Anda di halaman 1dari 9

NAMA

: DHANI HENDRAWAN

NIM

: F1D113008

PRODI

: TEKNIK PERTAMBANGAN

MATA KULIAH

: KRISTALOGI DAN MINERALOGI

MINERALOGI
1) Ikatan kimia (ion,atom, dan tabel periodik).
Jawab :

Ikatan ion

terbentuk akibat adanya melepas atau menerima

elektron oleh atom-atom yang berikatan. Atom-atom yang melepas elektron


menjadi ion positif (kation) sedang
atom-atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion
biasanya disebut ikatan elektrovalen. Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut
senyawa ionik.
Senyawa

ionik

biasanya

terbentuk

antara

atom-atom

unsur

logam

dan

nonlogam. Atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk ion


positif, dan atom unsur nonlogam cenderung menangkap elektron membentuk
ion negatif.
Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3, dan lain-lain.
Sifat-sifat fisika senyawa ionik pada umumnya:
1. pada suhu kamar berwujud padat;
2. struktur kristalnya keras tapi rapuh;
3. mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi;
4. larut dalam pelarut air tetapi tidak larut dalam pelarut organik;
5. tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi pada
fase cair (lelehan) dan larutannya menghantarkan listrik.

IKATAN

KOVALEN

terjadi

karena

pemakaian

bersama

pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan. Pasangan elektron yang


dipakai bersama disebut pasangan elektron
ikatan

(PEI)

dan

pasangan

elektron

valensi

yang

tidak

terlibat

dalam

pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan


kovalen umumnya terjadi antara
atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan
berbeda

jenis

(contoh:

H2O,

CO2,

dan

lain-lain).

Senyawa

yang

hanya

mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen. Berdasarkan lambang


titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur Lewis adalah
penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana
PEI dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara
kedua atom dan PEB dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.
Macam-macam ikatan kovalen:
1. Berdasarkan jumlah PEI-nya ikatan kovalen dibagi 3:
a. Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
b. Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.
c. Ikatan kovalen rangkap tiga
Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
2. Berdasarkan kepolaran ikatan, ikatan kovalen dibagi 2:
a. Ikatan kovalen polar
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke
salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh
keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara
atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk
molekul
asimetris, mempunyai momen dipol ( = hasil kali jumlah muatan dengan
jaraknya).
b. Ikatan kovalen nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke
arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara
atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai
momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.

Tabel periodik unsur-unsur kimia

adalah tampilan unsur-unsur

kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur


elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-ubah secara
teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan
lambang

unsurnya.

Tabel

periodik

standar

memberikan

informasi

dasar

mengenai suatu unsur. Ada juga cara lain untuk menampilkan unsur-unsur kimia
dengan memuat keterangan lebih atau dari persepektif yang berbeda.
Klasifikasi

Golongan
Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam
tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi
elektron valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula.
Periode
Baris dalam tabel periodik disebut periode. Walaupun golongan adalah
cara yang paling umum untuk mengklasifikasi unsur, ada beberapa bagian di
tabel unsur yang kecenderungan sifatnya secara horisontal dan kesamaan
sifatnya lebih penting dan mencolok daripada kecenderungan vertikal. Fenomena
ini terjadi di blok-d (atau "logam transisi"), dan terutama blok-f, dimana lantinida
dan aktinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok.
Sejarah Tabel Periodik
Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam
atom: jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom lalu dibuat grafik yang
menggambarkan hubungan antara beberapa sifat tertentu dan massa atom
unsur-unsur tersebut, akan terlihat suatu perulangan atau periodisitas sifat-sifat
tadi

sebagai fungsi

keteraturan

tersebut

dari massa
adalah

atom.

ahli

kimia

Orang pertama
Jerman,

yaitu

yang mengenali
Johann

Wolfgang

Dbereiner, yang pada tahun 1829 memperhatikan adanya beberapa triade


unsur-unsur yang hampir sama.
Temuan ini kemudian diikuti oleh ahli kimia Inggris, yaitu John Alexander
Reina Newlands, yang pada tahun 1865 memperhatikan bahwa unsur-unsur yang
bersifat mirip ini berulang dalam interval delapan, yang ia persamakan dengan
oktaf musik, meskipun hukum oktaf-nya diejek oleh rekan sejawatnya. Akhirnya,
pada tahun 1869, ahli kimia Jerman Lothar Meyer dan ahli kimia Rusia Dmitry
Ivanovich Mendeleyev hampir secara bersamaan mengembangkan tabel periodik
pertama,

mengurutkan

unsur-unsur

berdasarkan

massanya.

Akan

tetapi,

Mendeleyev meletakkan beberapa unsur menyimpang dari aturan urutan massa


agar unsur-unsur tersebut cocok dengan sifat-sifat tetangganya dalam tabel,
membetulkan

kesalahan

beberapa

nilai

massa

atom,

dan

meramalkan

keberadaan dan sifat-sifat beberapa unsur baru dalam sel-sel kosong di tabelnya.
Keputusan Mendeleyev itu belakangan terbukti benar dengan ditemukannya
struktur elektronik unsur-unsur pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

2) Ikatan kimia dalam kristal.


Jawab :

Zat padat merupakan zat yang memiliki struktur yang stabil Kestabilan
sruktur zat padat disebabkan oleh adanya interaksi antara atom membentuk
suatu ikatan kristal Sebagai contoh: Kristal sodium clorida (NaCl) memiliki
struktur yang lebih stabil dibandingkan dengan sekumpulan atom-atom bebas
dari Na dan Cl
sehingga implikasinya :
a. Atom-atom bebas Na dan Cl akan saling berinteraksi satu sama lain untuk
membentuk struktur yang stabil
b. Terdapat gaya interaksi antar atom untuk mengikat atom satu-sama lain
c. Besarnya energi atom-atom bebas penyusun kristal lebih besar daripada
energi kristalnya
d. Energi yang diperlukan untuk memisahkan atom-atom penyusun kristal
menjadi atom-atom bebas dan netral dinamakan energi kohesif
Gaya interaksi antara atom ditentukan dari gradian energi potensial :

Untuk R < Ro maka F(R) > 0 gaya bersifat repulsif


Untuk R > R0 maka F (R ) < 0 gaya bersifat atraktif
Gaya repulsif dan atraktif akan saling menghilangkan pada kedudukan R0 yang
merupakan keadaan setimbang.
Gaya atraktif tersebut menggambarkan adanya ikatan antara atomdalam
zat padat.
Ada beberapa tipe ikatan kristal : Ikatan ionik. Ikatan Kovalen, Ikatanlogam dan
ikatan Van der Waals
Gaya

repulsif

terjadi

dikarenakan

adanya

prinsip

larangan

pauli

yang

menyatakan Tidak dibenarkan adanya dua elektron berada pada satu orbital
yang memiliki bilangan kuantum yang sama.
Ada beberapa tipe ikatan kristal : Ikatan ionik. Ikatan Kovalen, Ikatan logam dan
ikatan Van der Waals.

3) Komposisi kimia kerak Bumi.


Jawab :
Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar
20-70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt,
sedangkan batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak
sepadat batuan basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km.

Temperatur kerak meningkat seiring

kedalamannya. Pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka


200-400 oC. Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan
litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer
dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30 oC
setiap km, namun gradien panas Bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak
yang lebih dalam.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium
(Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg) (2,1%).

4) Penjelasan mengenai mineral.


Jawab :
a. Mineralogi
Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang
terdapat secara alamiah,
yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana
atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis.
Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari
mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan,
antara

lain

mempelajari

tentang

sifat-sifat

fisik,

sifat-sifat

kimia,

cara

terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya.


Definisi mineral menurut beberapa ahli:
1.

L.G. Berry dan B. Mason, 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam


terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas
tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur.

2.

D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen


mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
3.

A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai


komposisi kimia tertentu atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat
tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali
atau suatu pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral,
walaupun tidak termasuk didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat
dibuat suatu definisi baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak
menghilangkan suatu ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat
sebagai: bahan alam, mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan berupa unsur
tunggal atau senyawa.
Adapaun sifat-sifat mineral secara teori tersebut adalah :
1. Suhu kohesi
Sifat kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarik-menarik antar
atom pada sebuah mineral. Pada mineral, antar mineral-mineral yang sejenis,
akan mempunyai daya tarik-menarik yang menyebabkan mineral-mineral
tersebut cenderung akan terkumpul dalam suatu jumlah tertentu dalam suatu
daerah. Hal ini disebabkan oleh susunan atom-atom atau komposisi kimia dalam
mineral yang tetap. Daya tarik-menarik ini juga dapat dipengaruhi oleh suhu.
Suhu yang mempengaruhi daya tarik-menarik atau kohesi ini disebut suhu
kohesi.
2. Reaksi Terhadap Cahaya
Mineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang dating atau
dikenai padanya. Reaksi ini pada umumnya dapat terlihat oleh mata kita.
Namun, sifat ini tidak dapat dijadikan penentu untuk membedakan mineral.
Karena kecenderungan timbulnya reaksi yang sama pada mineral-minera bila
terkena cahaya. Reaksi-reaksi yang terjadi pada mineral akan menimbulkan atau
menampakkan sifat fisik mineral secara determinasi seperti warna, gores, kilap,
transparansi dan perputaran warna.

3. Perawakan Kristal
Perawakan kristal pada mineral diartikan sebagai kenampakkan
sekelompok mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada
gangguan dari sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat
terjadinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang
menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan
tersebut sering disebut sebagai struktur mineral.
4.SifatKelistrikan
Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk
menerima dan juga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya. Pada
mineral hanya ada dua jenis sifat kelistrikan. Yaitu, yang dapat menghantarkan
listrik (konduktor) dan yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).
5. Sifat Radioaktivitas
Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur kimia yang ada
dalam mineral tersebut yang unsure-unsur tersebut dapat mengeluarkan sinarsinar , , dan . Ada mineral-mineral unsure-unsur yang dapat bersifat
radioaktiv

seperti

Plumbum(Pb),Vanadium(V)

Uranium(U),
dan

Kalium(K).

Radium(Ra),
Biasanya,

Thorium(Th),

mineral-mineral

yang

bersifat radioaktiv dijumpai dalam mineral-mineral ikutan atau mineral-mineral


yang terbetas jumlahnya. Kegunaan dari mineral-mineral radioaktiv adalah dapat
digunakan sebagai sumber energi dan dapat juga digunakan untuk mengukur
waktu Geologi dengan cara menghitung waktu paruhnya (half time).
6. Gejala Emisi Cahaya
Gejala emisi cahaya adalah gejala sumber cahaya yang dihasilkan dalam
proses-proses tertentu. Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet.
Mineral Phospor yang pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh
emisi cahaya yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi pada
mineral Radium(Ra). Cahaya tersebut merupakan gelombang cahaya yang
dikeluarkan oleh mineral, dimana panjang gelombang cahaya tersebut lebih
panjang daripada gelombang cahaya biasa. Hanya ada beberapa mineral yang
dapat menimbulkan emisi cahaya seperti Phospor, Radium dan Flouride.
DAFTAR PUSTAKA :
www.wikipedia.mineralogi.com
www.wikipedia.mineral.com

www.mineralmenurutparaahli.com
www.suhukohesimineral.com
www.kerakbumi.com
www.tabelperiodik.com
www.ikatankimia.com

Anda mungkin juga menyukai