Anda di halaman 1dari 21

MANUSIA

MANUSIA

MASYARAKAT
HUKUM
NORMA (KAIDAH):
Sesuatu yang diperlukan dalam pergaulan hidup, yang
memberikan arahan kepada manusia bagaimana harus hidup
agar kepentingan bersama dalam kesatuan sosial dapat
terjamin
Patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam
berperilaku atau bertindak dalam hidupnya.
1

NORMA

NORMA ETIKA
AGAMA :
untuk mencapai kesucian
hidup beriman
SUSILA (MORAL):
kebaikan hidup pribadi atau
kebersihan hati nurani dan
ahlak
KESOPANAN:
kesedapan hidup bersama
(pleasant living together)

NORMA HUKUM
Kedamaian hidup
bersama (peaceful
living together)

SIFAT-SIFAT:
1.Perintah
2.Larangan
3.Pengizinan
4.Pembebasan
2

Peraturan adalah suatu ketentuan yang mengatur tentang


kaidah hukum atau norma hukum yang berupa perintah atau
larangan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau badan yang
berhak membuat. Semua ketentuan adalah mengikat dan harus
ditaati.
Undang-undang adalah suatu ketentuan berisikan perintah
atau larangan yang dibuat oleh badan negara atau pemerintah dan
harus ditaati dan kalau dilanggar akan menimbulkan akibat hukum
atau sanksi hukum.
Peraturan Perundang-undangan: Peraturan-peraturan yang
dikeluarkan oleh negara atau pemerintah. Untuk segala peraturan
yang dikeluarkan badan negara atau pemerintah harus dibuat
secara tertulis dan harus diberitahukan kepada masyarakat, melalui
Lembaran Negara atau Berita Negara.
Pada saat undang-undang itu dilembarannegarakan (diundangkan),
maka undang-undang itu harus dianggap telah diketahui oleh
masyarakat dan masyarakat harus dianggap menerimanya sebagai
suatu perilaku baru, oleh karena itu harus ditaati tanpa kecuali.

SUMBER HUKUM DAN TATA URUTAN


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TAP MPRS No.
XX/MPRS/1966

MATERI
SUMBER
HUKUM

TATA URUTAN
PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN

Sumber dari segala sumber


hukum adalah Pancasila
1.

Undang-undang Dasar
1945

TAP MPR No III/MPR/2000


Sumber Hukum Dasar Nasional
adalah Pancasila
1.

Undang Undang Dasar


1945

2.

Ketetapan MPR

2.

Ketetapan MPR

3.

Undang-undang/Perpu

3.

Undang Undang

4.

Peraturan Pemerintah

4.

Perpu*)

5.

Keputusan Presiden

5.

Peraturan Pemerintah

6.

Keputusan Presiden

7.

Peraturan Daerah

6.

Peraturan Pelaksana
lainnya:
a. Peraturan Menteri
b. Instruksi Menteri, dll

Norma dan Sanksi


Undang-undang: norma dilanggar

sanksi

Di dalam KUHAP, norma dan sanksi senantiasa disatukan dalam


satu pasal.
Dalam lain-lain peraturan undang-undang, norma dan sanksi tidak
senantiasa tercantum dalam satu pasal dan sering terjadi dalam

suatu peraturan perundang-undangan pertama-tama menyebutkan


norma-normanya saja, barulah kemudian pada bagian belakang
disebutkan mengenai sanksi-sanksinya.
Misalnya pada Undang-undang No. 22 tahun 1997 tentang

Narkotika yang dalam pasal 1 sampai dengan pasal 77 hanya


menyebutkan norma-normanya saja, sedangkan sanksi hukum
terhadap pelanggaran atas norma tersebut disebutkan dalam
Ketentuan Pidana Bab XII mulai pasal 78 sampai dengan 100.
5

Di samping itu ada pula dalam suatu peraturan hanya memuat


norma-normanya saja, sedangkan sanksinya merujuk pada
peraturan lain. Misalnya PP No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan, dalam Bab X Ketentuan Pidana pasal 34
menyebutkan bahwa perbuatan yang melanggar ketentuan
yang tercantum dalam peraturan terssebut, dipidana sesuai
dengan ketentuan Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan.
Selain itu terdapat pula peraturan undang-undang yang hanya
menyebutkan normanya tanpa disertai sanksi sama sekali,
misalnya pada PP No. 17 tahun 1986 tentang Kewenangan

Pengaturan, Pembinaan, dan Pengembangan Industri.


6

APA ?
MENGAPA?

BAGAIMANA?

Nilai, Norma, Etika, dan Moral

Nilai, Norma, Etika, dan Norma


saling berkaitan, sebab semuanya
berusaha mengarahkan manusia
agar memiliki pola pikir, sikap, dan
perilaku yang baik dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
8

APA?
Etika dan Moral mempunyai pengertian
yang hampir bersamaan/berkaitan, karena
keduanya mengandung nilai dan norma
untuk mengatur tingkah laku manusia,
yang mengacu pada kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat
9

PENGERTIAN NILAI
NILAI ialah sesuatu yang memberi makna
hidup yang dijunjung tinggi, yang
mewarnai dan menjiwai tindakan atau
perilaku seseorang (Steeman, dalam Eka
Darma Putra, 1999)
NILAI adalah penghargaan, penghormatan
atau kualitas terhadap sesuatu, yang dapat
bermanfaat, menyenangkan, memuaskan,
menarik, atau sebagai sistem keyakinan
(Lamijan, 1995)
10

SIFAT DAN JENIS NILAI


1. bersifat relatif, artinya nilai bergantung
oleh tempat dan waktu
2. Lebih bersifat subjektif, nilai berbedabeda bagi setiap orang
PROF. DR. NOTONAGORO membagi nilai:
1. Nilai Material
2. Nilai Vitalitas/Kehidupan
3. Nilai Kerohanian :
a. Nilai Kebenaran
b. Nilai Keindahan
c. Nilai Moralitas/Kesusilaan
d. Nilai Religius

11

PENGERTIAN NORMA
NORMA adalah pedoman, ukuran,
kriteria, atau ketentuan yang mengatur
tingkah laku manusia dalam masyarakat
berdasarkan nilai-nilai tertentu.

NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan


atau kaidah yang menjadi dasar
pertimbang-an dan penilaian yang
mengandung sanksi dan penguatan
terhadap tingkah laku manusia.
12

EMPAT MACAM NORMA


1.
2.
3.
4.

Norma Kesopanan
Norma Kesusilaan
Norma Agama
Norma Hukum

Norma Hukum, punya karakteristik


tersendiri, yakni berupa sanksi yang
tegas dan imperatif, jika dibanding
dengan norma-norma yang lain
13

PENGERTIAN ETIKA
BERTEN (1993)
1. Etika adalah nilai, norma, dan ajaran yg dijadikan
pegangan orang atau sekelompok orang
2. Etika adalah kumpulan azas-azas/nilai-nilai dan
kode etik dalam aktivitas/profesi tertentu

3. Etika adalah cabang ilmu tentang perbedaan tingkah laku yang baik dan buruk dalam kehidupan
manusia

ALGERMON D BLACK (1993)


Etika adalah cara manusia memperlakukan sesama
dan menjalani hidup dan kehidupan dengan baik,
sesuai aturan yang berlaku di masyarakat
14

ETIKA SEBAGAI CABANG FILSAFAT


ETIKA adalah Cabang Filsafat, yakni
Filsafat Moral atau Filsafat Kesusilaan

Tiga Macam Filsafat Moral (Etika):


1. Etika Deskriptif
2. Etika Normatif
3. Etika Kefilsafatan (Hakikat)
15

MORAL DLM BERBAGAI BAHASA


Bhs Yunani: Moral disebut Ethos, Ethikos
(adat istiadat, kebiasaan, tingkah-laku,
tabiat, watak)
Bhs Latin: Moral disebut Mos, Mores,
Moris (adat istiadat, kebiasaan, tingkahlaku, tabiat, watak)
Bhs Arab: Moral disebut Akhlaq (perilaku
yang baik, adab yang sopan)
Bhs Indonesia: Moral/moralitas disebut
juga Kesusilaan (budi pekerti dan perilaku
yang mulia)
16

PENGERTIAN MORAL
1. Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong
manusia untuk melakukan tindakan yang
baik sebagai kewajiban atau keharusan
2. Moral adalah sarana untuk mengukur benar
atau tidaknya sikap dan tindakan manusia
3. Moral adalah kepekaan dalam pikiran,
perasaan dan tindakan terhadap prinsipprinsip dan aturan-aturan (Helden,1997 &
Richard, 1971)

17

Lanjutan
4. Moral adalah pandangan tentang baik
dan buruk, benar dan salah, apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukan oleh
manusia (Atkinson, 1969)

5. MORAL adalah ajaran yang berisi nilai


dan norma untuk mengatur sikap dan
tingkah laku manusia agar dapat
melaksanakan perbuatan baik
(Lamijan, 1995)
18

PEMBAGIAN MORAL:
1. MORAL UMUM
2. MORAL KHUSUS
MORAL KHUSUS = ETIKA PROFESI
Contoh:
ETIKA PROFESI PERAWAT
ETIKA PROFESI DOKTER
ETIKA PROFESI WARTAWAN
ETIKA PROFESI ADVOKAT
ETIKA PROFESI GURU/DOSEN
19

HUBUNGAN NILAI, NORMA, MORAL,


ETIKA, SIKAP DAN TINGKAH LAKU

Ragaan
NILAI

NORMA

MORAL

ETIKA

SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA

20

MANFAAT Kita Mempelajari


Nilai, Norma, Etika, dan Moral
Kita dapat menjunjung dan menghargai
nilai-nilai kemanusiaan
Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil
dalam bersikap dan bertindak
Kita lebih dapat menghargai kemampuan
dan karya orang lain
Kita lebih bertanggung jawab terhadap
bidang ilmu yang diampunya
Kita dapat meningkatkan profesionalitas
21

Anda mungkin juga menyukai