Anda di halaman 1dari 2

Salat Hajat

Niat salat ini, seperti juga salat-salat lain, diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya
semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan ridha-Nya, apabila ingin dilafalkan
jangan terlalu keras sehingga mengganggu Muslim lainnya, memang ada beberapa pendapat tentang niat
ini gunakanlah dengan hikmah bijaksana.
Niat dilakukan di dalam hati ketika sedang takbiratul ihram (mengangkat tangan). Lafazh niat salat hajat:



Ushollii sunnatal haajati rokaataini lillaahi taaala.
Artinya: Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Taala.
Membaca Ayat Kursi dan surah Al-Ikhlash pada tiap rakaat. Diriwayatkan dari Wahiib ibn Al-Ward, ia
mengatakan bahwa dari doa yang dikabulkan adalah seorang hamba yang salat 12 rakaat, ia membaca
pada tiap rakaatnya ayat Kursi dan surah Al-Ikhlas
Hadits Rasulullah SAW terkait salat hajat antara lain :

"Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian salat dua rakaat (Salat Hajat) dan
sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat"(HR.Ahmad )

Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari
anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian salat dua rakaat (salat
Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi. Setelah itu, mengucapkan
Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.. (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakhiy, dia berkata, Seorang laki-laki menempuh perjalanan
dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian salat dua
rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri
yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya
Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya,
janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini
saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini. Maka,
keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya. (HR Baihaqi; ia mengatakan,
sanad cerita ini shahih)

Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, Sesungguhnya saya
mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.
Maka Nabi saw bersabda, Pergilah, lalu berwudhu, kemudian salatlah dua rakaat (salat hajat).
Setelah itu, berdoalah.... Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak
pernah buta matanya. Kemudian Rasulullah saw bersabda, Jika kamu memiliki kebutuhan
(hajat), maka lakukanlah seperti itu (salat hajat). (HR Tirmidzi)

Anda mungkin juga menyukai