Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Mata Kuliah
Dosen
P1000215003
P1000215007
P1000215011
KHAERUNNISA
P1000215303
I. PENDAHULUAN
Mengatur dan mengelola karyawan tidaklah mudah, oleh
karena itu setiap perusahaan memiliki manajemen kompensasi
untuk meningkatkan motivasi kerja setiap karyawanya. Oleh
karena
itu
perlu
adanya
pengertian
tentang
kompensasi.
bagi
memperoleh,
karyawan
memungkinkan
mempekerjakan,
karyawan.Sebagian
menganggap
dan
besar
kompensasi
dan
masyarakat
sangat
perusahaan
mempertahankan
khususnya
penting,
sebab
karyawan
besarnya
sedangkan
kompensasi
relatif
menunjukkan
status, martabat, dan harga diri mereka. Jadi bila para karyawan
memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja,
motivasi dan kepuasan kerja mereka bias turun secara dramatis.
Sedangkan motivasi adalah proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai
tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya
adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
II. PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan
Jenis-jenis Kompensasi
1. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung merupakan penghargaan yang diterima
karyawan dalam bentuk uang. Kompensasi langsung dapat
berupa upah, gaji, insentif, dan tunjangan-tunjangan lain. Dessler
(1997:85) menjelaskan bahwa: Kompensasi langsung adalah
b. Upah Insentif
Jenis kompensasi lain yang diberikan kepada karyawan
sebagai imbalan atas kerjanya adalah upah insentif. Perusahaan
menetapkan adanya upah insentif untuk menghubungkan
keinginan karyawan akan pendapatan finansial tambahan
dengan kebutuhan organisasi akan peningkatan kualitas dan
kuantitas kerjanya. Menurut Nawawi (1997:317) definisi upah
insentif adalah: Penghargaan atau ganjaran yang diberikan
untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya
tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaku-waktu. Menurut
Hasibuan (1999:133) mendefinisikan upah insentif adalah balas
jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya
di atas prestasi standart. Sedangkan Manulang (1994:147),
Insentif merupakan alat motivasi, sarana motivasi, sarana yang
memberikan motif atau sarana menimbulkan dorongan.
organisasi lain.
Harga pekerjaan pada beberapa organisasi dapat dijadikan
sebagai patokan dalam menetukan harga pekerjaan sekaligus
sebagai ukuran kelayakan kompensasi. Jika harga pekerjaan yang
diberikan lebih rendah dari organisasi lain, maka kecil
kemungkinan organisasi tersebut mampu menarik atau
mempertahankan karyawan yang qualified. Sebaliknya bila harga
pekerjaan tersebut lebih tinggi dari organisasi lainnya, maka
organisasi tersebut akan lebih mudah menarik dan
mempertahankan karyawan yang qualified.
2.
Sistem kompensasi
Beberapa sistem kompensasi yang biasa digunakan adalah
Sistem Prestasi
b.
Sistem Waktu
Besarnya kompensasi dihitung berdasarkan standar waktu
kompensasi
efektif,
menghargai
kinerja,
ketaatan,
keahlian
dalam
bidang
tertentu
yng
sangat
dibutuhkan di perusahaan.
c. Standar dan Biaya Hidup Pegawai
Mempertimbangkan standar dan biaya hidup minimal pegawai
perlu
karena
kebutuhan
dasar
pegawai
harus
terpenuhi.
kebijakan
kompensasi
pegaai
perlu
Kemampuan Membayar
Perlu didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam
memberikan
dorongan
kepada
seseorang
untuk
menghasilkan
kinerja
yang
tinggi.
Oleh
karena
itu,
ini
menimbulkan
tujuan,
tertentu.
kebutuhan,
maka
perilaku
pencarian
Apabila
ternyata
akan
terjadi
untuk
terjadi
pengurangan
(needs)
adalah
keadaan
yang
memunculkan
memenuhi
kebutuhan,
sehingga
menurunkan
ketegangan.
dalam
diri
seseorang
yangmenguatkan
(energize),
Konsekuensi positif
Kritik & evaluasi
Mengabaikan
Hukuman
2. Sumber Motivasi
Menurut teori motivasi Mc. Guire, sumber motivasi dibagi
menjadi dua kelompok motivasi yaitu motivasi internal dan
motivasi eksternal.
A. Motivasi Internal
fisiologis,
yaitu
kebutuhan
makan,minum,
paling
mendasar
dalam
hubungan
dengan
asuransi
kecelakaan,
perusahaan,
dan
dana
pensiun.
Kebutuhan sosial atau rasa memiliki, yaitu kebutuhan yang
diterima dalam kelompok unit kerja, berafiliasi, berinteraksi,
serta rasa dicintai dan mencintai. Dalam hubungan dengan
kebutuhan
ini,
pemimpin
perlu
menerima
aktualisasi
diri,
yaitu
kebutuhan
untuk
penilaian,
hubungannya
dengan
kritik,
dan
kebutuha
berprestasi.
ini,
pemimpin
Dalam
perlu