Ikterus
Ikterus
Metabolisme bilirubin
Bilirubin produk akhir katabolisme
protoporfirin besi atau heme,yang
sebanyak
75%
berasal
dari
hemoglobin dan 25% dari heme di
hepar (enzim sitokrom,katalase,dan
heme bebas), mioglobin otot, serta
eritropoiesis yang tidak efektif di
sumsum tulang.
1.Transport bilirubin
2.pengambilan bilirubin
oleh sel hati
3.konjugasi
Metabolisme bilirubin
4. Sekresi bilirubin
terkonjugasi
5. Sirkulasi
enterohepatik
6. Penilaian jaundice
Definisi
Ikterus adalah deskolorasi kuning
pada kulit,membran mukosa dan
sklera akibat peningkatan kadar
bilirubin dalam darah.
Orang dewasa tampak kuning bila
kadar
bilirubin
serum
>
2mg/dl,sedangkan pada neonatus
bila kadar bilirubin > 5mg/dl.
Ikterus
Ikterus
abnormal (non
fisiologis)
Mulai pada hari pertama
kehidupan
Berlangsung 14 hari
pada bayi cukup bulan,
21 hari pada bayi kurang
bulan
Ikterus + demam
Ikterus berat : telapak
tangan dan kaki bayi
kuning
Ikterus normal
(fisiologis)
Ikterus non-fisiologi
Bilirubin enselopati
Manifestasi klinis yang timbul akibat
efek toksis bilirubin pada sistem
saraf pusat yaitu basal ganglia dan
pada berbagai nuklei batang otak.
Tampak
pada
minggu
pertama
sesudah bayi lahir akut bilirubin
enselofati
Manisfestasi klinis
Fase awal bayi dengan ikterus
berat akan tampak letargis,
hipotonik, refleks hisap buruk
Intermediate moderate stupor,
iritabilitas, hipertoni
Fase lanjut bayi akan demam,
high-pitched cry, drowsiness dan
hipotoni, hipertonia dapat berupa
retrocollis dan opistotonus
Kernikterus
Kern
ikterus
perubahan
neuropatologi yang ditandai oleh
desposisi pigmen bilirubin pada
beberapa daerah di otak terutama
basal ganglia, pons dan serebellun.
Digunakan untuk keadaan klinis yang
kronik
dengan
sekuele
yang
permanen karena toksik bilirubin.
Manifetasi klinis
Tahap kronis bilirubin ensefalopati
bayi yang bertahan hidup akan
berkembang
menjadi
bentuk
athetoid cerebral palsy yang berat,
gangguan pendengaran, displasia
dental-enamel,
paralisis
upward
gaze.
Pemeriksaan
Hb dan Ht
Hitung darah lengkap untuk mencari
tanda infeksi bakteri berat (hitung
neutrofil tinggi atau rendah dengan
batang > 20%) dan tanda hemolisis
Tatalaksana
Terapi sinar jika
Ikterus pada hari ke-1
Ikterus berat meliputi telapak tangan dan
telapak kaki
Ikterus pada bayi kurang bulan
Ikterus yang disebabkan oleh hemolisis
Lanjutkan terapi sinar hingga kadar bilirubin
serum di bawah nilai ambang atau sampai
bayi terlihat baik dengan telapak tangan dan
kaki tidak kuning
Sumber : WHO
2006
1.
Pencegahan hiperbilirubinemia
Pencegahan
primer
- Beri ASI paling sedikit 8-12x/hari
untuk beberapa hari pertama.
- Tidak
memberikan
cairan
tambahan rutin seperti dekstrose
atau air pada bayi yang mendapat
ASI
dan
tidak
mengalami
dehidrasi.
Pencegahan
sekunder
Pencegahan sekunder
1. Golongan darah
- Golongan darah ibu tidak diketahui atau
Rh (-) pemeriksaan antibodi direk (test
coomb) ,golongan darah dan tipe Rh (D)
darah tali pusat bayi.
- Golongan darah ibu O,Rh (+), terdapat
pilihan untuk dilakukan tes golongan
darah dan test coombs pada darah tali
pusat bayi.
b) Penilaian klinis
- Bayi secara rutin dimonitor
terhadap
timbulnya
ikterus
3. Evaluasi laboratorium
- pengukuran bilirubin transkutaneus
dan atau bilirubin serum total harus
dilakukan pada setiap bayi yang
mengalami ikterus dalam 24 jam
pertama setelah lahir, pengukuran
bilirubin transkutaneus dan atau
bilirubin serum total harus dilakukan
bila tampak ikterus yang berlebihan.
semua
kadar
bilirubin
harus
diinterpretasikan sesuai dengan umur
bayi dalam jam.
4. Penyebab kuning
Kemungkinan penyebab ikterus pada bayi
yang menerima fototerapi atau bilirubin
serum total meningkat cepat dan tidak
dapat dijelaskan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisis
- bayi yang mengalami peningkatan
bilirubin direk atau konjugasi harus
dilakukan analisis dan kultur urin.
- bayi sakit dan ikterus pada atau umur
lebih
3
minggu
harus
dilakukan
pemeriksaan bilirubin total dan direk atau
bilirubin konjugasi untuk mengidentifikasi
adanya
kolestasis.juga
dilakukan