Anda di halaman 1dari 14

Alkil Halida dan Substitusi

Nukleofilik
7.1 Pengenalan alkil halida
Alkil halida adalah senyawa organik yang mengandung atom halogen X yang
mengikat atom karbon hibridisasi SP3. Alkil halida terdapat 3 kategori, yaitu primer,
sekunder, dan tersier tergantung pada jumlah karbon yang terikat pada atom karbon
dengan halogen.
Macam-macam dari Alkil
halida

Alkil halida

C terhibdrisasi
SP3
R-X X=F, Cl, Br,
I

Metil halida

1 kelompok
R

2 kelompok
R

3 kelompok
R

Gambar 7.1 Alkil halida memiliki rumus umum molekul C nH2n+1X


yang berasal dari turunan alkana yang menggantikan atom
hidrogen menjdi atom halogen.
Dimana Alkil halida yang 1, 2, atau 3 faktor yang paling penting dalam
menentukan perjalanan reaksi kimia. Gambar 7.1 contoh tiga ilustrasi tersebut.
Terdapat empat macam halida organik yang memilik atom halogen di dekat
ikatan phi seperti ilustrasi gambar 7.2 Vinil halida memiliki atom halogen yang
mengikat pada atom karbon-ikatan atom karbon kembar, dan aril halida memiliki
atom halogen yang mengikat pada cincin benzen. Kedua jenis dari halida organik
dengan X yang terikat langsung pada atom karbon hibridisasi SP2 tidak mengalami
reaksi yang dimuat pada BAB 7, dibahas pada bagian 7.18.

Alkil halida dan benzil halida memiliki atom halogen yang mengikat pada
atom karbon hibridisasi SP3 mengalami reaksi yang dijelaskan pada BAB 7. Alkil
halida memiliki X yang mengikat pada atom karbon berdampingan pada atom
karbon-ikatan atom karbon kembar. Benzil halida memiliki X yang mengikat pada
atom karbon berdampingan pada cincin benzen. Sintesis alkil dan benzil halida
dibahas pada masing-masing bagian 15.10 dan 18.13
A
.

1
Iodida

2
Iodida

C terhibridisasi
SP3

C terhibridisasi
SP2

Vinil
Aril halida
halida
Halida organik ini reaktif di
dalam pembahsan pada BAB 7

3
Iodida

Alilik
Benzilik
halida
halida
Halida organik ini tidak
berpartisipasi di dalam
pembahasan pada BAB 7

A. Gambar 7.1 Contoh dari 1, 2, dan 3 alkil halida


B.
Gambar 7.2Empat macam dari halida organik (RX) yang
memiliki X dekat dari ikatan phi

7.2 Tata Nama Alkil Halida


7.2A Sistem IUPAC

Penamaan alkil halida (alkana) dengan subsituen halida. Untuk penamaan


subsituen halogennya, berubah dari ina menjadi o (misalnya klorina menjadi
kloro).

Step 1 :
Temukan rantai karbon induk yang mengandung halogen. Rantai induk
harus yang memiliki rantai terpanjang.

Rantai terpanjang = 7 C

Step 2 :
a.
Penomoran dimulai dari yang terdekat dengan alkil atau halogen.

b. Penamaannya dari angka lalu subsituen.


c.
Disusun secara abjad

Jawaban : 2-kloro-5-metilheptana

Jawaban : 1-kloro-2-metilpropana

Jawaban : 1-etil-2-fluorosiklopentana

7.2B Penamaan Umum


Penamaan ini digunakan hanya untuk alkil halida sederhana. Penamaan umum
ini digunakan hanya untuk alkil halida sederhana.
Seluruh atom karbon dari molekul masuk dalam satu kelompok alkil.
Nama halogen berikatan dengan grup alkil.
Nama untuk halogen berubah ina menjadi ida. Contohnya : bromina
menjadi bromida.
Penamaan gugus alkil dan halida ditulis secara terpisah.

t-butil iodida
Kelompok alkil
Etil klorida
Kelompok alkil

7.3 Sifat Fisika


Alkil halida merupakan molekul polar lemah. Mempunyai interaksi dipol-dipol
karena tidak dapat berikatan hidrogen secara intermolekular. Hal ini mempengaruhi
sifat fisikanya seperti yang ada pada tabel 7.1.

Tabel 7.1 Sifat Fisika Alkil Halida

7.4 Alkil Halida yang menarik


Banyak alkil halida sederhana yang merupakan pelarut yang baik karena alkil
halida ini tidak mudah terbakar dan melarutkan berbagai jenis senyawa organik.
Senyawa dalam golongan ini mencakup CHCl3 (kloroform atau triklorometan) dan
CCl4 (karbon tetraklorida atau tetraklorometan). Sejumlah besar dari pelarut-pelarut
ini diproduksi secara industrial tiap tahun, tapi seperti kebanyakan senyawa organik
terklorinasi lainnya, kloroform dan karbon tetraklorida bersifat racun jika tertelan
atau terhirup. Alkil halida sederhana lainnya ditunjukan pada gambar.
Senyawa organik halida sintetik juga digunakan dalam pembuatan material
plastik pembungkus dan pelapis. Kedua bahan tersebut contohnya teflon dan PVC
(poly vinyl chloride).

Asparagopsis taxiformis adalah rumput


laut merah yang tumbuh di pinggiran
karang di area dengan aliran air konstan.
Sebanyak hampir 100 senyawa organik
halida diisolasi dari rumput laut ini.

Teflon

PVC

Organik halida merupakan bahan dari molekul alami yang bermanfaat, banyak
diproduksi oleh organisme perairan. Beberapa memiliki bau yang menyengat dan rasa
yang tidak enak dan disintesis oleh organisme untuk pertahanan diri. Contohnya
Br2C=CHCHCl2 dan Br2C=CHCHBr2, diisolasi dari rumput laut merah Asparagopsis
taxiformis, dikenal sebagai limu kohu (supreme seaweed) di Hawaii. Rumput laut ini
memiliki karakteristik bau dan rasa yang kuat, dalam hal ini kemungkinan disebabkan
organik halida.
Klorometan (CH3Cl) diproduksi oleh rumput laut
raksasa dan alga, juga ditemukan dalam emisi
dari vulkanis seperti Hawaiis Kilauea. Sebagian
besar klorometan yang terdapat di udara
merupakan hasil alami.

Diklorometan (atau metilen klorida CH2Cl2)


merupakan pelarut yang penting, salah satunya
digunakan
untuk
decaffeinate
coffe
(penghilangan kafein dari kopi). Kopi sekarang
dihilangkan kafeinnya menggunakan CO2 karena
dikhawatirkan kemungkinan efek penyakit dari
sejumlah sisa residu CH2Cl2 pada kopi. Berikut
penelitian pada tikus menunjukan, tidak adanya
kanker ketika hewan diberi sebanyak lebih dari
100,000 gelas kopi bebas kafein per hari.
Halothane (CF3CHClBr) merupakan anestetik
umum yang bersifat aman yang sekarang
menggantikan anestetik organik lainnya seperti
CHCl3, yang menyebabkan kerusakan hati dan
ginjal, dan CH3CH2OCH2CH3(dietil eter), yang
sangat mudah terbakar.

Meskipun efek merugikan dari kebanyakan organik halida tak perlu


dipertanyakan lagi, beberapa senyawa organik sintetis yang diklorinasi seperti
Klorofluorokarbon dan pestisida DDT memiliki dampak berbahaya bagi lingkungan.

Klorofluorokarbon (CFCs) memiliki struktur molekul umum CFxCl4-x.


Triklorofluorometana [(CFCl3, CFC 1 1, atau Freon 1 1 (nama dagang) adalah contoh
dari senyawa yang mudah menguap ini, sering digunakan sebagai refrigerant dan
bahan pembakar aerosol. CFCs perlahan naik sampai stratosfer, dimana cahaya
matahari mengkatalisis dekomposisinya, proses yang berkontribusi terhadap rusaknya
lapisan ozon, lapisan tipis dari atmosfer yang melindungi permukaan bumi dari
bahaya radiasi ultraviolet. Meskipun sekarang mudah untuk mengganti penggunaan
secara luas CFCs, kita juga tahu mengapa CFCs digunakan secara luas. CFCs
membuat pendinginan tersedia bagi publik umum.

7.5 Karbon Polar IkatanHidrogen


Sifat-sifat alkilhalida menunjukan mereka reaktif. Peta potensial elektrostatik
pada empat alkilhalida pada gambar 7.5 menggambarkan bahwa halogen X yang
elektronegatif membuat ikatan C-X polar, ini membuat atom karbon kekurangan
elektron. Sifat kimia alkilhalida ditentukan oleh ikatan C-X yang polar.
Apa macam-macam reaksi yang dialami oleh alkilhalida? Karakteristik reaksi
pada alkilhalida meliputi substitusi dan eliminasi. Karena alkilhalida mengandung
karbon elektrofilik, mereka bereaksi dengan pereaksi yang kaya akan elektron-Basa
Lewis (nukleofilik) dan Basa Bronsted Lowry.

Alkilhalida mengalami reaksi substitusi dengan nukleofilik


R-X + :Nu- R-Nu + X:(nukleofilik)

Substitusi pada X oleh Nu


Gambar 7.5 Struktur Umum

C+-XSisi kekurangan elektron,


Karbon elektrofilik

Ikatan

polar C-X

membuat atom karbon kekurangan electron pada tiap

molekul CH3X.

7.6 Gambaran Umum Substitusi Nukleofilik


Tiga komponen diperlukan dalam setiap substitusi reaksi.

R- suatu gugus alkil R yang mengandung karbon dengan hibridisasi sp3 yang
berikatan dengan X.
X- suatu atom X (atau sekelompok ) disebut gugus lepas, yang mampu
menerima kepadatan elektron pada ikatan C-X. Gugus lepas yang paling
umum adalah anion halida ( X- ), tetapi H2O ( dari ROH2+ ) dan N2 ( dari RN2+
) juga ditemui.
:NuA suatu nukleofil .Nukleofil mengandung satu pasangan atau sebuah
ikatan tetapi tidak selalu muatan negatif.
Karena reaksi substitusi ini melibatkan nukleofil yang memiliki banyak
elektron ,maka disebut reaksi substitusi nukleofilik. Contoh yang digunakan
ditunjukkan dalam persamaan( 1 ) - ( 3 ) . Substitusi nukleoflik adalah reaksi asambasa Lewis . Nukleofil mendonorkan pasangan elektronnya, alkilhalida yang (asam
Lewis) menerimanya , dan ikatan C-X secara heterotik terpecah. Notasi panah
melengkung dapat digunakan untuk menunjukkan gerakan electron berpasangan ,
seperti yang ditunjukkan oleh persamaan (3).

Nukleofil bermuatan negative sepertiOH dan -SH digunakan sebagai garam


dengan Li+ , Na+ , atau K+ ion berlawanan untuk menyeimbangkan muatan. Identitas
dari kation biasanya tidak konsekuen, dan oleh karena itu lebih sering dihilangkan
dari perhitungan kimia.

Ketika sebuah nukleofil netral digunakan, produk substitusi memiliki muatan


positif. Perlu dicatat bahwa semua atom secara asli berikatan dengan nukleofil yang
berikatan tetap dengannya setelah substitusi terjadi. Semua kelompok 3 CH 3 tetap
berikatan dengan N sebagai contohnya.

Selainitu, ketika produk substitusi bermuatan positif dan juga mengandung


proton berikatan dengan O atau N, produk substitusi pertama siap kehilangan proton
dalam reaksi asam-basa Bronsted-Lowry, membentuk produk netral.

Semua ini merupakan reaksi substitusi nukleofilik dan memiliki hasil


penggantian dari gugus lepas dengan nukleofilik yang secara keseluruhan sama, tidak
memperhatikan identitas atau muatan nukleofil. Untuk menggambarkan hasil
substitusi nukleofilik:
Temukanatom karbon berhibridisasi sp3 dengan gugus lepas.
Identifikasi nukleofil, spesimendengansatupasanganatauikatan .
Substitusi nukleofil mengganti gugus lepas dan tentukan muatan seluruh atom
yang terlibat dalam pemecahan ikatan atau pembentukan ikatan.

7.7 The Leaving Group (Gugus Pergi)


Dalam membandingkan 2 gugus yang pergi, gugus pergi yang lebih baik adalan basa yang
lebih lemah.

Kiri Ke Kanan Dalam Tabel Periodik Kebasaan Menurun Maka Kemampuan Gugus Pergi
Meningkat.

Kebasaan
Meningkat
Dengan unsur pada
baris kedua

Gugus pergi
yang lebih baik

Kemampuan gugus
pergi Meningkat

Semakin kebawah kolom dari tabel periodik, kebasaan menurun maka kemampuan
gugus pergi meningkat.

Kebasaan Meningkat

F-

Cl- Br- I-

Kemampuan gugus
pergi Meningkat

Basa yang paling


lemah gugus
pergi yang paling
baik

Semua gugus pergi yang baik adalah basa lemah dengan asam- asam konjugat
kuat yang memiliki nilai Pka rendah. Demikian semua halida kecuali F- adalah gugus
pergi yang baik karena asam konjugat mereka (HCl, HBr dan HI) memiliki nilai Pk a
rendah. Tabel 7.2 dan 7.3 adalah daftar baik dan buruk gugus pergi untuk reaksi
substitusi nukleofilik. Substitusi nukleofilik tidak terjadi dengan beberapa gugus
pergi dalam tabel 7.3 karena gugus pergi ini merupakan basa kuat.

Tabel 7.2 Gugus Pergi yang baik untuk Substitusi Nukleofilik

Molekul yang mengalami


substitusi nukleofilik

Gugus pergi yang baik

Tabel 7.3 Gugus Pergi yang buruk untuk Substitusi Nukleofilik

Molekul yang tidak


mengalami substitusi
nukleofilik

Gugus pergi yang buruk

Anda mungkin juga menyukai