PELAKSANAAN PEKERJAAN
7.1
Umum
Dalam melaksanakan suatu pekerjaan ada peraturan-peraturan
yang harus ditaati sebagai syarat pelaksanaan pekerjaan tersebut. Syaratsyarat tersebut berisikan petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan
mulai dari awal pekerjaan, pertengahan, hingga pada akhir pekerjaan.
Tahapan awal pekerjaan yang hendaknya dilakukan adalah melaksanakan
pekerjaan persiapan.
Jenis perkerasan yang digunakan pada proyek ini adalah
perkerasan kaku (rigid pavement) sebagaimana yang telah ditentukan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada dalam kontrak.
Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode pelaksanaan
pekerjaan rigid pavement pada Pembangunan Jalan Batu Cermin L2
Tenggarong.
79
7.2
7.2.1
pada
malam
hari
dikarenakan
menghindari
kemacetan.
Secara umum yang dimaksud mobilisasi adalah suatu kegiatan
yang mencakup hal sebagi berikut :
1) Kegiatan mobilisasi sumber daya alam manusia dan sumber
daya peralatan.
2) Menyediakan lahan yang dapat digunakan sebagai pusat
pengendalian pelaksanaan pekerjaan.
3) Kelengkapan kerja pelaksana antara lain :
- Kelengkapan K3 meliputi : Helm pengaman, kacamata
80
Hasil Pengawasan
:
Saran
:
berteduh
untuk kontraktor
dan
pengawas.
81
7.2.2
Pekerjaan Tanah
a. Galian
Spesifikasi
82
didefinisikan
sebagai
tanah
yang
mempunyai
83
iii.
iv.
84
ada yang dibuang. Hal tersebut telah sesuai dengan prosedur dalam
spesifikasi acuan
2) Tidak ada dan tidak diperlukan penggalian batu dengan metode
blasting (peledakan)
3) Tanah lunak dan tanah berdaya dukung rendah terekspos pada
tanah dasar hasil galian tetapi tidak dilakukan pebaikan tanah. Hal
tersebut tidak sesuai dengan prosedur dalam spesifikasi acuan.
Saran
:
Untuk tanah lunak dan tanah berdaya dukung rendah terekspos pada
tanah dasar hasil galian seharusnya dilakukan perbaikan yang sesuai
dengan prosedur dalam spesifikasi acuan mengenai hal tersebut seperti
yang telah dijelaskan diatas.
85
86
Saran
87
88
yang digunakan terdiri dari besi 25 yang dilumasi dengan Greace dan
dibungkus dengan pipa PVC. Sedangkan tiebar terdiri dari besi D16.
Saran
:-
89
7.2.4
Marking Area
Pembuatan Formwork
Penghamparan LC t = 10 cm
90
91
92
7.2.5
Mulai
Making area
Pembuatan Formwork
Persiapan Lahan
Penghamparan K 350 t = 27 cm
Pengkasaran permukaan/Grooving
Perawatan Beton/Curing
Selesai
93
Prosedur Pelaksanaan :
1) Umum
Survei elevasi harus dilakukan pada lapis pondasi bawah dan setiap
lokasi yang lebih tinggi 5 mm dari elevasi rancangan harus diperbaiki
sebelum dilakukannya setiap pekerjaan berikutnya.
2) Acuan dan Alat Pengendali Elevasi
Acuan harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan sekurangkurangnya 3 paku untuk setiap ruas sepanjang 3 m. Perbedaan
permukaan acuan dari garis yang sebenarnya tidak boleh lebih dari 5
mm. Acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tahan, tanpa terlihat
adanya lentingan atau penurunan, terhadap benturan dan getaran dari
peralatan pemadatan dan penyelesaian. Acuan harus bersih dan dilapisi
pelumas sebelum beton dihamparkan.
Bagian atas acuan dan alat pengendali elevasi harus dipasang dengan
toleransi elevasi tidak melampaui -10 mm sampai +10 mm relatif
terhadap rancangan elevasi permukaan yang telah selesai.
3) Pengecoran Beton
Beton harus dicor dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga
pekerjaan pemindahan sedapat mungkin dihindari. Kecuali truk
pencampur, truk pengaduk, atau alat angkutan lainnya yang dilengkapi
dengan alat penumpah beton tanpa menimbulkan segregasi bahan,
beton harus dituang ke dalam alat penghampar dan dihamparkan secara
mekanis sedemikian rupa untuk mencegah segregasi. Penghamparan
harus dilakukan secara terus menerus di antara sambungan melintang
tanpa sekatan sementara. Penghamparan secara manual diperlukan,
94
dan
pada
kedua
sisi
setiap
sambungan,
dengan
95
96
atau
diperintahkan
menyempurnakan
pemadatan
oleh
dapat
Direksi
Pekerjaan,
dilakukan
vibrasi
untuk
internal
97
7) Memperbaiki Permukaan
Perbaikan permukaan harus dilanjutkan sampai seluruh permukaan
didapati bebas dari perbedaan tinggi pada permukaan dan perkerasan
beton memenuhi kelandaian dan penampang melintang yang
diperlukan. Perbedaan tinggi permukaan menurut pengujian mistar
lurus (straight-edge) tidak boleh melebihi toleransi yang ditentukan
dalam Pasal 5.3.5.(12) dari Spesifikasi ini.
98
8) Membentuk Tepian
Segera setelah beton dibentuk dan dipadatkan, tepi perkerasan beton
disepanjang acuan dan pada sambungan harus diselesaikan dengan
perkakas (edging tool) untuk membentuk permukaan seperempat
lingkaran yang halus dengan radius tertentu, bilamana tidak ditentukan
lain pada Gambar, adalah 12 mm.
9) Penyelesaian Permukaan
Setelah sambungan dan tepian selesai dikerjakan, dan sebelum bahan
perawatan pada permukaan perkerasan beton digunakan, permukaan
beton harus dikasarkan dengan disikat tegak lurus dengan garis sumbu
(centerline) jalan.
Pengkasaran ini dilakukan dengan menggunakan sikat kawat dengan
lebar tidak kurang dari 450 mm. Sikat tersebut harus terdiri dari dua
baris kawat dengan panjang kawat 100 mm dan ukuran kawat per 32
gauge serta jarak kawat dari as ke as adalah 25 mm. Kedua baris kawat
harus mempunyai susunan berselang-seling (zig-zag) sehingga jarak
kawat pada baris kedua dengan kawat pada baris pertama adalah 12,5
mm. Masing-masing baris harus mempunyai 14 kawat dan harus
diganti bila panjang kawat
99
alur
ketidakrataan
sambungan
permukaan
yang
pada
dibuat,
sambungan
guna
menghindari
tersebut.
Dalam
100
101
102
103
104