Namun, secara luas yang berada dipermukaan bumi ini berasal dari batuan
sekunder hasil proses pelapukan dan pelindian. Genesa dari bauksit sendiri dapt
terbentuk dari 4 proses yaitu : magamatik, Hidrotermal, metamorfosa, dan
pelapukan (lebih jelas silahkan download DISINI).
KLASIFIKASI BAUKSIT
Berdasarkan genesanya, bijih bauksit terbagi atas 5 yaitu, bauksit pada batuan
klastik kasar, bauksit pada terrarosa, bauksit pada batuan karbonat, bauksit
pada batuan sedimen klastik dan bauksit pada batuan fosfat. Sedangkan
berdasarkan letak depositnya bauksit terbadi atas 4 yaitu deposit bauksit
residual, deposit bauksit koluvial, deposit bauksit alluvial pada perlapisan dan
deposit bauksit alluvial pada konglomerat kasar.
SYARAT TERBENTUKNYA BAUKSIT
1. Iklim humid tropis dan subtropics
2. Batuan sumber mengandung alumina tinggi
3. Reagent yang sesuai pH dan Eh, sehingga mampu merubah silikat
4. Infiltrasi air meteoric prmukaan secara lambat
5 kondisi bawah permukaan (larutan bawah permukaan) yang mampu
melarutkan unsure batuan yang dilaluinya
6. Sublitas tektinik yang berlangsung lama
7. Preservation
METODE EKSPLORASI BAUKSIT
Tahapan eksplorasi bauksit meliputi pengukuran dan pemetaan, pembuata
sumur uji, pengambilan conto laterit bauksit, perhitungan cadangan, ketebalan
tanah penutup (OB) swell factor dan factor konkresi.
METODE PENAMBANGAN
Tambang bauksit berupa surface mining. Endapan bauksit di setiap lokasi
mempunyai kadar yang berbeda-beda, sehingga penambangannya dilakukan
secara selektif dan pencampuran (blending) merupakan salah satu cara untuk
memenuhi persyaratan ekspor.
SISTEM PENAMBANGAN
Metode dan urutan penambangan bijih bauksit secara umum adalah :
1. Pembersihan local (land clearing) dari tumbuh tumbuhan yang terdapat
diatas endapan bijih bauksit.
2. Pengupasan lapisan penutup (stripping OB) yang umumnya memiliki
ketebalan 0.2 meter. Untuk pengupasan lapisan digunkan bulldozer.