ASURANSI KESEHATAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Usaha Kesehatan
Disusun oleh:
1. Pandhu Cahya Aditama
2. Priska Cesaria Safitri
3. Rahmat Mitasari
4. Reyka Vikendari Andaratri
5. Rina Aprilriani
6. Rinta Praditawati
7. Risma Dewi Anggraeni
8. Rosalia Mawar Vonda Sari
9. Sindy Nurlitasari
10. Umu Habibah
NIM.P07120112030
NIM.P07120112031
NIM.P07120112032
NIM.P07120112033
NIM.P07120112034
NIM.P07120112035
NIM.P07120112036
NIM.P07120112037
NIM.P07120112039
NIM.P07120112040
kesehatan
hanya
mengganti
biaya
perawatan
dan
biaya
pengobatan.
B. Peserta Asuransi Kesehatan
Tjiptono (2000), menyebutkan bahwa mutu memiliki hubungan yang erat
dengan kepuasan pelanggan. Mutu memberikan suatu dorongan kepada
pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.
Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk
memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.
Perusahaan
dapat
memaksimumkan
meningkatkan
pengalaman
kepuasan
pelanggan
pelanggan
yang
dengan
cara
menyenangkan
dan
telah membayar iuran. Peserta JKN terdiri dari Peserta Penerima Bantuan
Iuran (PBI) dan Peserta Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI).
Bagi peserta yang dahulu menjadi peserta Jamkesmas lama (sebelum
tahun 2013) dan tidak lagi menjadi peserta PBI JKN dapat mendaftarkan diri
dan keluarganya menjadi peserta JKN non PBI melalui Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (dahulu PT Askes Persero) di kantor cabang
terdekat
atau
secara
online
(http://bpjs-kesehatan.go.id/statis-17-
Kesehatan
Pelayanan untuk tujuan kosmetik/estetika
General check up, pengobatan alternatif
Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan impotensi
Pelayanan kesehatan pada saat bencana
Pasien bunuh diri/penyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk
menyiksa diri sendiri/bunur diri/narkoba
tenaga
dan
pikirannya
kepada
penghasilan,
sebagaipengganti
atau
seluruh
tenaga
kerjadiharapkan
akan
kemandiriandan
dan
harga
menghadapi
diri
meningkatkan
pada
manusia
resiko
akhirnya
dalam
sosial
Kesehatan
(JPK)
memberikan
meliputi:
biaya
rawat
jalan,
rawat
inap,
kebutuhan
medis,
dengan
standar
obat
JPK
1) Penyakit AIDS
2) Penyakit kelamin
3) Penyakit kanker
4) Cuci darah (haemodialisa)
5) Akibat alkohol/narkotika
6) Pemeriksaan super spesialistik
7) Kelainan Genetik
d. Kerjasama jamsostek dengan praktik mandiri perawat
Melihat dan memperhatikan trend yang berkembang
dewasa ini, para Perawat yang saat ini sedang giat-giatnya untuk
mendirikan
dan
membangun
praktik
Keperawatan
mandiri
sosial
melalui
penyelenggaraan
asuransi/jaminan
Penunjang
Diagnostik
Laboratorium,
atau
Radiodiagnostik,
Elektromedik
dan
kehamilan,
gangguan
kehamilan
dan
dan
akutabilitas
penyelenggaraan
program.
Perubahan meliputi:
1) Pemisahan
peran
pembayar
dengan
verifikator
melalui
PT
Askes
(Persero)
untuk
melaksanakan
pengelolaan kepesertaan
Kebijakan JAMKESEMAS/ASKESKIN diselenggarakan oleh
Kementerian Kesehatan untuk menjaga kesinambungan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu selama masa
transisi pelaksanaan UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan
Sosial
penyelenggaraan
Nasional
akan
(UU
SJSN).
diserahkannya
Selanjutnya,
kepada
Badan
dasar
setiap
individu/semua
warga
negara
termasuk
H.
Tujuan
Jamkesmas
menurut
PERMENKES
RI
No.
903/MENKES/PER/V/2011, yaitu:
1) Mewujudkan
portabilitas
pelayanan
sehingga
pelayanan
terjadi
subsidi
silang
dalam
rangka
mewujudkan
pengelolaan
keuangan
Negara
yang
(f). Pemeriksaan ibu hamil. Ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan
balita
(g). Pelayanan KB dan penanganan efek samping (alat
kontrasepsi)
(h). Pemberian obat
2) Rawat inap tingkat 1 dilaksanakan pada puskesmas perawatan
meliputi
(a). Akomodasi rawat inap
(b). Konsultasi medis, pemeriksaan fisik dan penyuluhan
kesehatan
(c). Lab sederhana
(d). Tindakan medis kecil
(e). Pemberian obat
(f). Persalinan normal dan dengan penyuli
3) Persalinan
normal
yang
dilakukan
di
puskesmas
non
jaringan
Jamkesmas
(Balkesmas,
Rumah
Sakit
pasien
umum,
klaim
pelayanan
kesehatan
mandiri
Jamkesmas
perawat
hanya
belum
menjamin
dijamin
Pelayanan
oleh
Jamkesmas.
Kesehatan
Dasar,
per
vaginam
kompetensinya.
Pelayanan
persalinan
normal
b) Pertolongan
sesuai
persalinan
dengan
penyulit
(Puskesmas
untuk
memperoleh
pemeliharaan
kesehatan
di
BAB II
KESIMPULAN
Asuransi kesehatan dalam praktik keperawatan mandiri belum dapat
diterapkan karena belum di jamin dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN). Baik dari jaminan kesehatan sebelum BPJS dibentuk seperti ; ASKES,
Jamkesmas, Jamsostek, jamkesda dan jamsostek maupaun setelah BPJS
dibentuk. Tidak adanya undang-undang yang menyatakan praktik mandiri perawat
dapat ikut serta dalam JKN sebagaimana diatur dalam Pedoman Pelaksanaan
JKN (PMK No. 28 Tahun 2014). Dalam kerangka sistem JKN tenaga perawat
dalam praktik keperawaatan mandiri bukanlah komponen dari sistem JKN , akan
tetapi tenaga perawat menjadi sub-component dari komponen Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama atau Lanjutan. Sehinga tenaga perawat hanya bisa menjalankan
praktik
pelayanan
asuhan
keperawatan
affiliasi dengan tenaga kesehatan medis lainnya dalam sebuah lingkup yang
disebut Fasilitas Kesehatan baik FKTP (Puskesmas dan Klinik) ataupun FKTL
(Rumah Sakit). Oleh karena itu perawat dalam praktik Keperawatan mandiri dapat
terlibat bersama dengan profesi kesehatan lain untuk membentuk klinik swasta
bersama lintas profesi yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif berbasis asuransi kesehatan, baik diagnosis terapi dan rawatannya,
juga tetap menjalin kerjasama dengan lembaga yang mengelola BPJS agar biaya
pelayanan yang diberikan ter-cover dan dapat dibayarkan melalui program JKN
tersebut. Sehingga dengan adanya asuransi kesehatan, tantangan pelayanan
bagi penyelenggara pelayanan kesehatan adalah mengurangi biaya pelayanan
kesehatan dengan tetap menyediakan perawatan berkualitas tinggi untuk kliennya
berupa pelayanan promotif, preventv, kuratif dan rehabilitatif.
DAFTAR PUSTAKA
_______. (2014). Asuransi Kesehatan. Diunduh pada tanggal 5 Maret 2015 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi_kesehatan.
Chriswardani. (2014). Asuransi Kesehatan. Diunduh pada tanggal 5 Maret
2015dari
http://eprints.undip.ac.id/6018/1/asuransi_kesehatan_-
_chriswardani.pdf.
Dahlan S. (2007). Manajemen Lembaga Keuangan, edisi kelima. Jakarta: LPFEUI.
Effendi F, makhfudi. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori Dan
Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba medika.
Foedjiawati dan Samuel, H. (2007). Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai dan Peluang
Keberhasilan Terhadap Niat Menyampaikan Keluhan. Jurnal Manajemen
Pemasaran. Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra.
Kemenkes. (2013). Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI. (2006). Reformasi
Sistem Jaminan Sosial di Indonesia. Diunduh pada tanggal 9 Maret 2015
dari
http://sjsn.menkokesra.go.id/dokumen/publikasi/buku_reformasi_sjsn_ind.
pdf.
Menteri Kesehatan RI. (2011). Permenkes Nomor 903/Menkes/Per/V/2011
Tentang
Pedoman
Masyarakat.
Pelaksanaan
Diunduh
pada
Program
tanggal
Jaminan
10
Maret
Kesehatan
2015
dari
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/201
1/08/Manlak-Jamkesmas-2011.pdf.
PT. (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia. (2004). Pedoman bagi peserta
ASKES
Sosial.
Diunduh
http://www.google.com/url?
pada
tanggal
10
Maret
2015
dari
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved=0CFoQ
FjAH&url=http%3A%2F%2Fwww.pnri.go.id%2FiFileDownload.aspx
%3FID%3DAttachment%255CPedoman%255CPedoman%2520Bagi
%2520Peserta%2520Askes%2520sosial.pdf&ei=KbnVNLQBcKruQTj8ILwBA&usg=AFQjCNErA9N0OmCif3_o0GVZ70QHHhzL
ig&sig2=DF6t9ChbmBn00c9QKchn_g&bvm=bv.87920726,d.c2E.
Putri, A, P., (2003). Implementasi Asuransi Jiwa Konvensional dan Syariah.
Surakarta: Skripsi USM.
Senduk, S. (2009). Seri Perencanaan Keuangan Keluarga Mengantisipasi Risiko.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Thabrany, H. (2003) Asuransi di Indonesia. Depok : Pusat Kajian Ekonomi
FKMUI.
Tjiptono, F. (2000). Manajemen jasaEdisi Kedua. Yogyakarta : Andi offset.
Trisnantoro, L. (2009). Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Yogyakarta : FK
UGM.