Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Banyak penelitian dan praktisi kesehatan mengakui bahwa air susu ibu (ASI)
adalah makanan alami terbaik untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif tanpa
makanan tambahan apapun sangat dianjurkan untuk bayi hingga berumur 6
bulan. Sayangnya, tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih
tergolong rendah, yakni sebesar 42% berdasarkan Survei Demograf
Kesehatan Indonesia 2013 lalu.
Jumlah ini sebenarnya telah meningkat 10% dibandingkan tahun 2007,
namun masih jauh dari angka yang diharapkan, yaitu 100%. Rendahnya
tingkat pemberian ASI eksklusif ini disebabkan oleh banyak faktor. Seperti
ASI yang sulit keluar, kesibukan ibu, terpengaruh iklan susu formula, hingga
kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI.
Melindungi
bayi
dari
berbagai
penyakit
penelitian
menunjukkan
bahwa
tingkat
kejadian
gangguan
pernafasan bawah, virus perut, diare, infeksi telinga, dan meningitis lebih
rendah pada bayi yang diberi ASI. Begitu pula dengan diabetes tipe 1, tipe 2,
hipertensi, kolesterol tinggi, radang usus besar, dan kanker.
Melindungi
bayi
dari
alergi
dan
asma
dan melemahkan dinding usus. Akibatnya, protein yang tak tercerna dapat
menimbulkan alergi dan masalah kesehatan lainnya.
ASI juga lebih mudah dicerna oleh bayi dibandingkan susu formula karena
mengandung enzim yang membantu proses pencernaan. Meski kandungan
protein ASI lebih rendah daripada susu sapi, seluruh protein dalam ASI dapat
dicerna oleh bayi. Sedangkan sekitar setengah protein dalam susu sapi akan
terbuang dan berpotensi menimbulkan alergi. Bayi yang diberi susu formula
pun berpotensi lebih tinggi untuk menderita alergi dan asma.
Mencegah
Studi
di
gangguan
Bangladesh
mengungkap
penglihatan
bahwa
ASI
sangat
penting
bagi
penelitian
kecerdasan
menunjukkan
kaitan
bayi
antara
pemberian
ASI
dan
perkembangan fungsi kognitif anak. Salah satunya, lebih dari 17 ribu bayi
diikuti perkembangannya dari lahir hingga berusia 6,5 tahun. Bayi yang
diberi ASI eksklusif dan masih disusui setelahnya memiliki peningkatan
perkembangan kognitif yang lebih signifkan dilihat dari hasil tes IQ dan tes
intelegensi lainnya.
Bayi prematur dengan berat badan sangat rendah yang segera disusui
dengan ASI juga mengalami peningkatan perkembangan mental di usia 18
bulan dibandingkan bayi prematur lain. Hasil lebih tinggi mereka dapatkan
dalam tes lanjutan di usia 30 bulan. Mereka pun cenderung lebih jarang
masuk rumah sakit lagi karena infeksi pernafasan.
Ikatan emosional antara ibu dan bayi saat menyusui dianggap berkontribusi
dalam meningkatkan kecerdasan otak tersebut. Namun kandungan asam
lemak dalam ASI-lah yang diduga memainkan peranan terpenting.
Mencegah
obesitas
pada
anak
Pemberian ASI dianggap sebagai salah satu cara yang tepat untuk
mengurangi risiko obesitas saat anak berajak remaja dan dewasa. Diungkap
oleh American Academy of Pediatric, efek paling kuat diperoleh anak yang
mendapatkan ASI eksklusif. Semakin lama bayi disusui, semakin kuat efek
tersebut.
Para ahli melakukan analisis dari 17 penelitian yang diterbitkan dalam
American Journal of Epidemiology dan menyimpulkan beberapa alasan di
balik kaitan ini. Pertama, bayi yang disusui memiliki pola makan lebih sehat
karena rasa lapar mereka terpuaskan saat kecil.
Kedua,
ASI
memiliki
insulin
lebih
rendah
yang
dapat
menstimulasi
risiko
sindrom
kematian
mendadak
pada
bayi
and
Prevention
America
menyarankan
pemberian
ASI
untuk
tidak,
berkaitan
dengan
rendahnya
kejadian
SIDS.
Mereka
risiko
stress
dan
depresi
Ibu
pasca
melahirkan
Dari kajian yang dilakukan pada 9 ribu abstrak lebih, NIEHS menyimpulkan
bahwa wanita yang tidak memberikan ASI atau berhenti menyusui lebih awal
memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita depresi pasca melahirkan.
Pasalnya, menyusui dapat merangsang pelepasan hormon prolaktin dan
oksitosin yang berperan dalam relaksasi.
Wanita menyusui memiliki kadar oksitosin sebesar 50%, sedangkan wanita
yang memberikan susu formula hanya memiliki 8%. Tekanan darah mereka
pun lebih rendah saat diajak berbicara tentang masalah pribadi yang
membuat mereka tertekan. Oksitosin juga membantu pelepasan ASI dan
kontraksi uterus sehingga risiko pendarahan pasca melahirkan lebih rendah.
Menurunkan
risiko
kanker
kalori
lebih
banyak
berat
badan,
dibandingkan menyusui.
dan
gaya
hiduplah
yang
lebih
berpengaruh
Alat
kontrasepsi
alami
Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi metode kontrasepsi alami selain sistem
kalender. Namun sang ibu harus aktif menyusui selama setidaknya 1 jam
sehari selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan tambahan apapun.
Jika masing-masing periode menyusui berlangsung selama 10 menit, maka
ibu harus memberikan ASI sebanyak 6 kali sehari. Saat ibu sering menyusui,
tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon prolaktin. Hormon ini mampu
menekan ovulasi sehingga dapat menunda masa subur.
http://webkesehatan.com/manfaat-menyusui-asi-untuk-ibu-dan-bayi/
Baca Juga: Psoriasis Dikaitkan Dengan Tekanan Darah Yang Tidak Terkontrol
tersimpan dipayudara ibu akan menjaga keadaan ASI steril dan dengan suhu
yang tepat sesuai untuk kebutuhan sang buah hati. Bila dibandingkan dengan
susu formula atau susu kaleng, keduannya memerlukan alat bantu berupa botol
dot agar bisa dikonsumsi oleh sang bayi. Kesterilan dari susu seperti ini perlu
dipikirkan lagi, karena dalam proses pembuatan susu dan memasukan ke dalam
botol ada banyak kemungkinan bahwa susu tersebut tercemar dengan senyawa
lain, entah dari susunya sendiri sudah tercemar, air yang digunakan belum tentu
streril dan yang penting botol dot yang digunakan untuk minum sang bayi juga
belum tentu bebas dari kuman.
6.Asi menjadi pelindung yang baik
ASI menjadi pelindung yang baik untuk sang bayi dari berbagai penyakit atau
insiden seperti kematian bayi secara mendadak, gangguan pencernaan, diare ,
infeksi telinga dan lain-lain.
7.Asi akan berubah sesuai kebutuhan bayi
ASI memiliki sistematika cara kerja yang sangat unik, karena dengan sendirinya
komponen ASI akan berubah sesuai dengan kebutuhan dan usia sang bayi.
8.Asi merupakan pelindung dari berbagai alergi makanan
ASI juga mampu memberi rangsangan kepada sang bayi agar kebal terhadap
berbagai bahan makanan, perlu diingat untuk hal ini keragaman dan keberimbagan makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu akan turut menentukan.
9.Asi makanan yang tepat untuk bayi
ASI sangat penting keberadaanya khususnya untuk bayi usia 0-6 bulan, karena
di usia ini ASI merupakan makanan wajib bagi sang buah hati.
10.Bermanfaat untuk ibu dan bayi
Manfaat ASI bukan hanya untuk sang bayi akan tetapi juga untuk sang ibu ,
karena dengan menyusui sang ibu dapat melepaskan ketegangan yang ada