Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA

(Memorandum Of Understanding)
ANTARA
DINAS PEMUDA OLAHRAGA DAN PERIWISATA
KABUPATEN PEKALONGAN
No : .
DENGAN
POLITEKNIK MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
No : ..
TENTANG
PENDIDIKAN DAN PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
Pada hari ini . tanggal .. ( ) bulan tahun yang
bertanda tangan dibawah ini :
Drs. Ali Riza, M.Si. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kepala Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan yang berkedudukan di Jl. Teuku Umar Kajen
Pekalongan, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Aslam Fatkhudin, M.Kom. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktur Politeknik
Muhammadiyah Pekalongan berkedudukan di Jalan Raya Pahlawan No.10 Gejlik Kajen,
Kab. Pekalongan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan mempertimbangkan kemampuan dan fungsi masing-masing untuk berperanserta di
dalam pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA sepakat untuk meningkatkan diri dalam kesepahaman bersama, dengan ketentuanketentuan sebagaimana yang tertuang dalam pasal-pasal berikut:
PASAL 1
TUJUAN
Meningkatkan kemampuan KEDUA PIHAK dalam mengemban fungsi dan fungsinya
masing-masing dalam bidang Pendidikan, dan Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam upaya penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

PERJANJIAN KERJASAMA
(Memorandum Of Understanding)
PASAL 2
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Perjanjian Kerjasama ini meliputi:
1. Pengembangan pengajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang strategis untuk
meningkatkan kinerja KEDUA PIHAK;
2. Peningkatan kualitas pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang bermanfaat Bagi
Masyarakat;
3. Peningkatan kualitas penelitian terapan yang bermanfaat bagi masyarakat;
4. Peningkatan kualitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
5. Bidang-bidang lain yang ditentukan oleh KEDUA PIHAK.
PASAL 3
BENTUK KERJASAMA
Perjanjian Kerjasama ini akan dilaksanakan dalam bentuk:
1.

Pelatihan,

2.

Penelitian,

3.

Pengabdian Masyarakat,

4.

Sharing Sumber Daya Sarana dan Prasarana yang disetujui oleh KEDUA PIHAK

5.

Bentuk kerjasama lain yang disusun dan disetujui oleh KEDUA PIHAK.
PASAL 4
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB

1.

PIHAK PERTAMA bertanggung jawab dalam membantu pengembangan, pendidikan,


dan pelatihan yang strategis dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia,

2.

PIHAK KEDUA bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan sector pendidikan


yang meliputi persiapan dan penyusunan rencana peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) masyarakat pada umumnya melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pengabdian pada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,

3.

KEDUA PIHAK berkewajiban melaksanakan Perjanjian Kerjasama ini dengan sebaikbaiknya dan didasarkan komitmen membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas.

PERJANJIAN KERJASAMA
(Memorandum Of Understanding)
PASAL 5
ORGANISASI PERSONALIA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
1.

Seluruh pelaksanaan kegiatan Perjanjian Kerjasama ini akan menggunakan Alamat


sebagai berikut:

Politeknik Muhammadiyah Pekalongan


Jalan Raya Pahlawan No. 10 Gejlik Kajen, Kab. Pekalongan

Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pekalongan


Jalan Teuku Umar Kajen Pekalongan

2.

DUA PIHAK sepakat untuk membentuk Tim Pelaksana yang terdiri dan wakil-wakil
masing-masing pihak yang disetujui dan disepakati oleh KEDUA PIHAK.

3.

Pelaksanaan Kerjasama secara rinci yang mencakup kegiatan, personil, jadwal kegiatan
dan lain-lain akan diatur dalam pengaturan khusus yang akan disetujui oleh KEDUA
PIHAK.
PASAL 6
JANGKA WAKTU

4.

Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, terhitung sejak
tanggal ditandatanganinya naskah Perjanjian Kerjasama ini;

5.

Perjanjian Kerjasama ini dapat diakhiri sebelum masa berlaku yang dinyatakan dalam
Pasal 5 Ayat 1 dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan KEDUA PIHAK dengan
ketentuan pihak yang ingin mengakhiri atau memperpanjang Perjanjian Kerjasama juga
harus memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada pihak lainnya, paling
lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.

6.

Perjanjian Kerjasama ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya apabila ada
ketentuan-ketentuan perundang-undangan atau kebijaksanaan yang tidak memungkinkan
berlangsungnya Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 7
PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul akibat kerjasama ini akan diatur dalam Peraturan Khusus yang
ditentukan oleh KEDUA PIHAK, berdasarkan anggaran dan kemampuan masing-masing
serta bantuan dan pihak lain dan dalam dan luar negeri yang penerimaan dan pengeluarannya
sesuai dengan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku.

PERJANJIAN KERJASAMA
(Memorandum Of Understanding)
PASAL 8
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
1. Setiap HKI yang dibawa oleh masing-masing pihak yang bekerjasama untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan kerjasama akan tetap menjadi milik pencipta. Namun
demikian pihak tersebut harus menjamin bahwa HKI yang dibawa yaitu bukan
merupakan hasil pemakaian HKI milik pihak lainnya secara tidak syah. Selanjutnya
pihak pembawa HKI tersebut bertanggungjawab atas semua gugatan yang diajukan oleh
pihak manapun terhadap kepemilikan dan keabsyahan penggunaan HKI yang dibawa
yaitu dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama.
2. HKI, data dan informasi yang dihasilkan dan kegiatan riset bersama akan dimiliki
bersama oleh KEDUA PIHAK dan masing-masing pihak dapat menggunakan basil riset
tersebut untuk tujuan-tujuan non komersil tanpa harus membayar royalty. Apabila HKI,
data dan informasi hasil kerjasama riset tersebut akan digunakan untuk tujuan komersil
oleh salah satu pihak, maka pihak lainnya berhak mendapatkan bagian royalty yang
besarnya ditentukan sebanding dengan besarnya kontribusi pihak tersebut kedalam
kegiatan bersama. Dalam hal ini, obyek dan kegiatan riset merupakan bagian dan
kontribusi pihak yang menyediakan obyek tersebut. Nilai obyek sebagai bagian
kontribusi ditentukan oleh dna faktor:
a. Kelangkaan keberadaan obyek (makin langka keberadaan obyek, makin tinggi
nilainya sebagai bagian dan kontribusi),
b. Nilai komersial dan hasil riset (makin tinggi mlai komersialnya, makin tmggi pula
nilai obyek sebagai bagian dan kontnbusi).
3. Apabila salah satu pihak mengadakan kerjasama dengan pihak lainnya untuk penggunaan
secara komersil HKI basil kerjasama dalam Perjanjian ini, maka sebelum mengajak pihak
lainnya tersebut pihak yang merencanakan kerjasama komersil harus terlebih dahulu
mengajak pihak pihak yang terikat dalam perjanjian ini kecuali apabila ajakan tersebut
tidak bisa diterinia.
4. Karena perlindungan HKI mempunyai jangka waktu tersendiri, maka pengakhiran
Perjanjian ini tidak secara serta merta mengakhiri kesepakatan pengaturan HKI salama
Perjanjian Kerjasama ini.

PERJANJIAN KERJASAMA
(Memorandum Of Understanding)
PASAL 9
KERAHASIAAN DATA
Data dan informasi hasil riset yang oleh salah satu pihak dianggap rahasia tidak dapat
diungkap kepada pihak lainnya kecuali ada persetujuan tertulis dan pihak yang menganggap
data dan informasi tersebut sebagai rahasia.
PASAL 10
FORCE MAJEURE
1. Apabila terjadi hal-hal di luar kemampuan (force majeure) sehingga salah sam pihak
mengalaini hambatan dalam melaksanakan Peijanjian ini, maka KEDUA PIHAK setuju
untuk bersama-sama mencari jalan keluar sebaikbaiknya.
2. Pengertian Force Majeure yang dimaksud adalah hal-hal yang termasuk namun tidak
terbatas pada musibah bencana alam, perang, huruhara, tindakan sabotase oleh tenon
satau tindak pidana lainnya, maker atau pemberontakan, kebakaran, peledakan, badai,
banjir, letusan gunung berapi, kekeringan atau kondisi cuaca yang luar biasa buruk,
perubahan kebijaksanaan pemenintah pusat, pemogokan atau sesuatu kejadian mendadak
yang berpengaruh secara langsung, dan tidak dapat diatasi KEDUA PIHAK.
3. Dalam hal terjadi Force Majeure, KEDUA PIHAK setuju bahwa pihak yang tidak terkena
Force Majeure tidak dapat mengajukan tuntutan hukum apapun terhadap pihak yang
terkena Force Majeure.
4. Kelalaian atau keterlambatan salah satu pihak untuk melaksanakan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini yang semata-mata disebabkan Force Majeure tidak dianggap
sebagai pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian ini, dengan ketentuan pihak yang
mengalaini Force Majeure tersebut telah melaksanakan usaha yang sebaik-baiknya untuk
mengambil tindakan dalam kematupuannya untuk memenuhi syarat dan ketentuan
Peijanjian mu.
5. Kecuali apabila sifat dan kejadian itu tidak memungkinkan, pihak yang terkena Force
Majeure harus memberitahukan pihak lainnya secara tertulis dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari terjadinya Force Majeure tersebut, dan semaksinial mungkin,
sepanjang hal tersebut memungkinkan dan syah, untuk menggunakan segala upaya untuk
menghilangkan atau memperbaiki penyebab peristiwa tersebut.

PERJANJIAN KERJASAMA
(Memorandum Of Understanding)
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Segala perselisthan atau perbedaan pandapat yang tinibul sebagai masalah dalam
Iniplementasi Perjanjian Kerjasama ini, akan diselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat oleh KEDUA PIHAK;
2. Bilamana perselisihan antara KEDUA PIHAK yang tinibul sebagai masalah dalam
Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan mufakat dalam
30 (tiga puluh) hari sejak diterinianya masalah tersebut oleh salah sam pihak lainnya,
maka penyelesaiannya akan dilaksanakan melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri.
PASAL 12
LAIN-LAIN
1. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini terdapat kebijakan pemerintah dan
peraturan lain yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam kerjasama ini,
selanjutnya akan dibicarakan dan disepakati bersama oleh KEDUA PIHAK.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diatur dan ditetapkan
kemudian dalam Addendum dan atau Amandemen yang disepakati oleh KEDUA PIHAK
serta merupakan bagian yang tidak terpisah dan Perjanjian Kerjasama ini.
PASAL 13
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani di Pekalongan, pada hari, tanggal, bulan
dan tahun sebagainiana disebutkan pada bagian awal Perjanjian Kerjasama ini, dalam 2 (dua)
rangkap, masing-masmg mempunyai kekuatan hukum yang sama dan dipegang oleh PIHAK
PERTAMA, dan PIHAK KEDUA. Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dengan itikat
baik oleh KEDUA PIHAK
PIHAK PERTAMA

PIIHAK KEDUA

Drs. Ali Riza, M.Si


NIP

Aslam Fatkhudin, M.Kom


NPPM. 100. 0306

Anda mungkin juga menyukai