling berlawanan arah akan mengakibatkan
kevakuman pada sisi hisap, akibatnya oli akan terhisap masuk ke dalam ruang
pompa, selanjutnya dikompresikan ke luar pompa hingga tekanan tertentu.
Tekanan pompa hydrolik dapat mencapai 100 bar. Bentuk pompa hydrolik roda
gigi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.2 Pompa Roda Gigi


2) Pompa sirip burung
Pompa ini bergerak terdiri dari banyak sirip yang dapat flexible
bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar,
maka akan mengalami penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk,
kemudian diteruskan ke ruang kompresi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke
sistem hydrolik.
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 27

Gambar 3.3 Pompa Sirip Burung


3) Pompa torak aksial
Pompa hydrolik ini akan menghisap oli melalui pengisapan yang
dilakukan oleh piston yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros
pompa diubah menjadi gerakan torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap
dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran oli hydrolik menjadi kontinyu.

Gambar 3.4 Pompa Torak Aksial


4) Pompa torak radial
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor
berputar secara eksentrik, maka piston pada stator akan menghisap dan
mengkompressi secara bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus
menerus, sehingga menghasilkan aliran oli/fluida yang kontinyu.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 28

Gambar 3.5 Pompa Torak Radial


5) Pompa sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya.
Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan.

Gambar 3.6 Pompa Sekrup


III.7 Oli Hidrolik ( hydraulic oil ).
Pada oli hidrolik mempunyai kekentalan dan klasifikasi yang berbeda dengan
oli yang digunakan mesin. Oli hidrolik memakai SAE 10 dan harus memiliki sifatsifat:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Tidak bisa dimampatkan ( Uncompressible ).


Mudah mengalir ( Fluidity ).
Mempunyai sifat Fisika dan kimia yang stabil.
Mempunyai sifat melumasi.
Menjaga terjadinya karat.
Bersifat mudah menyesuaikan dengan tempat.
Harus dapat memisahkan kotoran.

Kerusakan oli.
Terjadinya kerusakan pada oli disebabkan antara lain oleh :
Kontaminasi
: Kerusakan oli karena ada pengaruh dari luar oli tersebut.
Deteriorasi
: Kerusakan karena pengaruh dari dalam oli itu sendiri.
Terjadinya kerusakan pada kualitas oli akan menyebabkan kerusakan pada
komponen dan terganggunya sistem.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 29

Gambar 3.7 Kerusakan Oli Dan Akibatnya

BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Prosedur Sebelum Mengoprasikan Forklift
OHSA dan WI cognis ada beberapa syarat prosedur yang harus dilakukan
sebelum mengangkat barang ke atas fork (garpu) pada forklift.
a. Sebelum mengangkat beban, pastikan lebar garpu sesuai dengan lebar pallet
sehingga mengurangi goncangan sewaktu forklift beroperasi, Penempatan pallet
yang benar membuat beban menjadi stabil.
b. Pastikan garpu berada pada posisi aman dan tempat yang rata.
c. Jangan mengangkat beban terlalu tinggi ketika tiang (mast) miring ke depan.
d. Jalankanlah forklift dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan fatal saat
dalam bekerja.
IV.2 Komponen-Komponen Pada Sistem Hidrolik
Komponen-komponen dalam sirkuit dasar sistem hidrolik agar dapat bekerja
dengan sempurna adalah sebagai berikut :
1) Tangki Hidrolik (Hydraulic Tank)
sebagai tempat penampung oli dari sistem. Selain itu juga berfungsi
sebagai pendingin oli yang kembali.
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 30

Gambar 4.1 Hydraulic Tank

2) Pompa Hidrolik (Hydraulic Pump)


sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem. Artinya, pompa
mengubah tenaga mekanis engine menjadi tenaga hidrolis, Dan bersama
komponen lain menimbulkan hydraulic pressure.

Gambar 4.2 Hydraulic Pump


3) Relief Valve
berfungsi membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan
membatasi tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di
luar sirkuit dari tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke
reservoir pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam
directional control valve.
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 31

Gambar 4.3 Relief Valve

4) Control Valve
gunanya untuk mengarahkan jalannya oli ke tempat yang diinginkan
atau direksional

Gambar 4.4 Control Valve


5) Hydraulic cylinder
Hydraulic Cilinder merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik.
Fluida yang tertekan , menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa
gerakan mekanis.
Singgle acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida
bertekanan hanya masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah.
Silinder ini untuk gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena
gaya gravitasi atau juga kekuatan spring. Aplikasi single acting cylinder terdapat
pada lift cylinder.
Double acting cylinder mempunyai port pada tiap bagian sehingga
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 32

fluida bertekanan bias mas.uk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan
dua gerakan piston. Aplikasi double acting cylinder terdapat pada tilt cylinder.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan
juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk
melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat
penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.

Gambar 4.5 Hydraulic Cylinder Forklift


Keterangan =

Panah biru
: lift cylinder
Panah merah : tilt cylinder

6) Filter
Filter untuk menyaring kotoran-kotoran seperti gram-gram agar tidak
ikut bersikulasi kembali dan posisi filter ini berada di dalam tangki hidrolik.

Gambar 4.6 Filter


7) Hose/Pipe Hydraulic

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 33

Berfungsi sebagai media untuk menyalurkan fluida kerja dari satu


tempat ke tempat lain.

Gambar 4.7 Hose & Pipe Hydraulic

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 34

IV.3 Analisa Cara Kerja Sistem Hidrolik Pada Forklift


Gambaran umum rangkaian hydroulic

Gambar 4.8 Skema Hydroulic Forklift


a) Cara kerja forklift saat naik.
Seperti yang terlihat pada gambar 4.9 Pada saat mesin hidup, yang
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 35

digerakkan dari mesin ke pompa oli (oil pump) dan oli dari tangki utama
dipompakan, sehingga mengalir menuju main relief valve langsung menuju
holding valve dan melalui tilt valve sehingga sampai ke control valve. Didalam
control valve ini terdapat dua katup utama yang berfungsi untuk mengontrol
keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat menaikkan dan
menurunkan garpu. untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar,
dialirkan oli pada bagian bawah dari lift silinder.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat
mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas,
sedangkan oli yang terdapat dibagian atas lift silinder langsung menuju tangki
utama. Untuk menghentikan sistim mekanik ini, dapat dilakukan dengan cara
mengembalikan pada posisi lift valve ke arah tengah. Yang terlihat pada gambar
4.9

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 36

Gambar 4.9 Rangkaian Fork Saat Naik

b) Cara kerja forklift saat turun.


Seperti yang terlihat pada gambar 4.10 cara kerja pada waktu
menurunkan fork dapat dilakukan dengan cara mengontrol lift valve pada
sebelah kiri. Karena adanya berat garpu dan beban, maka torak akan mendorong
oli yang ada dibagian lift silinder ini keluar dari lift silinder. Kecepatan keluar oli
ini oleh adanya down control valve. pengontrolan terhadap lift valve dan tilt
valve tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini untuk menjaga agar tidak
terjadinya bahaya terhadap kerja dari sebuah forklift secara keseluruhan, yang
terlihat pada gambar 4.10

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 37

Gambar 4.10 Rangkaian Fork Saat Turun


c) Cara kerja tilt cylinder dalam posisi netral (stabil)
Seperti yang terlihat pada gambar 4.11 pada saat mesin hidup, oli di
suplai dari tangki utama menuju pompa sehingga pompa tersebut akan
meneruskan aliran oli ke main relief valve, oli akan besirkulasi dalam main relief
valve dan spring tersebut akan mendorong oli tersebut ke holding valve sehingga
menuju ke regulator valve dan di teruskan ke til valve. Dalam kondsi mesin
stabil maka oli dalam tilt cylinder tesebut akan kembali ke tangki utama yang
terlihat pada gambar 4.11

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 38

Gambar 4.11 Rangkaian Kerja Tilt Cylinder Keadaan Netral.

d) Cara kerja tilt cylinder saat maju ke depan.


Seperti yang terlihat pada gambar 4.12 pada saat mesin hidup oli di
suplai dari tangki utama menuju pompa yang di alirkan ke main relief valve, lalu
di teruskan ke holding valve sehingga dalam tilt valve terdorong spring lalu oli
tersebut akan di alirkan menuju tilt cylinder melalui P2 maka tilt cylinder akan
memanjang ke depan, sedangkan oli yang di terdapat dalam tilt cylinder
langsung menuju ke A2 menuju ke tilt valve dan kembali ke tangki utama. Dan
oli dari tangki utama selalu mengalir ke tilt valve, Seperti gambar rangkaian 4.12

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 39

Gambar 4.12 Rangkaian Tilt Cylinder Saat Maju Ke Depan

e) Cara kerja tilt cylinder saat mundur kebelakang.


Seperti yang terlihat di gambar 4.13 cara kerja tilt cylinder saat mundur,
sedangkan untuk mengembalikan (memendek) dapat dilakukan dengan cara
mengontrol tilt cylinder pada sebekah kanan, karena adanya beban. maka oli
yang ada pada tilt cylinder akan kembali. Pengontrolan terhadap tilt cylinder
tidak dapat dilakukan secara langsung, karena aliran oli ini melalui A2 langsung
menuju ke tilt cylinder dan dari tilt cylinder langsung menuju ke tangki utama.
Sedangkan oli yang dari utama masih tetap mengalir melalui main relief valve
sehingga oli tersbut melalui holding valve dan menuju tilt cylinder langsung ke
A2,Seperti gambar rangkaian 4.13

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 40

IV.4

Gambar 4.13 Rangkaian Tilt Cylinder Saat Mundur Ke Belakang


Perbaikan Komponen Hidrolik.
Pada bagian ini kita akan mempelajari cara-cara memperbaiki setiap komponen

hidrolik yang mengalami kerusakan. Ternyata sebagian besar gangguan pada sistem
hidrolik disebabkan adanya kerusakan pada komponen. Apakah setiap komponen yang
rusak itu mesti rusak semua bagiannya? Tentu saja tidak. Mungkin hanya sebagian kecil
yang rusak sehingga dapat kita perbaiki, mungkin juga sebagian besar dari komponen itu
rusak sehingga tidak dapat di perbaiki lagi. Untuk mempelajari cara-cara perbaikan
komponen, anda akan mempelajari dari setiap komponen itu mengenai hal-hal berikut :
Ingat bahwa : Prosedur perbaikan setiap komponen juga harus sesuai dengan sistematika
perbaikan yang telah dibahas.
a. Pompa Berisik (Noisy).
Penyebab
1) Udara bocor masuk
kedalam sistem.

Mengatasi / memperbaikinya
Pastikan bahwa permukaan oli dalam
tangki hidrolik masih pada garis batas
sehingga pipa intake masih di bawah
permukaan oli, jadi tidak menyedot udara.
Periksa
setiap
sambungan
yang
memungkinkan adanya kebocoran seperti
seal poros pompa, sambungan pipa atau
tubing (konektor).
Cara menemukan kebocoran ialah dengan
menuangkan

oli

pada

bagian

yang

dicurigai bocor, kemudian bila berisiknya


berhenti

berarti

anda

telah

tersebut

dengan

menemukannya.
Perbaikilah
2) Timbul gelembung udara

mengeraskan

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 41

bagian
baut

konektornya

atau

dalam saluran masuk.

mengganti seal. (Ingat mengeraskan baut


hanya

secukupnya

asal

bocor

telah

berhenti).
Permukaan oli turun atau pipa intake
3) Terjadi cavitation(rongga
dalam pipa/saluran
hidrolik).

terpasang di atas permukaan oli.


Tambah oli atau betulkan pemasangan
pipa intake.
Kemungkian saluran intake tersumbat,
ada bagian yang sobek (berlubang),
saringan tersumbat dan pipanya bocor, oli
terlampau kental dan sebagainya.
Atasi kemungkinan tersebut dengan
membersihkan bagian yang tersumbat,
mengganti yang sobek, mengganti oli
yang terlalu kental dan sebagainya.
Bagian dari komponen mungkin tertusuk
(kemasukan) tatal logam atau sepotong
benda atau terlilit majun. Bila demikian

4) Sudu atau kipas dari


pompa ada yang macet

bersihkanlah dan setel kembali.


Bila karena oli yang digunakan terlalu

atau pada katup atau

pekat atau benyak endapan sehingga

pada piston.

komponen menjadi seret (keset) atau


susah bergerak, maka bersihkan dengan
larutan

pembersih,

keringkan

baru

dipasang lagi.
Bila karena korosi dan sudah terlalu jelek,
sebaiknya diganti saja dan periksa oli
apakah mempunyai daya tahan terhadap
korosi.
Bersihkan filter dan strainer dengan
pembersih yang cocok.
Ganti filter dan strainer bila terlalu kecil.
Gunakan oli yang dengan kualitas baik
5) Filter dan strainer sangat

yang tidak mudah memberikan endapan.


Periksa buku manual untuk mengetahui

kotor atau terlalu kecil.


PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 42

berapa

putaran

maksimum

direkomendasikan.
Periksa motor penggerak,
6) Pompa berputar terlalu

yang

puli,

dan

ukuran roda, barang kali ada yang


mengganti. Untuk itu sesuaikan/betulkan

cepat.

sesuai dengan yang direkomendasikan.


Periksa kelurusan (alignment) dari puli
pompa dan puli motor. Karena belt dapat
lepas

disebabkan

(misalignment)
7) Pompa lepas dari
motornya.

puli

atau

tidak

terlalu

lurus
kendor.

Keadaan ini kemungkinan disebabkan


overheating.
Betulkan alignment dengan menyetel
kembali kelurusan puli-puli tersebut.
Setel juga jarak antara puli agar belt tidak

terlalu kendor.
Tabel 4.1 Diagnosa pompa berisik.
b. Pompa tidak memompa.
Penyebab
1) Putaran poros pompa
terbalik.

Mengatasi / memperbaikinya
Bila terjadi demikian segeralah dimatikan.
Periksa penginstalan motor, belt, roda gigi
dan

sebagainya.

penginstalasian

Biasanya

motor

kesalahan

phase

membuat motor berputar terbalik.


Betulkan penginstalasian motor
memindahkan pemasangan kabel.
Bila belt terpasang bersilang
mengakibatkan

putaran

terbalik,

sering
dengan
juga
maka

luruskan.

2) Saluran hisap
tersumbat.

Periksa pipa saluran dari tangki ke pompa.


Bila ada pipa yang tersumbat, bersihkan.
Bila filter atau strainer tersumbat, bersihkan.
Tambahkan oli sehingga saluran intake
terendan oli.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 43

3) Permukaan oli turun


(terlalu rendah).

Tuangkan oli pada bagian yang anda curigai


bocor, bila suara beisiknya berhenti berarti

4) Udara masuk ke
dalam saluran hisap
(intake).

dibagian itulah yang bocor.


Kencangkan baut-baut pengikatnya atau
perapatnya.
Putaran pompa hidrolik telah ditentukan
sejak perencanaan. Bila putaran terlalu
rendah

5) Putaran poros pompa


terlalu rendah.

kemungkinan

pompa

tidak

memompa. Untuk itu periksa berapa putaran


pompa yang direkomendasikan.
Turunnya putaran kemungkinan terjadi selip
pada belt, maka betulkan (kencangkan) atau
mungkin kena oli, bersihkan.
Mungkin salah puli yang dipasang (terlalu
besar), ganti dengan puli yang sesuai
perbandingannya.
Keluarkan oli yang terlalu kental kemudian
ganti dengan oli yang sesuai.
Gantilah bagian yang rusak tersebut dan

6) Oli terlalu kental.

ingat penggantinya harus sesuai dengan


spesifikasi yang diganti.

7) Kerusakan mekanik
seperti lepas kopling,
poros patah dan
sebagainya.
Tabel 4.2 Diagnosa Pompa Tidak Memompa.
c. Bocor di sekeliling pompa.
Penyebab
1) Perfak (packing) aus.

Mengatasi / memperbaikinya
Kencangkan penjepitan perfak atau bila tidak
sembuh berarti packing beanar-benar sudah

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 44

aus. Maka gantilah dengan yang baru.


Bila kebocoran disebabkan oleh pengikisan
oli, maka segera periksa bagian mana yang
mengikis perfak dan perbaikilah.
Tabel 4.3 Diagnosa Bocor Disekeliling Pompa.
d. Overheating.
Penyebab
1) Viskositas oli terlalu
tinggi.

Mengatasi / memperbaikinya
Ganti dengan oli yang kekentalannya sesuai
dengan yang direkomendasikan.
Bila bekerja pada suhu yang relatif tinggi
gunakan oli dengan indeks viskositas yang
tinggi.
Periksalah

2) Kebocoran dalam
terlalu besar.

keausan

dan

kehilangan

perapatan, kemudian perbaiki dan setel


kembali.
Viskositas oli terlalu kecil (encer), gantilah
dengan oli yang sesuai.
Terlalu banyak oli yang dilepas lewat relief

3) Terlalu sering
membuang oli pada
relief valve.

valve akan menyebabkan panas juga, maka


bila demikian setel kembali (reset) relief
valve.
Bagian-bagian yang kendor, tidak sejajar,

4) Penyetelan/perakitan
bagian-bagian pompa

missalignment, menyebabkan gesekan yang


besar dan menimbulkan panas.
Periksa dan setel kembali hingga sempurna.

yang tidak sempurna


(kurang kencang,
kurang lurus, kurang
sejajar).
5) Pendingin oli

Bersihkan pendingin oli dengan meniup


hingga bersih atau semprotkan bahan pelarut.

tersumbat

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 45

Tabel 4.4 Diagnosa Overheating.


e. Tekanan dalam sistem rendah.
Penyebab
1) Relief valve disetel
terlalu rendah.

Mengatasi / memperbaikinya
Untuk memeriksa penyetelan relief valve,
bloklah saluran buangnya dan periksalah
tekanan pada saluran dengan pressure gauge.
Setel relief untuk tekanan yang dikehendaki.
Bersihkan kotoran atau lumpur (endapan)

2) Relief valve terbuka


(terganjal).

yang mengganjal relief valve.


Katup yang terganjal ini menandakan bahwa
oli yang digunakan kotor, maka bersihkanlah
dengan menyaring lagi oli tersebut.
Periksalah seluruh sistem. Kebocoran yang
besar pada bagian yang terbuka mudah untuk

3) Kebocoran pada
sistem.

dideteksi, tetapi kebocoran juga sering


terjadi pada pipa yang tersembunyi. Untuk
mendeteksi kebocoran tadi caranya, pasang
pressure gauge pada saluran, tekan dekat
pompa, kemudian bloklah sirkuit dengan
cepat. Bila pressure gauge menunjukkan
penurunan tekanan berarti ada kebocoran di
antara titik pengecekan sebelumnya dan titik
pressure gauge ini.
Perbaiki kebocoran dengan mengganti pipa.
Untuk memeriksanya, pasang pressure gauge
dan bloklah sistem pada seberang (dekat)

4) Pressure kurang atau

relief valve. Bila tekanan tidak meningkat

terjadi keausan pada

sedangkan relief valve adalah sehat berarti

komponen pompa.

pompa tidak memompa atau dikatakan ada


kelainan atau kerusakan mekanik dalam
pompa.
Gantilah bagian yang rusak atau aus itu
dengan komponen yang sesuai.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 46

Tabel 4.5 Diagnosa Tekanan Dalam Sistem Rendah.


IV.5

Perawatan Sistem Hidrolik pada Forklift


Perawatan adalah suatu kegiatan pengontrolan dan selalu memperhatikan

kondisi alat berat baik dari segi mesin maupun sistim lain yang ada pada alat berat agar
aman, nyaman dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Sistem
mekanik (alat angkat) mempunyai peranan yang cukup penting dalam menbantu peranan
sang pengendara maka sistem mekanik (alat angkat) juga wajib mendapatkan perawatan
yang bagus. Kerusakan yang mungkin akan terjadi pada sistem mekanik (alat angkat)
pada forklift adalah mur yang terlalu keras, maka akibatnya gerakan menjadi lebih berat,
jika alat angkat berat dalam pergerakannya, maka akan membahayakan pengemudi dan
mungkin dalam jalan lainnya, maka dari pada itu sebaiknya mempunyai perawatan secara
berkala yang cukup baik yang terlihat pada gambar 4.14

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 47

Gambar 4.14 Tabel Perawatan Pada Forklift


Keterangannya sebagai berikut:
1. Gasoline engine
2. Diesel engine
3. Transmission
4. Whee bearing
5. Tilt cylinder
6. Trouge converter auto matic
7. Hyidrolic oil tank
8. Trouge converter oil tank
9. Brake reserver tank
Tahap-Tahap Perawatan pada forklift
a. Dalam setiap 12 bulan (2400 jam) sebaiknya melakukan perawatan (pelumasan
atau gemuk) antara lain adalah Wheel bearing, Transmission clutch, Brake
reserver tank, Differential case dan Fuel strainer.
b. Dalam setiap 6 bulan (1200 jam) sebaiknya melakukan perawatan antara lain
adalah Air cleaner, Hydraulic air tank, Torgle converter automatic, Micron filter,
dan Torgle converter oil filter.
c. Dalam setiap 3 bulan (600 jam) sebaiknya melakukan perawatan (gemuk) antara
lain adalah Bell crank pin, King pin, Tilt cyl pin dan Mast support bust.
d. Dalam setiap 1 bulan (200 jam) sebiknya melakukan perawatan (pelumasan)
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 48

antara lain adalah Gasoline engine, dan Diesel engine.


Dalam gambar 4.14 tersebut mempunyai jangka waktu setiap beberapa
perawatan harus dilakukan sehingga tidak menghambat waktu kerja, perawatan yang
minimum yang mudah dilakukan adalah membersikan spoket pada alat angkat dari
karatan debu, hal ini penting dilakukakan karena jika debu dibiarkan terus menempel,
maka akan membuat keausan pada spoket dan komponen sistem mekanik yang lainnya
akan menyebabkan kerusakan, Perawatan sederhana yang lainya selalu membersihkan
dan memberi pelumas agar tidak terjadi keausan pada komponenkomponen.
Dalam beberapa bulan kondisi oli dalam hidrolik sebaiknya di pengecekan
secara berkala sehingga tidak merugikan waktu dalam bekerja seperti pada table sebagai
berikut.
No

Item /jenis

Suitable oil

Gasoline engine oil

SAE no 20 dan SAE no 30

Diesel engine oil

SAE no 20 dan SAE no 30

Hydroulic oil

SAE no 10w

Gear oil

SAE no 90 dan SAE 140

Tabel 4.6 Lubrication chart

BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan praktek kerja lapangan yang dilakukan di PT. PUPUK
KALIMANTAN TIMUR, saya dapat simpulkan sebagai berikut :
1. Sistem hidrolik merupakan bagian yang sangat penting pada kendaraan forklift.
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 49

kerena sistem

hidrolik digunakan sebagai alat penekan dan pengangkat

beban yang berat.


2. Menjaga agar sistem hidrolik dan komponen yang ada di dalamnya tetap dapat
bekerja degan kondisi yang baik.
3. Mencegah komponen-komponen sistem hidrolik dari keusakan yang lebih parah.
V.2 Saran
Dengan memahami fungsi dan cara kerja pada sistem hidrolik, maka untuk
memperpanjang umur dan komponen pada mekanisme hidrolik, maka disarankan :
1. Lakukan pengontrolan sebelum forklift di jalankan untuk memastikan sistem
hidrolik berjalan dengan baik.
2. Menjaga agar sistem hidrolik dan komponen-komponennya yang ada
didalamnya dapat bekerja dalam kondisi baik hendaknya melakukan pengecekan
minimal 600 jam.
3. Untuk memperpanjang umur sistem hidrolik hendaklah para operator tidak
mengangkut beban melebihi kapasitas forklift tersebut.
4. Setiap penggantian spare part sitem hidrolik hendaklah mengganti dengan spare
part yang asli atau sesuai dengan petunjuk yang ada dimanual book forklift,
karena spare part yang asli lebih menguntungkan daripada spare part yang palsu
dan juga lebih terjamin kualitasnya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Budi TriSiswanto. 2008.TeknikAlat Berat. Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.
2. Daryanto. 2004. Teknik PememeliharaanAlat Berat (Pemeriksaan Dan Perbaikan).
Jakarta : PT Bumi Aksara
3. Factory. 2006,Prinsip Kerja Forklift. Medan: Universitas Sumatra Utara.
4.

Http : // Demalungjava.Wo rdpre ss . C om/ 2009/11/ 04/ Prinsip-Kerja Alat Angkat


Pada Forklift//.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 50

5. Hazar. 2007. Teknik Pemeriksaan Alat Berat. Medan: Universitas Sumatra Utara.
6. ( ht t p:/ /Digil ib.Ac.Id/Upload4/ 06/2004/Dokumen/129878665. Pdf, diakses tanggal
26 april 2013).
7. Mulyani. 2005. Forklift Operations And Safety Training. Medan: Universiyas Sumatra
Utara.

PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 51

Anda mungkin juga menyukai