Anda di halaman 1dari 2

A dan B adalah penyita barang yang di fidusia bila telat membayar utangnya

C adalah pemilik motor yang berutang yang menjaminkan motorya


D adalah temannya yang sedang menggunakan motor tersebut
A dan B mau menyita tapi tidak membawa sertifikat fidusia
2 februari a dan b menyita
Utang c uda diatas 3 bulan
C dan d melapor ke polisi tanggal 10 februari
Perjanjian pembiayaan dibuat tanggal 25 juni 2014
Jaminan fidusia didaftarkan tanggal 25 februari 2015
Tepatkah a dan b di bebaskan dari tuduhan, jelaskan dan berikan dasar hukumnya
Harus didaftarkan terlebih dahulu pasal 11 ayat (1)
Bunyinya, (1). Benda yang dibebani dengan Jaminan Fidusia wajib didaftarkan.
Dari sisi Debitur ini tidak dapat dibenarkan, dikarenakan perbuatan a dan b yang melakukan
penarikan sepeda motor tersebut danpa adanay sertifikat jaminan. Ini dapat diketahahui dari
kasus tersebut, bahwa memang telah dilakukan perjanjian utangpiutang dengan jaminan fidusia,
tetapi perjanian tersebut tidak dibuat aktanya dan baru akan di daftarkan pada tanggal 25 februari
2015. A dan B disini salah karena mereka menarik motor tersebut sebelum perjanjian fidusia itu
didaftarkan, maka perusahaan itu dengan a dan b sebagai perwakilan mereka tidak punya hak
dan tidak sah untuk menyita motor tersbut yang difidusiakan.
UU no. 42/1999 tentang Fidusia
Peraturan Menteri Keuangan No. 130/PMK.010/2012 tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi
Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor
Dengan Pembebanan Jaminan Fidusia
Dan a dan b melanggar pasal 368 KUHP ayat 1
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman, kekerasan untuk memberikan
barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang itu atau orang lain, atau
supaya membuat hutang atau penghapusan piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana
paling lama 9 bulan.

Hal ini juga diatur dalam Pasal 1 ayat (1) jo. Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan No.
130/PMK.010/2012 tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan
yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Dengan
Pembebanan Jaminan Fidusia (Permenkeu No. 130/2012), bahwa perusahaan pembiayaan
wajib mendaftarkan jaminan fidusia pada Kantor Pendaftaran Fidusia, paling lama 30 (tiga
puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal perjanjian pembiayaan konsumen. Sementara
perjanjian pembiayaan pada tanggal 25 juni 2014 dan belum didaftarkan sampai 25 februari 2015
Lebih lanjut, dalam Pasal 3 Permenkeu No. 130/2012 dikatakan bahwa perusahaan pembiayaan
dilarang melakukan penarikan benda jaminan fidusia berupa kendaraan bermotor apabila Kantor
Pendaftaran Fidusia belum menerbitkan sertifikat jaminan fidusia dan menyerahkannya kepada
perusahaan pembiayaan.
Jika perusahaan pembiayaan tersebut tidak mendaftarkan perjanjian jaminan fidusia, maka
perusahaan pembiayaan tersebut tidak dilindungi hak-haknya oleh UU Fidusia. Ini berarti
perusahaan pembiayaan tersebut tidak memiliki hak untuk didahulukan daripada krediturkreditur lain untuk mendapatkan pelunasan utang debitur dari benda yang dijadikan jaminan
fidusia tersebut (Pasal 27 UU Fidusia).
Jadi perjanjian fidusia itu tidak lahir karena tidak didaftarkan, tetapi perjanjian utang piutang
tetap ada dan mereka dapat meminta pelunasan utang tersebut.

Jaga-jaga bantahan kelompok kreditur:


Tidak memiliki hak reklame karena ini adalah perjanjian utang piutang dan bukan perjanjian jual
beli.
Intinya penyitaan secara tersendiri tidak dibenarkan pula karena belum melakukan pendaftaran
fidusia sehingga mereka tidak memiliki sertifikat fidusia yang memiliki hak eksekutorial untuk
menyita sepeda motor tersebut.
Bila ingin menyita pun ada prosesnya yaitu melalui pengadilan dan dari hasil putusan pengadilan
tersebut.
Sehingga perbuatan a dan b tidak dibenarkan dan pengadilan tingkat pertama tidak tepat untuk
membebaskan A dan B.

Anda mungkin juga menyukai