dalamnya berlaku etis terhadap sesama pegawai. Etika merupakan ilmu pengetahuan yang
membahas mengenai dasar-dasar moral seseorang. Sasaran etika adalah moralitas individu yang
dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Sebelum mengetahui etika di
kantor, sebaiknya kita mengetahui perbedaan antara etika dan etiket yang sering membingungkan
dan rancu dalam praktik sehari-hari.
ETIKA
Kriterium antara apa yang baik dan apa yang tidak baik.
Kumpulan azas/nilai yang berkenaan dengan akhlak
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan/masyarakat.
ETIKET
Aturan sopan santun dalam pergaulan hidup.
Tata cara pergaulan dalam kehidupan masyarakat, yang harus diperhatikan oleh setiap
orang dalam ruang geraknya di masyarakat.
Etika (ethics) dapat diartikan sebagai moral, masyarakat sering mengaitkan moralitas dengan
adat istiadat atau kebiasaan yang baik yang berlaku dalam masyarakat. Etiket (etiquette) berarti
sopan santun, etiket bukan hanya digunakan dalam pergaulan saja, tetapi juga dapat dijadikan
sebagai jalan untuk memuluskan hubungan dan melancarkan berbagai urusan.Dalam dunia kerja
kita mengenal KODE ETIK yang merupakan suatu aturan permainan sebagai pedoman dalam
menjalankan profesi, di mana di dalamnya terdapat kaidah-kaidah standar moral yang sangat
tinggi pada setiap profesi yang harus ditaati bersama.Persamaan antara etika dengan etiket
yaitu:keduanya menyangkut perilaku manusia, keduanya mengatur perilaku manusia secara
normatif artinya apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukanoleh seseorang.
Karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebutseringkali rancu dalam penerapannya, tak
jarang mereka yang gembar-gembor mengajarkan.etika justru terjebak dalam ketidaketisan.
Banyakorang yang sering kali cenderung merancukan antara etika dan etiket dalam kehidupan
sehari-hari.
ETIKA KANTOR DALAM PRAKTIK
Dalam dunia kerja etika sangat penting, karena etika menjadi Kunci dan panduan
profesionalisme kerja, jadi sebelum bicara profesional atau tidak, yang namanya etika harus
terlebih dulu dipahami. Tanpa etika, tak akan ada yang namanya profesionalisme . Etika dalam
kantor memberikan petunjuk kepada setiap pegawai sebagai pedoman dalam bertindak dan
memperlakukan siapa saja dengan cara yang baik dan sikap yang pantas. Sebagai seorang
pegawai, sering kali kita berhubungan dengan banyak orang. Baik itu rekan kerja, atasan,
ataupun dengan orang yang jabatannya di bawah kita. Dalam pergaulan banyak hal sepele yang
sering terlupakan ketika melakukan aktivitas di tempat kerja. Kita sering tidak sadar akan hal-hal
sepele tersebut yang sebenarnya merupakan aturan tak tertulis yang menjadi salah satu indicator
kualitas diri dan kerja kita.Mungkin ada orang yang bersikap tidak baik, karena dia tidak sadar
akan hal itu.Misalnya berapa kali kita mendengar obrolan tentang urusan pribadi seseorang atau
cerita seorang rekan yang bertingkah laku aneh Kasak-kusuk yang nampaknya sepintas lalu
sepele sering bersifat jahat dan dapat merugikan nama baik orang yang dipergunjingkan.
Gunjingan semacam itu dapat berbalik seperti bumerang kepada si pengumpat sendiri, pada
akhirnya orang lain tak percaya lagi kepada omongan orang tersebut. Ada beberapa hal yang
tidak boleh kita lakukan di kantor dan yang semestinya perlu kita hindari :
1. Membentuk klik (kumpulan; golongan) yang membela kepentingan mereka sendiri.
2. Tidak masuk kantor dengan alasan sakit padahal hanya ingin bermalas-malas saja di
rumah.
3. Bergegas-gegas pulang pada waktu tutup kantor, sedangkan selalu datang terlambat.
4. Sering memakai telpon kantor untuk urusan pribadi.
5. Pulang sebelum waktunya,
6. Tempat kerja selalu dimanfaatkan untuk mengobrol.
7. Bersikap menjilat ke atasan dan mendepak ke bawah.
8. Selalu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya segera dapat diselesaikan
9. Boros memakai alat-alat.
10. Segan merawat mesin-mesin atau alat-alat kantor yang dipercayakan
11. Melakukan hal-hal yang tidak termasuk tugas kantor, seperti mengisi teka-teki silang,
menulis surat pribadi, bertamu ke bagian lain tanpa suatu urusan.
12. Bersikap acuh tak acuh terhadap publik. Di kantor berlaku apa yang disebut hirarki,
yaitu mulai dari pejabat-pejabat yang memiliki tingkatan pangkat kedudukannya,
pegawai yang telah memiliki masa kerja yang cukup lama, merekalah yang mendapatkan
penghormatan istimewa terlebih dahulu. Rasa hormat harus ditujukan kepada para
pimpinan atau para sesepuh, kemudian rekan kerja, relasi, tamu maupun bawahan.
Dibawah ini ada beberapa petunjuk yang mungkin dapat dimanfaatkan :
1. Tutur sapa Kebiasaan dalam tutur sapa di kantor yakni penggunaan sapaan Bapak,
atau Saudara. Di kantor asing tentunya menggunakan sapaan Tuan. Terhadap
bawahan digunakan sapaan Saudara atau nama kecil pegawai. Ini sudah lazim dimana
saja. Terhadap sesama rekan, anda melihat bagaimana kebiasaan di kantor itu.
2. Selama jam kerja Selama jam kerja tidak boleh berhias di belakang meja tulis.Duduk
diatas meja tulis, mengobrol dengan rekan-rekan, merokok atau makan selama jam kerja.
3. Menerima tamu Terhadap tamu - tamu (urusan bisnis/dinas) kita harus bersikap ramah,
sopan, penuh perhatian seperti layaknya nyonya atau tuan rumah. Anda tak perlu
memperkenalkan diri, apalagi mengobrol. Diperlukan kepribadian yang kuat dan
teguh dalam melayani tamu.
4. Bicara melalui telepon Dalam percakapan berhadapan muka, orang dapat melewatkan
begitu saja kata-kata yang kurang terasa atau tidak jelas diucapkan. Tetapi melalui
telepon,gerak-gerik, sopan santun serta muka tidaklah tampak, hanya suara yang
terdengar. Oleh sebab itu kita harus sanggup mengucapkan tiap-tiap kata dan kalimat
dengan nada yang jelas dan terang.Lawan bicara ditelepon, jauh lebih menghargai suara
yang mudah ditangkap daripada senyum simpul yang tidak kelihatan.
menyusahkan kita, sebab mereka juga sebenarnya tahu bahwa mereka tidak berhak untuk
menanyakan hal itu.
6. Ikut memikirkan orang lain Ucapan-ucapan silahkan dan terima kasih, kartu ulang
tahun yang tak disangka-sangka, ucapan-ucapan selamat ulang tahun, dan pesan-pesan
penuh simpati, adalah beberapa contoh dari sekian banyak ucapan yang dapat
mengundang simpati/penghargaan orang lain.Bila kita menganggap diri kita sebagai
orang yang bijaksana, maka bukan hanya kata-kata yang untuk-untuk saja yang perlu
disampaikan, tetapi tindakan atau bantuan kepada orang lain yang sebenarnya bukan
pekerjaan kita juga penting kita lakukan.
7. Sukses bergaul dengan rekan sekantor Tidaklah mudah untuk memperoleh simpati dan
respek dari rekan kerja. Kita harus menerapkan etika dan tata krama di kantor, ditambah
lagi dengan hal-hal yang kita temukan dari pengalaman kita di kantor. Permulaan yang
baik adalah sebagai anak tangga pertama yang kita injak untuk dapat menginjak anak
tangga selanjutnya.Sejauhmana kita berhasil dalam karier, akan banyak ditentukan oleh
perkembangan keterampilan dalam bidang human relations. Keterampilan dalam
berinteraksi dengan orang lain, sikap pribadi dalam mempertimbangkan sesuatu atau
perilaku seseorang tercermin dalam sikap perbuatan yang kita lakukan dan ucapanucapan yang keluar dari mulut kita. Pada dasarnya etiket itu dimana-mana sama, namun
etiket di tempat kerja lebih beragam sifatnya. Banyak hal yang harus kita cermati, kita
tahu bahwa di kantor banyak sekali peraturan dan prosedur yang mengatur perilaku dan
sikap pegawai selama bekerja. Agar kita disenangi dan disegani di kantor, perlu kiranya
kita mengetahui etiket yang berlaku di kantor.
a) Pahami dan hormati budaya kantor
Dengan memahami budaya kerja kantor atau corporate culture, mulai dari sikap kerja,
cara berbusana yang biasa berlaku di perusahaan, kemudian mengikuti aturan mainnya
serta menghormati perilaku perusahaan, membuat kita tidak merasa asing dengan
kebiasaan yang berlaku di perusahaan tersebut.
b) Hormati senior
Kita tahu bahwa di kantor berlaku sistim hirarki, ada senior dan yunior. Pada umumnya
senior berperan penting, karena selain sudah berpengalaman ia juga bisa membantu dan
mendidik juniornya,pelajari sikap dan perilaku senior, usahakan selalu menyesuaikan diri
di setiap kegiatan. Meskipun kita merasa lebih mampu, jangan sepelekan para senior,
bagaimanapun pasti ada hal-hal yang bisa kita serap dan pelajari dari para senior.
c) Jangan terlalu want to know (ingin tahu)
Sikap ingin tahu memang perlu, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan. Namun jika
keingin-tahuan tersebut berkaitan dengan masalah dan urusan pribadi orang lain, haruslah
kita hindari. Buatlah batasan yang jelas antara hubungan pribadi dan profesionalisme.
Persahabatandi dalam suatu kantor akan membantu suasana dan kondisi kerja yang
harmonis.Menurut peraturan yang umum berlaku, bahwa bisnis dan kesenangan tidak
bisa dicampur-adukkan. Sikap ingin tahu masalah pribadi orang lain yang melewati batas
akan mengganggu pekerjaan dan menghalangi kesempatan promosi karier seseorang.
d) Hormati pendapat rekan kerja
Kenali perbedaan pendapat seorang rekan kerja dan jangan memaksakan kehendak
kepada orang lain. Hormatilah setiap perbedaan yang ada, yang penting perbedaan
tersebut tidak mengganggu stabilitas dan hubungan kita dengan rekan kerja.
f. Pakailah selalu sepatu Anda! Dalam kegiatan sehari-hari, baik dilingkungan kehidupan
kita maupun dalam lingkungan kerja, seringkali kita meremehkan etika dan etiket, sering
kita memandang etika dan etiket suatu hal yang kecil. Di sisi lain kita mengakui betapa
pentingnya etika dan etiket bagi kehidupan kita, dengan berpegang pada etika dan etiket,
hidup kita bahagia, bergairah dan dapat berarti.
Etika dan etiket dapat menumbuhkan dan menambah rasa bahagia pada diri kita, hal ini bisa
kita rasakan misalnya tatkala hubungan kerja kita dengan rekan kerja berjalan secara harmonis
dan terkontrol, adanya saling pengertian, menghargai, menghormati dan toleran terhadap sesama
rekan kerja. Seringkali kita jatuh bukan karena tersandung kasus-kasus besar atau pekerjaan
besar, tetapi bisa saja kita jatuh karena hal-hal kecil, mungkin dari sikap, ucapan dan perilaku
kita. Mungkin saja kompetensi yang kita miliki bagus dan melebihi rekan-rekan kerja kita,
namun bila kita sombong, judes, jorok, penuh kepura-puraan, kasar, tidak tulus, tidak sopan, dan
sebagainya, maka profesionalitas serta citra diri kita tidak akan kelihatan, akibatnya kita akan
tersisih dari pegawai yang lainnya.
Apabila kita ingin sukses berinteraksi dan disegani di kantor, kita harus tahu tentang etika
dan etiket yang berlaku di kantor. Semakin kita beretika dan beretiket di kantor, maka semakin
baik performa kerja dan profesionalitas kita. Menciptakan dan membangun keharmonisan dan
keeratan , hubungan antar pegawai dalam suatu kantor melalui sikap, perilaku, tata krama, dapat
meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Pegawai merasa nyaman, relasi dan konsumen
kantor pun merasa puas dengan pelayanan yang penuh keramahan, ketulusan, persahabatan yang
menarik, simpatik dan empatik. Dengan demikian citra institusi akan semakin baik di mata relasi
dan rekanan.