Anda di halaman 1dari 3

A.

Usaha
Dalam fisika, usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan perpindahan benda.
Satuan usaha dalam SI adalah Joule (J). Secara matematis, usaha dirumuskan
W = Fx s
dengan: W = usaha (Joule, J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
B. Energi
Energi atau lebih umum disebut tenaga adalah kemampuan untuk melakukan suatu usaha.
Energi merupakan besaran turunan dengan satuan Joule (J) sama dengan satuan usaha.
Hukum Kekekalan Energi.
Bunyi dari hukum ini adalah:
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk lain.
Adapun bentuk-bentuk energi adalah sebagai berikut:
1. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan mgerak atau kemampuan untuk
bergerak. Berdasarkan sebabnya, energi mekanik digolongkan menjadi dua jenis, yaitu
energi kinetik dan energi potensial. Besarnya energi mekanik adalah penjumlahan antara
energi kinetik dan energi potensial. Dirumuskan:
Em = Ek + Ep
Energi Kinetik (Ek), energii potensial (Ep) dan energi mekanik (Em)
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau kelajuannya.
1) Pada saat benda belum dijatuhkan/posisinya berada pada ketinggian maksimal, maka
energi kinetik benda tersebut sama dengan nol. Sehingga:
Em = Ep
2) Pada saat benda berada di tengah-tengah lintasan yang vertikal, maka besar energi
potensial benda sama dengan besar energi kinetiknya. Sehingga:
Ek = Ep
3) Pada saat benda tepat menyentuh permukaan tanah/ sesaat sebelum dilempar, maka
energi potensialnya sama dengan nol. Sehingga:
Em = Ek
2. Energi Kimia
Energi kimia adalah kemampuan usaha yang terdapat di dalam bahan-bahan makanan yang
biasa dikonsumsi, seperti nasi, ikan, telur, dan susu, juga dalam bahan bakar,
seperti kayu arang, batubara, minyak, dan gas alam.
3. Energi Panas
Energi panas yang lebih dikenal dengan sebutan kalor adalah energi yang dihasilkan oleh
gerak internal partikelpartikel dalam suatu zat.
4. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh adanya arus listrik (muatan listrik yang
mengalir). Energi listrik sangat dekat dengan kehidupan manusia karena sangat dibutuhkan
untuk mempermudah segala aktivitas kehidupan. Penggunaan energi listrik di antaranya
untuk penerangan di malam hari dan mengoperasikan alat-alat elektronik dan alat
komunikasi.
5. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnet. Energi cahaya
alami dan terbesar adalah energi cahaya yang berasal dari matahari.

Perubahan yang dapat terjadi pada bentuk-bentuk energi di atas di antaranya:


a) Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu.
b) Perubahan energi listrik menjadi energi mekanik, misalnya bor listrik.
c) Perubahan energi mekanik menjadi energi listrik, misalnya turbin/generator.
d) Perubahan energi kimia menjadi energi mekanik, misalnya pada akumulator.
e) Perubahan energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada setrika.
C. Daya
P = W/t
dengan: P = daya (watt, W)
W = usaha (Joule, J)
t = selang waktu (sekon, s)
karena W = Fs dan s = vt maka persamaan di atas dapat
diturunkan menjadi:
P=Fv
dengan: P = daya (watt, W)
F = gaya (Neton, N)
v = kecepatan (m/s)
D. Pesawat Sederhana
Alat-alat yang dapat membantu manusia melakukan suatu usaha disebut pesawat sederhana.
Secara garis besar, pesawat sederhana terdiri atas kelompok tuas, katrol, bidang miring, dan
roda bergerigi.
1. Tuas
Tuas atau pengungkit adalah sebuah batang yang dapat diputar di sekitar titik tumpu. Jika
ujung tuas yang satu diungkit ke bawah, maka ujung yang lain akan memberikan dorongan
ke atas. Tuas berfungsi sebagai alat pembesar gaya sehingga keuntungan menggunakan tuas
adalah gaya yang dihasilkan lebih besar daripada gaya yang dikeluarkan. Besarnya gaya yang
dihasilkan bergantung pada panjang lengan gaya dan panjang lengan beban. Makin besar
perbandingannya, makin besar pula gaya ungkit yang dihasilkan. Perbandingan beban yang
diangkat dan kuasa yang dilakukan disebut keuntungan mekanis, dirumuskan sebagai
berikut:

dengan: KM = keuntungan mekanis


w = beban
F = kuasa
lk = lengan kuasa
lb = lengan beban
Jenis-jenis tuas terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu tuas kelas pertama, tuas kelas kedua, tuas
kelas ketiga.
Pada tuas kelas satu, titik tumpu selalu berada di antara kuasa dan beban. Makin dekat
jarak titik tumpu ke beban, maka keuntungan mekanis yang diperoleh akan makin besar.
Peralatan yang termasuk pada tuas kelas pertama adalah gunting, tang, dan pembuka
kaleng.
Pada tuas kelas kedua, kuasa dan beban berada pada sisi yang sama dari titik tumpu.
Atau dapat dikatakan bahwa beban berada antara titik tumpu dan kuasa. Keuntungan
mekanis akan lebih besar diperoleh jika letak titik tumpu sangat dekat dengan beban.
Contoh tuas kelas dua adalah pencabut paku, pembuka botol, dan stapler.
Sedangkan, pada tuas ketiga, letak kuasa berada di antara beban dan titik tumpu. Tuas

kelas tiga tidak memiliki fungsi selayaknya tuas pada umumnya. Tuas kelas tiga berfungsi
untuk memperbesar perpindahan. Salah satu contoh tuas kelas tiga adalah kuas.
2. Katrol
Untuk mempermudah pengambilan air dari dalam sumur, digunakanlah alat yang termasuk
jenis pesawat sederhana, yaitu katrol.Prinsip kerja katrol adalah mengubah arah gaya
sehingga kerja yang dilakukan menjadi lebih mudah. Berdasarkan jumlah katrol yang
digunakan, pesawat sederhana dibedakan menjadi sistem katrol tunggal, sistem katrol
ganda, dan sistem katrol banyak (takal). Selain itu, sistem katrol juga dapat dibedakan
berdasarkan geraknya, yaitu katrol tetap dan katrol bebas. Pada sistem katrol tetap, katrol
tidak dapat begerak naik turun, tetapi hanya berputar pada porosnya. Sedangkan, pada
sistem katrol bebas, selain berputar pada porosnya katrol pun dapat bergerak naik turun.
3. Bidang Miring
Telah disebutkan di awal pembahasan tentang contoh penerapan bidang miring sebagai
pesawat sederhana. Dengan menggunakan pesawat sederhana, gaya yang dikeluarkan untuk
menaikkan suatu benda akan lebih kecil dibanding dengan menaikkannya secara langsung.
Namun demikian, jarak yang ditempuh benda dalam bidang miring akan lebih jauh
dibanding jarak yang ditempuhnya jika dinaikkanlangsung.
Pada kenyataannya, terdapat bidang miring yang merupakan pesawat sederhana yang
dapat bergerak, yaitu baji dan sekrup.
a. Baji
Baji adalah pesawat sederhana yang menggunakan dua bidang miring yang disatukan. Baji
biasa digunakan untuk membelah suatu bidang, salah satunya kayu. Pada baji, bidang yang
hendak dibelah diam, sementara bidang miringnya digerakkan naik-turun
b. Sekrup
Sekrup adalah pesawat sederhana yang dibentuk dari bidang miring yang dililitkan
mengitari sebuah batang atau silinder sebagai pusatnya sehingga terlihat sebagai spiral.
Sekrup dapat digunakan untuk mengikat atau merekatkan dua buah benda.
4. Roda Bergerigi
Gir adalah roda bergerigi yang termasuk jenis pesawat sederhana. Roda bergerigi adalah
pesawat sederhana yang memiliki sisi bergerigi. Roda bergerigi besar menghasilkan gaya
yang lebih besar sehingga kuasa yang diperlukan lebih kecil. Tetapi, kondisi ini harus
diimbangi dengan kecepatan putar yang lambat. Sebaliknya, roda bergerigi kecil akan
memberikan kecepatan putar yang tinggi, tetapi gaya yang dihasilkan relatif kecil sehingga
harus diimbangi dengan kuasa yang besar. Ji

Anda mungkin juga menyukai