Demam Tifoid
Demam Tifoid
GAMBARAN KLINIS
Masa tunas demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Gejala-gejala klinis yang timbul
sangat bervariasi dari ringan sampai dengan berat, dari asimptomatik hingga gambaran penyakit
yang khas disertai komplikasi hingga kematian. Pada minggu pertama gejala klimis penyakit ini
ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam,
nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia , mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak
enak diperut , batuk, dan epitaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu badan
meningkat perlahan-lahan dan terutama pada sore hingga malam hari. Dalam minggu kedua
gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relative (bradikarida relative adalah
peningkatan 1oc tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali permenit), lidah yang berselaput
(kotor di tengah ,tepid an ujung merah serta tremor) hepatomegali, splenomegali , meteroismus,
gangguan mental berupa samnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis. Roseolae jarang
ditemukan pada orang Indonesia
PEMERIKSAAN LAB
-
Pemeriksaan Rutin
Leukositosis dpat terjadi tanpai disertai infeksi sekunder. Selain itu pula bisa
ditemukan anemia ringgan dan trombositopenia. Laju endap darah pada demam tifoid
dapat meningkat. SGOT dan SGPT seringkali meningkat , tetapi akan kembali
menjadi normal setelah sembuh, kenaikan SGOT dan SGPT tidak memerlukan
penanganan khusus.
Uji Widal
Maksud uji Widal adalah untuk menentukan adanya agglutinin dalam serum penderita
tersangka demam tifoid yaitu : a) Aglutinin O (dari tubuh kuman), b) Aglutinin H
(flagella kuman), dan c). Aglutinin Vi (sampai kuman). Dari ketiga agglutinin tersebut
hanya agglutinin O dan H yang digunakan untuk diagnosis demam tifoid. Semakin
tinggi titernya semakin besarkemungkinan terinferksi kuman ini
Uji Tubex
Uji ini mendeteksi antibody anti-S.thypi O9 pada serum pasien, dengan cara
menghambatikatan antara IgM anti-O9 yang terkonjugasi pada partikel latexyang
berwarna dengan lipopolisakarida S.thypi yang terkonjugasi pada partikel magnetic
latex.
Uji Typhidot
Uji thypidot dapat mendeteksi antibody IgM danIgG yang terdapat pada protein
membrane luar Salmonella thypi
Uji IgM Dipstik
Uji ini secara khusus mendeteksi antibody IgM spesifik terhadap S. thypi pada
specimen serum atau whole blood
Kultur Darah
Hasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid, akan tetapi hasil negative
tidak menyingkirkan demam tifoid
(Ilmu penyakit dalam jilid III, hal 2797-2800)
DEMAM
Demam merujuk pada peningkatan suhu tubuh akibat infeksi atau peradangan. Sebagian
respons terhadap masuknya mikroba , sel-sel fagositik tertentu (makrofag) mengeluarkan suatu
bahan kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen yang selain efek-efeknya dalam melawan
infeksi , bekerja pada pusat termoregulasihipotalamus untuk meningkatan patokan thermostat.
Hipotalamus sekarang mempertahankan suhu di tingkat yang baru dan tidak mempertahankannya
di suhu normal. Jika, sebagai contoh, pirogen endogen meningkatkan titik patokan menjadi
102oF (38,9oC) , maka hypothalamus mendeteksi bahwa suhu normal predemam terlalu dingin
sehingga bagian otak ini memicu mekanisme-mekanisme respons dingin untuk meningkatkan
suhu menjadi 102oF. Secara spesifik , hypothalamus memicu mengigil agar produksi panas
segera meningkat, dan mendorong vasokonstriksi kulit untuk segera mengurangi pengeluaran
panas. Kedua tindakan ini mendorong suhu naik dan menyebabkan mengigil yang sering terjadi
pada permulaan demam. Karena merasa dingin maka yang bersangkutan memakai selimut
sebagai mekanisme volunteer untuk membantu meningkatkan suhu tubuh dengan menahan panas
tubuh. Setelah suhu tubuh baru tercapai maka suhu tubuh diatur sebagai normal dalam respon
terhadap panas dan dingin tetapi dengan patokan yang lebih tinggi. Karena itu, terjadinya demam
sebagai respons infeksi adalah tujuan yang disengaja dan bukan disebabkan oleh kerusakan
mekanisme termoregulasi. Selama demam , pirogen endogen meningkatkan titik patokan
hipotalamus dengan memicu pelepasan local prostaglandin , yaitu mediator kimiawi local yang
bekerja langsung hipotalamus. Aspirin mengurangi demam dengan menghambat sintesi
prostaglandin. Aspirin tidak menurunkan suhu pada orang yang tidak demam karena tanpa
adanya pirogen endogen maka di hipotalamus tidak terdapat prostaglandin dalam jumlah yang
bermakna.
DEMAM
Infeksi atau
peradangan
Insiasi respon
dingin
Produksi panas ;
pengeluaran panas
Makrofag
pelepasa
Titik patokan
hipothalamus
Pirogen Endogen
Prostaglandin