Disusun oleh :
Kelompok 4
Nama :
1. Ayu Sulistian
1114500035/3C
2. Fasya Maziyah
1114500075/3C
1114500093/3C
1114500060/3D
1114500070/3D
1114500026/3D
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul NAPZA, HIV & AIDS, Mata kuliah kesehatan mental dengan
tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan Kami. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ 1
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang............................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah........................................................................................ 3
3. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 4
4. Manfaat Penulisan........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Napza......................................................................................... 5
2. Tiga golongan narkotika............................................................................... 6
3. Empat golongan psikotropika...................................................................... 9
4. Pengaruh penyalahgunaan Napza.............................................................. 35
5. Bahaya Napza Bagi Pelajar........................................................................ 37
6. Dampak Penyalahgunaan Napza................................................................ 42
7. Penanggulangan Penyalahgunaan Napza................................................... 44
8. Undang-undang Tentang Napza................................................................. 48
9. Pengertian HIV/AIDS................................................................................ 56
10. Cara tes infeksi HIV................................................................................... 59
11. Cara Pencegahan HIV................................................................................ 60
12. Gejala penderita HIV/AIDS....................................................................... 60
13. Penyebab HIV/AIDS.................................................................................. 62
BAB III PENUTUP
1. Simpulan.................................................................................................... 78
2. Saran........................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola
hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin
serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang
merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat
berpengaruh terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi suatu bangsa.
Banyak upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memberantas opnumopnum yang telah menyalahgunakan Narkoba dan Obat-obatan terlarang lainnya.
Namun, semakin hari jumlah pemakai Narkoba dan Obat-obat terlarang lainnya
terus bertambah. Oleh karena itu perlu adanya pengertian dari masing-masing
individu untuk menyadari betul dampak dari penggunaan Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka
permasalahan makalah ini di rumuskan sebagai berikut :
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
x.
xi.
xii.
3. Tujuan
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
x.
xi.
4. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk memperoleh informasi yang
aktual mengenai dampak-dampak yang di timbulkan dari Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA) Serta cara-cara yang harus di
gunakan dalam penanggulangan dari Narkotika, Alkohol, psikotropika dan Zat
adiktif lainnya (NAPZA) dan informasi HIV & AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
zat-zat kimiawi (obat-obat berbahaya) yang mampu merubah fungsi mental dan
perilaku seseorang, yang dimasukkan kedalam tubuh manusia, baik melalui mulut,
dihirup maupun disuntikkan. Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun
juga apabila dimasukkan ke dalam tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik
dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap sistem pusat
saraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan
kesadaran seseorang.
Secara umum pengertian Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif
lainnya (NAPZA) masing-masing adalah :
NARKOTIKA
Adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan dapat menyebabkan hilangnya rasa atau mengurangi nyeri dan
dapat menimbulkan rasa ketergantungan.
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Golongan II :
Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan /
atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
PSIKOTROPIKA
Adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat.
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.
(Jenis Krone)
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi, Shabu-shabu.
10
Golongan II :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan /
atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine, Metilfedinat atau Ritalin.
11
Golongan III :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan
/ untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Flunitrazepam, Pentobarbital
12
Golongan IV :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Bromazepam, Diazepam,
Nitrazepam.
13
Sedatif & Hipnotika (obat penenang, obat tidur): MG, BK, DUM, Pil
koplo dan lain-lain.
ZAT ADIKTIF
Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan rasa ketergantungan.
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif
diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi atau peragian
dan mengandung etanol. Cairan yang mengandung etanol yang tinggi disebut
minuman keras dan bila diminum memabukkan dan merusak tubuh.
Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat,
dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada
3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 5 % ( Bir ).
14
15
mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang
keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin.
Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat.
16
17
b. Anti Depresan.
18
CONTOH-CONTOH
NARKOTIKA,
ALKOHOL,
19
Untuk itu hanya dipakai oleh pihak kedokteran atau tim medis serta para
peneliti di laboratorium tertentu yang berguna untuk melaporkan hasil
penelitiannya pada masyarakat luas. Tetapi sayangnya, terkadang penggunaan
narkoba malah disalahgunakan oleh orang atau pihak tertentu yang bukan
kepentingannya
Seperti contoh, ganja yang semestinya untuk hal positif, karena
disalahgunakan malah menjadi negatif dan sama sekali tidak bermanfaat. Sebab,
ganja tersebut dipakai untuk bersenang-senang atau euforia sesaat dengan
menghisapnya yang dibuat seperti lintingan rokok. Akibat semakin luasnya
penyimpangan yang dilakukan, terutama kalangan remaja, membuat ganja
dimasukkan sebagai zat terlarang yang berada dalam golongan satu dengan
heroin.
Hampir serupa dengan ganja, pemakaian narkoba jenis serbuk putih seperti
Heroin, Kokain atau Morfin digunakan untuk bersenang-senang sesaat. Melalui
efek sampingnya yang menimbulkan euforia dan halusinasi, narkoba seperti itu
malah membuat penggunanya seperti orang yang tidak sadar.
Atau dengan kata lain, mengkonsumsi narkoba seperti itu sama saja dengan
menjerumuskan pemakainya dalam ketidakjelasan masa depan. Karena hanya
senang sesaat yang didapat, namun efek ketagihan dengan bahaya latin kerusakan
mental jika dikonsumsi terus menerus akan merenggut nyawanya.
I.
NARKOTIKA
Opioid
20
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan serta menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukannya ke dalam tubuh, pengaruh tersebut berupa
hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi atau timbulnya khayalankhayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya. Opioid atau
opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaversomniverum, yang
mengandung kira-kira 20 alkoloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga
digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik
sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. opiat
yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3methoxy-morphine), dan Dilaudid (hydromorphin) Bahan-bahan opioida adalah :
Candu :
21
Morfin
Heroin
22
obat bius itu, dia akan mengalami rasa sakit yang berkesinambungan. Heroin
mempunyai kekuatan dua kali lebih kuat dari morfin.Efek pemakaian heroin :
kejang-kejang, mual, hidung dan mata selalu berair, kehilangan nafsu makan dan
cairan tubuh, mengantuk, cadel, bicara tidak jelas, tidak dapat berkonsentrasi.
Heroin disebut juga dengan nama : putaw, putih, bedak, etep dll.
Sakaw atau sakit karena putaw terjadi apabila si pecandu putus
menggunakan putaw. Sebenarnya sakaw adalah salah satu bentuk detoksifikasi
alamiah, yaitu membiarkan si pecandu melewati masa sakaw tanpa obat, selain
didampingi dan dimotivasi untuk sembuh.
Gejala sakaw : mata dan hidung berair, tulang terasa ngilu, rasa gatal di
bawah kulit di seluruh badan, sakit perut/diare dan kedinginan.
Tanda-tanda dari seseorang yang sedang ketagihan adalah : kesakitan dan kejangkejang, keram perut, gemetar dan muntah-muntah, hidung berlendir, mata berair,
kehilangan nafsu makan serta kekurangan cairan tubuh.
Heroin efek jangka pendek dianggap sebagai sebagian besar menyenangkan oleh
pengguna
http://www.healthyplace.com/addictions/heroin-addiction/heroin-
effects-heroin-side-effects/ )
Codein
23
Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk
pil dan cairan tidak berwarna
Methadone
Peningkatan risiko terkena HIV dan virus hepatitis dan penyakit infeksi
lainnya
24
Kokain
25
ALKOHOL
Alkohol adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung
26
III.
PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika,
yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan
27
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku, dapat menurunkan aktifitas otak atau merangsang susunan saraf pusat
dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat
menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi
para pemakainya.
Jenis-jenis yang termasuk psikotropika :
o Ekstasi :
(Jenis Krone)
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang dibuat dalam bentuk tablet atau
kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan
juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi, hingga akibatnya dapat membuat
tubuh untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi
ditemukan meninggal akibat terlalu banyak minum karena rasa haus yang amat
sangat.
Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasi antara lain adalah :
-
Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing.
Gelisah / tidak bisa diam, pucat & keringat, dehidrasi, mood berubah.
28
29
melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar sabu-sabu
dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan
aluminium foil yang terhirup.
Menjadi bersemangat
Kegilaan
Paranoid
- Cepat marah
- Tidak tenang
- Cepat lelah
- Tidak bersemangat/ingin tidur terus
o Kanabis :
30
31
apapun. Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para
produsen rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi
remaja & anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta
Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7 % anak
melihat iklan rokok di televisi, dimana 68 % mengatakan memiliki kesan positif
terhadap iklan rokok tersebut 50 % mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti
di iklan. Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil
untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula
karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam
pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para
remaja tersebut tentu belum mengerti benar mengenai bahaya yang dapat
disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat timbul karena rokok. Hal ini
tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi
pemahaman terhadap anak-anaknya.
Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya
penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan
nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain
termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan
bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi
perokok aktif sepanjang hidupnya.
Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok:
Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja,
bahkan pada remaja yang aktif berolahraga.
Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya
Berikut tips dari mayoclinic untuk membantu remaja agar dapat menjauhi rokok :
tua melarang anaknya untuk merokok, sebaiknya mereka pun juga tidak
mengkonsumsi rokok.
atau dapat dibanggakan. Rokok dapat membuat nafas menjadi bau, membuat gigi
menjadi kuning, menyebabkan batuk & kehilangan tenaga untuk dapat melakukan
aktifitas olahraga ataupun kegiatan lain.
kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi dengan teman mereka tanpa merokok.
buruk dari rokok. Tetapi masalah kesehatan seperti kanker, serangan jantung &
stroke sangat beresiko dialami oleh mereka yang merokok. Berilah contoh orang
yang anda kenal yang menderita karena rokok.
33
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cendeung merasa lebih
santai, rasa gembira berlebihan (euphoria], sering berfantasi/menghayal,aktif
berkomunikasi, selera makan tiggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.
Semua bagian dari tanaman yang mengandung kanabioid psioaktif.
Tanaman kanabis biasanya dipotong, dikeringkan, diiris kecil-kecil dan digulung
menjadi rokok disebut joints. Akan mengikat pikiran dan dapat membuat
pengguna ketagihan
Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang berbunga atau dari
eksudat resin yang dikeringkan dan berwarna colat hitam yang berasal dari daun
yang disebut hashish atau hash.
Tumbuhan seperti ini yang bagiannya banyak dipakai seperti daun, bunga,
biji dan batang, awalnya berfungsi untuk mengatasi keracunan dan penyedap
bumbu masakan. Hanya saja, setelah banyak disalahgunakan, cimeng atau gele
yang di masyarakat dikenal dengan bahasa slang dari arti ganja itu, dijadikan
bahan campuran untuk lintingan rokok.
Ciri-ciri bagi orang yang baru memakai ganja untuk pertama kali adalah:
-
Kurangnya konsentrasi
Ketakutan,
Mudah panik,
34
Depresi,
Kebingungan
Halusinasi.
Sedangkan bagi pecendu yang merasa enak dalam mengkonsumsi ganja, terlihat
seperti:
-
35
Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara
langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, korosif dan iritasi, seperti lem dan whipped cream.
Contohnya seperti : Formalin, Borax, Rhodamin.
C. Pengaruh penyalahgunaan Napza
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
i.
36
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka
mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk
membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah (GO),
raja singa (Siphilis) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum
suntik secara bersama sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin
meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan
seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum
suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
Komplikasi pada kehamilan :
Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
ii.
Dampak Sosial :
Di Lingkungan Keluarga :
-
Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk
biaya pengobatan dan rehabilitasi.
Di Lingkungan Sekolah :
37
Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna /
mangsanya.
Meningkatnya kecelakaan.
D. Bahaya NAPZA Bagi Pelajar
Di Indonesia, dewasa ini masalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika
dan zat adiktif lainnya. (NAPZA) seperti jajanan kacang goreng, hal ini sudah
sangat mengkhawatirkan karena korban telah sangat meluas dan menyerang
hampir seluruh lapisan masyarakat. Korban atau penderita yang semula terbatas
hanya di kota-kota besar dengan sasaran keluarga yang mampu, kini telah
menunjukkan indikasi meluas sampai ke kota-kota kecil dan menyerang keluarga
yang kurang mampu. Untuk memperkecil jumlah dari korban terhadap NAPZA
ini, maka kami dari tim Dinas Kesehatan dalam hal ini seksi Farmamin dan Alkes
telah mengadakan sosialisasi penyuluhan tentang Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif kepada siswa-siswa SLTP dan SLTA Di Kabupaten Bone Bolango Untuk
tahun 2008 ini sasaran yang kami berikan sosialisai NAPZA adalah 10 sekolah
yakni wilayah Kabila, Suwawa, Bulango Timur dan Bulango Utara, Botupingge
dan Dumbayabulan. Menurut Kasie Farmamin & Alkes, Bapak Johan Tuliabu,
AmKL melihat kondisi permasalahan penyalagunaan NAPZA yang dirasakan
sudah sangat serius dan mengkhawatirkan, serta dapat mengancam keselamatan
bangsa terutama generasi muda, maka pemerintah telah mengembangkan berbagai
strategi kebijakan dan program penanggulangan dalam rangka mencegah,
menindak, dan menyembuhkan korban penyalahgunaan NAPZA, menimbulkan
38
Dari segi emosi Pengguna NAPZA ini sangat sensitif dan cepat bosan
39
40
41
Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA
b) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi:
Lingkungan Keluarga meliputi Hubungan ayah dan ibu yang retak,
komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa
hormat antar anggota keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang
pada gangguan penggunaan zat.
Lingkungan Sekolah meliputi Sekolah yang kurang disiplin, terletak
dekat tempat hiburan, kurang memberi kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna
NAPZA merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan NAPZA.
Lingkungan Teman Sebaya meliputi Adanya kebutuhan akan pergaulan
teman sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam
kelompoknya. Ada kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yang
penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang
dewasa.
E. Dampak Penyalahgunaan NAPZA
42
Dampak Fisik:
43
Dampak Psikis:
Dampak Sosial:
44
mestinya
dan
menurut
anjuran
dokter,
terutama
untuk
Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang
Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca ( kokain ) biasanya dikunyah-kunyah
untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan
stamina serta mengurangi rasa lelah.
c)
kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai bahan pembuat minyak.
F.
PENANGGULANGAN
PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA,
45
Peran Remaja
Pelatihan keterampilan, kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang,
seperti: kegiatan olah raga, kesenian, dll.
Peran Orang Tua
Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dan
komunikasi terbuka.
Mengasuh, mendidik anak yang baik.
Menjadi contoh yang baik.
Menjadi pengawas yang baik.
2. Pengobatan ( Kuratif )
Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu
lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi :
Fase penerimaan awal (inisial intake), Fase detoksifikasi, Terapi komplikasi
medik
3. Pemulihan ( Rehabilitatif )
Tahap ini biasanya terdiri atas : Fase Stabilisasi dan Fase Sosialisasi dalam
Masyarakat. Bagi para penyalah guna napza/narkotik ini diperlukan penanganan
khusus termasuk rehabilitasi medis maupun sosial. Rehabilitasi medis diperlukan
untuk proses pemulihan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari
ketergantungan. Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara
terpadu baik fisik, mental, maupun sosial agar mereka dapat kembali
melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Dan juga ada cara lain untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba :
Dalam upaya pencegahan meliputi 3 hal yang utama :
46
47
Menyediakan
pilihan
kegiatan
yang
bermakna
bagi
siswa
(ekstrakurikuler).
Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru
48
dilakukan
di
lingkungan
masyarakat
untuk
mencegah
penyalahguanaan NAPZA:
49
yang
terorganisir.
Namun
secara
substansial,
Undang-
50
kegiatan
seperti
budidaya
dan
perizinan
apotek
(http://www.reuters.com/article/2015/10/10/us-usa-marijuana-californiaidUSKCN0S400D20151010 )
3) Kewenangan BNN dan Penyelidikan
Undang - undang No. 35/2009 memberikan porsi besar bagi BNN. Salah
satu kewenangan BNN adalah mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan
peredaran
nakotika
mempergunakan
meningkatkan
dan
prusukor
masyarakat
kapasitas
dengan
mereka
narkotika.
cara
Selain
memantau,
untuk melakukan
itu
BNN
mengarahkan
pencegahan
dapat
dan
terhadap
51
undang
No.
35
2009
memiliki
kencederuangan
52
memang
diberlakukan
untuk
memidanakan
masyarakat
yang
Kriminalisasi
bagi
orang
tua
dan
masyarakat
undang - undang No. 35 / 2009 menyamakan hukuman pidana bagi pelaku tidak
pidana selesai dengan pelaku tidak pidana percobaan. Tindak Pidana Narkotika
53
adalah suatu kejahatan karena perbuatan tersebut memiliki efek yang buruk. Delik
percobaan mensyaratkan suatu tindak pidana tersebut terjadi, sehingga akibat
tindak pidana tersebut tidak selesai, sehingga seharusnya pemidanaan antara
pelaku tidak pidana percobaan dan pelaku tidak pidana selesai harus dibedakan.
54
55
56
57
58
Setiap 25 menit di Indonesia, satu orang akan terinfeksi HIV. Satu dari lima orang
yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan
Indonesia memperlihatkan, tanpa adanya percepatan program pencegahan HIV,
lebih dari 500.000 orang Indonesia akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014.
Papua, Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus
HIV baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angkat terbesar untuk kasus baru
pada tahun 2011 yaitu sebesar 4.012 kasus.
Penyebaran HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh.Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh
manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi.Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus,
darah, dan ASI.HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urin.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi
dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan
bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
1. Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan
atau menyusui.
2. Melalu seks oral.
3. Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
4. Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui
udara seperti virus batuk dan flu.HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan
tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus
ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup
banyak.
Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Darah
Dinding anus
Air Susu Ibu
Sperma
Cairan vagina, termasuk darah menstruasi
59
HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan
mandi, handuk atau peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang
sama, digigit binatang atau serangga seperti nyamuk.
Cara yang utama virus memasuki ke dalam aliran darah adalah:
1.
2.
3.
4.
60
Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk
mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling.
Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV.
Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis HIV pada tubuh Anda.
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling
and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela
dan rahasia.Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih
dahulu.Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola
hidup keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap
HIV di dalam sampel darah.Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu.
Ada beberapa tempat untuk melakukan tes HIV.Anda bisa menanyakan pada
rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat. Di Indonesia, terdapat beberapa
yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:
1.
2.
3.
4.
5.
61
Tahap Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah
ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti
flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai
serokonversi.
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala
yang paling umum terjadi adalah:
Tenggorokan sakit
Demam
Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
62
Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih
lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela).Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV
berlangsung tanpa munculnya gejala.Virus yang ada terus menyebar dan merusak
sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada
masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita bisa
menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10
tahun atau bahkan bisa lebih.
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan
infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius.
Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome).
Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap
terakhir:
63
1. Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan
pangkal paha.
2. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
3. Merasa kelelahan hampir pada tiap saat.
4. Berkeringat di malam hari.
5. Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
6. Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
7. Sesak napas.
8. Diare yang parah dan berkelanjutan.
9. Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina.
10. Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
11. Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini.
Misalnya kanker, TB, dan pneumonia.Tapi meski ini penyakit mematikan,
pengobatan HIV tetap bisa dilakukan.Penanganan lebih dini bisa
membantu meningkatkan kesehatan.
64
Ketika proses ini terjadi, tubuh akan tetap merasa sehat dan tidak ada masalah.
Kondisi ini bisa berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih.Dan penderita
bisa menyebarkan virus pada periode ini.
Orang-orang yang Berisiko Terinfeksi HIV
Ingatlah bahwa semua orang berisiko terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan usia.
Tapi terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV.
Mereka adalah:
Orang-orang yang memakai narkotika suntik.
Orang membuat tato atau tindik.
Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom baik sesama jenis kelamin,
maupun heteroseksual.
Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah-daerah dengan angka HIV
tinggi, misalnya Afrika, Eropa Timur, Asia dan Amerika bagian selatan.
Orang yang melakukan transfusi darah di daerah dengan angka HIV tinggi.
Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
Orang yang melakukan hubungan seks dengan pemakai narkotika suntik.
Diagnosis HIV Dan AIDS
Orang yang baru saja terinfeksi HIV akan mengalami gejala seperti penyakit flu.
Ini terjadi selama kurang lebih satu bulan setelah terinfeksi.Gejala awal yang
muncul seperti demam, tenggorokan sakit dan munculnya ruam.Tapi, beberapa
orang yang menderita HIV tidak merasakan tanda dan gejala selama bertahuntahun.
Hanya dengan menjalani tes HIV, kita bisa tahu pasti apakah kita terinfeksi atau
tidak. Makin cepat HIV terdeteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan akan
lebih tinggi. Jika Anda merasa berisiko terinfeksi HIV, konsultasikan kepada
dokter atau klinik kesehatan terdekat.
Jangan menunda penanganan setelah Anda tahu telah terinfeksi HIV.Jika
terlambat, virus bisa dengan cepat menyebar ke dalam sistem kekebalan tubuh.Hal
ini bisa mengganggu kesehatan Anda. Anda juga bisa menghindari penyebaran
virus kepada orang-orang terdekat atau pun kepada orang lain.
65
66
Himpunan Abiasa
Yayasan Spiritia
Yayasan Orbit
67
Obat ini bisa Anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual
(IMS) atau di rumah sakit.
68
pertumbuhan virus.HIV bisa mudah beradaptasi dan kebal terhadap satu golongan
ARV. Oleh karena itu kombinasi golongan ARV akan diberikan.
Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART).
Biasanya pasien akan diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat ARV
yang diberikan berbeda-beda pada tiap-tiap orang, jadi jenis pengobatan ini
bersifat pribadi atau khusus.
Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil.Begitu pengobatan HIV
dimulai, mungkin obat ini harus dikonsumsi seumur hidup.Jika satu kombinasi
ARV tidak berhasil, mungkin perlu beralih ke kombinasi ARV lainnya.
Jika menggabungkan beberapa tipe pengobatan untuk mengatasi infeksi
HIV, hal ini bisa menimbulkan reaksi dan efek samping yang tidak terduga. Selalu
konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat yang lain.
Pengobatan HIV Pada Wanita Hamil
Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita
hamil.Obat ini untuk mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa
pengobatan, terdapat perbandingan 25 dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko
bisa diturunkan kurang dari satu banding 100 jika diberi pengobatan sejak awal.
Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal
tidak meningkat.Tapi bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan
dengan operasi caesar.
Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada
bayinya. Virus bisa menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan
yang menderita HIV, bicarakan kepada dokter sebagaimana ada pilihan untuk
tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.
69
gunakan dental dam untuk melakukan seks oral. Dental dam adalah selembar kain
berbahan lateks.Kain ini berfungsi sebagai penghalang antara mulut dan vagina
atau anus.Hal ini bertujuan untuk menurunkan penyebaran IMS selama
melakukan seks oral.
Pemakaian kondom
Jika Anda tidak tahu status infeksi HIV pasangan, maka selalu gunakan kondom
baru tiap melakukan hubungan seks anal maupun seks vaginal. Kondom tersedia
dalam berbagai bentuk, warna, tekstur, bahan, dan rasa yang berbeda. Kondom
tersedia baik untuk pria maupun wanita.
Kondom adalah bentuk perlindungan paling efektif melawan HIV dan penyakit
Infeksi Menular Seksual lainnya. Kondom bisa digunakan untuk hubungan seks
apa pun. Sangat penting untuk memakai kondom sebelum kontak seksual apa pun
yang muncul antara penis, vagina, mulut, atau anus. HIV bisa ditularkan sebelum
terjadi ejakulasi. Ini terjadi ketika keluarnya cairan awal dari alat kelamin dan dari
anus.
Gunakan kondom yang berbahan lateks atau poliuretan (latex and
polyurethane) ketika melakukan hubungan seks.Gunakan kondom begitu Anda
atau pasangan mengalami ereksi, bukan sebelum ejakulasi.
Pemakaian pelumas
Pelumas digunakan untuk menambah kenyamanan dan keamanan hubungan seks
dengan tujuan menambah kelembapan pada vagina maupun anus selama seks.
Pelumas akan mengurangi risiko terjadinya kulit luka (sobek) pada vagina atau
anus. Pelumas juga mencegah agar kondom tidak sobek.
Hanya gunakan pelumas yang berbahan dasar air, bukan yang berbahan
minyak.Pelumas yang berbahan minyak bisa melemahkan kekuatan kondom dan
bahkan bisa merobek kondom.
71
Penyakit Kelamin
Salah satu akibat lain dari meingkatnya aktivitas seksual pada remaja yang
tidak diimbangi dengan alat kontrasepsi adalah meningkatnya penyakit kelamin di
kalangan remaja. Seperti telah diuraikan di atas catatan yang dikemukaka oleh
beberapa rumah sakit di Surabaya, Yogyakarta dan Semarang (1981) menunjukan
frekuensi penderita penyakit kelamin yang tertinggi antara usia 15-24 tahun.
Secara medis penyakit-penyakit tersebut relatif mudah disembuhkan,
sehingga hampir tidak ada yang menjadi kasus psikologis.Apalagi tanda-tanda
penyakit tersebut bisa menghilang sendiri untuk sementara walaupun tanpa
diobati.Beberapa penderita diketahui mencoba mengobati sendiri dengan membeli
obat-obat anti biotika di toko-toko obat ataupun menggunakan jamu-jamu
tradisional.
Namun, justru pengobatan yang tidak tuntas atau kesembuhan semu tanpa
pengobatan inilah yang berbahaya karena penyakit yang bisa meningkat ke
stadium-stadium yang lebih parah sehingga bisa membahayakan jiwa penderita
atau bisa menulari keturunannya kalau seorang penderita pria menulari seorang
wanita. Untuk mencegah hal-hal yang tidak dikehendaki itu, sekali lagi,
pendidikan seks sangat diperlukan, karena tanpa informasi yang cukup, remaja
cenderung menyalahgunakan hasrat seksualnya tanpa kendali dan tanpa
pencegahan sama sekali.
Kenyataannya, tanpa adanya pengetahuan yang cukup, yang berkembang
malah isu-isu yang tidak benar mengenai penyakit kelamin bisa menular melalui
72
WC atau handuk atau bahkan hanya berjabat tangan.Yang paling populer adalah
bahwa penyakit kelamin bisa berjangkit karena mastrubasi.Isu-isu yang tidak
benar seperti ini membuat banyak remaja yang mencemaskan hal-hal yang tidak
perlu, sementara hal-hal yang benar-benar berbahaya (hubungan kelamin) tetap
saja dilakukan.
Salah satu penyakit kelamin yang sangat ditakuti oleh remaja sejak 1986
adalah AIDS (Aquired Immuno Deffierency Syndrom). Penyakit ini diketahui
disebabkan oleh virus-virus tertentu (dikenal dengan nama HIV atau Human
Immunodeficiency Virus) yang jika menyerang manusia menyebabkan daya tahan
tubuh terhadap serangan kuman penyakit menjadi hilang. Akibatnya, penderita
pelan-pelan akan meninggal karena badannya makin lama makin lemah.
Melihat perkembangan jumlah penderita yang cukup pesat dari tahun ke
tahun, perlu diupayakan pemberdayaan remaja untuk melindungi diri sendiri dari
ancaman virus HIV/AIDS yang sangat berbahaya ini.
Usaha seperti ini terutama harus ditujukan kepada para remaja itu sendiri,
sedemikian rupa sehingga dalam diri mereka terbentuk mekanisme pencegahan
yang mandiri yang didasari oleh pengetahuan dan sikap yang positif terhadap
perilaku seksual yang sehat. Usaha-usaha pencegahan penyakit kelamin dengan
memberantas sumbernya memberantas pelacuran hampir-hampir tidak mungkin
dilaksanakan, karena banyaknya faktor yang berpengaruh pada gejala pelacuran
itu, antara lain faktor kesulitan ekonomi, rendahnya pendidikan, masalah keluarga,
dan lain-lain (Sumitro, 1988).
73
74
75
76
Homoseksualitas
Salah satu keluhan mengenai gangguan seksual yang sering dikemukakan
remaja adalah homoseksualitas.Sebagaimana terungkap dalam Kasus 4,
homoseksualitas dapat terjadi begitu saja dari pengalaman yang saat biasa
(berkemah).Namun, pada kasus D berkembang menjadi homoseksualitas di luar
kemauannya.
Pada umumnya, para penyandang homoseksualitas itu sendiri tidak
mengetahui mengapa mereka menjadi demikian. Jadi memang ada sebagian yang
meneima keadaan dirinya dan hidup dengan senang sebagai homoseksual
(dinamakan:egosintonik) dan ada sebagian lain yang tidak bisa menerima keadaan
dirinya atau merasa dirinya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat, sehingga mereka terus menerus berada dalam keadaan konflik batin
selama hidupnya (egodistonik) (PPGDJ, 1983:241). Golongan terakhir inilah yang
selalu menjadi pasien atau klien psikiater atau psikolog.
Konflik batin antara kecenderungan untuk menekan dorongan-dorongan
seksual dan keinginan untuk menyalurkannya dengan risiko akan ditolak oleh
masyarakat, menurut Malyon bukan disebabkan oleh homoseksualitas itu sendiri
yang menyebabkan itu terjadi. Sikap negatif masyarakat yang tidak semestinya
sehingga sikap masyarakat ini yang harus diubah melalui penerangan-penerangan
dan pendidikan (Bales, 1985)
Namun, terlepas dari benar tidaknya anggapan tersebut, masalah yang
ditimbulkan oleh homoseksualitas ini di Amerika Serikat memang cukup
mencemaskan.Data dari FBI menunjukan kenaikan 244% dari pelacuran laki-laki
remaja antara 1969 sampai 1979.Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa saat
ini terdapat antara 300-600 ribu pelacur pria di seluruh Amerika Serikat (Bales,
1985).
Dalam masyarakat-masyarakat dimana homoseksualitas dilarang oleh hukum atau
oleh norma-norma yang lain, homoseksualitas memang berkembang menjadi
kejahatan atau masalah sosial maupun masalah pribadi. Akan tetapi, tidak
selamanya masyarakat menganggap homoseksualitas ini sebagai sesuatu yang
77
negatif. Morton Hunt, seorang pakar yang pada 1979 menulis sebuah buku
berjudul Gay: What you should know about Homosexsuality menyatakan bahwa
2400 tahun yang lalu Athena Yunani, homoseksualitas merupakan tradisi yang
lazim dilakukan oleh orang-orang dari kalangan terhormat. Bahkan bangsa Sparta
di Baratdaya Yunani, yang terkenal gagah dan ahli perang, juga merupakan orangorang yang melakukan praktik homoseksual. Demikian pula di kalangan suku
bangsa Chukchi di Timur Laut Siberia yang kebudayaannya mirip orang-orang
Eskimo, pada kira-kira 150 tahun masih mengenal apa yang dinamakan berdache.
Berdache adalah remaja-remaja pria yang merasa dirinya tidak kuat melakukan
pekerjaan-pekerjaan berat (berburu dan berperang) dan karena itu mereka
mengubah diri menjadi wanita, berpakaian dan bertingkah laku sebagai wanita
dan kemudian bahkan dinikahi oleh pria.Kaum berdache ini dianggap menjadi
demikian karena kekuatan gaib, karena itu mereka tidak dianggap abnormal,
bahkan dianggap punya kemaampuan gaib untuk menyembuhkan penyakit
(Arintowaty, 1988).
78
BAB III
PEMBAHASAN
Simpulan
NAPZA adalah kependekan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya. NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1997
yang dimaksud NARKOTIKA meliputi :
1)
2)
3)
79
NAPZA tergolong zat psikoaktif. Yang dimaksud zat psikoaktif adalah zat yang
terutama berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku,
perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran.
Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan, misalnya : obat antipsikotik dan obat
anti depresi tidak mempunyai potensi disalahgunakan.
Sedangkan NARKOBA adalah kependekan dari Narkotik dan Obat Berbahaya.
Dikatakan kependekan mungkin kurang tepat karena :
1)
2)
akronim itu.
Jenis-Jenis NAPZA : Heroin, Ectasy, Kokain, Methamphetamine, Alkohol, Ganja
(Mariyuana, Marijuana, Hasish).
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang
sistem kekebalan tubuh.Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan
infeksi dan penyakit.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
5. Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan
atau menyusui.
6. Melalu seks oral.
7. Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
8. Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui
udara seperti virus batuk dan flu.HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan
tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus
ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup
banyak. Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:
6.
7.
8.
9.
Darah
Dinding anus
Air Susu Ibu
Sperma
80
81
DAFTAR PUSTAKA
Sonti., 2000, Rambu-rambu Pelaksanaan dan Materi Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Remaja. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Zuhroni., Riani Nur., Nazaruddin Nirwan., 2003, Islam Untuk Disiplin Ilmu
Kedokteran 2. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
Djauzi Samsurkijal., 2009, Raih Kembali Kesehatan. Jakarta: Kompas.
Arif., Suprohaita., Wahyu., dkk 2000, Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius.
https://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/buku-pedoman-praktismengenai-penyalahgunaan-napza-bagi-petugas.pdf
http://www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/2010/11/23/2010-11-23__19-44-55.pdf
http://lushirosmayanti.blogspot.co.id/
http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-lengkap-tentang-hiv-aids
https://ismailboy23.wordpress.com/2013/10/27/makalah-hivaids/
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/717/4/BK2006G56.pdf
http://www.healthyplace.com/addictions/heroin-addiction/heroin-effects-heroinside-effects/
http://www.reuters.com/article/2015/10/10/us-usa-marijuana-californiaidUSKCN0S400D20151010
http://www.medicalnewstoday.com/articles/246392.php
http://news.liputan6.com/read/2336813/daftar-36-narkoba-jenis-baru-temuanlaboratorium-bnn
http://www.everydayhealth.com/hiv/
http://www.everydayhealth.com/hiv-aids/0124/rapid-hiv-test-results-better-withblood.aspx
http://www.everydayhealth.com/hiv-aids/1201/aids-research-holds-promise-forreducing-hiv-transmission-rates.aspx
82
LAMPIRAN
83
84
85
ICE
SKUNK #1
86