Anda di halaman 1dari 10

M1 (MASALAH

CONTOH:
TUGAS METODOLOGI RISET KEPERAWATAN
(KEPERAWATAN ANAK)
OLEH: NURSALAM (WLD Angk. 2003)
1. BIDANG KEILMUAN : KEPERAWATAN ANAK
2. KASUS / MASALAH
: PERKEMIHAN / ENURESIS
3. KAJIAN MASALAH ...... FINER
F- 1
1; Sekitar 15 20% anak usia 5 6 tahun mengalami enuresis dan
kebanyakan dari mereka adalah laki-laki (Norby, 2005).
2; Prevalensi enuresis pada usia 5 tahun adalah 7% untuk laki-laki dan 3%
untuk anak perempuan (Houts, 1991)
3; Dampak secara sosial dan kejiawaan yang ditimbulkan akibat enuresis
sungguh mengganggu kehidupan seorang anak (Harjaningrum, 2005).
4; Teori Functional bladder capacity mengatatakan bahwa anak dengan
enuresis memiliki kapasitas fungsional kandung kemih yang lebih kecil
dibanding anak yang tidak mengalami enuresis(Whale & Wong,1999).
5; ..................................
F-2
1; Bladder-retention training
biasanya dilakukan pada anak dengan
kapasitas fungsional kandung kemih yang kecil (Harjaningrum,2005).
2; Pada beberapa anak dengan kapasitas fungsional kandung kemih yang
kecil, penggunaan pembelajaran Bladder-retention training selama
beberapa hari dapat membantu meningkatkan kapasitas fungsional
kandung kemih pada malam hari (Marc Cendron,1999).
3;
4; dst
Masalah spider web
Pernyataan masalah
Pengaruh pembelajaran Bladder-retention training terhadap kemampuan
dan frekwensi enuresis pada anak pra sekolah (3 6 tahun) belum dapat
dijelaskan.

CONTOH
Keaslian Penelitian
Penelitian tentang MTBS telah beberapa kali dilakukan dan
masing-masing mempunyai spesifikasi dan perbedaan. Adapun
beberapa penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3. Topik Penelitian tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit
yang pernah dilakukan
Judul penelitian

Variabel

Jenis
penelitian

Hasil

1. Dukungan MTBS di

- Dukungan

Kualilatif Des
kriptif

Ada dukungan
manajemen
puskesmas
sehingga
MTBS dapat
berjalan
meskipun
belum semua.

Puskesmas
Kabupaten Jayapura,
2006 (oleh Kahirul
Lie, Mubasysyir H).

2. Analisis faktor yang


berpengaruh thd
motivasi kerja
petugas pelaksana
MTBS di pus kota
Surabaya, 2009 (oleh
Faridah)

3. Evaluasi MTBS di
kabupaten
Pekalongan 2005
(oleh Djoko M.,
Mubasysyir H.)

(lanjutan)
Judul penelitian
4. Analisis manajemen
mutu MTBS yang
terkait dengan mutu
penerapan kegiatan
MTBS di puskesmas
kab Brebes, 2008
(oleh Suparto H.W).

manajemen
(pelatihan insentif,
fasilitas, supervisi
Praktik MTBS
(kuratif-promotif)

1. Persepsi:
Kuantitatif cross
sectio
- kompensasi
nal dg Anali
- kondisi kerja
sis diskriptif uji
- kebijaksanaan
Pengaruh
- supervisi
- pekerjaan itu sendiri
2. Motivasi kerja

Ketepatan
penilaian dan
klasifikasi
Mutu pelayanan
Sumber daya

Kualitatif Studi
Kasus

Jenis
penelitian
- Penerapan manajemen Kualitatif
cross
MTBS
- Manajemen Koordinasi sectional

Ada pengaruh
bersama
variabel
persepsi
kondisi
kerja dan
kebijaksanaa
n terhadap
motivasi kerja
Pelaksanaan
MTBS
tergantung
petugas.
Kinerja tidak
bertambah baik
selama tiga
tahun.

Variabel

Hasil

- Manajemen Mutu
- Ketrampilan
- Pelayanan MTBS di

Masih lemah
proses
manajerial mutu
yang dilakukan
oleh sebagaian
besar kepala
puskesmas.

Puskesmas
Perawatan balita di
rumah

5.Evaluasi Pelaksanaan
MTBS di Puskesmas
Tanah Laut
Kalimantan Selatan
(oleh Hari Pratono)

Kualitatif
Dukungan
manajemen DinKes Studi kasus
Kapatuhan petugas
Sarana prasarana

Peran case
manager yang
didukung
manajemen
puskesmas
mampu
mengatasi
keterbatasan
dukungan dari
Dinkes Tanah
Laut.

Sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah


tentang Analisis Implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit di
puskesmas wilayah DKK Surabaya. Variabel penelitian adalah
ukuran dasar dan tujuan kebijakan, sumber kebijakan, komunikasi
antar organisasi dan kegiatan pelaksanaan, karakteristik badan
pelaksana, lingkungan ekonomi, sosial dan politik serta
kecenderungan pelaksana dengan jenis kualitatif.
4. Rumusan Masalah
1; Apakah ada pengaruh bladder retention training terhadap kemampuan
anak.dalam bladder retention training?
2; Apakah ada pengaruh bladder retention training terhadap frekwensi
enuresis pada anak?
5. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menjelaskan pengaruh bladder-retention training terhadap perubahan
kemampuan dan enuresis pada anak usia sekolah (7-10 tahun).
Tujuan Khusus
1; Membuktikan pengaruh bladder retention training terhadap kemampuan
anak.dalam bladder retention training?
Atau mengevaluasi kemampuan anak dalam bladder retention training
setelah pelatihan?
2; Menilai frekwensi enuresis pada anak setelah pelatihan b.r.t?

Manfaat
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjelaskan pengaruh bladder-retention training
terhadap perubahan kemampuan dan enuresis pada anak usia sekolah sehingga
dapat digunakan sebagai kerangka dalam pengembangan ilmu keperawatan anak
yang berhubungan dengan penanganan enuresis pada anak usia sekolah.
Manfaat Praktis

Bladder-retention training diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu


cara yang efektif dalam menurunkan frekuensi enuresis pada anak usia sekolah.
6. Judul
PENGARUH PEMBELAJARAN BLADDER-RETENTION TRAINING
TERHADAP PERUBAHAN KEMAMPUAN DAN FREKWENSI
ENURESIS
PADA ANAK PRA SEKOLAH (3 6 TAHUN)
Atau
PERUBAHAN KEMAMPUAN DAN FREKWENSI ENURESIS PADA
ANAK SEKOLAH DENGAN PEMBELAJARAN B.R.T

9. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS


Faktor penyebab enuresis primer:
-Keterlambatan matangnya fungsi susunan saraf pusat (SSP)
-Faktor
genetik
-Gangguan
tidur

Faktor penyebab enuresis


sekunder:
-Stres kejiwaan

-Kondisi fisik yang


-Kadar ADH dalam tubuh yang kurang
terganggu
-Kelainan anatomi : ukuran kandung kemih yang kecil Enuresis (+) -Alergi
Pembelajaran
Bladder-retention training
Proses belajar: learning,
judgments, emotion.
Kognisi
Emosi (+)
Persepsi (+)
Koping (+)
Kemampuan bladder-retention training (+)
Pengetahuan ()
Rangsangan Kimiawi ()
Aktin+Miosin
Ion kalsium&ATP
ADP
Energi
Keterangan :
: Diukur

: Tidak diukur

Sikap (+)
Rangsangan
Neuromuskuler
()

Rangsangan pada serat otot polos


Otot polos kandung kemih meregang
fungsional kandung kemih ()

Praktik ()
Rangsangan Muskuler (otot polos) ()
Metabolisme pada mitokondria
Acetil Cholin
kapasitas

ATP
Energi

Kontraksi&tonus otot kandung kemih ()


Frekuensi enuresis ()

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Bladder-Retention Training Terhadap Perubahan


Kemampuan dan Enuresis pada Anak Usia Sekolah ( Walida, 2007)

Keterangan:
3.2;
Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang ditetapkan pada penelitian ini adalah:
H1 :
1. Ada pengaruh bladder-retention training terhadap peningkatan
kemampuan pelaksanaan bladder-retention training pada anak usia
sekolah
2. Ada pengaruh bladder-retention training terhadap penurunan
frekuensi enuresis pada anak usia sekolah.

M2 (METODOLOGI)
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1; Desain Penelitian

: Quasy Experiment

4.2; Populasi, Sampel, besar sampel


dan Sampling

: Semua anak usi sekolah dst

4.3; Variabel dan Definisi Operasional : Bladder Retention Training


(bebas); Enuresis dan perilaku (terikat)
4.4; Instrumen
: Kuesener dan Observasi
4.5; Waktu dan Tempat
: ok
4.6; Prosedur Pengumpulan Data
: ok
4.7; Analisis Data
: Wilcoxon dan MannWhitney
4.8; Etik Penelitian
: ok
DAFTAR PUSTAKA (HARVARD SYSTEM)
LAMPIRAN 1. SURAT IJIN
2. INFORMED for CONSENT & INFORMED CONSENT
3. ETHICAL CLEARANCE
4. INSTRUMENT DAN KELENGKAPAN LAINNYA
5. ROW DATA DAN HASIL ANALISIS

P(PENULISAN)
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN
HALAMAN PENGESAHAN
MOTO
KATA PENGANTAR
ABSTRAK (BAHASA INGGRIS: IMRAD Introduksi,
Metodologi, Result And Discussion)
DAFTAR ISI, TABEL, GAMBAR, LAMPIRAN
, DAFTAR
SINGKATAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang - MSKS (M -Introduksi permasalahan;
S- skala Justifikasi- insiden, K kronologis sebab, dampak;
S - alternatif solusi)
1.2

Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian


1)
Tujuan Umum
2)
Tujuan Khusus (operasional disesuaikan dgn. Tujuan
penelitian)
1.4

Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
1.4.1 Praktis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

BAB 4
METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian / Desain (studi
kasus, cross sectional, praquesi-experimental)
3.2
Populasi, Sampel & besar samoel dan
teknik pengambilan sample Kerangka Kerja
(framework)
3.3
Variabel penelitian
1)
Klasifikasi (independent, dependent,
pengontrol)
2)
Definisi operasional (berupa tabel:
macam variabel, definisi, parameter, alat ukur,
skala pengukuran, skor)
3.4
Pengumpulan dan Analisis data
3.4.1
Bahan penelitian
3.4.2
Instrumen
3.4.3
Lokasi & waktu penelitian
3.4.4
Prosedur pengumpulan data
3.4.5
Cara analisis data
3.5
Ethical Clearance
1)
Informed consent
2)
Anonimity
3)
Confidentiality
BAB 5
ANALISIS HASIL
Gambaran umum
Penyajian variabel yg diukur
BAB 6
PEMBAHASAN
BAB 7
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan (isi menjawab Hipotesa atau
pertanyaan penelitian)
5.2 Saran (isi Pengembangan dan rekomendasi dari
hasil)

DAFTAR PUSTAKA .. (HARVARD SYSTEM)


LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
IJIN PENELITIAN (Institusi tempat pengambilan
data & Komisi Etik)
2.
INFORMED CONSENT / ETHICAL CLEARANCE
3.
INSTRUMENTS
4.
PENGOLAHAN DATA (RAW) DAN PRINT-OUT UJI
STATISTIK
5.

Lainnya, yang relevan

DAFTAR PUSTAKA
Andaryani
H,
L.
(2003).
Mengapa
masih
mengompol.
http://www.indomedia.com/sripo/2003/12/21/2112mom2.htm
(akses
tanggal 08 Maret 2007 jam 09.00)
Arikunto, S. (1998) . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta, hal 42-45
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta, hal 135
Azwar, S. (2003). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, hal 13-17
Bastable, SB. (2002). Perawat Sebagai Pendidik : Prinsip-prinsip Pengajaran
dan Pembelajaran. Jakarta : EGC, hal 40
Binarwati, D. (2006). Pengaruh Pembelajaran Metode Demonstrasi terhadap
Perubahan Perilaku Orang tua dan Kemampuan Toilet Training pada
Anak Todler (15-36 Bulan). Tidak Dipublikasikan. Skipsi Universitas
Airlangga, hal 8, 12
Burns, N., & Grove, SK., (1991). The Practice of Nursing Research : Conducts,
Critiques and Utilisation. (2nd ed.). Philadelphia : W.B Saunders Co, p 7
Butler, RJ. (1994). Nocturnal Enuresis : The Childs Experience. Oxford:
Butterworth-Heinemann Ltd, p132-135
Carpenito, LJ. (2000). Diognosa Keperawatan Aplikasi dan Praktis Klinis. Edisi
6. Alih Bahasa Tim penerjemah PSIK-UNPAD. Jakarta : EGC, hal 9
Cendron, M. (1998). Articles Primary Nocturnal Enuresis: Current Concepts.
http://www.aafp.org/afp/990301ap/1205.html (akses tanggal 29 September
2006 jam 11.15)
Gatzel, P. (1995). Kapita Selekta Pediatri. Jakarta : EGC, hal 368
Goliszek, A. (2005). Manajemen Stres. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer, hal 12-15
Guyton & Hall (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC, hal 14,
119, 120, 122, 124, 126
DST

10

Anda mungkin juga menyukai