LAUNDRY
RSU IMANUEL SUMBA
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................
ii
1.1.
1.2.
Tujuan Pedoman...............................................................
1.3.
1.4.
1.5.
10
10
10
10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.
Salah satu usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit
adalah mencegah terjadinya infeksi nosokomial di Rumah Sakit. Salah satu usaha
pencegahan terjadinya infeksi nosokomial di Rumah Sakit adalah penyehatan
laundry dan linen. Penyehatan laundry dan linen juga menambah kenyamanan
bagi pasien untuk tinggal di Rumah Sakit, sebab pasien hampir 24 jam berada di
tempat tidurnya. Selain itu juga dengan tersedianya linen yang baik dalam arti
bebas kuman patogen, bersih dan rapi akan menambah citra suatu Rumah Sakit.
Untuk menjaga kualitas linen yang baik sangat tergantung pada
pengelolanya. Juga sangat dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang ada pada
suatu Rumah Sakit. Oleh karena itu penyehatan laundry dan linen perlu ditangani
secara professional oleh pengelolanya.
1.2
Tujuan Pedoman.
Tujuan pedoman ini dibuat sebagai acuan/ standar bagi laundry dalam
untuk kebutuhan pelayanan Rumah Sakit dan pelanggan dari luar, linen rumah
tangga.
1.4
Batasan Operasional.
Pengelolaan linen di laundry RSU Imanuel Sumba
1. Pengelolaan linen infeksius
Linen yang terpapar cairan tubuh pasien
2. Pengelolaan linen non infeksius
Linen kotor berasal dari ruang perawatan, unit/bagian yang ada di Rumah
Sakit di luar perawatan.
1
1.5
Landasan Hukum.
1. Undang undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI
tahun 2004
3. Pedoman Teknis Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C,
Departemen Kesehatan RI Tahun 2007
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2.1
2.
NAMA JABATAN
PENDIDIKAN
Minimal SMU
SERTIFIKASI
Pengalaman kerja
JUMLAH
KEBUTUHAN
1
minimal 5 tahun
- Pelatihan interna
- Minimal kerja 3
tahun
Tenaga penunjang
Minimal SMU
- Pelatihan interna
Jenis Pendidikan
Pendidikan/sertifikasi
Jumlah Tenaga
1.
D3 Keperawatan
2.
Minimal SMU
3.
Tenaga penunjang
Minimal SMU
Jabatan
1.
Ka. Sub. Unit Laundry
Fungsi
Jadwal kerja
Manajerial
Senin- sabtu
(mengikuti jam
dinas Kamar
operasi)
2.
Tenaga laundry
Senin minggu
Pagi 1 jam 6.00 14.00
Pagi 2 jam 7.00 - 14.00
Siang 9.00 16.00
Dalam 1 minggu libur 1
hari
3.
Tenaga penunjang
Cleaning service
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1. Denah Ruang.
Ada pada lampiran.
3.2. Pembagian Ruang Laundry Dan Sediaan Fasilitas
1. Ruang penerimaan linen kotor
a.
Meja pencatatan
b.
Timbangan
c.
Tempat kereta linen kotor diberi alas dan tutup kedap air
b.
7) Distribusi
a. Linen diantar berdasarkan kebutuhan ruangan
b. Linen diambil berdasarkan kebutuhan ruangan
8) Pengangkutan
a. Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan
kantong untuk membungkus linen kotor
b. Menggunakan kereta dorong yang berbeda
c. Waktu pengangkutan linen kotor dan linen bersih tidak boleh
bersamaan
3.4. Persyaratan Khusus
1)
Tersedia keran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran yang
memadai, air panas untuk desinfeksi dan desinfektan yang ramah
o
Mesin cuci dibedakan sesuai jenis linen yang berbeda ( infeksius dan non
infeksius )
4)
5)
6)
Standart kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak
3
b.
c.
d.
e.
2) Bahan pencuci
a.
Alkali
Mempunyai peran meningkatkan fungsi atau peran detergent dan
emulsifier serta membuka pori dari linen
b.
Detergent
Mempunyai peran menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara
global
c.
Emulsifier
Mempunyai peran untuk mengemulsi kotoran yang
berbentuk
Bleach / pemutih
Mengangkat kotoran / noda, mencemerlangkan linen,
berlaku
Penetral / sour
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga PH menjadi 7
atau netral
f.
Softener
Melembutkan linen, diberikan pada akhir proses pencucian
g.
Kanji / starch
Digunakan pada proses pencucian, supaya linen menjadi kaku, juga
sebagai pelindung linen terhadap noda sehingga noda tidak sampai
ke serat linen
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
4.1. Manajemen Laundry
4.1.1. Administrasi Dan Pengelolaan
a. Rumah sakit menetapkan Instalasi kamar operasi sebagai koordinator
pelayanan laundry sesuai dengan struktur organisasi laundry
b. Pengorganisasian selengkapnya diatur dalam pedoman organisasi
laundry
c. Tindakan pencucian di Laundry dilaksanakan kerjasama antara laundry
dan unit terkait yang membutuhkan pencucian linen
d. Pelayanan di Laundry dikoordinasi dan dikepalai oleh perawat kamar
operasi.
e. Peyananan pencucian linen dilakukan oleh petugas / pekerja laundry
sesuai dengan tugasnya.
4.1.2. Pelayanan Laundry
a.
b.
c.
d.
e.
kompetensi
sumber
daya
manusia
b. Masuk ruang ganti sesuai dengan jenis kelamin (ruang ganti pria dan
perempuan) .
c. Petugas mengganti baju luar dengan baju khusus laundry
d. Mengenakan topi / penutup kepala
2. Alur Keluar untuk Petugas
a. Untuk alur keluar petugas kamar operasi sesuai dengan alur masuk
petugas
b. Sandal disimpan di rak sepatu yang telah disediakan di ruang ganti
dan tidak boleh dipakai keluar.
3. Alur masuk untuk pengantar linen kotor : masuk lewat pintu terima linen
kotor
4. Alur masuk pengambil linen bersih : masuk lewat pintu ruang linen
bersih
4.3 Pembersihan Laundry
1. Pembersihan rutin/harian
Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan sesudah penggunaan
laundry agar siap pakai
2. Pembersihan sewaktu
Pembersihan bila ada kotoran, tumpahan dari linen infeksius,
pembersihan mesin setelah menuangkan chemical, pembersihan setelah
pemakaian ruang pemilahan linen selesai
4.4 Pengolahan Linen
Pembagian jenis linen : infeksius dan non infeksius
Pembagian warna linen : putih dan berwarna
4.5 Pemakaian Mesin
Mesin terbagi 2 : mesin untuk linen infeksius dan linen non infeksius.
4.6 Pelaporan
Pelaporan hasil laundry dalam bentuk hard copy dan soft copy.
Dibuat dalam laporan kinerja laundry dan laporan bulanan
4.7 Perawatan Alat Dan Mesin
Perawatan dan perbaikan dilakukan oleh BPS bila tidak memungkinkan
dilakukan perbaikan sendiri maka memanggil tekhnisi dari luar
4.8 Pelayanan Laundry
1.
2.
BAB V
LOGISTIK
5.1
5.2
Persediaan Barang
1.
2.
3.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
6.1. Pengertian.
Keselamatan Pasien / Patient Safety adalah keadaan dimana pasien bebas dari
harm atau cedera, yang dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial,
penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidak terjadi.
Di Laundry , Keselamatan Pasien bertarti semua standar prosedur
operasional yang sudah dibuat untuk kegiatan pelayanan laundry harus ditaati,
tidak ada kesalahan pemberian bahan chemical, pencucian yang bersih sehingga
pasien merasa nyaman dan bebas dari efek samping yang ditimbulkan dari
pengelolaan linen yang tidak benar
6.2
Tujuan.
Memenuhi standar keselamatan pasien melalui pemakaian linen oleh
pasien tanpa menimbulkan efek samping yang ditimbulkan dari pengelolaan linen
yang tidak benar.
6.3
b.
c.
d.
e.
a.
b.
f.
g.
Memilih chemical yang bermutu dan aman bagi linen yang dipakai
pasien
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1
Pengertian
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman , sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktifitas kerja .
Penyakit Akibat Kerja ( PAK ) dan Kecelakaan Kerja ( KK ) di kalangan
petugas kesehatan belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan
dan penyakit akibat kerja dibeberapa negara maju dari beberapa pengamatan
menunjukkan kecenderungan peningkatan prevalensi.Sebagai factor penyebab
adalah kurangnya kesadaran pekerja, serta kualitas ketrampilan pekerja yang
kurang memadai , sehingga meremehkan resiko kerja, contohnya tidak
menggunakan APD pada saat pengambilan chemical, pemilahan linen
7.2
Tujuan
Tujuan dari Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah supaya
setiap pekerja laundry aman dari kecelakaan akibat kerja, termasuk aman dari
paparan cairan tubuh yang infeksius dan zat-sat kimia lainnya.
7.3
Tata Laksana.
1.
Gedung.
a.
b.
c.
d.
2.
e.
f.
Peralatan Laundry
a.
3.
b.
4.
Monitoring Kesehatan
a.
b.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
JENIS PELAYANAN
Input
Pelayanan
laundry
Proses
Output
INDIKATOR
1. Ketersediaan pelayanan
laundry
2. Adanya Penanggung
jawab pelayanan laundry
3. Ketersediaan fasilitas dan
peralatan laundry
4. Ketepatan waktu
penyediaan linen untuk
ruang rawat inap dan
ruang pelayanan
5. Ketepatan pengelolaan
linen infeksius
6. Ketersediaan linen
7. Ketersediaan linen steril
untuk kamar operasi
STANDAR
Tersedia
Ada SK Direktur
Tersedia
100 %
100 %
2, 5 - 3 set x
jumlah tempat
tidur
100 %
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan laundry mempunyai peranan penting untuk pedoman
kerja bagi laundry dalam memberikan pelayanan pengelolaan dan pencucian linen
untuk memenuhi kebutuhan pasien, sehingga mutu dan keselamatan pasien yang
memakai linen RS dapat terjamin. Pedoman ini dapat digunakan juga sebagai
acuan kerja bagi tenaga laundry.
Penyusunan pedoman pelayanan laundry ini adalah merupakan langkah
awal sebagai suatu proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan
kerja sama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan
laundry dan tujuan rumah sakit.