Anda di halaman 1dari 10

PENGGUNAAN SIMBOL

SEBAGAI INOVASI METODE PEMBELAJARAN


UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT
TERHADAP KOSA KATA BAHASA INGGRIS

Disusun Oleh:
Hera Mardianti 2201414123

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan produk budaya kuno yang sudah ada bahkan semenjak
manusia pertama diturunkan ke muka bumi. Bahasa merupakan alat terbaik yang
dimiliki seorang manusia untuk menyampaikan sesuatu kepada manusia yang
lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Perkembangan manusia yang
begitu pesat, baik secara kuantitas maupun kualitas, memengaruhi perkembangan
bahasa pula. Dari sisi kuantitas misalkan, banyaknya jumlah manusia di muka
bumi menyebabkan mereka mau tak mau harus berpencar mencari lingkungan
baru untuk melangsungkan kehidupan. Lingkungan baru tersebut memicu
munculnya kebutuhan yang berbeda dari tiap masyarakatnya, sehingga bahasa
yang muncul pun berbeda di setiap masyarakat, sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan dari sisi kualitas, manusia yang terus berkembang ke era modern,
memiliki pengetahuan dan pola pikir yang semakin kompleks. Hal tersebut
memicu kebutuhan akan bahasa yang lebih kompleks dan sesuai dengan
kekompleksitasannya. Selain itu, di era modern ini segala aspek kehidupan, baik
politik, ekonomi, sosial, maupun hukum, berlandaskan kepada asas globalisasi,
sehingga kebutuhan akan pemenuhan pengetahuan antara satu bahasa ke bahasa
lain pun semakin tinggi. Disinilah peran pengajar bahasa asing dibutuhkan. Untuk
memenuhi tuntutan zaman modern agar satu manusia mampu terhubung dengan
manusia lain, demi kelangsungan hidup yang lebih baik. Bahasa Inggris, sebagai
salah satu bahasa internasional yang paling dibutuhkan, memiliki banyak manfaat
apabila mampu dikuasai oleh suatu bangsa, terutama bangsa Indonesia. Karena
dengan mengerti dan menguasai Bahasa Inggris, pengetahuan global, yang
sebagian besar berasal dari negara berbahasa Inggris, bisa didapatkan. Namun
meskipun begitu, masyarakat Indonesia, terutama para pelajar, masih menganggap
belajar Bahasa Inggris itu sulit. Hal tersebut mungkin dikarenakan metode

pembelajaran yang salah. Karena bangsa Indonesia yang notabennya adalah


bangsa multibahasa, sebenarnya memiliki kecenderungan untuk mampu
menguasai bahasa lain dengan mudah. Untuk itulah makalah ini dibuat, dalam
rangka memberikan inovasi, atau jika tidak, penegasan bahwa metode simbolik ini
cukup efektif jika digunakan untuk mengajarkan bahasa kedua, ketiga, bahkan
keempat pada anak-anak maupun dewasa.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa menggunakan metode simbol untuk mengajarkan Bahasa
Inggris?
2. Bagaimana cara penggunaan metode simbol dalam pembelajaran Bahasa
Inggris?
C. Tujuan
1. Mengetahui mengapa pengajar menggunakan metode simbol untuk
mengajarkan Bahasa Inggris.
2. Mengetahui bagaimana cara menggunakan metode simbol dalam
pembelajaran Bahasa Inggris.
D. Manfaat
1. Mampu memenuhi tugas mata kuliah umum psikologi pendidikan tahun
2016.
2. Mampu menukar gagasan tentang pembelajaran kepada dosen yang lebih
berpengalaman.
3. Memberikan informasi dan inspirasi kepada pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Simbol
Symbol atau simbol menurut kamus Webster (1997) dalam Harisah dijelaskan
sebagai berikut :
a. Sesuatu yang menunjukkan, mewakili atau memberi kesan mengenai
sesuatu yang lain; sebuah obyek digunakan untuk mewakili sesuatu yang
abstrak; lambang, contoh merpati adalah lambang dari perdamaian.
b. Tanda yang tertulis, tercetak, huruf, singkatan dan lain-lain, mewakili
sebuah obyek, kualitas, proses, kuantitas dan lain-lain, baik di dalam
musik, matematika atau kimia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, simbol adalah lambang. Dari hal ini
dapat disimpulkan bahwa simbol merupakan bentukan dari suatu gagasan, bisa
berupa benda, lambang, ataupun suatu hal yang lain.

2. Konsep Pokok Perkembangan Kognitif menurut Piaget


a. Skema
Skema menggambarkan tindakan mental dan fisik dalam mengetahui dan
memahami objek. Skema membantu memahami dan menafsirkan dunia
seseorang. Seseorang akan mengalami sesuatu, dan informasi dari pengalaman
tersebut akan dimodifikasi, ditambahkan, atau diubah. Misal, anak memiliki
skema tentang seekor kambing. Apabila anak hanya pernah melihat kambing
kecil, maka di akan menggeneralisasikan bahwa semua kambing itu kecil. Dan
apabila dia melihat kambing lain yang lebih besar, dia akan memasukkan
informasi baru, memodifikasi skema sebelumnya. Dan pada akhirnya dia dapat
menyimpulkan bahwa kambing ada yang besar dan kecil.
b. Asimilasi
Proses memasukkan informasi ke dalam skema yang sebelumnya telah dimilki
disebut asimilasi. Asimilasi ini bersifat subjektif, sesuai dengan tiap individu.
Contohnya, dengan melihat kambing kemudian anak itu menamakannya kambing,

berarti anak tersebut mengasimilasikan bintang tersebut kedalam skema kambing


yang ada sebelumnya.
c. Ekuilibrium
Ekuilibrium adalah proses menyeimbangkan proses skema dan asimilasi. Hal ini
penting untuk mempertahankan antara pengetahuan yang dimiliki sebelumnya
dengan pengubahan perilaku karena pengetahuan yang baru. Ini menjelaskan
bagaimana seorang anak mampu berpikir dari satu tahapan ke tahapan lainnya.

3. Tahap Perkembangan Bahasa secara Universal


Perkembangan bahasa sebagai aspek universal berlangsung dalam suatu pola yang
bertahap sebagai berikut:
a. Tahap Pralingustik atau Meraban (0,3 - 1 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan celotehan yang mempunyai fungsi
komunikatif.
b. Tahap Halofrastik atau Kalimat Satu Kata (1 - 1,8 tahun)
Pada tahap ini anak mengucap satu kata pertama, yang harus dianggap sebagai
satu kata penuh. Missal kursi bisa berarti saya mau duduk di kursi.
c. Tahap Kalimat Dua Kata (1,8 2 tahun)
Pada tahap ini jumlah kata yang digunakan unutk engungkapakan satu kalimat
berkembang menjadi tidak hanya satu melainkan dua.
d. Tahap Perkembangan Tata Bahasa ( 2 5 tahun)
Jumlah kalimat dan bentukannya bertambah.
e. Tahap Perkembangan Tata Bahasa Menjelang Dewasa ( 5- 10 tahun)
Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan tata bahasa yang cukup rumit.
f. Tahap Kompetensi Lengkap ( 11 tahun sampai dewasa)

Pada tahap akhir ini, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa pun
berubah. Seseorang akan semakin lancar dalam berkomunikasi.

B. Pembahasan
1. Alasan Pengajar Menggunakan Metode Simbol untuk Mengajarkan
Bahasa Inggris.
Menggunakan metode simbolik berarti mengunakan proses awal
perkembangan kognitif manusia. Yaitu mengenal simbol sebagai pengalaman,
kemudian, seperti kata Paiget, membentuk skema dari pengalaman tersebut.
Mengapa harus memulai dari awal? Hal ini dikarenakan belajar Bahasa Inggris
berarti belajar bahasa baru. Diibaratkan seperti ketika masih bayi dan hanya
mampu mengoceh tidak jelas untuk mengungkapkan sesuatu dalam bahasa baru
tersebut. Kesalahan yang digunakan banyak orang ketika mempelajari bahasa baru
adalah dengan membandingkan kata baru dari bahasa lain dengan kata dalam
bahasa ibu mereka, misalkan, mengetahui bahwa run = berlari. Padahal cara ini
membuat kita berpikir dua kali ketika harus menggunakan Bahasa Inggris. Ketika
harus memproses kata run kita harus berpikir tentang kata berlari terlebih
dahulu, baru munculah gambaran tentang orang berlari. Cara membandingkan
ini juga sulit bertahan lama, kita akan sering lupa dengan arti kata run lagi dan
lagi.
Sedangkan dengan metode simbol, kita langsung membandingkan kata dengan
gambar, gerakan, atau realisasinya langsung. Sehingga ketika memroses kata
run, yang muncul di otak kita adalah gambaran orang berlari. Tanpa harus
memproses kata berlari terlebih dulu, baru muncul gambarannya.

2. Penggunaan Metode Simbol dalam Pembelajaran Bahasa Inggris


Ada beberapa cara dalam mengaplikasikan metode simbol ini dalam
pembelajaran Bahasa Inggris, antara lain:

a. Memberikan Gambar untuk Setiap Kata Baru dalam Bahasa Inggris


Dengan cara ini, berarti pengajar mengajarkan kata-kata baru dalam Bahasa
Inggris dengan cara menyajikan gambar kepada siswa-siswanya. Sehingga mereka
dapat menghafal atau mengingat gambar untuk setiap kata baru. Mengingat
gambar biasanya lebih mudah dibanding harus mengingat kata-kata.
Pengaplikasiannya misal:

Dengan memberikan gambar-gambar, kemudian kita menyebutkan kata dalam


Bahasa Inggris, anak akan lebih mudah mengingat kata baru. Selain dengan
gambar, pengajar juga bisa membawa objek nya secara langsung, misal membawa
buah-buahan asli untuk mengenalkan kata baru tentang buah-buahan.

b. Mengaitkan Kata Baru dalam Bahasa Inggris Dengan Kata Populer di


Sekitar Siswa
Hal ini bisa diaplikasikan ketika misalnya anak belajar mengenal arti kata Path.
Kemudian kita mengaitkannya dengan simbol ini:

Anak-anak dan orang dewasa kebanyakan akan langsung mengenal tanda diatas
sebagai salah satu simbol jejaring sosial path, namun mereka tidak mengetahui
arti harfiah dari kata tersebut. Nah, disini kita sebagai pengajar memancing
pengetahuan mereka dengan bertanya, apa fungsi jejaring sosial path ini.

Mereka akan menjawab, memberikan informasi tentang apa yang kita lakukan dan
dimana kita melakukannya, atau dengan kata lain melacak jalur kegiatan kita. Dari
situ, kita bisa mengajak mereka untuk membuat kesimpulan arti dari path.
Mungkin mereka akan menebak kalau path adalah semacam jam, atau tempat,
atau langkah, atau bahkan mereka benar bisa menjawab arti yang sebenarnya dari
path yaitu jalur jalan. Meskipun terlihat merepotkan, cara ini akan membuat siswa
terngiang-ngiang arti dari kata ini, karena jejaring sosial ini dekat dengan mereka,
dan mereka mengalami proses untuk mendapatkan arti dari kata tersebut. Proses
itulah yang akan diingat siswa.

c. Melakukan Gestur untuk Setiap Kegiatan dalam Bahasa Inggris


Dengan cara ini berarti pengajar memberikan sebuah kata baru, misal sing
dalam Bahasa Inggris, kemudian melakukan gerakan-gerakan sederhana untuk
menunjukkan kegiatan sing tersebut. Siswa akan dengan cepat menebak apa arti
sesungguhnya dari kata tersebut, kemudian mengingat gesture tadi dalam
ingatannya.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Pengajar menggunakan metode ini adalah untuk mencegah temporary
understanding dalam belajar Bahasa Inggris.
2. Cara menggunakan metode simbol adalah dengan mengaitkan kata baru
dengan simbol, bukan dengan bahasa ibu.
B. Saran

1. Gunakanlah metode simbol ini untuk mengenalkan sebanyak-banyaknya


kata-kata baru dalam Bahasa Inggris. Untuk grammar dan lain-lain bisa
dilatih setelah kosa kata yang dimiliki cukup.
2. Setiap siswa adalah individu yang berbeda, jadi bisa saja metode ini tidak
dapat diterapkan untuk beberapa anak tertentu.

Daftar Pustaka
Rifai, Achmad. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Doyin, Mukh, Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia: Pengantar Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. 2016. Simbol.


http://kbbi.web.id/simbol. Diakses pada tanggal 18 April 2016. 12:11
Harisah, Afifah, Masiming. 2008. Jurnal SMARTek : Persepsi Manusia
Terhadap Tanda, Simbol, dan Spasial. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai