PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Melihat makin pesatnya perkembangan teknologi industri dewasa ini, sampai
saat ini kebutuhan alat tranportasi semakin meningkat untuk mengangkat dan
mengangkut barang-barang yang dibutuhkan manusia demi kelancaran proses kerja
dalam suatu departemen atau industi. Hal ini dapat di lihat sejak bahan diterima ditempat
penerimaan sampai dipindahkan ketempat penyimpanan bahan, kemudian bahan tersebut
diolah dan harus dipindahkan kembali. Demikianlah seterusnya sampai barang tersebut
selesai diproses dan dipindahkan ke gudang penyimpanan.
Untuk memenuhi kebutuhan transportasi tersebut dibutuhkan adanya kegiatan
pemindah bahan ( material handling ). Dalam hal ini Forklift adalah salah satu alat
pemindah bahan yang efektif untuk mengangkat, memindahkan dan menurunkan
barangbarang dalam jumlah yang banyak dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Dengan adanya alat ini maka dapat mengurangi pemakaian tenaga manusia dan
menghemat jam kerja. Untuk membantu proses kerja dari forklift mulai dari
pengangkatan, pemindahan dan penurunan beban maka Fork (garpu) selain dapat
dinaikkan dan diturunkan, juga dapat dimiringkan ke depan dan ke belakang. Untuk
mempermudah forklift mengambil atau melepaskan beban maka fork dapat dimiringkan
ke depan, sehingga fork (garpu) dapat dengan mudah masuk atau keluar dari bawah
pallet.
Sistem hidroliklah yang menggerakkan fork tersebut, menghasilkan fluida
bertekanan yang akan menggerakkan fork ke atas, bawah, miring ke depan, dan miring
ke belakang. Tidak hanya fork yang di gerakan oleh sistem hidrolik, steering unitpun di
gerakan oleh sistem hidrolik juga. Maka dari itu, sistem hidrolik adalah alat yang sangat
penting di dalam forklift dan juga dalam mempermudah pekerjaan manusia. Sangat
pentingnya sistem hidrolik ini maka diperlukan perawatan secara berkala agar
pemakaiannya lama dan tidak mengeluarkan biaya yang tinggi bila terjadi kerusakan
yang fatal.
I.2 Tujuan
Tujuan dari pembahasan system kerja hidrolik ini adalah:
1. Dengan pembuatan laporan ini mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang
fungsi setiap komponen dari system kerja hidrolik.
2. Dengan pembuatan laporan ini mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari
system hidrolik dan aplikasinya pada dunia otomotif.
3. Dengan pembuatan laporan ini mahasiswa dapat mengetahui masalah pada
system hidrolik beserta penyebab dan cara mengatasinya.
4. Dengan pembuatan laporan ini diharapkan mahasiswa mampu membuat inofasiinofasi baru yang berhubungan dengan system kerja hidrolik.
I.3 Batasan Masalah
Agar batasan yang dikemukakan tidak terlalu melebar, maka diberikan batasan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana kontruksi dari sistem kerja hidrolik.
b. Bagaimana cara kerja sistem hidrolik.
c. Bagaimana gangguan yang sering terjadi pada komponen-komponen pada
system kerja hidrolik dan cara memperbaiki kerusakan-kerusakan berdasarkan
analisa dari kerusakan yang terjadi.
I.4 Metode Penulisan
Beberapa metode yang digunakan dalam penyusunan laporan kerja praktek adalah:
1. Metode observasi
Metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan mempelajari secara langsung
dilapangan.
2. Metode wawancara
Metode ini dilakukan dalam bentuk wawancara atau tanya jawab kepada
pembimbing dan mekanik.
3. Metode studi literature
Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari manual book pada sistem
hidrolik forklift yang diamati, selain itu juga mempelajari buku-buku penunjang
yang berada di perpustakaan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
II.1
menjawaab kebutuhan pupuk dan pangan di Indonesia. Pada mulanya PT. Pupuk
Kalimantan Timur dikelolah oleh pertamina sebagai unit pabrik terapung yang terdiri dari
1 unit pabrik Amoniak dan 1 Unit pabrik Urea dengan beberapa bangunan pendukungnya
di lepas pantai. Namun setelah meninjau dan menilai kembali konsep pabrik terapung ini,
dengan memperhatikan aspek teknis dan bahan baku maka pembangunan pabrik
dilakukan di darat.
Pada tahun 1976 berdasarkan Kepres No. 39 dilakukan serah terima proyek ini
dari Pertamina ke Departemen Perindustrian, dalam hal ini, Direktorat Jenderal Industri
Kima Dasar pada tahun 1976. Setelah penyelesaian proses hukum dalam rangka serah
terima peralatan pabrik di Eropa, maka pada tanggal 7 Desember 1977 didirikan sebuah
Perseroan Negara untuk mengelola perusahaan ini dengan nama PT. Pupuk Kalimantan
Timur. Dengan tujuan utama adalah untuk melaksanakan, serta mendukung kebijakan
pemerintah dalam pengembangan industri dan ekonomi Nasional, khususnya indutri
pupuk dan kimia. Bahan baku utama pabrik yang berlokasi di Bontang ini adalah gas
alam yang disalurkan melalui pipa sepanjang 60 km yang terentang antara Bontang dan
Muara Badak. PT. Pupuk Kalimatan Timur berdiri diatas lahan seluas 493 ha dan saat ini
sedang mengoperasikan 4 unit Pabrik Amonia dan Unit pabrik Urea dengan total
kapasitas produksi 1.850.000 ton Amoniak dan 2.980.000 ton Urea per tahun.
II.2
Logo Perusahaan
II.4
Motto
Kami hadir dalam semangat pionir Kami kuat ditempa oleh tantangan Kami
II.6
Lokasi Pabrik
Pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur terletak di wilayah pantai Kota Bontang,
kurang lebih 121 km sebelah utara Samarinda, ibukota Provinsi Kalimantan Timur.
Secara
geografis
PT.
Pupuk
Kalimantan
Timur
terletak
pada
0 1046,9
2930,6LUdan117BT. Pabrik seluas 493 Ha. Di sebelah selatan lokasi pabrik (sekitar
10 km) terdapat lokasi pabrik pencairan gas alam, PT. Badak NGL Co. Perumahan dinas
karyawan terletak sekitar 6 km sebelah barat pabrik dengan areal seluas 765 Ha. Pada
daerah tersebut juga terdapat perumahan BTN untuk karyawan.
II.7
Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Pupuk Kalimantan Timur ditunjukkan pada gambar
dibawah ini :
Gambar a
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 7
Gambar b
Gambar c
Gambar 2.4 ( a,b,c) Adalah Struktur Organisasi Perusahaan.
II.8
dengan kapasitas total sebanyak 2.980.000 ton per tahun meliputi pabrik Kalimantan
Timur 1, Kalimantan Timur 2, Kalimantan Timur 3, POPKA, dan Kalimantan Timur 4
serta empat buah pabrik ammonia dengan kapasitas total sebanyak 1.850.000 ton
amoniak per tahun. Selain itu PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki program andalan
seperti program demonstration plot (demplot) serta PT. Pupuk Kalimantan Timur telah
memproduksi pupuk organik dengan merek Zeorganik dengan membangun kerjasama
dengan mitra usaha.
Adapun profil dari masing-masing pabrik meliputi:
1. Kalimantan Timur 1
700.000 ton/tahun.
Amonia :
595.000 ton/tahun.
2. Kalimantan timur 2
570.000 ton/tahun.
595.000 ton/tahun.
570.000 ton/tahun.
Amonia :
330.000 ton/tahun.
570.000 ton/tahun.
Proyek
optimalisasi pupuk
Kalimantan
Timur
(POPKA)
570.000 ton/tahun.
Amonia :
330.000 ton/tahun.
Amonia :
1.015.000 ton/tahun.
850.000 ton/tahun.
Proses Produksi
1. Pabrik Amonia
Gas alam dilewatkan ke Reaktor Desulphurizer untuk menghilangkan
Monoksida
menjadi
Karbondioksida
dan
Hidrogen.
Gas-gas
2. Pabrik Urea
Ammonia Cair dan Gas Karbondioksida yang datang dari pabrik
Ammonia direaksikan di Mixer dan terbentuk Ammonium Karbamat yang
selanjutnya dihidrolisa di dalam Reaktor menjadi Urea dan Air. Urea yang
terbentuk selanjutnya dipisahkan dari Ammonium Karbamat dan Air dengan cara
proses Flashing. Pada proses ini Ammonium Karbamat akan terpisah kembali
menjadi Gas Amonia dan Gas Karbondioksida dan kedua Reaktan ini di
kembalikan lagi ke Mixer. Proses ini disebut dengan Resirkulasi yang dilakukan
dalam dua tahap. Untuk memisahakn Urea dari larutan dilakukan proses
pemekatan dengan cara penguapan. Larutan yang sudah pekat sekal akan
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 14
terbentuk Kristal, Kristal Urea yang terjadi di kirim kemenara pembutir (priling
Tower). Butir-butir Urea yang terjadi di kirim ke gudang pupuk curah dengan
Conveyer dan Elevator sebelum dikapalkan, dan sebagian dikemas di unit
pengantongan. Dalam proses pembuatan Urea, di pabrik Kalimantan Timur 2
dan Kalimantan Timur 3 digunakan proses Stripping yang merupakan proses
yang mutakhir. Di pabrik Kalimantan Timur 4 dengan proses operasi Urea
Granular (Granulator).
II.10 Merek Dagang
a) Daun Buah
b) Merek Mandau
penduduk
asli
Kalimantan,
melambangkan
berjumbai
lima
melambangkan
keluasan
wawasan
pemasaran.
d. Warna merah melambangkan dinamika kewirausahaan.
c) Merek Pelangi
tipografi/huruftanpa
kaki
megesankan
modernitas,
Spesifikasi
Urea Prill
Urea Granul
46 % (Minimal)1-3,35
Kandunagan Nitrogen
46 % (Minimal)1-3,35 mm
Ukuran Butiran
1-3,35 mm
2-4,75 mm
Kandungan Air
0,5 % (Maksimal)
0,5 % (Maksimal)
Biuret
0,5 % (Maksimal)
0,5 % (Maksimal)
Putih dengan
perlakuan
anti cacking
anti cacking
Dalam karung 50 kg
Curah
atau curah
Warna
Kemasan
mm
II.12
Fasilitas Pabrik
PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki 4 buah dermaga dengan daya tampung
kapal yang berbeda yaitu Dermaga I (6.000 DWT), Dermaga II (40.000 DWT), Dermaga
III (20.000 DWT), dan Dermaga Quadrant Arm Loader (40.000 DWT). Dengan
kedalaman dermaga yang dapat disinggahi kapal berdaya muat hingga puluhan ribu
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 18
DWT, PT. Pupuk Kalimantan Timur juga memiliki ammonia storage dengan kapasitas 52
ribu ton, gedung urea curah dengan kapasitas 70 ribu ton dan gudang pengantongan
dengan kapasitas 10 ribu ton. Untuk menjaga kualitas produk PT. Pupuk Kalimantan
Timur memiliki laboratorium uji mutu yang hasilnya telah mendapat pengakuan dari
Badan Sertifikasi Internasional, ISO 17025. Di bidang pemeliharaan dan pengadaan alatalat pabrik PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki gudang spare part, bengkel, dan
Industri Peralatan Pabrik.
II.13 Pemasaran Hasil Produksi
a.
b. Pemasaran Ammonia
Produk ammonia sebagian besar diekspor ke luar negeri, antara lain:
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 19
1. Korea Selatan
2. India
3. Yordania
4. Tanzania
5. Spanyol
c. Dibawah ini peta wilayah daerah pemasaran PT. Pupuk Kalimantan Timur :
Daerah pemasaran pupuk di Dalam Negeri meliputi 2/3 wilayah
Indonesa sebagaimana gambar berikut ini :
Gambar 2.15 Wilayah Pemasaraan Dalam Negeri PT. Pupuk Kalimantan Timur
Sedangkan daerah pemasaran ekspor PT. Pupuk Kalimantan Timur dapat dilihat
pada peta berikut ini :
Gambar 2.16 Wilayah Pemasaran Luar Negeri PT. Pupuk Kalimantan Timur
II.14 Jenis Perusahaan
Pada saat ini PT. Pupuk Kalimantan Timur, mengoperasikan 5 buah pabrik yaitu
pabrik Kalimantan Timur-1, pabrik Kalimantan Timur-2, pabrik Kalimantan Timur-3,
pabrik Kalimantan Timur-4, dan POPKA. Setiap pabrik terdiri dari tiga unit yaitu unit
Utilitas, Unit Ammoniak, Unit Urea, sedangkan POPKA hanya mempunyai Unit Utilitas
dan Unit Granul. Selain menghasilkan ammonia dan urea, pabrik PT. Pupuk Kalimantan
Timur juga menghasilkan produk samping berupa nitrogen, oksigen, dan karbondioksida.
Selanjutnya untuk perkembangan selain produk tersebut, maka dibuka beberapa anak
perusahaan sebagai berikut:
1) PT. Kalimantan Timur Nusa Etika (KNE)
2) PT. Kalimantan Timur Multi Boga Utama (KMBU)
3) PT. Daun Buah
4) PT. Kalimantan Timur Cipta Yasa (KCY)
5) PT. Kalimantan Timur Adhiguna Dermaga (KAD)
6) PT. Kalimantan Timur Bahtera Adhiguna (KBA)
7) PT. Kalimantan Timur Industrial Estate (KIE)
8) PT. Kalimantan Timur Adventure Tours and Travel (KATT)
Selain itu juga didirikan juga beberapa perusahaan patungan dengan perusahaan
besar Nasional dan Internasional, seperti:
1) PT. Kalimantan Timur Methanol Industri
2) PT. DSM Kalimantan Timur Melamine
3) PT. Kalimantan Timur Soda Ash
4) PT. Kalimantan Timur Ambikap Wiratama
5) PT. Kalimantan Timur Parna Industri
6) PT. Kalimantan Timur Pacific Ammonia
Swing shift
Night shift
BAB III
LANDASAN TEORI
III.1 Pendahuluan
Forklift adalah suatu alat bantu kendaraan yang sering digunakan untuk berbagai
keperluan khususnya untuk perusahaan yang berkecimpung dalam dunia industri dimana
fungsi utamanya sebagai alat transportasi dan pengangkat barang-barang khusunya untuk
barang-barang berat dan ditempat yang kurang luas. Industri forklift umum digunakan
dalam gudang dan di sekitar dermaga truk dan kereta. Mereka memiliki ban kecil yang
dirancang untuk berjalan pada permukaan aspal dan biasanya didukung oleh sebuah
mesin pembakaran internal yang berjalan pada bensin, solar, dan baterry. Ini adalah
nama-nama dari bagian forklift :
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 23
Nama-nama komponen :
1 Mast
2 Turn signal lamp
3 Head lamp
4 Lift chain
5 Lift cylinder
6 Backrest
7 Finger bar
8 Fork
9 Over head guard
10 Couter wigh
11 Battery case
12 Tilt cylinder
13 Rear wheel
14 Front wheel
hidrolik
banyak
digunakan
seperti
memindahkan beban yang berat, sebagai alat penekan dan pengangkat. Dalam
industri banyak ditemui penggunaan sistem hidrolik pada alat-alat berat, seperti truk
pengangkat (dump truck), mesin moulding, mesin press, forklift, crane, dan lain-lain.
Pada saat ini penggunaan sistem hidrolik sudah dilengkapi dengan
berbagai peralatan kontrol yang menunjang pengendalian dan ketepatan (presisi) dalam
penggunaannya.
Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai
power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik
dibutuhkan
power
unit
untuk
membuat
fluida
bertekanan. Kemudian
fluida
maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak
lurus bidang permukaannya .
Rumus Hukum Pascal : F = P x A (Kg)
Dimana :
Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan,
maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah atau berkurang
kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa
zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk menjalankan suatu sistem
tertentu.
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya. Minyak
mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida
dibagi menjadi 2 bagian yaitu.
1. Hidrostatik
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori persamaan kondisi
dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari satu bagian ke bagian lain
dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
2. Hidrodinamik
Yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida yang
mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang berperan memindahkan
energi. Contohnya Energi pembangkit listrik tenaga turbin air pada jaringan
tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas
adalah keadaan fluida itu sendiri.
Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan sifat
zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya,
sehingga akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan
bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata
lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 25
dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah
oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki kekentalan
(viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa,
tahan dingin, tahan korosi dan tahan aus, minimla konpressibility.
III.4 Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatic
1 Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan
pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan
2
dan
menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok
3
sirkuit pneumatic
Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat
Kerusakan oli.
Terjadinya kerusakan pada oli disebabkan antara lain oleh :
Kontaminasi
: Kerusakan oli karena ada pengaruh dari luar oli tersebut.
Deteriorasi
: Kerusakan karena pengaruh dari dalam oli itu sendiri.
Terjadinya kerusakan pada kualitas oli akan menyebabkan kerusakan pada
komponen dan terganggunya sistem.
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Prosedur Sebelum Mengoprasikan Forklift
OHSA dan WI cognis ada beberapa syarat prosedur yang harus dilakukan
sebelum mengangkat barang ke atas fork (garpu) pada forklift.
a. Sebelum mengangkat beban, pastikan lebar garpu sesuai dengan lebar pallet
sehingga mengurangi goncangan sewaktu forklift beroperasi, Penempatan pallet
yang benar membuat beban menjadi stabil.
b. Pastikan garpu berada pada posisi aman dan tempat yang rata.
c. Jangan mengangkat beban terlalu tinggi ketika tiang (mast) miring ke depan.
d. Jalankanlah forklift dengan hati-hati sehingga tidak menimbulkan fatal saat
dalam bekerja.
IV.2 Komponen-Komponen Pada Sistem Hidrolik
Komponen-komponen dalam sirkuit dasar sistem hidrolik agar dapat bekerja
dengan sempurna adalah sebagai berikut :
1) Tangki Hidrolik (Hydraulic Tank)
sebagai tempat penampung oli dari sistem. Selain itu juga berfungsi
sebagai pendingin oli yang kembali.
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 30
4) Control Valve
gunanya untuk mengarahkan jalannya oli ke tempat yang diinginkan
atau direksional
fluida bertekanan bias mas.uk melalui kedua bagian sehingga bias melakukan
dua gerakan piston. Aplikasi double acting cylinder terdapat pada tilt cylinder.
Kecepatan gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan
juga volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh silinder hidrolik untuk
melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah hal yang sangat
penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Panah biru
: lift cylinder
Panah merah : tilt cylinder
6) Filter
Filter untuk menyaring kotoran-kotoran seperti gram-gram agar tidak
ikut bersikulasi kembali dan posisi filter ini berada di dalam tangki hidrolik.
digerakkan dari mesin ke pompa oli (oil pump) dan oli dari tangki utama
dipompakan, sehingga mengalir menuju main relief valve langsung menuju
holding valve dan melalui tilt valve sehingga sampai ke control valve. Didalam
control valve ini terdapat dua katup utama yang berfungsi untuk mengontrol
keluar masuknya batang torak pada lift silinder sehingga dapat menaikkan dan
menurunkan garpu. untuk menggerakkan batang torak pada lift silinder luar,
dialirkan oli pada bagian bawah dari lift silinder.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengontrol life valve sehingga oli dapat
mengalir kebagian bawah lift silinder, maka batang torak akan terangkat ke atas,
sedangkan oli yang terdapat dibagian atas lift silinder langsung menuju tangki
utama. Untuk menghentikan sistim mekanik ini, dapat dilakukan dengan cara
mengembalikan pada posisi lift valve ke arah tengah. Yang terlihat pada gambar
4.9
IV.4
hidrolik yang mengalami kerusakan. Ternyata sebagian besar gangguan pada sistem
hidrolik disebabkan adanya kerusakan pada komponen. Apakah setiap komponen yang
rusak itu mesti rusak semua bagiannya? Tentu saja tidak. Mungkin hanya sebagian kecil
yang rusak sehingga dapat kita perbaiki, mungkin juga sebagian besar dari komponen itu
rusak sehingga tidak dapat di perbaiki lagi. Untuk mempelajari cara-cara perbaikan
komponen, anda akan mempelajari dari setiap komponen itu mengenai hal-hal berikut :
Ingat bahwa : Prosedur perbaikan setiap komponen juga harus sesuai dengan sistematika
perbaikan yang telah dibahas.
a. Pompa Berisik (Noisy).
Penyebab
1) Udara bocor masuk
kedalam sistem.
Mengatasi / memperbaikinya
Pastikan bahwa permukaan oli dalam
tangki hidrolik masih pada garis batas
sehingga pipa intake masih di bawah
permukaan oli, jadi tidak menyedot udara.
Periksa
setiap
sambungan
yang
memungkinkan adanya kebocoran seperti
seal poros pompa, sambungan pipa atau
tubing (konektor).
Cara menemukan kebocoran ialah dengan
menuangkan
oli
pada
bagian
yang
berarti
anda
telah
tersebut
dengan
menemukannya.
Perbaikilah
2) Timbul gelembung udara
mengeraskan
bagian
baut
konektornya
atau
secukupnya
asal
bocor
telah
berhenti).
Permukaan oli turun atau pipa intake
3) Terjadi cavitation(rongga
dalam pipa/saluran
hidrolik).
pada piston.
pembersih,
keringkan
baru
dipasang lagi.
Bila karena korosi dan sudah terlalu jelek,
sebaiknya diganti saja dan periksa oli
apakah mempunyai daya tahan terhadap
korosi.
Bersihkan filter dan strainer dengan
pembersih yang cocok.
Ganti filter dan strainer bila terlalu kecil.
Gunakan oli yang dengan kualitas baik
5) Filter dan strainer sangat
berapa
putaran
maksimum
direkomendasikan.
Periksa motor penggerak,
6) Pompa berputar terlalu
yang
puli,
dan
cepat.
disebabkan
(misalignment)
7) Pompa lepas dari
motornya.
puli
atau
tidak
terlalu
lurus
kendor.
terlalu kendor.
Tabel 4.1 Diagnosa pompa berisik.
b. Pompa tidak memompa.
Penyebab
1) Putaran poros pompa
terbalik.
Mengatasi / memperbaikinya
Bila terjadi demikian segeralah dimatikan.
Periksa penginstalan motor, belt, roda gigi
dan
sebagainya.
penginstalasian
Biasanya
motor
kesalahan
phase
putaran
terbalik,
sering
dengan
juga
maka
luruskan.
2) Saluran hisap
tersumbat.
4) Udara masuk ke
dalam saluran hisap
(intake).
kemungkinan
pompa
tidak
7) Kerusakan mekanik
seperti lepas kopling,
poros patah dan
sebagainya.
Tabel 4.2 Diagnosa Pompa Tidak Memompa.
c. Bocor di sekeliling pompa.
Penyebab
1) Perfak (packing) aus.
Mengatasi / memperbaikinya
Kencangkan penjepitan perfak atau bila tidak
sembuh berarti packing beanar-benar sudah
Mengatasi / memperbaikinya
Ganti dengan oli yang kekentalannya sesuai
dengan yang direkomendasikan.
Bila bekerja pada suhu yang relatif tinggi
gunakan oli dengan indeks viskositas yang
tinggi.
Periksalah
2) Kebocoran dalam
terlalu besar.
keausan
dan
kehilangan
3) Terlalu sering
membuang oli pada
relief valve.
4) Penyetelan/perakitan
bagian-bagian pompa
tersumbat
Mengatasi / memperbaikinya
Untuk memeriksa penyetelan relief valve,
bloklah saluran buangnya dan periksalah
tekanan pada saluran dengan pressure gauge.
Setel relief untuk tekanan yang dikehendaki.
Bersihkan kotoran atau lumpur (endapan)
3) Kebocoran pada
sistem.
komponen pompa.
kondisi alat berat baik dari segi mesin maupun sistim lain yang ada pada alat berat agar
aman, nyaman dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Sistem
mekanik (alat angkat) mempunyai peranan yang cukup penting dalam menbantu peranan
sang pengendara maka sistem mekanik (alat angkat) juga wajib mendapatkan perawatan
yang bagus. Kerusakan yang mungkin akan terjadi pada sistem mekanik (alat angkat)
pada forklift adalah mur yang terlalu keras, maka akibatnya gerakan menjadi lebih berat,
jika alat angkat berat dalam pergerakannya, maka akan membahayakan pengemudi dan
mungkin dalam jalan lainnya, maka dari pada itu sebaiknya mempunyai perawatan secara
berkala yang cukup baik yang terlihat pada gambar 4.14
Item /jenis
Suitable oil
Hydroulic oil
SAE no 10w
Gear oil
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan laporan praktek kerja lapangan yang dilakukan di PT. PUPUK
KALIMANTAN TIMUR, saya dapat simpulkan sebagai berikut :
1. Sistem hidrolik merupakan bagian yang sangat penting pada kendaraan forklift.
PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR Tbk Page 49
kerena sistem
DAFTAR PUSTAKA
1. Budi TriSiswanto. 2008.TeknikAlat Berat. Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Depdiknas.
2. Daryanto. 2004. Teknik PememeliharaanAlat Berat (Pemeriksaan Dan Perbaikan).
Jakarta : PT Bumi Aksara
3. Factory. 2006,Prinsip Kerja Forklift. Medan: Universitas Sumatra Utara.
4.
5. Hazar. 2007. Teknik Pemeriksaan Alat Berat. Medan: Universitas Sumatra Utara.
6. ( ht t p:/ /Digil ib.Ac.Id/Upload4/ 06/2004/Dokumen/129878665. Pdf, diakses tanggal
26 april 2013).
7. Mulyani. 2005. Forklift Operations And Safety Training. Medan: Universiyas Sumatra
Utara.