Anda di halaman 1dari 60

KELOMPOK 5

dr. Elvira Rosana

Pemicu 1. Habib Tidak Naik Kelas


Habib, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun
dibawa Ibunya ke Puskesmas dengan keluhan
sering mengantuk dan tidak bersemangat saat
belajar di sekolah sejak 2 bulan terakhir. Keluhan
demam, mual, muntah, dan diare disangkal. Ia
juga mengeluhkan rasa yang tidak nyaman pada
bagian atas abdomennya. Nafsu makannya
berkurang sejak sebulan lalu, sehingga berat
badannya cenderung turun. Nilai-nilai pelajaran di
sekolahnya juga mengalami penurunan
dibandingkan sebelumnya, dan puncaknya saat
pembagian rapor di sekolah ia tidak naik kelas.
Sehari-hari setelah pulang dari sekolah, ia sering
membantu orang tuanya bekerja di kebun tanpa
menggunakan alas kaki.

TERMINOLOGI
Tidak ditemukan terminologi.

KEYWORD
Laki-laki 6 tahun
Sering mengantuk dan tidak semangat saat
belajar sejak 2 bulan yang lalu
Rasa tidak nyaman pada bagian atas
abdomen
Nafsu makan berkurang 1 bulan lalu
Berat badan menurun
Sering membantu orang tua berkebun tanpa
menggunakan alas kaki
Nilai pelajaran turun dan tidak naik kelas

IDENTIFIKASI MASALAH
Laki-laki 6 tahun mengeluh sering
mengantuk, tidak semangat belajar
sejak 2 bulan yang lalu, rasa tidak
nyaman di bagian atas abdomen,
nafsu makan dan berat badan
menurun, penurunan prestasi belajar
serta sering berkebun tanpa
menggunakan alas kaki.

HIPOTESIS
Anak laki-laki pada pemicu
mengalami anemia mikrositik
hipokromik akibat infeksi cacing
tambang spesies Necator
americanus.

ANALISIS MASALAH

PERTANYAAN TERJARING
1. Hemapoiesis
a. Mekanisme b. Regulasi c. Bahan pembentukan darah
2. Anemia
a. Definisi
b. Etiologi
c. Klasifikasi
d. Manifestasi klinis
e. Faktor risiko
f. Patofisiologi
g. Pemeriksaan
h. Komplikasi
i. Tatalaksana
j. Prognosis

3. Interpretasi data tambahan pada


pemicu?
4. Patogenesis infeksi cacing tambang
mengakibatkan anemia?
5. Cacing tambang :
a. Siklus hidup
b. Spesies
c. Pemeriksaan
d. Tatalaksana
e. Pencegahan

1.
Hematopoiesis
Mekanisme

Regulasi hematopoiesis
Mekanisme regulasi sangat penting untuk mengatur arah dan
kuantitas pertumbuhan sel dan pelepasan sel darah yang matang
dari sumsum tulang ke darah tepi.
Zat-zat yang berpengaruh dalam mekanisme regulasi ini adalah :
a. Faktor pertumbuhan hemopoesis (hematopoietic growth
factor) :
example :
i. Granulocyte-macrophage colony stimulating factor (GM-CSF)
ii. Granulocyte colony stimulating factor (G-CSF)
iii. Macrophage-colony stimulating factor (M-CSF)
iv. Thrombopoietin
v. Burst promoting activity (BPA)
vi. Stem cell factor (kit ligand)

b. Sitokon (Cytokine),
seperti misalnya IL-3 (interleukin-3), IL-4, IL-5,
IL-7, IL-8, IL-9, IL-9, IL-10.
c. Hormon hemopoetik spesifik,
yaitu Erythrpoietin : merupakan hormon yang
dibentuk diginjal khusus merangsang precursor
eritroid.
d. Hormon nonspesifik,
Beberapa jenis hormone diperlukan dalam
jumlah kecil untuk hemopoesis,seperti :
i. Androgen : berfungsi menstimulasi
eritropoesis.
ii. Estrogen : menimbulkan inhibisi eritropoesis.

Bahan bahan yang dibutuhkan


dalam pembentukan darah

Bahan-bahan yang diperlukan untuk


pembentukan darah adalah :
1. Asam folat dan vitamin B12 : merupakan
bahan pokok pembentuk inti sel.
2. 2. Besi : sangat diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin.
3. 3. Cobalt, magnesium, Cu, Zn.
4. 4. Asam amino.
5. 5. Vitamin lain : vitamin C. vitamin B
kompleks dan lain-lain

ANEMIA

a. Definisi
Anemia adalah Anemia adalah penurunan kapasitas
darah dalam membawa oksigen akibat penurunan
produksi sel darah merah, dan / atau penurunan
hemoglobin (Hb) dalam darah. Anemia sering
didefinisikan sebagai penurunan kadar Hb dalam
darah sampai di bawah rentang normal 13,3 gr%
(pria), 11,5 gr% (wanita dan 11 gr% (anak-anak).

2. Kerusakan sel darah mera

b.
1. Gangguan Pembentukan
Etiologi
sel
darah merah

3. Kehilangan sel darah mera

c. Klasifikasi

d. Gejala anemia
1. Gejala umum
pucat,lemah, lesu,lelah,tinitus,mata berkunangkunang,kaki terasa dingin.
2. Gejala spesifik masing-masing anemia :
Anemia defisiensi besi : disfagia,atrofi papil lidah,kuku
sendok.
Anemia megaloblastik : glositis,gangguan neurobolik
pada defisiensi vit. B12
Anemia hemolitik : ikhterus, splenomegali,dan
hepatomegali.
Anemia aplastik : perdarahan dan tanda tanda infeksi
3. Gejala akibat penyakit dasar :
infeksi cacing tambang

e. Mekanisme

f. Pemeriksaan anemia

Anamnesis
Evaluasi
pada
anemia
membutuhkan
penelusuran riwayat yang teliti untuk
menentukan etiologi dan faktor predisposisi.
Riwayat uptake nutrisi, konsumsi obat-obatan
dan alkohol, serta riwayat keluarga dengan
anemia harus dinilai. Informasi mengenai
tanda dan gejala yang berhubungan dengan
anemia harus digali lebih lanjut, seperti
perdarahan,
fatigue,
malaise,
demam,
penurunan BB, dan gejala klinik lainnya.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat meberikan gambaran
mekanisme anemia. Misalnya splenomegali dan
limpadenopati dapat ditemukan pada anemia
yang disebabkan oleh Lymphoproliferative
disease,
sedangkan
terdapatnya
ptekie
mengisyaratkan telah terjadi disfungsi platelet.
Pada penderita anemia dapat ditemukan etak
jantung yang kuat, denyut perifer yang kuat,
dan systolic flow murmur. Kulit dan mukosa
akan terlihat pucat jika kadar hemoglobin <8-10
mg/dL.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium pada anemia

Nilai normal pemeriksaan


darah

Algoritme Klasifikasi Fisiologis Anemia


Berdasrarkan Pemeriksaan Laboratorium

Blood papsmear
morfologi sel darah merah normal

Blood papsmear
morfologi sel darah merah pada anemia defisiensi besi

Blood papsmear
morfologi sel darah merah pada anemia lainnya

Iron supply and storage test

The laboratory measurements that reflect


the availability of iron for hemoglobin
synthesis include the serum iron, the
TIBC,
and
the
percent
transferrin
saturation.
The
percent
transferrin
saturation is derived by dividing the
serum iron level (100) by the TIBC.
The normal
serum iron
ranges
from 9 to
27 mol/L
(50
150g/dL),

The normal
TIBC is 54
64 mol/L
(300360
g/
dL)

normal
transferrin
saturation
ranges from
25 to 50

g. Tatalaksana Anemia

Non farmakologi
Besi , bisa di dapatkan dari daging,
ikan dan unggas

Vitamin B12

Asam Folat

Farmakologi
Terapi Besi secara Oral

Terapi Besi secara parenteral

Vitamin B12
Asam Folat
Epoetin alfa dan darbepoetin alfa

h. Komplikasi anemia

Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar


Mengganggu pertumbuhan
Menurunkan kemampuan fisik
Penurunan daya tahan tubuh
Gagal jantung kongestif
Penurunan libido dan gangguan menstruasi
Parastesia
Konfusi kanker
Penyakit ginjal
Gondok
Thalasemia
Kelainan jantung

i. Prognosis Anemia
Prognosis baik apabila ditangani
secara adekuat, bila dietahui
penyebabnya.

3. Interpretasi hasil pada pemicu

Hasil Data Tambahan


Hasil data tambahan dari pemeriksaan
fisik didapatkan konjungtiva anemis,
dimana dikarenakan jaringan
kekurangan suplai oksigen
Hasil pemeriksaan tinja membuktikan
adanya infeksi dari parasit Necator
americanus

Ht : 21% = menurun, normal : 40-50% pada pria


Hb : 6 g/dL = menurun, normal : 13-18 g/dL pada pria
Eritrosit : 3jt = menurun, normal : 4-5 jt
MCH (volume korpuskuler rata-rata) : 70% = menurun,
normal : 80-100 fL. Menandakan eritrosit mikrositik
MCH (hemoglobin kospuskuler rata-rata) : 20 pg/sel =
menurun, normal : 28-34 pg/sel. Menandakan eritrosit
hipokromik
MCHC (konsentrasi hemoglobin korpuskuler rata-rata) :
28,6 g/dL = menurun, normal : 32-36 g/dL
Retikulosir : 1,1% = normal
Leukosit : 6.800 per milimeter kubik = menurun, notmal
pada anak +- 9.000 per milimeter kubik
DiffCount : eosinofil 6% = meningkat, normal : 2-4%
yang menandakan infeksi parasit
Feritin : 3% = menurun, normal : +- 12% yang
menandakan defisiensi besi

4. PATOGENESIS ANEMIA AKIBAT


INFEKSI CACING
Cacing dewasa
Konsumsi darah hospes
pembuluh kapiler
mukosa usus

Sekresi faktor

anti koagulan
Xa dan VII a

Hilangnya plasma darah dan


isi yang terkandung dalam
plasma

Hipoproteinemia

dari

Kehilangan darah

Anemia

N. americanus
Hilangnya darah usus (ml) per
cacing tambang/hari, (mean)
Jumlah cacing tambang
menyebabkan hilangnya darah 1
ml/hari

0.03 (0.01-0.04)

A. duodenale
0.15 (0.05-0.30)

5 (4-7)
25 (14-50)

Infeksi berat cacing tambang

masalah serius

pada anak-anak, wanita hamil, dan penderita


malnutrisi

5. Cacing Tambang

a. Spesies cacing tambang


Spesies cacing tambang yang dapat
menginfeksi manusia adalah :
- Ancylostoma duodenale, menimbulkan
Ansylostomiasis
- Necator americanus, menimbulkan
Necatoriasis
- Ancylostoma braziliensis dan
Ancylostoma caninum, menimbulkan
dermatitis ( creeping eruption )

Diferensiasi cacing tambang


Cacing
dewasa
Stadiu
m
diagno
stic

Telur
Larva
rhabditifor
m
Stadiu
m
infektif

Larva
filariform

Cacing
dewasa

Necator
americanus

Ancylostoma
duodenale

Telur

Larva
filariform

Larva
rhabditifor
m

Siklus hidup cacing tambang (Necator americanus)

Cara
infeksi :
Oral dan
percutaneu
s

Siklus hidup cacing tambang (Ancylostoma duodenale)


Cara
infeksi :
Oral dan
percutaneu
s

b. Tatalaksana Cacing
Tambang

1. Albendazol
Indikasi: Ascaris lumbricoides, Ancylostoma
duodenale, Enterobius vermicularis,
Enchinococcus grenulorus
Dosis : askariasis, enterobiasis dan ankilomiasis
400mg single dose
Kontraindikasi: ibu hamil karena bersifat
teratogen
Efek samping: nyeri epigastrium, diare, sakit
kepala, mual, muntah,dll

2. Mebendazol
Indikasi: Cacing tambang, Ascaris lumbricoides,
Trichuris trichiura, Capillaria philippinensis
Dosis :
a. Pengobatan untuk cacing tambang dan Trichuris:
Dosis dewasa dan anak >2th : 2x100mg selama 3
hari
b. Pengobatan Ascariasis : 500mg single dose
Kontraindikasi : penderita hipersensitifitas, anak<2th
Efek samping: keluhan GI, sakit kepala

3. Pirantel
Indikasi: Ascaris lumbricoides, Ancylostoma
duodenale, Enterobius vermicularis, Necator
americanus kurang efektif
Dosis: dosis tunggal 10mg/kg
Kontraindikasi: penderita hipersensitifitas
Efek samping: gangguan ringan GI, sakit
kepalaa, pusing, mengantuk

4. Levmisol
Indikasi: pengobatan Ascaris
lumbricoides dan Ancylostoma
duodenale
Dosis : dewasa: 120mg dosis
tunggal, anak 2,5mg/kgBB dosis
tunggal
Efek samping: tidak ada

KESIMPULAN
Hipotesis kami yaitu Anak laki-laki
pada pemicu mengalami anemia
mikrositik hipokromik akibat infeksi
cacing tambang spesies Necator
americanus dapat diterima.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai