Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
METODE YANG DIGUNAKAN
A. Critical Path Metode (CPM)
Suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang merupakan system yang
paling banyak digunakan diantara semua system yang memakai prinsip pembentukan
jaringan. Dengan CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai tahap
suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula hubungan antara sumber
yang digunakan dan waktu yang diperlukan untuk meyelesaikan proyek. Jadi CPM
merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek melalui
pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang bersangkutan.
TAHAPAN-TAHAPAN
Untuk menyelesaikan permasalahan percepatan waktu dan penambahan biaya pada
proyek menggunakan teknik CPM terdapat beberapa tahapan, sebagai berikut:
1. Tentukan percepatan waktu dan percepatan biaya.
2. Tentukan biaya biaya percepatan perunit waktu.
3. Buat gambar networknya.
4. Tentukan jalur kritis.
5. Prioritas didasarkan pada yang memiliki biaya percepatan per unit yang paling kecil.
6. Tentukan total biaya proyek
7. Ubah gambar network dengan menggunakan percepatan.

B. Project Evaluation and Review Technigue (PERT)


Merupakan teknik analisa jaringan (networking) dengan menggunakan waktu aktifitas yang
bersifat probabilitas.
PERT bertujuan untuk memperkirakan waktu aktifitas untuk jaringan proyek/aktifitas,
sehingga akan diperoleh:
a. Tiga perkiraan waktu untuk masing-masing kejadian, sehingga diperoleh waktu rata-rata
dan varians,
b. Waktu perkiraan proyek/aktifitas, beserta rata-rata dan varians,
c. Probabilitas penyelesaian proyek/aktifitas sesuai dengan waktu proyek/aktifitas.
PERKIRAAN WAKTU:
Jika CPM, waktu diperkirakan dengan pasti, maka dalam PERT dikenal 3 perkiraan
waktu, yaitu:
1. Waktu paling sering terjadi (m), adalah waktu yang paling sering terjadi jika suatu
aktifitas diulang beberapa kali
2. Waktu optimis (a), adalah waktu terpendek kejadian yang mungkin dimana suatu
aktifitas dapat diselesaikan.
3. Waktu pesimis (b), adalah waktu terpanjang kejadian yang mungkin dibutuhkan oleh
suatu aktifitas untuk dapat selesai dengan asumsi bahwa segalanya tidak berjalan
dengan baik.

TAHAPAN-TAHAPAN
Untuk mengetahui probabilitas penyelesaian proyek dengan menggunakan teknik PERT,
terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tentukan perkiraan waktu dan varians untuk masing-masing kejadian.
2. Tentukan waktu tercepat dan terlama pada setiap kejadian dengan cara CPM
3. Indentifikasi garis edar (jalur) kritis dan tentukan waktu penyeesaiian proyek/aktifitas
yang merupakan waktu terlama dari proyek.
4. Tentukan varians untuk lamanya waktu proyek dengan cara menjumlahkan varians dari
kejadian-kejadian yang berada pada garis edar(jalur) kritis yang diberi symbol Vp.
5. Dengan asumsi distribusi normal, tentukan rata-rata distribusi yang merupakan nilai dari
varians(2) dari distribusi yang merupakan nilai dari vp.
6. Tentukan probabilitas penyelesaian proyek/aktifitas, dengan asumsi distribusi normal,
dengan mengunakan persamaan berikut.

Z=

dimana x adalah waktu selesai proyek/aktifitas yang diharapkan/tentukan.


adalah rata-rata
adalah standar deviasi
dengan =

| 2 = pemjumlahan varians dari jalur kritis

Catatan:
- Nilai perhitungan Z selanjutnya akan dicari dari nilai Ztabel pada tabel distribusi
normal
- Nilai minus (-) pada Z diabaikan
Sehingga probabilitas proyek/ aktifitas adalah:
a. Jika x> P (x waktux) = (Ztabel+ 0,500)
b. Jika x< P (x waktux) = (0,500 Ztabel)
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Dengan menggunakan metode CPM/PERT, manajemen proyek dapat mengetahui:
a. Kapan proyek tersebut selesai
b. Kapan setiap bagian masing-masing proyek direncanakan untuk dimulai serta diakhiri
c. Dari sejumlah pekerjaan pada proyek tersebut yang mana diantaranya tepat waktu
untuk mencegah keterlambatan
d. Apakah mungkin untuk menggeser sumber daya kearah pekerjaan yang kritis dari
proyek (yang harus selesai tepat waktu) dari pekerjaan proyek yang tidak begitu kritis
lainnya (pekerjaan yang dapat ditunda) tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian
keseluruhan proyek
Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT secara umum adalah bahwa perkiraan atas waktu
yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan bersifat subyektif dan tergantung pada asumsi.
Sehingga secara umum PERT cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu
penyelesaian sebuah proyek.

CONTOH
Pada suatu hari seorang owner ingin menyewa jasa kontraktor untuk mengerjakan
proyeknya, sang owner kemudian menemui kontraktor, dalam pembuatan kontrak antara owner
dan kontraktor terdapat 5 aktifitas dalam proyek tersebut, owner ingin proyek nya jadi dalam 16
hari dan kontraktor tidak dibayar dengan uang melainkan dengan Angka(Nilai), maka dapatlah
kontrak sbb:
Aktivitas
A
B
C
D
E

Waktu(Hari)
6
4
3
8
7
TOTAL NILAI 35

Biaya(nilai)
10
5
4
9
7

Gambar network nya sebagai berikut:

Baru berselang beberapa hari kemudian sang owner datang kembali dengan menginginkan
proyeknya selesai dalam 12 hari, tanpa tau alasan dari owner sang kontraktor tidak bias apaapa, kemudian disepakati penambahan kontrak sbb:
Aktivitas

A
B
C
D
E

Waktu(hari)

Normal

Cepat

6
4
3
8
7

4
3
2
6
4

Biaya(nilai)

Percepata
n
2
1
1
2
3

Normal

Cepat

10
5
4
9
7

14
8
5
12
8

Biaya
pencepata
n per unit
waktu
Percepata
n
4
3
1
3
1

2
3
1
1,5
0,3

Total Biaya

35

47

Dari gambar network tadi terdapat jalur kritis yaitu A, E, C, dan prioritas didasarkan pada yang
memiliki biaya pencepatan per unit yang paling kecil sehingga urutan nya menjadi E, C, dan A
Penyelesaiian proyek dari 16 hari menjadi 12 hari, atau dipercepat 4 hari.
1. Kegiatan E dapat dipercepat 3 hari dengan tambahan nilai pencepatan per hari sebesar 3.
2. Kegiatan C dapat dipercepat 1 hari dengan tambahan nilai pencepatan per hari sebesar 1.
Total tambahan nilai yang didapat kontraktor bila proyek diselesaikan dalam waktu 12 hari
menjadi:
(3 x 0,3) + (1 x 1) + 35 = 36,9 nilai
Dan perubahan yang terjadi pada gambar network setelah dipercepat sbb:

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi dengan mengetahui metode CPM dan PERT kita dapat mengetahui :
a. Kapan proyek tersebut selesai
b. Kapan setiap bagian masing-masing proyek direncanakan untuk dimulai serta diakhiri
c. Dari sejumlah pekerjaan pada proyek tersebut yang mana diantaranya tepat waktu
untuk mencegah keterlambatan
d. Apakah mungkin untuk menggeser sumber daya kearah pekerjaan yang kritis dari
proyek (yang harus selesai tepat waktu) dari pekerjaan proyek yang tidak begitu kritis
lainnya (pekerjaan yang dapat ditunda) tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian
keseluruhan proyek
Dan dapat mengantisipasi jika terjadi percepatan waktu dan mengetahui biaya tambahan yang
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai