Anda di halaman 1dari 86

MAKALAH NAPZA, HIV & AIDS

Disusun oleh :
Kelompok 4
Nama :
1. Ayu Sulistian

1114500035/3C

2. Fasya Maziyah

1114500075/3C

3. Nandito Over Back

1114500093/3C

4. Tifana Maheswari P.S

1114500060/3D

5. Arfina Hadiyani Puteri

1114500070/3D

6. Mukhamad Arif Rizqi

1114500026/3D

Mata Kuliah : Kesehatan Mental


Dosen Pengampu : Sri Adhi Nurhayati, MM.

BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul NAPZA, HIV & AIDS, Mata kuliah kesehatan mental dengan
tepat waktu.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan Kami. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tegal, 08 Oktober 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ 1
Daftar Isi.................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang............................................................................................. 3
2. Rumusan Masalah........................................................................................ 3
3. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 4
4. Manfaat Penulisan........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Napza......................................................................................... 5
2. Tiga golongan narkotika............................................................................... 6
3. Empat golongan psikotropika...................................................................... 9
4. Pengaruh penyalahgunaan Napza.............................................................. 35
5. Bahaya Napza Bagi Pelajar........................................................................ 37
6. Dampak Penyalahgunaan Napza................................................................ 42
7. Penanggulangan Penyalahgunaan Napza................................................... 44
8. Undang-undang Tentang Napza................................................................. 48
9. Pengertian HIV/AIDS................................................................................ 56
10. Cara tes infeksi HIV................................................................................... 59
11. Cara Pencegahan HIV................................................................................ 60
12. Gejala penderita HIV/AIDS....................................................................... 60
13. Penyebab HIV/AIDS.................................................................................. 62
BAB III PENUTUP
1. Simpulan.................................................................................................... 78
2. Saran........................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola
hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin
serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang
merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat
berpengaruh terhadap kesehatan, sosial, dan ekonomi suatu bangsa.
Banyak upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memberantas opnumopnum yang telah menyalahgunakan Narkoba dan Obat-obatan terlarang lainnya.
Namun, semakin hari jumlah pemakai Narkoba dan Obat-obat terlarang lainnya
terus bertambah. Oleh karena itu perlu adanya pengertian dari masing-masing
individu untuk menyadari betul dampak dari penggunaan Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas, maka
permasalahan makalah ini di rumuskan sebagai berikut :
i.

Pengertian narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya


(Napza).

ii.

Contoh - Contoh Narkotika, Alkohol, Psikotropika Dan Zat Adiktif


lainya (Napza)

iii.

Apa pengaruh penyalahgunaan Napza ?

iv.

Apa bahaya Napza bagi pelajar ?

v.

Dampak penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat


adiktif lainnya (Napza)

vi.

Bagaimana cara menanggulangi pemakaian Napza ?

vii.

Undang undang yang mengatur tentang Napza ?

viii.

Apa yang dimaksud dengan HIV/AIDS ?

ix.

Bagaimana cara mengetes infeksi HIV ?

x.

Seperti apa cara pencegahan HIV ?

xi.

Apa gejala yang dialami penderita HIV/AIDS ?

xii.

Apa apa penyebab HIV & AIDS ?

3. Tujuan
i.

Untuk dapat mengetahui pengertian dari , alkohol, psikotropika dan


zat adiktif lainnya (Napza).

ii.

Untuk dapat mengenal tentang contoh dari Narkotika, Alkohol,


Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya (Napza).

iii.

Untuk dapat mengetahui apa saja pengaruh Napza terhadap sistem


syaraf.

iv.

Untuk dapat mengetahui tentang bahaya Napza bagi pelajar.

v.

Untuk dapat mengetahui tentang dampak penyalahgunaan Napza.

vi.

Untuk dapat mengenal bagaimana cara menanggulangi pemakaian


Napza.

vii.

Untuk dapat mengetahui apa saja undang undang yang mengatur


tentang Napza.

viii.

Untuk mengetahui cara mengetes infeski HIV.

ix.

Untuk mengetahui cara pencegahan HIV.

x.

Untuk mengetahui gejala yang dialami penderita HIV/AIDS.

xi.

Untuk mengetahui penyebab HIV/AIDS.

4. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk memperoleh informasi yang
aktual mengenai dampak-dampak yang di timbulkan dari Narkotika, Alkohol,
Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA) Serta cara-cara yang harus di
gunakan dalam penanggulangan dari Narkotika, Alkohol, psikotropika dan Zat
adiktif lainnya (NAPZA) dan informasi HIV & AIDS.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN NARKOTIKA, ALKOHOL, PSIKOTROPIKA DAN


ZAT ADIKTIF LAINNYA (NAPZA).
Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA) adalah

zat-zat kimiawi (obat-obat berbahaya) yang mampu merubah fungsi mental dan
perilaku seseorang, yang dimasukkan kedalam tubuh manusia, baik melalui mulut,
dihirup maupun disuntikkan. Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun
juga apabila dimasukkan ke dalam tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik
dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap sistem pusat
saraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan
kesadaran seseorang.
Secara umum pengertian Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif
lainnya (NAPZA) masing-masing adalah :
NARKOTIKA
Adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran dan dapat menyebabkan hilangnya rasa atau mengurangi nyeri dan
dapat menimbulkan rasa ketergantungan.
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.

Narkotika terdiri dari 3 golongan :


Golongan I :

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu


pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Heroin, Kokain, Ganja.

Golongan II :

Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan


dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Morfin, Petidin.

Golongan III :

Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan /
atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Codein.
PSIKOTROPIKA
Adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat.
Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan perilaku.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :


Golongan I :

(Jenis Krone)

Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi, Shabu-shabu.

10

Golongan II :

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalan terapi dan /
atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Amphetamine, Metilfedinat atau Ritalin.

11

Golongan III :

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan
/ untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan. Contoh : Flunitrazepam, Pentobarbital

12

Golongan IV :

Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Bromazepam, Diazepam,
Nitrazepam.

13

Psikotropika yang sering disalahgunakan antara lain :


-

Psikostimulansia : amfetamin, ekstasi, shabu.

Sedatif & Hipnotika (obat penenang, obat tidur): MG, BK, DUM, Pil
koplo dan lain-lain.

Halusinogenika : Iysergic acid dyethylamide (LSD), mushroom.


Pemakai psikotropika yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan

pembatasan pejabat kesehatan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk,


tidak saja menyebabkan ketergantungan bahkan juga menimbulkan berbagai
macam penyakit serta kelainan fisik kelainan fisik maupun psikis si pemakai,
tidak jarang bahkan menimbulkan kematian.

ZAT ADIKTIF
Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan rasa ketergantungan.
Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan / zat yang berpengaruh psikoaktif
diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman Alkohol : adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi atau peragian
dan mengandung etanol. Cairan yang mengandung etanol yang tinggi disebut
minuman keras dan bila diminum memabukkan dan merusak tubuh.
Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat,
dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia. Ada
3 golongan minuman beralkohol :
a. Golongan A : kadar etanol 1 5 % ( Bir ).

14

b. Golongan B : kadar etanol 5 20 % ( Berbagai jenis anggur seperti : Red Wine,


White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine ).

c. Golongan C : kadar etanol 20 45 % ( Whisky, Vodka, Mansion House, Johnny


Walker ).

15

2. Inhalansia ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut )

mudah menguap berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang
keperluan rumah tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin.
Yang sering disalahgunakan adalah : Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.
3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di
masyarakat.

16

Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok


dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan,
karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA
lain yang berbahaya.
Jenis-jenis NAPZA dapat dikelompokkan menjadi 4:
1. Berdasarkan bahan (natural dan sintesis)
2. Berdasarkan efek kerja (merangsang, menekan dan mengacaukan sistem saraf
pusat)
3. Berdasarkan cara penggunaan (oral, injeksi, melalui luka, menghirup )
4. Berdasarkan bentuk (cairan, pasta, pil/kapsul, kristal/block, bubuk, gas dan
lapisan kertas)
Secara umum, NAPZA dibedakan dari efek yang dihasilkannya, yaitu :
a. Stimulan (Perangsang).

Golongan Stimulan (Upper). Adalah jenis NAPZA yang merangsang


fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini menbuat pemakainnya
menjadi aktif, segar dan bersemangat.
Obat jenis ini meningkatkan aktifitas dalam sistem syaraf pusat dan otonom. Obat
perangsang bekerja mengurangi kantuk karena kelelahan, mengurangi waktu
makan dan menghasilkan insomnia, mempercepat detak jantung, tekanan darah
dan pemapasan, serta mengerutkan urat nadi, membesarkan biji mata. Obat
perangsang yang paling banyak dipakai adalah: nikotin (dari nikotin tembakau),
kafein (terdapat dalam kopi, teh, coklat, minuman ringan), amfetanium, kokain
(dari erythroxylum pohon koka), dan crack (kristalisasi bentuk dasar kokain).

17

b. Anti Depresan.

Golongan Depresan (Downer). Adalah jenis NAPZA yang berfungsi


mengurangi aktifitas fungsional tubuh. obat yang mempunyai kemampuan untuk
memperIambat fungsi sistem syaraf pusat dan otonom. Obat anti depresan
memberikan perasaan melambung tinggi, memberikan rasa bahagia semu,
pengaruh anastesia (kehilangan indera perasa), pengaruh analgesia (mengurangi
rasa sakit), penghilang rasa tegang dan kepanikan, memperlambat detak jantung
dan pernafasan serta dapat berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur. Obat
anti depresan yang sering dipakai meliputi: obat penenang hipnotis, alkohol,
benzodiazepines, obat tidur (dengan nama dagang seperti Valium dan Rohypnol),
analgesik narkotika (opium, morfin, heroin, kodein), analgesik non-narkotika
(aspirin, parasetamol), serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus.
c. Halusinogen.

Golongan Halusinogen. Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan


efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan seringkali

18

menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh persaan dapat


terganggu.Obat yang memiliki kemampuan untuk memproduksi spektrum
pengubah rangsangan indera yang jelas dan pengubah perasaan serta pikiran.
Akibat yang disebabkan oleh halusinogen dan reaksi subyektif terhadap pengaruhpengaruh tersebut bisa bebeda jauh antara satu pemakai dengan pemakai yang
ragamnya mulai dari perasaan gembira yang luar biasa sampai perasaan ngeri
yang luar biasa. Contohnya: LSD, psilocybin, jamur (juga dikenal sebagai jamur
sakti), dan DMD atau detura yang berasal dari bunga terompet
d. Klasifikasi NAPZA yang lain.
Jenis-jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap sistem
syaraf pusat dan otonom, namun jenis-jenis obat tersebut berpengaruh langsung
terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik (neurotransmitter). Ketika sedang
aktif, neurotransmitter itu diyakini mempengaruhi emosi, rasa sakit, daya ingat
dan keterampilan motorik.
B.

CONTOH-CONTOH

NARKOTIKA,

ALKOHOL,

PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINYA (NAPZA)


Sebagai contoh, untuk masyarakat di pedalaman Sumatera, mengkonsumsi
daun ganja (Cannabis atau Marijuana) sebagai bumbu masakan adalah hal yang
wajar. Sebab, sebagai pohon yang tumbuh liar di hutan-hutan pelosok Sumatera,
seperti Aceh, tentunya dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk bahan
masakan keluarganya yang berfungsi sebagai penyedap.
Atau bila kita pergi ke rumah sakit, maka narkoba jenis Morfin sering
dipakai pihak kedokteran untuk obat kebal. Jika ada sebuah operasi untuk seorang
pasien, mau tidak mau pihak rumah sakit atau tim medis akan memberikan suntik
baal (kebal) agar tidak merasa sakit saat dilakukan operasi.
Sebenarnya menurut definisi narkoba itu sendiri merupakan obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis,
sehingga dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, serta
mengurangi rasa nyeri bagi pengguna.

19

Untuk itu hanya dipakai oleh pihak kedokteran atau tim medis serta para
peneliti di laboratorium tertentu yang berguna untuk melaporkan hasil
penelitiannya pada masyarakat luas. Tetapi sayangnya, terkadang penggunaan
narkoba malah disalahgunakan oleh orang atau pihak tertentu yang bukan
kepentingannya
Seperti contoh, ganja yang semestinya untuk hal positif, karena
disalahgunakan malah menjadi negatif dan sama sekali tidak bermanfaat. Sebab,
ganja tersebut dipakai untuk bersenang-senang atau euforia sesaat dengan
menghisapnya yang dibuat seperti lintingan rokok. Akibat semakin luasnya
penyimpangan yang dilakukan, terutama kalangan remaja, membuat ganja
dimasukkan sebagai zat terlarang yang berada dalam golongan satu dengan
heroin.
Hampir serupa dengan ganja, pemakaian narkoba jenis serbuk putih seperti
Heroin, Kokain atau Morfin digunakan untuk bersenang-senang sesaat. Melalui
efek sampingnya yang menimbulkan euforia dan halusinasi, narkoba seperti itu
malah membuat penggunanya seperti orang yang tidak sadar.
Atau dengan kata lain, mengkonsumsi narkoba seperti itu sama saja dengan
menjerumuskan pemakainya dalam ketidakjelasan masa depan. Karena hanya
senang sesaat yang didapat, namun efek ketagihan dengan bahaya latin kerusakan
mental jika dikonsumsi terus menerus akan merenggut nyawanya.
I.

NARKOTIKA

Opioid

20

Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan serta menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang
menggunakan dengan memasukannya ke dalam tubuh, pengaruh tersebut berupa
hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi atau timbulnya khayalankhayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya. Opioid atau
opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaversomniverum, yang
mengandung kira-kira 20 alkoloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga
digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik
sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. opiat
yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3methoxy-morphine), dan Dilaudid (hydromorphin) Bahan-bahan opioida adalah :

Candu :

Berasal dari getah tanaman Papaver somniferum berwarna putih yang


dinamai Lates, Getah ini sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang
menyerupai aspal lunak yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu
kasar mengandung bermacam-macam zat aktif yang sering disalahgunakan.
Candu masak warnanya colat tua atau coklat kehitaman. Diperjualbelikan dalam
kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,
burung elang, bola dunia, 999 dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

21

Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupakan


alkaloida utama dari opium (C17H19NO3) Morfin rasanya pahit, berbentuk
tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan. Pemakaiannya dengan cara
dihisap dan disuntikkan.
Hanya saja efek samping yang disebabkan juga tidak kalah buruknya yang
menurut hasil penelitian adalah menderita susah tidur (insomnia) dan mimpi
buruk. Dewasa ini, penggunaan morfin di kalangan medis telah banyak diganti
dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan sama namun ramah bagi
pemakainya.

Heroin

Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang


kecanduan karena efeknya sangat kuat, terdapat dalam bentuk oil, bubuk, dan juga
dalam cairan. Heroin memberikan efek yang sangat cepat terhadap si pengguna,
dan itu bisa secara fisik maupun mental. Dan jika orang itu berhenti mengonsumsi

22

obat bius itu, dia akan mengalami rasa sakit yang berkesinambungan. Heroin
mempunyai kekuatan dua kali lebih kuat dari morfin.Efek pemakaian heroin :
kejang-kejang, mual, hidung dan mata selalu berair, kehilangan nafsu makan dan
cairan tubuh, mengantuk, cadel, bicara tidak jelas, tidak dapat berkonsentrasi.
Heroin disebut juga dengan nama : putaw, putih, bedak, etep dll.
Sakaw atau sakit karena putaw terjadi apabila si pecandu putus
menggunakan putaw. Sebenarnya sakaw adalah salah satu bentuk detoksifikasi
alamiah, yaitu membiarkan si pecandu melewati masa sakaw tanpa obat, selain
didampingi dan dimotivasi untuk sembuh.
Gejala sakaw : mata dan hidung berair, tulang terasa ngilu, rasa gatal di
bawah kulit di seluruh badan, sakit perut/diare dan kedinginan.
Tanda-tanda dari seseorang yang sedang ketagihan adalah : kesakitan dan kejangkejang, keram perut, gemetar dan muntah-muntah, hidung berlendir, mata berair,
kehilangan nafsu makan serta kekurangan cairan tubuh.
Heroin efek jangka pendek dianggap sebagai sebagian besar menyenangkan oleh
pengguna

http://www.healthyplace.com/addictions/heroin-addiction/heroin-

effects-heroin-side-effects/ )

Codein

Codein termasuk turunan dari opium/candu. Efek codein lebih lemah


daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantunganpun rendah.
Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan
dan disuntikkan. Nama lainnya adalah Demerol, meperidine atau pethidina.

23

Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk
pil dan cairan tidak berwarna

Methadone

Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan


opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan
ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone, naltrexone,
nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktifitas
campuran agonis dan antagonis yang telah disintesis tersebut adalah pentazone,
butorphanol (Stadol) dan buprenorphine (Buprenex).
Beberapa peneliti telah menemukan bahan buprenorphine sebagai suatu
pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid Efek yang ditimbulkan oleh
Opioid ini adalah :
-

Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara

Kerusakan penglihatan pada malam hari

Mengalami kerusakan pada liver dan ginjal

Peningkatan risiko terkena HIV dan virus hepatitis dan penyakit infeksi
lainnya

Penurunan hasrat dalam hubungan seks

Kematian karena overdosis

24

Gejala putus obat dari ketergantungan opioid adalah :


Kram otot dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, menguap, demam, dilatasi
pupil, hipertensi, disregulasi temperatur

Kokain

Nama jalanan : koka, coke, happy dust chalie, srepet, snow/salju.


Cara pemakainya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris
lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup
dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan caa dibakar bersama
dengan tembakau. Penggunaan dengan cara di hirup akan beresiko kering dan
luka pada seitar lubang hidung bagian dalam.
Kokain Adalah zat adiktif yang sangat berbahaya. Kokain merupakan
alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythoroxylon coca, yang berasal
dari Amerika Selatan. Saat ini kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal
khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan.
Bubuk kristal berwarna putih yang didapat dari hasil ekstraksi dengan
daun coca (erythoroxylon coca) dapat membuat rangsangan pada sambungan
syaraf dengan cara diminum atau mencampurnya dengan minuman yang
digunakan tim medis di dunia kedokteran.
Hanya saja, setelah sampai di masyarakat luas, kokain ini disalah gunakan
menjadi sejenis zat atau obat perangsang dengan cara disuntik ke pembuluh darah
atau dihirup dari hidung dengan sebuah pipa kecil. Sama halnya dengan yang
dilakukan oleh suku Indian di benua Amerika, oleh penduduk setempat kokain

25

digunakan untuk mendapat efek stimulan dalam bertempur kepada musuhmusuhnya.


Akibat penggunaan dari kokain menurut penelitian hanya dirasakan
sebentar saja, yaitu tidak sampai lima belas menit yang meliputi rasa senang,
pede, terangsang, dan menambah tenaga serta stamina. Hanya saja setelah
seperempat jam itu, maka perasaan enak akan hilang seketika dan berubah
menjadi rasa lelah yang berkepanjangan. Selain itu pengguna juga dapat
mengalami depresi mental dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi, dan
lagi sampai mati.
Efek adiktif dan efek merugikannya pada pemakai :
o Menjadi bersemangat, gelisah, tidak bisa diam, tidak nafsu makan, paranoid,
lever terganggu
o Efek yang sangat kuat pada sistem saraf, pemakai kokain secara mental akan
bergantung pada zat ini dan penggunaan yang terus menerus dapat merusakkan
otot jantung dan bahkan menyebabkan kematian.
o Sangat berbahaya karena perilaku yang menjurus pada kekerasan merupakan
efek langsung dari penggunaannya, bahkan sering menyebabkan impoten
o Berat badan menyusut, kejang-kejang, halusinasi, kerusakan usus dan ginjal
II.

ALKOHOL
Alkohol adalah zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung

etanol yang berfungsi menekan saraf pusat sehingga menghilangkan kesadaran,


alkohol ini juga dapat menyebabkan kecanduan, dan dalam waktu lama dapat
mengganggu fungsi organ tubuh seperti lever, jantung dsb.

26

III.

PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika,
yang bersifat atau berkhasiat psiko aktif melalui pengaruh selektif pada susunan

27

syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku, dapat menurunkan aktifitas otak atau merangsang susunan saraf pusat
dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi
(mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat
menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi
para pemakainya.
Jenis-jenis yang termasuk psikotropika :
o Ekstasi :

(Jenis Krone)
Ekstasi adalah salah satu obat bius yang dibuat dalam bentuk tablet atau
kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan
juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi, hingga akibatnya dapat membuat
tubuh untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi
ditemukan meninggal akibat terlalu banyak minum karena rasa haus yang amat
sangat.
Efek yang ditimbulkan oleh pengguna ekstasi antara lain adalah :
-

Diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing.

Menggigil yang tidak terkontrol

Detak jantung yang cepat

Sering mual disertai muntah-muntah atau hilangnya nafsu makan, dan

Gelisah / tidak bisa diam, pucat & keringat, dehidrasi, mood berubah.

28

Akibat jangka panjangnya adalah kecanduan, syaraf otak terganggu,


gangguan lever, tulang dan gigi kropos. Zat-zat kimia berbahaya sering dicampur
dalam tablet atau kapsul esktasi
Zat-zat ini menyebabkan munculnya suatu reaksi dalam tubuh dan dalam
beberapa kasus reaksi dari zat-zat itu akan menimbulkan kematian. Pengguna
ekstasi sering harus minum obat-obatan lainnya untuk menghilangkan reaksi
buruk yang timbul pada dirinya. Dan hal ini menyebabkan denyut nadi menjadi
cepat, serta akan menimbulkan paranoia & halusinasi. Ekstasi dikenal dengan
sebutan inex, kancing, dll
o Sabu-sabu :

Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau


bumbu penyedap masakan. Obat ini dapat ditemukan dalam bentuk kristal dan
tidak mempunyai warna maupun bau. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap saraf. Si pemakai akan selalu bergantung pada obat bius itu dan
akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan
kematian. Sabu-sabu juga di kenal dengan julukan lain seperti Glass, Quartz,
Hirropon, Ice Cream.
Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminiumfoil sehingga
mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain.Kemudian asap yang
ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi
air) Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu

29

melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar sabu-sabu
dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan
aluminium foil yang terhirup.

Efek yang ditimbulkan :

Menjadi bersemangat

Gelisah dan tidak bisa diam

Tidak bisa tidur

Jangka panjang : fungsi otak terganggu dan bisa berakhir dengan

Kegilaan

Paranoid

Gangguan hati (lever)

Gejala pecandu yang putus obat :

- Cepat marah
- Tidak tenang
- Cepat lelah
- Tidak bersemangat/ingin tidur terus
o Kanabis :

Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang


berasal dari tanaman kanabissativa atau kanabis indica.
Orang menggunakan ganja untuk mencapai perasaan kegembiraan (tinggi), pusing
dan relaksasi. Marijuana juga menghasilkan perubahan persepsi sensorik; warna
mungkin tampak lebih cerah, musik lebih hidup dan emosi jauh lebih dalam.
( http://www.medicalnewstoday.com/articles/246392.php ).

30

Cara penggunaan di hisap dengan cara di padatkan menyerupai rokok atau


dengan menggunakan pipa rokok.
Rokok adalah produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan
ketergantungan) karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang
69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker). Zat-zat
berbahaya yang terkandung didalam rokok antara lain : tar, karbon monoksida,
sianida, arsen, formalin, nitrosamine dll. Efek rokok terhadap kesehatan sendiri
sangat membahayakan, akibat kandungan berbagai bahan kimia berbahaya yang
ada di dalam rokok maka dengan merokok sama saja kita memasukkan bahanbahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Penyakit-penyakit yang diketahui
dapat disebabkan oleh rokok antara lain : kanker tenggorokan, kanker paru-paru,
kanker lambung, penyakit jantung koroner, pneumonia, gangguan sistem
reproduksi dll. Tetapi walaupun rokok sudah banyak diketahui bahayanya &
menimbulkan banyak penyakit, masih banyak saja orang yang tetap merokok.
Salah satu alasannya adalah kandungan nikotin di dalam rokok akan menimbulkan
kecanduan bagi para penghisapnya sehingga apabila mereka tidak merokok,
mereka akan merasakan gangguan seperti gelisah, berkeringat dingin, sakit perut
dll. Kemudian ketika mereka merokok kembali & nikotin telah menyentuh otak
lagi, barulah mereka akan merasa tenang & dapat berkonsentrasi.
Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur
hidupnya, walaupun apabila mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk
berhenti, mereka sulit menghentikan kecanduan mereka terhadap rokok. Salah
satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat
pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus
menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar
adalah anak-anak & remaja.
Salah satu penyebab kenapa perokok baru terus bertambah adalah karena
gencarnya iklan rokok yang beredar di masyarakat, ditambah dengan adanya
image yang dibentuk oleh iklan rokok tersebut sehingga terlihat seakan orang
yang merokok adalah orang yang sukses & tangguh yang dapat melalui rintangan

31

apapun. Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para
produsen rokok merupakan sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi
remaja & anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta
Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7 % anak
melihat iklan rokok di televisi, dimana 68 % mengatakan memiliki kesan positif
terhadap iklan rokok tersebut 50 % mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti
di iklan. Untuk remaja, pengaruh pergaulan teman sebaya juga turut menjadi andil
untuk pertumbuhan perokok baru. Terkadang remaja menjadi perokok pemula
karena adanya desakan dari teman-teman mereka untuk dapat diterima dalam
pergaulan ataupun supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Para
remaja tersebut tentu belum mengerti benar mengenai bahaya yang dapat
disebabkan oleh rokok ataupun penyakit yang dapat timbul karena rokok. Hal ini
tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi
pemahaman terhadap anak-anaknya.
Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya
penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan
nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain
termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah kenyataan
bahwa sekali orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi
perokok aktif sepanjang hidupnya.
Berikut beberapa masalah lain yang dapat timbul akibat bahaya rokok:

Perokok mempunyai fungsi paru-paru yang lebih rendah dibandingkan


dengan mereka yang bukan perokok.

Merokok mengurangi pertumbuhan paru-paru.

Merokok dapat menurunkan performa & daya tahan tubuh para remaja,
bahkan pada remaja yang aktif berolahraga.
Secara rata-rata, orang yang merokok 1 bungkus atau lebih setiap harinya

berkurang hidupnya selama 7 tahun dibandingkan orang yang tidak merokok.


Merokok sejak usia dini akan meningkatkan resiko untuk terkena kanker paruparu. Untuk penyakit lain karena rokok maka resikonya juga akan semakin
meningkat apabila terus merokok.
32

Berikut tips dari mayoclinic untuk membantu remaja agar dapat menjauhi rokok :

Katakan tidak pada rokok.


Mungkin terkadang para orang tua merasa bahwa anak tidak pernah

mendengarkan ucapan mereka, tetapi jangan patah semangat. Tetaplah katakan


tidak pada rokok & bilang bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima oleh
anda.

Berikan contoh yang baik.


Anak biasanya akan meniru tindakan orang terdekatnya, jadi apabila orang

tua melarang anaknya untuk merokok, sebaiknya mereka pun juga tidak
mengkonsumsi rokok.

Rokok bukanlah hal yang keren.


Tunjukkan pada anak bahwa merokok bukanlah sesuatu hal yang keren

atau dapat dibanggakan. Rokok dapat membuat nafas menjadi bau, membuat gigi
menjadi kuning, menyebabkan batuk & kehilangan tenaga untuk dapat melakukan
aktifitas olahraga ataupun kegiatan lain.

Rokok membuang uang.


Merokok merupakan hal yang mahal. Bantu anak untuk menghitung

pengeluaran yang harus dilakukan apabila mengkonsumsi rokok selama


seminggu, sebulan ataupun setahun. Bandingkan uang tersebut dengan barang
elektronik ataupun barang lain yang dapat diperoleh apabila tidak merokok.

Pahami tekanan dari teman sebaya.


Adanya teman yang merokok dapat mempengaruhi anak. Berikan mereka

kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi dengan teman mereka tanpa merokok.

Berikan gambaran mengenai masa depan mereka.


Anak-anak cenderung percaya bahwa mereka tidak akan terkena dampak

buruk dari rokok. Tetapi masalah kesehatan seperti kanker, serangan jantung &
stroke sangat beresiko dialami oleh mereka yang merokok. Berilah contoh orang
yang anda kenal yang menderita karena rokok.

33

Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cendeung merasa lebih
santai, rasa gembira berlebihan (euphoria], sering berfantasi/menghayal,aktif
berkomunikasi, selera makan tiggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.
Semua bagian dari tanaman yang mengandung kanabioid psioaktif.
Tanaman kanabis biasanya dipotong, dikeringkan, diiris kecil-kecil dan digulung
menjadi rokok disebut joints. Akan mengikat pikiran dan dapat membuat
pengguna ketagihan
Bentuk yang paling poten berasal dari tanaman yang berbunga atau dari
eksudat resin yang dikeringkan dan berwarna colat hitam yang berasal dari daun
yang disebut hashish atau hash.
Tumbuhan seperti ini yang bagiannya banyak dipakai seperti daun, bunga,
biji dan batang, awalnya berfungsi untuk mengatasi keracunan dan penyedap
bumbu masakan. Hanya saja, setelah banyak disalahgunakan, cimeng atau gele
yang di masyarakat dikenal dengan bahasa slang dari arti ganja itu, dijadikan
bahan campuran untuk lintingan rokok.
Ciri-ciri bagi orang yang baru memakai ganja untuk pertama kali adalah:
-

Mata terlihat merah

Tubuh terasa lemas dan tampak kelelahan

Bola mata menjadi besar

Pikiran seperti berkunang-kunang

Ada perasaan gelisah namun dari luar terlihat senang

Sementara itu, efek buruk dari mengkonsumsi ganja adalah:


-

Daya tangkap syaraf otak berkurang

Penglihatan mata terasa kabur dan samar

Kurangnya konsentrasi

Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang

Sering terlihat salah tingkah dalam aktivitas yang dilakukan

Denyut nadi cenderung meningkat

Keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi buruk

Ketakutan,

Mudah panik,

34

Depresi,

Kebingungan

Halusinasi.

Sedangkan bagi pecendu yang merasa enak dalam mengkonsumsi ganja, terlihat
seperti:
-

Rasa gembira yang berlebihan (Euforia)

Percaya diri yang meningkat pesat

Indera pendengaran lebih aktif dan peka


Ganja mengandung sejenis bahan kimia yang disebut delta 9-

tetrahydrocannabinol (THC) yang bisa mempengaruhi suasana hati dan


mempengaruhi cara orang melihat dan mendengar hal-hal di sekitarnya.
Ganja dianggap sebagai narkotika yang aman dibandingkan dengan putaw atau
sabu. Kenyataannya sebagian besar pecandu narkoba memulai dengan mencoba
ganja. Jika menggunakan ganja, maka pikiran akan menjadi lamban serta akan
nampak bodoh dan membosankan.
Ganja dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatan. Bahkan seringkali
para pengguna ganja akan mencari obat-obatan yang lebih keras dan mematikan.
Akibat-akibat lain dari ganja adalah : kehilangan konsentrasi, ,
keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi buruk,
Ganja dikenal juga dengan sebutan : marijuana, grass, poteed, tea, Mary
Jane
Nama lain untuk menggambarkan tipe kanabis dalam berbagai kekuatan adalah
hemp, chasra,bhang, dagga, dinsemilla, ganja, cimenk dll.
o Zat Adiktif Lainnya

35

Adalah zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara
langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, korosif dan iritasi, seperti lem dan whipped cream.
Contohnya seperti : Formalin, Borax, Rhodamin.
C. Pengaruh penyalahgunaan Napza
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
i.

Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan


cukup lama. Pengaruhnya pada :
Otak dan susunan saraf pusat :

Gangguan perhatian / konsentrasi


Gangguan bertindak rasional
Gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
Gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
Gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
Pada saluran napas : dapat terjadi radang paru ( Bronchopnemonia ).
pembengkakan paru ( Oedema Paru )
Jantung : peradangan otot jantung, penyempitan pembuluh darah
jantung.
Hati : terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik,
hubungan seksual.
Penyakit Menular Seksual ( PMS ) dan HIV / AIDS.

36

Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka
mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan zat atau uang untuk
membeli zat. Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah (GO),
raja singa (Siphilis) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum
suntik secara bersama sama membuat angka penularan HIV / AIDS semakin
meningkat. Penyakit HIV / AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan
seksual, selain melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
Sistem Reproduksi : sering terjadi kemandulan.
Kulit : terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum
suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
Komplikasi pada kehamilan :
Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.
Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.
ii.

Dampak Sosial :
Di Lingkungan Keluarga :
-

Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi


pertengkaran, mudah tersinggung.

Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.

Perilaku menyimpang / asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib,


hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.

Putus sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan dari sekolah atau


pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.

Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk
biaya pengobatan dan rehabilitasi.
Di Lingkungan Sekolah :

Merusak disiplin dan motivasi belajar.

Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.

37

Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman


sebaya.
Di Lingkungan Masyarakat :

Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna /
mangsanya.

Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang


telah menjadi ketergantungan.

Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian,


pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.

Meningkatnya kecelakaan.
D. Bahaya NAPZA Bagi Pelajar
Di Indonesia, dewasa ini masalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika

dan zat adiktif lainnya. (NAPZA) seperti jajanan kacang goreng, hal ini sudah
sangat mengkhawatirkan karena korban telah sangat meluas dan menyerang
hampir seluruh lapisan masyarakat. Korban atau penderita yang semula terbatas
hanya di kota-kota besar dengan sasaran keluarga yang mampu, kini telah
menunjukkan indikasi meluas sampai ke kota-kota kecil dan menyerang keluarga
yang kurang mampu. Untuk memperkecil jumlah dari korban terhadap NAPZA
ini, maka kami dari tim Dinas Kesehatan dalam hal ini seksi Farmamin dan Alkes
telah mengadakan sosialisasi penyuluhan tentang Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif kepada siswa-siswa SLTP dan SLTA Di Kabupaten Bone Bolango Untuk
tahun 2008 ini sasaran yang kami berikan sosialisai NAPZA adalah 10 sekolah
yakni wilayah Kabila, Suwawa, Bulango Timur dan Bulango Utara, Botupingge
dan Dumbayabulan. Menurut Kasie Farmamin & Alkes, Bapak Johan Tuliabu,
AmKL melihat kondisi permasalahan penyalagunaan NAPZA yang dirasakan
sudah sangat serius dan mengkhawatirkan, serta dapat mengancam keselamatan
bangsa terutama generasi muda, maka pemerintah telah mengembangkan berbagai
strategi kebijakan dan program penanggulangan dalam rangka mencegah,
menindak, dan menyembuhkan korban penyalahgunaan NAPZA, menimbulkan

38

kesadaran, merangsang kepedulian dan peran aktif masyarakat. Ditambahkan pula


oleh salah seorang Tim Dari Dinas Kesehatan yang melakukan sosialisasi NAPZA
ini, Fadlun Abubakar, S.Si bahwa sifat zat yang seringkali disalahgunakan
tersebut mempunyai pengaruh terhadap sistem syaraf pusat sehingga disebut zat
psikotropika atau psikoaktif, hal ini sangat mempengaruhi pemakai secara
fisik,emosi dan perilaku.
Dilihat dari tanda-tanda atau ciri-ciri pemakai/pengguna NAPZA ini Dari
segi fisik pecandu bahan terlarang ini:
-

Berat badannya turun drastic

Mata terlihat cekung dan merah,muka pucatdan bibir kehitam-hitaman

Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk


dan ada tanda bekas luka sayatan

Buang air besar dan kecil kurang lancer

Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

Dari segi emosi Pengguna NAPZA ini sangat sensitif dan cepat bosan

Bila ditegur atau dimarahi malah menunjukkan sikap membangkang,


emosi naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar
terhadap anggota keluarga atau orang disekitarnya.

Nafsu makannya tidak menentu.

Untuk segi perilaku seorang pemakai NAPZA ini :


- Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
- Acuh atau cuek (tidak peduli) dan jauh dari keluarga.
- Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit
dan pulang lewat tengah malam.
- Suka mencuri dirumah, sekolah atau tempat pekerjaan karena diakibatkan
kehabisan uang untuk beli barang-barang yang terlarang.
- Jalan sempoyongan
- Mengalami jantung berdebar-debar
- Mengeluarkan air mata berlebihan, keringat berlebihan dan mengalami
mimpi buruk, nyeri kepala dan nyeri sendisendi.

39

Namun dalam beberapa tahun terakhir ini,ditegaskan pula oleh Kabid


Pembinaan & Yankes, Hi. Said Mustapa, SKM, katanya, telah tampak gejala yang
menggembirakan yang memperlihatkan timbulnya kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap masalah ini dengan bermunculannya berbagai institusi, baik
yang dikelola secara perorangan maupun bergabung dalam suatu organisasi sosial
yang bergerak di bidang penanggulangan masalah penyalahgunaan NAPZA.

Secara umum dampak penyalahgunaan NAPZA terbagi atas beberapa aspek,


yakni :
a) Aspek Fisik
Efek NAPZA bagi tubuh tergantung pada jenis NAPZA, jumlah/dosis,
frekuensi pemakaian, cara menggunakan (apakah digunakan bersamaan dengan
obat lain), faktor psikologis (kepribadian, harapan dan perasaan saat memakai),
dan faktor biologis (berat badan, dan kecenderungan alergi).
b) Aspek Psikologis
Berbagai gangguan psikis atau kejiwaan yang sering dialami oleh mereka
yang menyalahgunakan NAPZA antara lain adalah: depresi, paranoid, percobaan
bunuh diri, melakukan tindak kekerasan, dll.
c) Aspek Sosial Ekonomi
Dampak sosial menyangkut kepentingan lingkungan masyarakat yang
lebih luas diluar diri para pemakai itu sendiri, yaitu: keluarga, sekolah, tempat
tinggal, bahkan bangsa. Penyalahgunaan NAPZA yang semakin meluas
merugikan masyarakat diberbagai aspek kehidupan mulai dari aspek kesehatan,
sosial psikologis, hukum, hingga ekonomi.
d) Aspek Kesehatan
Dalam aspek kesehatan, penyalahgunaan NAPZA tidak hanya berakibat
buruk pada diri para pemakai tetapi juga orang lain yang berhubungan dengan
mereka. Pemakaian NAPZA melalui pemakaian jarum suntik bersama misalnya,

40

telah terbukti menjadi salah satu penyebab meningkatnya secara drastis


penyebaran HIV dan AIDS di masyarakat, selain penyakit lain seperti Hepatitis B
dan C
e) Aspek Sosial dan Psikologis
Tekanan berat pada orang-orang terdekat pemakai, seperti : saudara, orang
tua, kerabat, teman. Keluarga sebagai unit masyarakat terkecil harus menanggung
beban sosial dan psikologis terberat menangani anggota keluarga yang sudah
terjerumus dalam penyalahgunaan NAPZA.
f) Aspek Hukum dan Keamanan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak perilaku menyimpang
seperti perkelahian, tawuran, kriminalitas, pencurian, perampokan, dan perilaku
seks berisiko, dipengaruhi atau bahkan dipicu oleh penggunaan NAPZA. Pemakai
NAPZA seringkali tidak dapat mengendalikan diri dan bersikap tidak sesuai
dengan normanorma umum masyarakat.
g) Aspek Ekonomis
Aspek ekonomis dari penyalahgunaan NAPZA sudah sangat nyata yaitu
semakin berkurangnya sumber daya manusia yang potensial dan produktif untuk
membangun negara. Para pemakai NAPZA tidak membantu, tetapi justru menjadi
beban bagi negara. Bukan hanya dalam bentuk ketiadaan tenaga dan sumbangan
produktif, tetapi negara justru harus mengeluarkan biaya sangat besar untuk
menanggulangi persoalan penyalahgunaan NAPZA.
Ada juga beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan
narkotika pada seseorang. Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor
penyebab timbulnya penyalahgunaan narkotika, terdiri dari:
a) Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan
NAPZA. Faktor yang mempengruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan
faktor konstitusi.

41

Alasan-alasan yang biasanya berasal dari diri sendiri sebagai penyebab


penyalahgunaan NAPZA antara lain:

Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir


panjang mengenai akibatnya

Keinginan untuk bersenang-senang

Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya

Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok

Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup

Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan


ketagihan

Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA

Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA

b) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi:
Lingkungan Keluarga meliputi Hubungan ayah dan ibu yang retak,
komunikasi yang kurang efektif antara orang tua dan anak, dan kurangnya rasa
hormat antar anggota keluarga merupakan faktor yang ikut mendorong seseorang
pada gangguan penggunaan zat.
Lingkungan Sekolah meliputi Sekolah yang kurang disiplin, terletak
dekat tempat hiburan, kurang memberi kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan adanya murid pengguna
NAPZA merupakan faktor kontributif terjadinya penyalahgunaan NAPZA.
Lingkungan Teman Sebaya meliputi Adanya kebutuhan akan pergaulan
teman sebaya mendorong remaja untuk dapat diterima sepenuhnya dalam
kelompoknya. Ada kalanya menggunakan NAPZA merupakan suatu hal yang
penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan dianggap sebagai orang
dewasa.
E. Dampak Penyalahgunaan NAPZA

42

Penyalahgunaan Narkoba bahaya sangat besar, bukan hanya merusak


tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya
organ tubuh selain itu juga menimbulkan penyakit yang berbahaya sulit untuk di
sembuhkan, seperti kangker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa
Faktor yang mendorong
o Pengendalian diri yang lemah
o Kondisi kehidupan keluarga
o Temperamen sulit
o Mengalami gangguan perilaku
o Suka menyendiri dan berontak
o Prestasi sekolah yang rendah
o Tidak di terima di kelompok
o Berteman dengan pemakai
Dampak Negatif
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang
telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang
akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan
pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat
tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau
kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada
fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1.

Dampak Fisik:

Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.

43

Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,


kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe
(tidak haid).
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B,
C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian.
2.

Dampak Psikis:

Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.


Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
3.

Dampak Sosial:

Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.


Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat

44

(tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa


keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik
dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan lain-lain.
Dampak Positif
Selain berdampak negatif bagi manusia, ternyata narkoba juga memiliki
dampak yang positif terutama bagi kesehatan manusia. Tapi jika digunakan
sebagaimana

mestinya

dan

menurut

anjuran

dokter,

terutama

untuk

menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika


memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Dan berikut ini adalah dampak
positif narkotika dari Narkoba:
a)

Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang

rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.


b)

Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca ( kokain ) biasanya dikunyah-kunyah

untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan
stamina serta mengurangi rasa lelah.
c)

Ganja ( ganja / cimeng )


Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat

kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan
sebagai bahan pembuat minyak.
F.

PENANGGULANGAN

PENYALAHGUNAAN

NARKOTIKA,

ALKOHOL, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA


(NAPZA).
1. Pencegahan ( Preventif )
Dengan mengurangi pasokan (Supply Reduction), Mengurangi permintaan
( Demand Reduction ), Mengurangi dampak buruk ( Harm Reduction ).
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba :

45

Peran Remaja
Pelatihan keterampilan, kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang,
seperti: kegiatan olah raga, kesenian, dll.
Peran Orang Tua
Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dan
komunikasi terbuka.
Mengasuh, mendidik anak yang baik.
Menjadi contoh yang baik.
Menjadi pengawas yang baik.

2. Pengobatan ( Kuratif )
Fase ini biasanya ditangani oleh lembaga professional di bidangnya yaitu
lembaga medis seperti klinik, rumah sakit, dokter. Fase ini biasanya meliputi :
Fase penerimaan awal (inisial intake), Fase detoksifikasi, Terapi komplikasi
medik
3. Pemulihan ( Rehabilitatif )
Tahap ini biasanya terdiri atas : Fase Stabilisasi dan Fase Sosialisasi dalam
Masyarakat. Bagi para penyalah guna napza/narkotik ini diperlukan penanganan
khusus termasuk rehabilitasi medis maupun sosial. Rehabilitasi medis diperlukan
untuk proses pemulihan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari
ketergantungan. Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara
terpadu baik fisik, mental, maupun sosial agar mereka dapat kembali
melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Dan juga ada cara lain untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba :
Dalam upaya pencegahan meliputi 3 hal yang utama :

46

1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA


dan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang mempunyai
resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi
terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini
dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses
tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan
NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan
NAPZA :
a. Mengasuh anak dengan baik :
penuh kasih sayang
penanaman disiplin yang baik
ajarkan membedakan yang baik dan buruk
mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai
prestasi tertentu.
b. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
c. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
d. Orang tua menjadi contoh yang baik.
Orang tua yang merokok akan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak.
e. Kembangkan komunikasi yang baik, Komunikasi dua arah, bersikap
terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
f. Memperkuat kehidupan beragama.
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai
moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

47

g. Orang tua memahami masalah penyalahgunaan NAPZA agar dapat


berdiskusi dengan anak
Yang dilakukan di lingkungan sekolah untuk pencegahan penyalahgunaan
NAPZA :
Upaya terhadap siswa :

Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat


penyalahgunaan NAPZA.

Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan


penyalahgunaan NAPZA di sekolah.

Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang


positif untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.

Menyediakan

pilihan

kegiatan

yang

bermakna

bagi

siswa

(ekstrakurikuler).

Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah


menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya.

Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari hari.

Upaya untuk mencegah peredaran NAPZA di sekolah :

Razia dengan cara sidak

Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk masuk lingkungan


sekolah

Melarang siswa ke luar sekolah pada jam pelajaran tanpa ijin guru

Membina kerjasama yang baik dengan berbagai pihak.

Meningkatkan pengawasan sejak anak itu datang sampai dengan pulang


sekolah.
Upaya untuk membina lingkungan sekolah :

48

Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat dengan membina


huibungan yang harmonis antara pendidik dan anak didik.

Mengupayakan kehadiran guru secara teratur di sekolah

Sikap keteladanan guru amat penting

Meningkatkan pengawasan anak sejak masuk sampai pulang sekolah.


Yang

dilakukan

di

lingkungan

masyarakat

untuk

mencegah

penyalahguanaan NAPZA:

Menumbuhkan perasaan kebersamaan di daerah tempat tinggal, sehingga


masalah yang terjadi di lingkungan dapat diselesaikan secara bersamasama.

Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyalahguanaan


NAPZA sehingga masyarakat dapat menyadarinya.

Memberikan penyuluhan tentang hukum yang berkaitan dengan NAPZA.

Melibatkan semua unsur dalam masyarakat dalam melaksanakan


pencegahan dan penanggulangan penyalahguanaan NAPZA.

G. UNDANG UNDANG TENTANG NAPZA


Untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika yang sangat merugikan dan membahayakan kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara, pada Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia Tahun 2002 melalui Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia Nomor VI/MPR/2002 telah merekomendasikan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Presiden Republik
Indonesia untuk melakukan perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1997 tentang Narkotika.
Undang Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika mengatur
upaya pemberantasan terhadap tindak pidana Narkotika melalui ancaman pidana
denda, pidana penjara, pidana seumur hidup, dan pidana mati. Di samping itu,
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 juga mengatur mengenai pemanfaatan
Narkotika untuk kepentingan pengobatan dan kesehatan serta mengatur tentang

49

rehabilitasi medis dan sosial. Namun, dalam kenyataannya tindak pidana


Narkotika di dalam masyarakat menunjukkan kecenderungan yang semakin
meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan korban yang meluas,
terutama di kalangan anak-anak, remaja, dan generasi muda pada umumnya.
Bahwa dalam sejarah Undang-Undang yang memgatur tentang narkotika
ini, sudah banyak mengalami perubahan, hal ini menjamin keadilan bagi setiap
masyarakat dan kesejahteraan. Perubahan yang telah terjadi beberapa kali ini ialah
dalam rangka mengikuti perkembangan zaman, seperti yang di jelaskan dalam
pemaparan di latar belakang sebelumnya mengenai pendapat Van Savigny yang
mengatakan bahwa hukum selalu berkembang sesuai dengan berkembangnya
masyarakat. Undang-Undang Narkotika yang sekarang merupakan revisi dari
Undang-Undang No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika. Pemerintah menilai
Undang-Undang No. 22 tahun1997 tidak dapat mencegah tindak pidana narkotika
yang semakin meningkat secara kuantitatif maupun kualitatif serta bentuk
kejahatannya

yang

terorganisir.

Namun

secara

substansial,

Undang-

UndangNarkotika yang baru tidak mengalami perubahan yang signifikan


dibandingkan dengan Undang-Undang terdahulu, kecuali penekanan pada
ketentuan kewajiban rehabilitasi, penggunaan pidana yang berlebihan, dan
kewenangan BNN yang sangat besar.
Diantara perubahan Undang-Undang narkotika No.35 tahun 2009 sebagai
perubahan dari Undang-Undang No. 22 tahun 1997 yang siknifikan adalah
sebagai berikut :
1) Adanya Pembatasan Penyimpanan Narkotika
Masyarakat tidak diperbolehkan menyimpan narkotika untuk jenis dan
golongan apapun. Pihak yang diperbolehkan melakukan penyimpanan hanya
terbatas pada industri farmasi, pedagang besar farmasi, apotek, rumah sakit, pusat
kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter dan lembaga ilmu pengetahuaan.
Hal ini sangat menyulitkan pengguna narkotika yang sedang melakukan
pemulihan, dimana para pengguna harus mengunjungi tempat-tempat tertentu.
Pembatasan ini memungkinkan para pengguna narkotika untuk mendapatkan
narktotika secara ilegal.

50

2) Pengobatan dan Rehabiltasi


Pasien dapat memiliki, menyimpan, dan/atau membawa narkotika yang
digunakan untuk dirinya sendiri yang diperoleh dari dokter dan dilengkapi dengan
bukti yang sah .
Melalui Undang - Undang No. 35/2009, para pecandu dan korban
Penyalahgunaan narkotika tidak lagi diberikan kebebasan dan atas kehendak
sendiri untuk sembuh. Rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial menjadi
kewajiban bagi para pecandu.
Undang - undang No. 35/2009 juga mewajibkan pecandu narkotika untuk
melaporkan diri mereka kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau
lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Dan mengenai Paket tiga UU, dipandang oleh beberapa sebagai kerangka kerja
yang mungkin untuk legalisasi ganja akhirnya rekreasi di negara bagian AS yang
paling padat penduduknya, akan membentuk Biro Peraturan Marijuana Medis dan
mengawasi

kegiatan

seperti

budidaya

dan

perizinan

apotek

(http://www.reuters.com/article/2015/10/10/us-usa-marijuana-californiaidUSKCN0S400D20151010 )
3) Kewenangan BNN dan Penyelidikan
Undang - undang No. 35/2009 memberikan porsi besar bagi BNN. Salah
satu kewenangan BNN adalah mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan
peredaran

nakotika

mempergunakan
meningkatkan

dan

prusukor

masyarakat
kapasitas

dengan

mereka

narkotika.
cara

Selain

memantau,

untuk melakukan

itu

BNN

mengarahkan

pencegahan

dapat
dan

terhadap

penyalahgunaan narkotika dengan cara memberdayakan anggota masyarakat.


Dalam hal melakukan pemberantasan narkotika, BNN diberi kewenangan
untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap penyalahgunaan,
peredaran narkotika, dan prekusor narkotika beserta dengan kewenangan yang
dimilki penyelidik dan penyidik seperti penangkapan selama 3 x 24 jam dan dapat
diperpanjang 3 24 jam ditambah penyadapan.
4) Putusan Rehabilitasi bagi para pecandu Narkotika

51

Walaupun prinsip dalam undang-undang No. 35 / 2009 adalah melakukan


rehabilitasi bagi para pecandu narkotika, tetapi dalam undang-undang ini masih
menggunakan kata dapat untuk menempatkan para pengguna narkotika baik
yang bersalah maupun yang tidak bersalah untuk menjalani pengobatan dan/atau
perawatan melalui rehabiltasi. Hakim juga diberikan wewenang kepada pecandu
yang tidak bermasalah melakukan tidak pidana narkotika untuk ditetapkan
menjalani pengobatan dan rehabiltasi.
5) Peran Serta Masyarakat
Selain memberikan kewengan yang besar terhadap penegak hukum,
khususnya BNN, Undang-Undang No. 35/2009 juga mewajibkan masyarakat
untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika.
Masyarakat dijadikan seperti penyelidik dengan cara mencari, memperoleh, dan
memberikan informasi dan mendapatkan pelayanan dalam hal-hal tersebut. Dalam
undang-undang ini masyarakat tidak diberikan hak untuk melakukan penyuluhan,
pendampingan dan penguatan terhadap pecandu narkotika.
6) Ketentuan Pidana
Undang

undang

No.

35

2009

memiliki

kencederuangan

mengkriminalisasi orang, baik produsen, distributor, konsumen dan masyarakat


dengan mencantumkan ketentuan pidana sebanyak 39 pasal dari 150 pasal.
Undang - undang No. 35 / 2009 menggunakan pendekatan pidana untuk
melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika.
Penggunaan pidana masih dianggap sebagai suatu upaya untuk menakut-nakuti
agar tidak terjadinya penggunaan narkotika. Hal tersebut didukung dengan
diberikannya suatu keweangan yang besar bagi BNN yang bermetafora menjadi
institusi yang berwenang untuk melakukan penyadaran kepda masyarakat,
melakukan penyelidikan, penyidikan, serta penuntutan dalam tindak pidana
narkotika. Lebih jauh, menilai ketentuan pidana yang diatur di dalam Undang undang No. 35 / 2009 sebagai berikut:
a.) Tidak mementingkan unsur kesengajaan dalam Tindak Pidana narkotika.
Penggunaan kata Setiap orang tanpa hak dan melawan hukum dalam beberapa
pasal undang - undang No. 35 / 2009 dengan tidak memperdulikan unsur

52

kesengajaan, dapat menjerat orang-orang yang memang sebenarnya tidak


mempunyai niatan melakukan tindak pidana narkotika, baik karena adanya
paksaan, desakan, ataupun ketidaktahuaan
b.) Penggunaan sistem pidana minimal
undang- undang No. 35 / 2009 memperkuat asumsi bahwa undang - undang
tersebut

memang

diberlakukan

untuk

memidanakan

masyarakat

yang

berhubungan dengan narkotika. Penggunaan pidana minimal juga akan menutup


hakim dalam menjatuhkan putusan walaupun di dalam prakteknya, hakim dapat
menjatuhkan putusan kurang dari pidana minimal dan hal tersebut diperbolehkan
oleh Ketua Mahkamah Agung.
c.

Kriminalisasi

bagi

orang

tua

dan

masyarakat

undang - undang No. 35 / 2009 memberikan ancaman hukuman pidana (6 bulan


kurungan) bagi orang tua yang sengaja tidak melaporkan anaknya yang
menggunakan narkotika untuk mendapatkan rehabilitasi. Meskipun unsur
kesengajaan tidak melapor tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu, unsur
tersebut tidak mengecualikan orang tua yang tidak mengetahui bahwa zat narkoba.
Undang - undang No. 35 / 2009 juga menuntut agar setiap orang
melaporkan tindak pidana narkotika. Undang - undang ini memberikan ancaman
pidana maksimal 1 tahun bagi orang yang tidak melaporkan adanya tindak pidana
narkotika. Penerapan pasal ini akan sangat sulit diterapkan karena biasanya pasal
ini digunakan bagi pihak-pihak yang ditangkap ketika berkumpul dengan para
pengguna narkotika. Orang tersebut juga dapat dipergunakan sebagai saksi
mahkota untuk memberatkan suatu tindak pidana narkotika. Pasal ini juga
mengancam para pihak yang mendampingi komunitas pecandu narkotika.
Pada ketentuaan lainnya peran serta masyarakat adalah tidak diwajibkan
untuk melaporkan jika mengetahui adanya penyalahgunaan narkotika atau
peredaran gelap narkotika. Ketentuan ini menunjukan ketidak singkronan antara
delik formal dengan delik materiil.
d.

Persamaan hukuman bagi percobaan dan tindak pidana selesai

undang - undang No. 35 / 2009 menyamakan hukuman pidana bagi pelaku tidak
pidana selesai dengan pelaku tidak pidana percobaan. Tindak Pidana Narkotika

53

adalah suatu kejahatan karena perbuatan tersebut memiliki efek yang buruk. Delik
percobaan mensyaratkan suatu tindak pidana tersebut terjadi, sehingga akibat
tindak pidana tersebut tidak selesai, sehingga seharusnya pemidanaan antara
pelaku tidak pidana percobaan dan pelaku tidak pidana selesai harus dibedakan.

GAMBAR-GAMBAR AKIBAT PENGGUNAAN NAPZA :

54

55

56

57

Pengertian Hiv Dan Aids


HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang
sistem kekebalan tubuh.Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan
infeksi dan penyakit.
Beberapa cara penularan virus HIV/AIDS adalah sebagai berikut:
Hubungan seks tanpa kondom
Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di
kalangan pengguna narkotika suntik
Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan
dan/atau waktu menyusui
Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV
Tidak ada obat untuk HIV, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk
memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini akan membuat orang
yang terinfeksi untuk hidup lebih lama sehingga bisa menjalani hidup dengan
normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak
akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus
HIV.Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya.
HIV/AIDS di Indonesia
Secara global, infeksi HIV/AIDS mengalami penurunan.Semua ini dikarenakan
oleh intervensi yang menyebabkan perubahan pola komunikasi, pemakaian
kondom, pencegahan transmisi dari Ibu-Anak, kampanye khitan dan pencegahan
lainnya.Infeksi HIV baru sudah menurun dalam satu dekade terakhir. Tahun 2013,
infeksi HIV dunia mencapai 2,3 juta. Mengalami penurunan sebanyak 33% sejak
tahun 2001.
Sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 sampai dengan
Desember 2013, HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi
di Indonesia. Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi
HIV/AIDS.

58

Setiap 25 menit di Indonesia, satu orang akan terinfeksi HIV. Satu dari lima orang
yang terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan
Indonesia memperlihatkan, tanpa adanya percepatan program pencegahan HIV,
lebih dari 500.000 orang Indonesia akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014.
Papua, Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus
HIV baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angkat terbesar untuk kasus baru
pada tahun 2011 yaitu sebesar 4.012 kasus.
Penyebaran HIV
HIV adalah jenis virus yang rapuh.Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh
manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi.Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus,
darah, dan ASI.HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urin.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi
dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan
bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
1. Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan
atau menyusui.
2. Melalu seks oral.
3. Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
4. Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui
udara seperti virus batuk dan flu.HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan
tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus
ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup
banyak.
Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Darah
Dinding anus
Air Susu Ibu
Sperma
Cairan vagina, termasuk darah menstruasi

59

HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan
mandi, handuk atau peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang
sama, digigit binatang atau serangga seperti nyamuk.
Cara yang utama virus memasuki ke dalam aliran darah adalah:
1.
2.
3.
4.

Melalui luka terbuka di kulit.


Melalui dinding tipis pada mulut dan mata.
Melalui dinding tipis di dalam anus atau alat kelamin.
Melalui suntikan langsung ke pembuluh darah memakai jarum atau

suntikan yang terinfeksi.


5. Melalui hubungan seks
Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui
vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko
terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan
meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat
luka di mulut. Atau orang yang melakukan seks dengan orang baru saja terinfeksi
HIV dan punya banyak virus di tubuhnya.
Tinggi rendahnya risiko penularan HIV berbeda-beda, tergantung pada jenis
hubungan seks yang dilakukan.
Melakukan seks oral pada pria yang positif HIV, dan pria itu ejakulasi di mulut.
Penularan HIV bisa terjadi ketika kita lakukan seks oral pada wanita yang positif
mengidap HIV, terutama saat sang wanita sedang menstruasi, meski risikonya
kecil.
Menerima seks oral dari orang yang menderita HIV, risikonya sangat rendah,
karena HIV tidak menular melalui air liur.
Selain melalui hubungan seks, HIV bisa menular melalui:
1. Tranfusi darah.
2. Dari ibu kepada bayi, baik saat kehamilan, melahirkan atau ketika
menyusui.
3. Berbagi jarum, baik untuk menindik atau menato.
4. Berbagi suntikan, terutama bagi para panasun (pengguna narkotika suntik).

Tes Infeksi HIV

60

Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk
mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling.
Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV.
Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis HIV pada tubuh Anda.
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling
and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela
dan rahasia.Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih
dahulu.Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola
hidup keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap
HIV di dalam sampel darah.Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu.
Ada beberapa tempat untuk melakukan tes HIV.Anda bisa menanyakan pada
rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat. Di Indonesia, terdapat beberapa
yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:
1.
2.
3.
4.
5.

Komunitas AIDS Indonesia


ODHA Indonesia
Himpunan Abiasa
Yayasan Spiritia
Yayasan Orbit

Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani


HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).Jika hasilnya
positif, Anda akan dirujuk menuju klinik atau rumah sakit spesialis HIV. Beberapa
tes darah lainnya mungkin akan diperlukan. Tes ini untuk memperlihatkan
dampak dari HIV kepada sistem kekebalan Anda.Anda juga bisa membicarakan
tentang pilihan penanganan yang bisa dilakukan.
Langkah Pengobatan Bagi Penderita HIV
Meski belum ada obat untuk sepenuhnya melenyapkan HIV, tapi
langkah pengobatan HIVyang ada pada saat ini cukup efektif.Pengobatan yang
dilakukan bisa memperpanjang hidup bagi penderita HIV dan mereka bisa
menjalani pola hidup yang sehat.

61

Terdapat obat-obatan yang dikenal dengan nama antiretroviral (ARV) yang


berfungsi menghambat virus dalam merusak sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan
diberikan dalam bentuk tablet yang dikonsumsi tiap hari. Anda akan disarankan
melakukan pola hidup sehat. Misalnya makanan sehat, tidak merokok, vaksin
flu tahunan, dan vaksin pneumokokus lima tahunan. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi risiko terkena penyakit berbahaya.
Tanpa pengobatan, orang dengan sistem kekebalan yang terserang HIV akan
menurun drastis. Dan mereka cenderung menderita penyakit yang membahayakan
nyawa seperti kanker. Hal ini dikenal sebagai HIV stadium akhir atau AIDS.

Cara Pencegahan HIV


Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks
secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum atau peralatan menyuntik apa pun.
Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau
suntikan, berisiko untuk terinfeksi HIV.

Gejala HIV Dan AIDS


Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap.Tahap pertama adalah serokonversi.Tahap
kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan tahap yang ketiga
adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS.

Tahap Pertama

Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah
ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti
flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai
serokonversi.
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala
yang paling umum terjadi adalah:
Tenggorokan sakit
Demam
Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal

62

Pembengkakan noda limfa


Penurunan berat badan
Diare
Kelelahan
Nyeri persendian
Nyeri otot
Gejala-gejala di atas bisa bertahan hingga satu bulan.Ini adalah pertanda sistem
kekebalan tubuh sedang melawan virus.Tapi gejala tersebut bisa disebabkan oleh
penyakit selain HIV.Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.
Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala
yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala
sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang
membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat
untuk menjalani tes HIV.

Tahap Kedua

Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih
lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela).Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV
berlangsung tanpa munculnya gejala.Virus yang ada terus menyebar dan merusak
sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada
masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita bisa
menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10
tahun atau bahkan bisa lebih.

Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV

Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan
infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius.
Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome).

Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap
terakhir:

63

1. Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan
pangkal paha.
2. Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
3. Merasa kelelahan hampir pada tiap saat.
4. Berkeringat di malam hari.
5. Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
6. Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
7. Sesak napas.
8. Diare yang parah dan berkelanjutan.
9. Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina.
10. Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
11. Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini.
Misalnya kanker, TB, dan pneumonia.Tapi meski ini penyakit mematikan,
pengobatan HIV tetap bisa dilakukan.Penanganan lebih dini bisa
membantu meningkatkan kesehatan.

Penyebab HIV Dan AIDS


Di Indonesia penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama,
yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik untuk
penggunaan narkotika.Entah terjadi gejala atau tidak, seseorang yang terinfeksi
HIV bisa menularkan virus kepada orang lain. Orang yang positif mengidap HIV
lebih mudah menularkan virus beberapa minggu setelah mereka tertular.
Pengobatan terhadap HIV akan menurunkan risiko penyebaran kepada orang lain.
Pengaruh HIV Pada Tubuh Manusia
Sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang
menyerang.Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel
CD4 (salah satu jenis sel darah putih).Sel ini melindungi dari beragam bakteri,
virus dan kuman lainnya.
HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh.Virus memasuki sistem kekebalan pada
sel CD4.Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan
kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan
membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem
kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh
tidak berfungsi.

64

Ketika proses ini terjadi, tubuh akan tetap merasa sehat dan tidak ada masalah.
Kondisi ini bisa berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih.Dan penderita
bisa menyebarkan virus pada periode ini.
Orang-orang yang Berisiko Terinfeksi HIV
Ingatlah bahwa semua orang berisiko terinfeksi HIV, tanpa mengenal batasan usia.
Tapi terdapat beberapa kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi HIV.
Mereka adalah:
Orang-orang yang memakai narkotika suntik.
Orang membuat tato atau tindik.
Orang yang melakukan hubungan seks tanpa kondom baik sesama jenis kelamin,
maupun heteroseksual.
Orang yang tinggal atau sering bepergian ke daerah-daerah dengan angka HIV
tinggi, misalnya Afrika, Eropa Timur, Asia dan Amerika bagian selatan.
Orang yang melakukan transfusi darah di daerah dengan angka HIV tinggi.
Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
Orang yang melakukan hubungan seks dengan pemakai narkotika suntik.
Diagnosis HIV Dan AIDS
Orang yang baru saja terinfeksi HIV akan mengalami gejala seperti penyakit flu.
Ini terjadi selama kurang lebih satu bulan setelah terinfeksi.Gejala awal yang
muncul seperti demam, tenggorokan sakit dan munculnya ruam.Tapi, beberapa
orang yang menderita HIV tidak merasakan tanda dan gejala selama bertahuntahun.
Hanya dengan menjalani tes HIV, kita bisa tahu pasti apakah kita terinfeksi atau
tidak. Makin cepat HIV terdeteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan akan
lebih tinggi. Jika Anda merasa berisiko terinfeksi HIV, konsultasikan kepada
dokter atau klinik kesehatan terdekat.
Jangan menunda penanganan setelah Anda tahu telah terinfeksi HIV.Jika
terlambat, virus bisa dengan cepat menyebar ke dalam sistem kekebalan tubuh.Hal
ini bisa mengganggu kesehatan Anda. Anda juga bisa menghindari penyebaran
virus kepada orang-orang terdekat atau pun kepada orang lain.

65

Melakukan Tes HIV/AIDS


Untuk menguji apakah kita terinfeksi HIV, satu tes yang paling umum adalah tes
darah. Darah akan diperiksa di laboratorium. Tes ini berfungsi untuk menemukan
antibodi terhadap HIV di dalam darah.Tapi tes darah ini baru bisa dipercaya jika
dilakukan setidaknya sebulan setelah terinfeksi HIV karena antibodi terhadap HIV
tidak terbentuk langsung setelah infeksi awal.Antibodi terhadap HIV butuh waktu
sekitar dua minggu hingga enam bulan, sebelum akhirnya muncul di dalam darah.
Masa antara infeksi HIV dan terbentuknya antibodi yang cukup untuk
menunjukkan hasil tes positif disebut sebagai masa jendela.Pada masa ini,
seseorang yang terinfeksi HIV sudah bisa menularkan virus ini, meski dalam tes
darah tidak terlihat adanya antibodi terhadap HIV dalam darah.
Sebelum seseorang diberikan diagnosis yang pasti, perlu dilakukan beberapa kali
tes untuk memastikan.Hal ini dikarenakan masa jendela HIV cukup lama.Jadi
hasil tes pertama yang dilakukan belum tentu bisa dipercaya.Lakukan tes beberapa
kali jika Anda merasa berisiko terinfeksi HIV.
Jika dinyatakan positif HIV, beberapa tes harus dilakukan untuk memerhatikan
perkembangan infeksi.Setelah itu barulah bisa diketahui kapan harus memulai
pengobatan terhadap HIV.Bahwa tingkat positif palsu harus dipertimbangkan oleh
dokter sebagai tes cepat menjadi lebih banyak digunakan, mereka menyimpulkan,
terutama di daerah di mana prevalensi HIV yang rendah.
(http://www.everydayhealth.com/hiv-aids/0124/rapid-hiv-test-results-better-withblood.aspx)

Tempat Melakukan Tes HIV/AIDS


Ada beberapa tempat untuk melakukan tes darah HIV.Bahkan, beberapa
puskesmas juga sudah menyediakan layanan untuk tes HIV.
Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk
urusan HIV/AIDS, di antaranya:

Komunitas AIDS Indonesia


ODHA Indonesia

66

Himpunan Abiasa
Yayasan Spiritia
Yayasan Orbit

Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani


HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).Anda bisa
berkonsultasi kepada mereka tentang segala hal yang berhubungan dengan
HIV/AIDS.
Sekarang alat tes HIV untuk di rumahan juga tersedia bebas untuk dibeli di apotik,
klinik kesehatan, atau melalui daring internet.Tapi untuk lebih jelas dalam
memahami virus ini, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter.
Jika berminat melakukan tes HIV, sebelumnya akan diberikan penyuluhan atau
konseling. Tes HIV tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan orang yang
bersangkutan.
Pengobatan HIV Dan AIDS
Tidak ada obat untuk menyembuhkan infeksi HIV, tapi ada pengobatan yang bisa
memperlambat perkembangan penyakit.Perawatan ini bisa membuat orang yang
terinfeksi untuk hidup lebih lama dan bisa menjalani pola hidup sehat.Ada
berbagai macam jenis obat yang dikombinasikan untuk mengendalikan virus.
Obat-obatan Darurat Awal HIV
Jika merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 324
jam, obat anti HIV bisa mencegah terjadinya infeksi. Obat ini bernama postexposure prophylaxis(PEP) atau di Indonesia dikenal sebagai profilaksis pasca
pajanan. Profilaksis adalah prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada
mengobati.
Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari setelah terjadi pajanan (terpapar)
terhadap virus.Idealnya, obat ini bisa diminum langsung setelah pajanan
terjadi.Makin cepat pengobatan, maka lebih baik.
Pengobatan memakai PEP ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini
serius dan tidak ada jaminan bahwa pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan
obat-obatan yang sama seperti pada orang yang sudah dites positif HIV.

67

Obat ini bisa Anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual
(IMS) atau di rumah sakit.

Hasil Tes Positif HIV


Hasil tes positif atau reaktif berarti kita terinfeksi HIV.Hasil tes ini seharusnya
disampaikan oleh penyuluh (konselor) atau pun dokter. Mereka akan memberi
tahu dampaknya pada kehidupan sehari-hari dan bagaimana menghadapi situasi
yang terjadi saat itu.
Seiring waktu, HIV dapat menghancurkan sel-sel CD4, mempengaruhi
kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
(http://www.everydayhealth.com/hiv/)
Tes darah akan dilakukan secara teratur untuk mengawasi perkembangan virus
sebelum memulai pengobatan. Pengobatan dilakukan setelah virus mulai
melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.Ini bisa ditentukan dengan
mengukur tingkat sel CD4 dalam darah.Sel CD4 adalah sel yang bertugas untuk
melawan infeksi.
Pengobatan biasanya disarankan setelah CD4 di bawah 350, entah terjadi gejala
atau tidak.Jika CD4 sudah mendekati 350, disarankan untuk melakukan
pengobatan secepatnya.Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tingkat virus
HIV dalam darah.Ini juga untuk mencegah atau menunda penyakit yang terkait
dengan HIV.Kemungkinan untuk menyebarkannya juga menjadi lebih kecil.
Keterlibatan Penyakit Lain
Bagi penderita hepatitis B dan hepatitis C yang juga terinfeksi HIV, pengobatan
disarankan ketika angka CD4 di bawah 500. Jika penderita HIV sedang menjalani
radioterapi atau kemoterapi yang akan menekan sistem kekebalan tubuh,
pengobatan dilakukan dengan angka CD4 berapa pun. Atau ketika Anda juga
menderita penyakit lain seperti TB, penyakit ginjal, dan penyakit otak.
Obat-obatan Antiretroviral
Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati
infeksi HIV.Obat-obatan ini tidak membunuh virus, tapi memperlambat

68

pertumbuhan virus.HIV bisa mudah beradaptasi dan kebal terhadap satu golongan
ARV. Oleh karena itu kombinasi golongan ARV akan diberikan.
Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART).
Biasanya pasien akan diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat ARV
yang diberikan berbeda-beda pada tiap-tiap orang, jadi jenis pengobatan ini
bersifat pribadi atau khusus.
Beberapa obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil.Begitu pengobatan HIV
dimulai, mungkin obat ini harus dikonsumsi seumur hidup.Jika satu kombinasi
ARV tidak berhasil, mungkin perlu beralih ke kombinasi ARV lainnya.
Jika menggabungkan beberapa tipe pengobatan untuk mengatasi infeksi
HIV, hal ini bisa menimbulkan reaksi dan efek samping yang tidak terduga. Selalu
konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat yang lain.
Pengobatan HIV Pada Wanita Hamil
Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita
hamil.Obat ini untuk mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa
pengobatan, terdapat perbandingan 25 dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko
bisa diturunkan kurang dari satu banding 100 jika diberi pengobatan sejak awal.
Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal
tidak meningkat.Tapi bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan
dengan operasi caesar.
Bagi wanita yang terinfeksi HIV, disarankan untuk tidak memberi ASI kepada
bayinya. Virus bisa menular melalui proses menyusui. Jika Anda adalah pasangan
yang menderita HIV, bicarakan kepada dokter sebagaimana ada pilihan untuk
tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.

Konsumsi Obat Secara Teratur


Anda harus membuat jadwal rutin untuk memasukkan pengobatan HIV ke dalam
pola hidup sehari-hari. Pengobatan HIV bisa berhasil jika Anda mengonsumsi
obat secara teratur (pada waktu yang sama setiap kali minum obat). Jika
melewatkan satu dosis saja, efeknya bisa meningkatkan risiko kegagalan.
Yang pernah uji coba vaksin HIV, yang dilakukan di Thailand, melaporkan pada
tahun 2009 bahwa orang-orang yang menerima vaksin yang 31 persen lebih kecil

69

kemungkinannya untuk mendapatkan virus. (http://www.everydayhealth.com/hivaids/1201/aids-research-holds-promise-for-reducing-hiv-transmission-rates.aspx)


Efek Samping Pengobatan HIV
1. Semua pengobatan untuk HIV memiliki efek samping yang tidak
menyenangkan.Jika terjadi efek samping yang tidak normal, Anda
mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV yang lainnya.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Berikut adalah contoh efek samping yang umumnya terjadi:


Kelelahan
Mual
Ruam pada kulit
Diare
Satu bagian tubuh menggemuk, bagian lain kurus
Perubahan suasana hati

Pencegahan HIV Dan AIDS


Tidak ada vaksin untuk mencegah HIV dan tidak ada obat untuk AIDS, tapi Anda
bisa melindungi diri agar tidak terinfeksi. Satu-satunya cara untuk mencegah
terinfeksi HIV adalah dengan menghindari kegiatan yang meningkatkan risiko
tertular HIV. Pada dasarnya, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Cara-cara yang paling umum untuk terinfeksi HIV adalah berhubungan seks tanpa
kondom, berbagi jarum atau alat suntik lainnya.Jika Anda terinfeksi HIV, Anda
bisa menularkannya dengan cara-cara tersebut.Jika kedua pasangan terinfeksi,
tetap lakukan hubungan seks yang aman. Anda bisa tertular jenis virus HIV lain
yang mungkin tidak bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang Anda konsumsi.

Melalui Hubungan Seks


Risiko tertinggi infeksi HIV ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom
melalui vagina maupun anal. Risiko tertular melalui seks oral rendah, tapi bukan
berarti nol. Seks oral bisa menularkan penyakit Infeksi Menular Seksual lain
seperti sifilis. Mainan dan alat bantu seks juga berisiko dalam menyebarkan HIV
jika salah satu pengguna mainan dan alat bantu seks ini positif terinfeksi HIV.
Cara terbaik untuk mencegah HIV dan penyakit infeksi menular seksual (IMS)
lainnya adalah dengan memakai kondom untuk segala jenis penetrasi seks.Dan
70

gunakan dental dam untuk melakukan seks oral. Dental dam adalah selembar kain
berbahan lateks.Kain ini berfungsi sebagai penghalang antara mulut dan vagina
atau anus.Hal ini bertujuan untuk menurunkan penyebaran IMS selama
melakukan seks oral.

Pemakaian kondom
Jika Anda tidak tahu status infeksi HIV pasangan, maka selalu gunakan kondom
baru tiap melakukan hubungan seks anal maupun seks vaginal. Kondom tersedia
dalam berbagai bentuk, warna, tekstur, bahan, dan rasa yang berbeda. Kondom
tersedia baik untuk pria maupun wanita.
Kondom adalah bentuk perlindungan paling efektif melawan HIV dan penyakit
Infeksi Menular Seksual lainnya. Kondom bisa digunakan untuk hubungan seks
apa pun. Sangat penting untuk memakai kondom sebelum kontak seksual apa pun
yang muncul antara penis, vagina, mulut, atau anus. HIV bisa ditularkan sebelum
terjadi ejakulasi. Ini terjadi ketika keluarnya cairan awal dari alat kelamin dan dari
anus.
Gunakan kondom yang berbahan lateks atau poliuretan (latex and
polyurethane) ketika melakukan hubungan seks.Gunakan kondom begitu Anda
atau pasangan mengalami ereksi, bukan sebelum ejakulasi.

Pemakaian pelumas
Pelumas digunakan untuk menambah kenyamanan dan keamanan hubungan seks
dengan tujuan menambah kelembapan pada vagina maupun anus selama seks.
Pelumas akan mengurangi risiko terjadinya kulit luka (sobek) pada vagina atau
anus. Pelumas juga mencegah agar kondom tidak sobek.
Hanya gunakan pelumas yang berbahan dasar air, bukan yang berbahan
minyak.Pelumas yang berbahan minyak bisa melemahkan kekuatan kondom dan
bahkan bisa merobek kondom.

71

Melalui Jarum dan Suntikan


Jika Anda memakai jarum untuk menyuntikkan obat, pastikan jarumnya
steril.Jangan berbagi jarum, suntikan, atau perlengkapan menyuntik lagi seperti
spon dan kain. Berbagi jarum bisa meningkatkan risiko terinfeksi HIV dan virus
lain yang ada di dalam darah, misalnya hepatitis C.
Jika Anda ingin membuat tato atau tindik, pastikan selalu memakai jarum yang
steril dan bersih.Jangan melakukan aktivitas ini di tempat sembarangan.Pastikan
Anda memeriksa soal jarum yang digunakan

Penyakit Kelamin
Salah satu akibat lain dari meingkatnya aktivitas seksual pada remaja yang
tidak diimbangi dengan alat kontrasepsi adalah meningkatnya penyakit kelamin di
kalangan remaja. Seperti telah diuraikan di atas catatan yang dikemukaka oleh
beberapa rumah sakit di Surabaya, Yogyakarta dan Semarang (1981) menunjukan
frekuensi penderita penyakit kelamin yang tertinggi antara usia 15-24 tahun.
Secara medis penyakit-penyakit tersebut relatif mudah disembuhkan,
sehingga hampir tidak ada yang menjadi kasus psikologis.Apalagi tanda-tanda
penyakit tersebut bisa menghilang sendiri untuk sementara walaupun tanpa
diobati.Beberapa penderita diketahui mencoba mengobati sendiri dengan membeli
obat-obat anti biotika di toko-toko obat ataupun menggunakan jamu-jamu
tradisional.
Namun, justru pengobatan yang tidak tuntas atau kesembuhan semu tanpa
pengobatan inilah yang berbahaya karena penyakit yang bisa meningkat ke
stadium-stadium yang lebih parah sehingga bisa membahayakan jiwa penderita
atau bisa menulari keturunannya kalau seorang penderita pria menulari seorang
wanita. Untuk mencegah hal-hal yang tidak dikehendaki itu, sekali lagi,
pendidikan seks sangat diperlukan, karena tanpa informasi yang cukup, remaja
cenderung menyalahgunakan hasrat seksualnya tanpa kendali dan tanpa
pencegahan sama sekali.
Kenyataannya, tanpa adanya pengetahuan yang cukup, yang berkembang
malah isu-isu yang tidak benar mengenai penyakit kelamin bisa menular melalui
72

WC atau handuk atau bahkan hanya berjabat tangan.Yang paling populer adalah
bahwa penyakit kelamin bisa berjangkit karena mastrubasi.Isu-isu yang tidak
benar seperti ini membuat banyak remaja yang mencemaskan hal-hal yang tidak
perlu, sementara hal-hal yang benar-benar berbahaya (hubungan kelamin) tetap
saja dilakukan.
Salah satu penyakit kelamin yang sangat ditakuti oleh remaja sejak 1986
adalah AIDS (Aquired Immuno Deffierency Syndrom). Penyakit ini diketahui
disebabkan oleh virus-virus tertentu (dikenal dengan nama HIV atau Human
Immunodeficiency Virus) yang jika menyerang manusia menyebabkan daya tahan
tubuh terhadap serangan kuman penyakit menjadi hilang. Akibatnya, penderita
pelan-pelan akan meninggal karena badannya makin lama makin lemah.
Melihat perkembangan jumlah penderita yang cukup pesat dari tahun ke
tahun, perlu diupayakan pemberdayaan remaja untuk melindungi diri sendiri dari
ancaman virus HIV/AIDS yang sangat berbahaya ini.
Usaha seperti ini terutama harus ditujukan kepada para remaja itu sendiri,
sedemikian rupa sehingga dalam diri mereka terbentuk mekanisme pencegahan
yang mandiri yang didasari oleh pengetahuan dan sikap yang positif terhadap
perilaku seksual yang sehat. Usaha-usaha pencegahan penyakit kelamin dengan
memberantas sumbernya memberantas pelacuran hampir-hampir tidak mungkin
dilaksanakan, karena banyaknya faktor yang berpengaruh pada gejala pelacuran
itu, antara lain faktor kesulitan ekonomi, rendahnya pendidikan, masalah keluarga,
dan lain-lain (Sumitro, 1988).

GAMBAR-GAMBAR AKIBAT PENYAKIT HIV & AIDS :

73

74

75

76

Homoseksualitas
Salah satu keluhan mengenai gangguan seksual yang sering dikemukakan
remaja adalah homoseksualitas.Sebagaimana terungkap dalam Kasus 4,
homoseksualitas dapat terjadi begitu saja dari pengalaman yang saat biasa
(berkemah).Namun, pada kasus D berkembang menjadi homoseksualitas di luar
kemauannya.
Pada umumnya, para penyandang homoseksualitas itu sendiri tidak
mengetahui mengapa mereka menjadi demikian. Jadi memang ada sebagian yang
meneima keadaan dirinya dan hidup dengan senang sebagai homoseksual
(dinamakan:egosintonik) dan ada sebagian lain yang tidak bisa menerima keadaan
dirinya atau merasa dirinya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat, sehingga mereka terus menerus berada dalam keadaan konflik batin
selama hidupnya (egodistonik) (PPGDJ, 1983:241). Golongan terakhir inilah yang
selalu menjadi pasien atau klien psikiater atau psikolog.
Konflik batin antara kecenderungan untuk menekan dorongan-dorongan
seksual dan keinginan untuk menyalurkannya dengan risiko akan ditolak oleh
masyarakat, menurut Malyon bukan disebabkan oleh homoseksualitas itu sendiri
yang menyebabkan itu terjadi. Sikap negatif masyarakat yang tidak semestinya
sehingga sikap masyarakat ini yang harus diubah melalui penerangan-penerangan
dan pendidikan (Bales, 1985)
Namun, terlepas dari benar tidaknya anggapan tersebut, masalah yang
ditimbulkan oleh homoseksualitas ini di Amerika Serikat memang cukup
mencemaskan.Data dari FBI menunjukan kenaikan 244% dari pelacuran laki-laki
remaja antara 1969 sampai 1979.Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa saat
ini terdapat antara 300-600 ribu pelacur pria di seluruh Amerika Serikat (Bales,
1985).
Dalam masyarakat-masyarakat dimana homoseksualitas dilarang oleh hukum atau
oleh norma-norma yang lain, homoseksualitas memang berkembang menjadi
kejahatan atau masalah sosial maupun masalah pribadi. Akan tetapi, tidak
selamanya masyarakat menganggap homoseksualitas ini sebagai sesuatu yang

77

negatif. Morton Hunt, seorang pakar yang pada 1979 menulis sebuah buku
berjudul Gay: What you should know about Homosexsuality menyatakan bahwa
2400 tahun yang lalu Athena Yunani, homoseksualitas merupakan tradisi yang
lazim dilakukan oleh orang-orang dari kalangan terhormat. Bahkan bangsa Sparta
di Baratdaya Yunani, yang terkenal gagah dan ahli perang, juga merupakan orangorang yang melakukan praktik homoseksual. Demikian pula di kalangan suku
bangsa Chukchi di Timur Laut Siberia yang kebudayaannya mirip orang-orang
Eskimo, pada kira-kira 150 tahun masih mengenal apa yang dinamakan berdache.
Berdache adalah remaja-remaja pria yang merasa dirinya tidak kuat melakukan
pekerjaan-pekerjaan berat (berburu dan berperang) dan karena itu mereka
mengubah diri menjadi wanita, berpakaian dan bertingkah laku sebagai wanita
dan kemudian bahkan dinikahi oleh pria.Kaum berdache ini dianggap menjadi
demikian karena kekuatan gaib, karena itu mereka tidak dianggap abnormal,
bahkan dianggap punya kemaampuan gaib untuk menyembuhkan penyakit
(Arintowaty, 1988).

78

BAB III
PEMBAHASAN
Simpulan
NAPZA adalah kependekan dari Narkotika Alkohol Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya. NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 1997
yang dimaksud NARKOTIKA meliputi :
1)

Golongan Opiat : Heroin, Morfin, Madat, dll.

2)

Golongan Kanabis : Ganja, Hashish.

3)

Golongan Koka : Kokain, Crack.

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol (Etil-alkohol).


Psikotropika menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 meliputi :
ecstasy, shabu-shabu, Isd, obat penenang/obat tidur, obat anti depresi

dan anti psikosis.


Zat Adiktif lain termasuk inhalansia (aseton, thinner car, lem atau
glue), nikotin (tembakau), kafein (kopi).

79

NAPZA tergolong zat psikoaktif. Yang dimaksud zat psikoaktif adalah zat yang
terutama berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku,
perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran.
Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan, misalnya : obat antipsikotik dan obat
anti depresi tidak mempunyai potensi disalahgunakan.
Sedangkan NARKOBA adalah kependekan dari Narkotik dan Obat Berbahaya.
Dikatakan kependekan mungkin kurang tepat karena :
1)

Semua obat bisa berbahaya (insulin, pensilin, adrenalin)

2)

Yang disalahgunakan tidak hanya obat, melainkan Ganja, ecxtasy, heroin,

kokain, tidak digunakan sebagai obat lagi.


3)

Psikotropika, yang mempunyai UU tersendiri tidak tercermin dalam

akronim itu.
Jenis-Jenis NAPZA : Heroin, Ectasy, Kokain, Methamphetamine, Alkohol, Ganja
(Mariyuana, Marijuana, Hasish).
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang
sistem kekebalan tubuh.Virus ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan
infeksi dan penyakit.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
5. Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan
atau menyusui.
6. Melalu seks oral.
7. Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
8. Memakai jarum, suntikan dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.
HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui
udara seperti virus batuk dan flu.HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan
tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus
ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup
banyak. Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:
6.
7.
8.
9.

Darah
Dinding anus
Air Susu Ibu
Sperma

80

10. Cairan vagina, termasuk darah menstruasi


Saran
Di dalam pembuatan makalah Napza, HIV dan AIDS tentunya tidak luput dari
kesalahan, kami mengharapkan kritik dan saran untuk membangun makalah lebih
baik kedepannya.

81

DAFTAR PUSTAKA
Sonti., 2000, Rambu-rambu Pelaksanaan dan Materi Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Remaja. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Zuhroni., Riani Nur., Nazaruddin Nirwan., 2003, Islam Untuk Disiplin Ilmu
Kedokteran 2. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
Djauzi Samsurkijal., 2009, Raih Kembali Kesehatan. Jakarta: Kompas.
Arif., Suprohaita., Wahyu., dkk 2000, Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius.
https://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/buku-pedoman-praktismengenai-penyalahgunaan-napza-bagi-petugas.pdf
http://www.bnn.go.id/portal/_uploads/post/2010/11/23/2010-11-23__19-44-55.pdf
http://lushirosmayanti.blogspot.co.id/
http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-lengkap-tentang-hiv-aids
https://ismailboy23.wordpress.com/2013/10/27/makalah-hivaids/
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/717/4/BK2006G56.pdf
http://www.healthyplace.com/addictions/heroin-addiction/heroin-effects-heroinside-effects/
http://www.reuters.com/article/2015/10/10/us-usa-marijuana-californiaidUSKCN0S400D20151010
http://www.medicalnewstoday.com/articles/246392.php
http://news.liputan6.com/read/2336813/daftar-36-narkoba-jenis-baru-temuanlaboratorium-bnn
http://www.everydayhealth.com/hiv/
http://www.everydayhealth.com/hiv-aids/0124/rapid-hiv-test-results-better-withblood.aspx
http://www.everydayhealth.com/hiv-aids/1201/aids-research-holds-promise-forreducing-hiv-transmission-rates.aspx

82

LAMPIRAN

4-MEC, turunan Cathinone, berefek stimulan dengan efek empathogenic

83

5-APB, turunan Phenethylamine, berefek stimulan, empathogenic

5-Fluoro AKB 48, berjenis Syntetic Cannabinoid, berefek halusinogen, efek


cannabinoid, dan toxic

BZP, turunan Piperazine, berefek euphoria, meningkatkan detak jantung, dilatasi


pupil, dan toxic

84

JWH-018, Syntetic Cannabinoid, berefek halusinogen, efek cannabinoid, dan


toxic

Kratom mengandung Mitragynine dan Speciogynine, berjenis tanaman, serbuk


tanaman, berefek seperti opiat dan cocain

Methoxetamin, turunan Ketamin, berefek halusinasi, euphoria, psychotomymetic.

85

3 Pohon Turunan Ganja


BIG BUD

ICE

SKUNK #1

86

Anda mungkin juga menyukai