Salah satu kritik terhadap dokumen-dokumen tersebut adalah mereka tidak benarbenar membahas sesuatu yang baru. Selanjutnya, kita membahas masing masing
dokumen dan laporan tersebut dari dua topik yaitu 1. Objektif pengguna dan 2.
Keragaman pengguna.
ASOBAT
Merupakan produk dari AAA, yang komitenya pada saat itu diberi tugas untuk
mengembangkan teori akuntansi dasar yang terintegrasi, yang dapat dijadikan
panduan untuk pengajar, praktisi, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan di
bidang akuntansi. Komite perlu memasukkan unsur aturan, sifat, dan batasan pada
akuntansi kedalamnya.
PERKEMBANGAN MENUJU PENDEKATAN PENGGUNA
Definisi akuntansi menurut ASOBAT adalah Proses mengidentifikasi, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi sebagai dasar pengguna untuk memberikan
pertimbangan dan mengambil keputusan. Penekanan di definisi tersebut hanya
meliputi aktivitas akuntan dan tidak menyinggung dari sudut pandang pengguna.
Menurut pandangan sosiologi , definisi tersebut seakan membentengi akuntan
sebagai profesi terdidik, yang presentasinya harus dapat diterima, termasuk oleh
mereka yang tidak memiliki kualifikasi dan mandate yang setara.
Barulah pada tahun 1950an muncul literatur yang menyebutkan kebutuhan para
pengguna.
ORIENTASI PADA TEORI
Definisi teori oleh komite adalah Seperangkat aturan memaksa tentang suatu
hipotesis, prinsip-prinsip konseptual dan pragmatis yang mencakup secara umum
referensi atau bidang studi. Untuk menerapkannya terhadap bidang akuntansi, di
Pada akhirnya, ASOBAT dikritik terlalu singkat dalam membahas keseluruhan topik.
Seharusnya lebih diperluas dan menggunakan terminology atau istilah-istilah yang
lebih tepat. Namun keberadaannya cukup penting dan berpengaruh terhadap
dokumen dan laporan yang muncul setelahnya.
APB STATEMENT 4
Dipublikasikan pada Oktober 1970 pada saat APB mengalamai tekanan terkait
dengan Opinion 16 dan 17 karena dianggap kurang melakukan riset, tidak
independennya anggota, dan kurangnya eksposur dari hasil pekerjaan sebelum
publikasi. Tujuannya adalah meyatakan konsep konsep dasar dalam pelaporan
keuangan yang dijadikan dasar dalam mengeluarkan opini APB.
Objektif 1
Lapisan 1 (objektif dasar)
Kreditur dan
Investor (obj
3)
Pemerintah
dan lembaga
non profit (obj
11)
Masyarakat
(obj 12)
Lapisan 3
Prediksi,
perbandinga
n, dan
evaluasi
(Kebutuhan
earning pengguna)
power
perusahaan
(obj 4)
Akuntabilitas
(obj 5)
Objektif 6
Lapisan 4 (Perusahaan memenuhi kebutuhan
tersebut)
Objektif 7 mengkomunikasikan
Objektif 8
Objektif
9
Objektif 10
Lapisan 5 (Laporan keuangan
informasi
tersebut)
Kritik yang muncul terhadap The Trueblood Committee Report adalah objektifnya
terlalu kentara dan tidak menjelaskan secara detail objektif operasional yang
dapat dipraktikan.Meski begitu, kritik tersebut dinilai tidak pas, karena objektif
justru merepresentasikan langkah penting untuk membangun rerangka
konseptual.
SATTA
Diberikan tugas oleh AAA pada tahun 1973. Tujuan keseluruhannya hamper
mirip dengan ASOBAT, yaitu menyediakan penelitian mengenai literature
akuntansi keuangan saat ini dan dan pernyataan yang mendasari pemahaman
para profesi tentang teori akuntansi. Hubungan SATTA dengan ASOBAT, yaitu
keduanya adalah produk dari komite AAA yang memiliki panduan luas. Di satu
sisi ASOBAT berusaha untuk mengembangkan panduan metateoritis dalam
mengevaluasi informasi akuntansi dan sistem valuasi/penilaian. Sedangkan
SATTA, fokus terhadap beberapa sistem valuasi akuntansi dan pertimbangan
teoritis lainnya, dan menyusun penyebab kenapa tidak akan ada sistem valuasi
tunggal yang benar-benar tepat untuk digunakan semua akuntan.
PENDEKATAN TEORI AKUNTANSI
Pendekatan Klasik
Merupakan sekumpulan sistem valuasi yang digolongkan lama atau tua dari segi
sejarahnya. Sebagian besar memiliki karakteristik normative dan deduktif, dan
tidak memperhatikan kebutuhan pengguna untuk mengambil keputusan. Dalam
beberapa hal, pembuat teori klasik sebenarnya menggunakan pendekatan
induktif, namun induktif disini dalam arti khusus : mengambil dari literature
akuntansi dan observasi praktik akuntansi.
Pendekatan Kegunaan Keputusan (Decision Usefulness Approach)
Banyak pendekatan saat ini yang utamanya berfokus pada pengguna laporan
akuntansi, termasuk keputusan mereka, informasi yang dibutuhkan dan
kemampuan mengolah informasi. Pendekatan Kegunaan Keputusan
lalu
didikotomi menjadi Orientasi Model Keputusan dan Orientasi Pembuat
Keputusan.
pengguna laporan keuangan, namun sebenarnya keputusan yang mereka buat dan
kebutuhan informasinya adalah sama. Yang terakhir inilah yang sangat mirip dan
berhubungan dengan orientasi model keputusan.
SATTA melihat masalah ini melalui homogenitas pengguna. Pada homogenitas
pengguna yang tinggi, terdapat banyak kesaaan kebutuhan informasi, sebaliknya
terjadi pada homogenitas pengguna yang rendah. Kemudian dilihat sifat informasi
akuntansi sebagai suatu barang milik umum.
Kemampuan Prediksi
Akuntabilitas
Objektif sekunder
KERAGAMAN PENGGUNA
Berikut merupakan daftar kelompok yang merupakan pengguna laporan keuangan:
Pemilik saham
Kreditur
Analis dan penasihat keuangan
Karyawan
Perserikatan buruh
Pelanggan
Pemasok
Asosiasi dagang
Agen pemerintahan
Kelompok kepentingan umum
Peneliti dan pembuat standar
Auditor
Manajemen
Komunitas