Kelompok 1 Kelas 2
Wahyu Nur Indahsah
135070201111027
135070201111026
135070201111029
Faidhoturrohmah Dwi S
135070207111005
Ayu Meida K
135070201111025
135070201111030
Deannisa N
135070207111006
135070201111028
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 diamanatkan bahwa tujuan negara adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Tujuan tersebut salah satunya dapat diwujudkan dalam
bentuk siastem jaminan sosial secara nasional. Untuk mewujudkan komitmen
global dan konstitusi, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan
kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi
kesehatan
perorangan. Usaha
ke
arah
itu
sesungguhnya
telah
dirintis
nirlaba,
keterbukaan,
kehati-hatian,
akuntabilitas,
BAB II
TEORI dan KONSEP
I. Pengertian BPJS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (UU NO.
24 TAHUN 2011 BAB 1 Pasal 1 ayat 1). BPJS bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang
layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya, hal ini tercantum dalam
UU NO. 24 Tahun 20011. Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh
masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko atau peristiwa-peristiwa
tertentu dengan tujuan, sejauh mungkin, untuk menghindari peristiwa-peristiwa
tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunya sebagian besar
penghasilan, dan untuk memberikan pelayanan medis dan/atau jaminan
keuangan terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta
jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak. Secara singkat jaminan sosial
diartikan sebagai bentuk perlindungan sosial yang menjamin seluruh rakyat agar
dapat mendapatkan kebutuhan dasar yang layak.
Di dalam program BPJS jaminan sosial dibagi kedalam 2 program
penyelengaraan, yaitu :
a. Program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, dengan programnya
adalah Jaminan Kesehatan yang berlaku mulai 1 Januari 2014.
b. Program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dengan
programnya adalah Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua,
Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian yang direncanakan dapat dimulai
mulai 1 Juli 2015.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah peleburan 4 (empat) badan
usaha milik negara menjadi satu badan hukum, 4 (empat) badan usaha yang
dimaksud adalah PT TASPEN, PT JAMSOSTEK, PT ASABRI, dan PT ASKES.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ini berbentuk seperti asuransi, nantinya
semua warga indonesia diwajibkan untuk mengikuti program ini. Dalam mengikuti
program ini peserta BPJS di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu untuk mayarakat
yang mampu dan kelompok masyarakat yang kurang mampu.
II.
UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan
khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama
guna mencapai persamaan dan keadilan.
3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.
Pemda
yang
kartu
JKN ataumencetak
e-ID
secara
formulir
Daftar
Isian
Peserta
(DIP)
dengan
melampirkan :
memperoleh
Nomor
Pendaftaran Bukan
Pekerja Melalui
Entitas Berbadan
pendaftaran
oleh entitas
pensiunan
berbadan
yang dana
hukum
dapat
b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri;
f. Pegawai Swasta; dan
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima
Upah.
h. Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat
6 (enam) bulan.
Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya
a. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan
b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan
penerima Upah.
c. Termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6
(enam) bulan.
Bukan pekerja dan anggota keluarganya
a. Investor
b. Pemberi Kerja
c. Penerima Pensiun, terdiri dari :
d. Veteran;
e. Perintis Kemerdekaan;
f. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau
Perintis Kemerdekaan; dan
g. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang
mampu membayar iuran.
3. Anggota Keluarga Yang Ditanggung
a) Pekerja Penerima Upah :
Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak
angkat yang sah, dengan kriteria:
b)
pelayanan kesehatan;
Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban
serta prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan
c)
yang berlaku;
Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang
d)
Kewajiban Peserta
a)
b)
c)
d)
tidak
rusak,
hilang
atau
kesehatan
tingkat
kedua
merupakan
pelayanan
kesehatan
tingkat
ketiga
merupakan
pelayanan
a. Rujukan horizontal
Rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan dalam satu
tingkatan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan
fasilitas, peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara
atau menetap.
b. Rujukan vertikal
Rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda
tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah
ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Rujukan
vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan
pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila:
Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau
subspesialistik;
Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan
fasilitas, peralatan dan/ atau ketenagaan.
Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ke
tingkatan pelayanan yang lebih rendah dilakukan apabila :
Permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh
tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih rendah sesuai
dengan kompetensi dan kewenangannya;
Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama
atau kedua lebih baik dalam menangani pasien tersebut;
Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat
ditangani oleh tingkatan pelayanan kesehatan yang lebih
rendah
dan
untuk alasan
kemudahan, efisiensi
dan
pemberian
terapi,
yang
merupakan
satu
dan pekerja.
Bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja
diawal.
BPJS
Kesehatan
menghitung
kelebihan
atau
kekurangan iuran JKN sesuai dengan Gaji atau Upah Peserta. Dalam hal
terjadi kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran, BPJS Kesehatan
memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Kerja dan/atau Peserta
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya iuran.
Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan dengan
pembayaran Iuran bulan berikutnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara pembayaran iuran diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan.
4. Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan akan membayar
kepada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dengan Kapitasi. Untuk
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan, BPJS Kesehatan membayar
dengan sistem paket INA CBGs. Mengingat kondisi geografis Indonesia,
tidak semua Fasilitas Kesehatan dapat dijangkau dengan mudah. Maka,
jika di suatu daerah tidak memungkinkan pembayaran berdasarkan
Kapitasi,
BPJS
Kesehatan
diberi
wewenang
untuk
melakukan
pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan
tugasnya,
BPJS
Asuransi Komersial
(untuk Kepesertaan bersifat sukarela
semua penduduk)
Non Profit
Profit
Manfaat komprehensif
bukan
medis
Rehabilitasi medis
Pelayanan darah
Pelayanan kedokteran forensik
Pelayanan jenazah di fasilitas kesehatan
2) Rawat inap yang meliputi :
Perawatan inap non intensif
Perawatan inap di ruang intensif
Pelayanan kesehatan lain ditetapkan oleh Menteri.
b. Kekurangan Sistem BPJS
Pelayanan
kesehatan
BPJS
mempunyai
sasaran
didalam
kesehatan
(Health
Care
Quality
System).
Mengingat
pasien
tidak
mampu
pada
fasilitas
pelayanan
111/2013
tentang
Jaminan
kesehatan
hanya
PNS,
TNI
menganggarkan
dan
biaya
Polri.
Pemerintah
kesehatan
Rp.
harus
400
secepatnya
milyar
untuk
di
lapangan,
pelayanan
kesehatan
yang
eksternal.
Pengawasan
internal
seperti
melalui
eksternal,
melalui
pengawasan
Otoritas
jasa
Dan
regulasi
tambahan
ini
harus
dikomunikasikan
secara
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ) adalah badan hukum
publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS
terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketengakerjaan. BPJS bertujuan
untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota
keluarganya. Semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta jaminan
kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk orang asing yang telah bekerja
paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah membayar iuran. Peserta
BPJS Kesehatan ada 2 kelompok, yaitu PBI jaminan kesehatan danbukan
PBI jaminan kesehatan.
Besaran
pembayaran
kepada
fasilitas
kesehatan
ditentukan
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA