ANTARA
RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN
DENGAN
RSAU dr. M. MUNIR LANUD ABDULRACHMAN SALEH
Nomor :
/
/
/2016
Nomor : 21 / SPK / V /2016
TENTANG
RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN
Pada hari ini SENIN tanggal DUA PULUH TIGA bulan MEI tahun DUA RIBU ENAM
BELAS ( 23 - 05 - 2016 ), bertempat di Malang, yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Kolonel CKM dr.Supriyanto.MARS,
Kasau
no.
Kep/19-PKS/VII/2014
dan
PIHAK KEDUA telah mengirim surat perihal Permohonan Perjanjian Kerjasama Rujukan
Pelayanan Pasien;
(2)
PASAL 1
LATAR BELAKANG
1.
2.
3.
PASAL 2
DASAR HUKUM
1.
2.
3.
4.
6.
7.
Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang organisasi
dan tatakerja RSD Propinsi Jawa Timur;
PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN
Bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan pasien, PIHAK KEDUA bermaksud
menjalin kerjasama dengan PIHAK PERTAMA di bidang Rujukan Pelayanan Pasienbagi
pasien BPJS dan/atau pasien swasta dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam
perjanjian ini.
PASAL 4
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup perjanjian ini adalah kerjasama antara PARA PIHAK dalam hal rujukan pasien
BPJS dan/atau pasien swasta, dimana PARA PIHAK merupakan Rumah Sakit yang ditunjuk oleh
Pemerintah sebagai fasilitas kesehatan yang dapat melayanai pasien pemegang kartu JKN yang
dikeluarkan oleh kantor BPJS Kesehatan.
PASAL 5
KEWAJIBAN PARA PIHAK
KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA:
(1)
Memberikan pelayanan rujukan yang profesional kepada pasien dari PIHAK KEDUA;
(2)
Menjaga kode etik kedokteran, standard profesi,dan standar pelayanan medik yang
berlaku;
(3)
memenuhi
Mengirimkan rujukan balik pasien BPJS PIHAK KEDUA yang pernah dirujuk ke PIHAK
PERTAMA dengan kondisi kesehatan sudah dapat dilayani kembali oleh PIHAK KEDUA
sebagai fasilitas kesehatan II;
(5)
Meberikan pelayanan dengan baik sesuai dengan estandar pelayanan yang berlaku untuk
pasien yang akan dirujuk ke PIHAK PERTAMA;
(2)
(3)
(4)
Live saving pasien yang akan dirujuk dan diperkirakan dapat sampai ketempat yang
dituju dengan selamat ;
b.
Pasal 6
HAK PARA PIHAK
HAK PIHAK PERTAMA :
(1)
Menerima rujukan pasien untuk pelayanan kesehatan tingkat lanjut dari PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang telah disepakati .
(2)
Menerima informasi tentang rekam medis pasien dari PIHAK KEDUA selama menjalani
pemeriksaan oleh PIHAK KEDUA sebagai fasilitas kesehatan tingkat II;
(3)
(2)
Mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik untuk para pasien yang sebelumnya
berobat di PIHAK KEDUA dan akhirnya dirujuk ke PIHAK PERTAMA;
(3)
Menerima rujukan balik pasien BPJS PIHAK KEDUA yang pernah dirujuk ke PIHAK
PERTAMA dengan kondisi kesehatan sudah dapat dilayani kembali oleh PIHAK KEDUA
sebagai Fasilitas Kesehatan II.
Pasal 7
PROSEDUR RUJUKAN
(1)
Bila ada indikasi merujuk, PIHAK KEDUA dapat langsung menghubungi PIHAK PERTAMA;
(2)
(3)
PIHAK KEDUA membuatkan surat rujukan atau surat pindah rawat disertai dengan
dokumen pemeriksaan kesehatan pasien yang telah dilaksanakan kepada pasien serta
kelengkapan lainnya yang dibutuhkan oleh PIHAK PERTAMA dengan persetujuan dan
sepengetahuan pasien atau keluarganya;
(4)
PIHAK KEDUA bisa dilayani diruang intensive Care Unit (ICU) apabila diruang Intensive
Care Unit (ICU) tersebut apabila :
a.
b.
Pasal 8
Pembayaran Pelayanan Kesehatan untuk pasien umum atau swasta ditagihkan langsung
kepada pasien yang bersangkutan sesuai dengan tarif yang berlaku di PIHAK PERTAMA;
(2)
Pasal 9
JANGKA WAKTU
(1)
Perjanjian Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, sejak tanggal DUA
PULUH TIGA bulan MEI tahun DUA RIBU ENAM BELAS (23-05-2016) dan akan berakhir
pada tanggal DUA PULUH TIGA bulan MEI tahun DUA RIBU TUJUH BELAS (23-052016);
(2)
Kerjasama
ini
akan
dievaluasi
secara
kelembagaan
dengan
menghormati
dan
mengindahkan ketentuan-ketentuan yang berlaku di KEDUA BELAH PIHAK selambatlambatnya 3 (tiga) bulan sebelumnya berakhirnya perjanjian ini, KEDUA BELAH PIHAK
dapat mengajukan permohonan Perpanjangan Perjanjian Kerjasama.
PASAL 10
FORCE MAJEURE
(1)
Pengertian force majeure dimaksud dalam pasal ini adalah keadaan yang ditimbulkan
bencana alam seperti banjir bandang, gempa bumi, gunung meletus, perang dan/atau akibat
adanya kebijakan Pemerintah Pusat dibidang moneter dan peraturan perundang-undangan
diluar kemampuan KEDUA BELAH PIHAK untuk melaksakan perjanjian ini.
(2)
Apabila terjadi keadaan force majure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), akan diadakan
musyawarah oleh KEDUA BELAH PIHAK. Selanjutnya akan dituangkan dalam perjanjian
kerjasama tersendiri yang merupakan addendum dari perjanjian kerjasama ini.
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul akibat pelaksanaan
perjanjian kerjasama ini secara musyawarah mufakat dan apabila tidak terjadi kesepakatan PARA
PIHAK sepakat untuk menyelesaikan melalui jalur hukum dan memilih domisili hukum yang tetap
tidak berubah di Kantor Pengadilan Negeri Malang.
PASAL 12
PEJABAT YANG DITUNJUK
Untuk kelancaran pelaksanaan perjanjian ini, KEDUA BELAH PIHAK sepakat bahwa semua
hubungan surat menyurat dan permasalahan tentang operasional obyek perjanjian selama
berlangsungnya perjanjian ini di alamatkan :
(1)
(2)
PIHAK PERTAMA
Nama
Jabatan
Kontak Person
PIHAK KEDUA
Nama
: W. M. Yudha, S.Kep
Jabatan
Kontak Person
: (0341) 792273
PASAL 13
LAIN LAIN
(1)
(2)
Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur dan
ditetapkan kemudian oleh KEDUA BELAH PIHAK atas dasar musyawarah yang selanjutnya
dituangkan dalam surat perjanjian tersendiri yang merupakan addendum yang tidak dapat
dipisahkan dengan perjanjian ini.
Demikian perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dan bermaterai cukup serta ditandatangani
oleh KEDUA BELAH PIHAK sehingga memiliki kekuatan hukum yang sama. KEDUA BELAH
PIHAK masing-masing menerima satu rangkap asli.
PIHAK KEDUA
dr. Supriyanto.MARS
Kolonel CKM NRP 31430
PIHAK PERTAMA