Kelas: 1C D3 Keperawatan
NIM : KHG.A.15115
PERENCANAAN
NO.
1
DATA
DIAGNOSA
DS :
1. Klien
nafas
berlendir.
2. Klien mengeluh
sesak
batuk
1. Sesak Napas
berhubungan dengan
bronkospasme, yang
susah
mengeluarkan dahak.
DO :
tidak efektif
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
(Diagnosa NO. 1)
(Diagnosa NO. 1)
1. Setelah
Mandiri
dilakukan
intervensi, klien
akan bernafas
dengan mudah
abnormalitas bunyi
tanpa dispnea.
RASIONAL
(Diagnosa NO. 1)
2. Batuk Berlendir
3. Bunyi nafas klien
abnormal, yaitu adanya
bunyi nafas mengi
(wheezing)
4. Gelisah, Berkeringat
Dingin
5. Tanda-tanda Vital :
dengan gangguan
suplai oksigen (spasme
bronkus), yang
dibuktikan oleh
dyspnea, bingung, dan
gelisah.
inspirasi/ekspirasi.
3. Catat adanya derajat
2. Setelah
C.
dispnea,ansietas, distress
dilakukan
pernafasan, penggunaan
intervensi, klien
akan mempunyai
pertukaran gas
yang adekuat,
dengan GDA
dalam rentang
TD : 130/80 mmhg, ND : 88
c)
(Diagnosa NO. 2)
normal.
d)
e)
f)
tempat tidur
5. Pertahankan polusi
lingkungan minimum,
contoh: debu, asap dll
6. Tingkatkan masukan
cairansampai dengan
3000 ml/harisesuai
toleransi
jantungdenganmemberik
an air hangat.
g)
infeksi akut.
Disfungsi pernafasan
adalah variable yang
tergantung pada tahap
proses akut yang
menimbulkan perawatan
di rumah sakit.
Peninggian kepala tempa
tidur memudahkan fungs
pernafasan dengan
menggunakan gravitasi.
Pencetus tipe alergi
pernafasan dapat
menimbulkan episode
akut.
Hidrasi membantu
menurunkan kekentalan
sekret, penggunaan caira
hangat dapat menurunka
kekentalan sekret,
penggunaan cairan hang
dapat menurunkan spasm
bronkus.
Merelaksasikan otot halu
dan menurunkan spasme
jalan nafas, mengi, dan
produksi mukosa.
Kolaborasi
1. Berikan obat
bronkodilator sesuai
dengan indikasi
(Diagnosa & NO. 2)
Mandiri
1. Kaji/awasi secara rutin
kulit dan membran
mukosa.
2. Palpasi fremitus
3. Awasi tanda vital dan
irama jantung
4. Posisikan klien pada
posisi yang nyaman.
Kolaborasi
1. Berikan oksigen
e) Memperbaiki atau
mencegah memburuknya
hipoksia.
DO:
3) Perubahan nutrisi:
(Diagnosa NO. 3)
toleransi pasien.
(Diagnosa NO. 3)
1. Setelah
Mandiri
tubuh berhubungan
dengan dispnea dan
anoreksia, yang
dibuktikan oleh
3.
4.
sianosis.
dan ketidakmampuan
Klien mengalami
untuk makan.
dilakukan
intervensi, klien
1.
akan
menunjukkan
kerusakan makanan.
peningkatan
berat badan.
2.
DS:
pakai.
Kolaborasi
1.
makan
DO :
Sering lakukan
perawatan oral,buang
dispnea.
(Diagnosa NO. 3)
Berikan oksigen
tambahan selama makan
4) Intoleran aktivitas
1. Klien mengalami
berhubungan dengan
dispnea.
2. Frekuensi pernafasan
ketidakseimbangan
(Diagnosa NO. 4)
sesuai indikasi.
(Diagnosa NO. 4)
Setelah dilakukan
intervensi, klien
(Diagnosa NO. 4)
Mengurangi penggunaan
energi yang berlebihan
>24x/menit
3. Frekuensi nadi >
95x/menit.
4. Klien mengeluh pusing.
kebutuhan oksigen.
dapat beraktivitas
dengan baik.
kemampuan anak
1.
DS:
tenang.
1.
2.
Untuk menghindari
keletihan pada anak.
NO.
NO. DX
1.
IMPLEMENTASI
a)
Mempertahankan
EVALUASI
S:
TGL/JAM
TTD/NAMA
Jumat, 1 Januari
Ulfa Nuryani
alat
pernafan
A:
Masalah
sebagian
teratasi
setelah
a) Membantu tindakan S :
Jumat, 1 Januari
untuk
mempermudah
pertukaran
dengan
didudukkan dengan O :
posisi semi fowler.
Ulfa Nuryani
a) Meningkatkan
masukan
dengan
S:
nutrisi Keluarga
mengatakan
Januari
Ulfa Nuryani
perkembangan 2015
perkembangan
kondisi
Sabtu,
makan
klien.
O:
BB klien meningkat selama 2 hari setelah
pelaksanaan intervensi yang diberikan.
A:
Tujuan tercapai sebagian.
P:
Motivasi klien untuk terus menjaga pola
makan.
S:
a) Mencegah
Senin,
komplikasi,
memperlambat
memburuknya
kondisi.
b) Memberikan
informasi
proses
Januari
tentang
yang
berhubungan
tersebut (asthma).
dengan
penyakit
Ulfa Nuryani
penyakit/prognosis
dan
pengobatan.
program A :
Tujuan tercapai sepenuhnya.
P:
Catat perkembangan klien.