I1B015008
I1B015016
I1B015025
I1B015033
I1B015041
I1B015049
I1B015057
I1B015065
I1B015073
I1B015082
ISI
1.1 Jenis-jenis Uji Korelasi
Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan
kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Analisis Korelasi
terdiri dari dua jenis yaitu uji korelasi Parametrik dan Non Parametrik.
1.1.1 Analisis Korelasi Parametrik
3.
Varians data sama atau homogen, nilai p pada uji homogen > 0,05.
1.1.2 Analisis Korelasi Non Parametrik
Analisis korelasi non parametrik merupakan analisis yang digunakan untuk
statistik data yang bersifat kategorik, yaitu nominal dan ordinal. Uji yang digunakan
dalam uji data statistik non parametrik yaitu uji spearmen, gamma, lambda dan lainlain. Pada uji non parametrik, kita membahas tentang uji spearmen. Uji spearmen
merupakan Uji untuk melihat hubungan antara variabel kategorik-kategorik,
kategorik numerik, atau numerik-numerik (alternatif uji Pearson jika tidak
memenuhi syarat uji parametrik).
Syarat non parametrik
1.
1.2
kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Semakin nyata
hubungan linier (garis lurus), maka semakin kuat atau tinggi derajat hubungan garis
lurus antara kedua variabel atau lebih. Ukuran untuk derajat hubungan garis lurus ini
dinamakan koefisien korelasi. Korelasi dilambangkan dengan r dengan ketentuan
nilai r tidak lebih dari (- 1 r 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif
sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat.
Dalam mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan dengan
menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar variabel
atau lebih. Artinya dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif,
7. Klik OK
8. Hasilnya pada Output SPSS.
Jika hasil transformasi diuji normalitasnya data berdistribusi tidak normal, maka
data diuji dengan menggunakan uji spearmen( non parametric)
atau uji
correlation
bivariate
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa uji korelasi
merupakan metode statistika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau
derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Uji korelasi data parametrik
menggunakan uji pearson dan data parametrik yang berdistribusi tidak normal / data
non parametrik digunakan uji spearmen. Dalam menginterpretasikan uji korelasi,
harus mencakup ada tidaknya suatu hubungan antar dua variable atau lebih,
kekuatan korelasi antar kedua variable dan arah hubungan atau korelasi dari
hubungan antar variable. Sehingga kita dapat mengetahui dengan jelas hasil uji
korelasi.