Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

Diabetes Melitus dengan


hipokalemia
9 Agustus 2014

PEMBIMBING:
dr. Kasan Wongdjaja, Sp.PD, FINASIM

DATA PASIEN
Nama
: Ny. N
Jenis kelamin
: perempuan
Umur
: 31 tahun
Status perkawinan : Sudah menikah
Agama
: Islam
Suku
: Banjar
Alamat
: Samarinda

AUTOANAMNESIS
Keluhan utama: Tubuh kaku
Pasien mengeluh badan kaku, lemah dan sulit digerakkan sejak
2 hari sebelum MRS. Kaku dan lemah dirasakan di daerah jari
tangan dan kaki, ekstremitas dan otot leher. Kaku dirasakan mulai
dari jari tangan, kemudian menjalar ke bagian kaki hingga leher
dan dirasakan terus menerus. Pasien juga sering mengeluh nyeri
perut dibagian epigastrium. Nyeri pedih seperti terbakar dan
dirasakan jika pasien terlambat makan, tetapi pasien tidak tahu
skala nyeri. Pasien juga mengeluh mual dan muntah. Pasien juga
mengaku sering gemetar dan berkeringat dingin jika terlambat
makan. Pasien mengaku sulit BAB sejak masuk rumah sakit. Makan
dan minum pasien masih lancar, tetapi tidur kurang. Pasien
mengaku mengalami penurunan BB sekitar 15 kg dalam 1 tahun
terakhir. Pasien menyangkal adanya bengkak pada kaki. Pasien
mengaku sering rutin minum obat herbal habbatus saudah.
Pasien juga mengeluh sering kencing, lapar dan haus. Keluhan
demam disangkal. Selain itu pasien mengaku jika pernah luka di
jari tangan dan sembuh dalam waktu yang lama (1 bulan). Pasien
memiliki riwayat DM dan tidak meminum obat DM selama 2 hari
SMRS. Selain itu pernah dirawat di RSUD Samarinda pada tahun
2013 dengan keluhan hipokalemi. Ayah pasien juga memiliki

Autoanamnesis
RPD : tekanan darah tinggi (-), kencing manis (+),
dirawat di
RS dengan keluhan serupa(+)
alergi (+)
RPK : tekanan darah tinggi (+), kencing manis (+)

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesan sakit
: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : 4-5-6
Gizi : Kesan gizi cukup
Tekanan darah : 110/70mmHg pada lengan kanan
Nadi : 95x/menit, kuat angkat,reguler,
isi cukup
RR
: 28x/menit
T
: 36,3o C

PEMERIKSAAN
FISIK
Kulit
: Turgor cepat kembali, rash (-), ikterus

(-), Rambut rontok(-)


Kepala : normosefali, atropi m.temporalis(-),
nyeri
tekan(-)
Mata
: konjungtiva anemis (-), edem
palpebra(-/-),
sklera ikterik(-)
Telinga : deformitas(-), otoreea(-), tragus pain (-),
mastoid pain(-)
Hidung : Deviasi (-), rinorreha(-)
Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis(-), lidah kotor(-),
bibir hiperemis(-).
Tengorokan : tonsilitis(-)
Leher : JVP (-), P> KGB (-), P> tiroid(-), nyeri tekan (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
ginekomastia(-), sekret(-), massa(-), spider naevi(-)
c0r
ictus tidak terlihat,
cardiac waves(-)
Batas kanan LPSD ICS II-IV, Batas Kiri LMCS ICS V+2 jari
S1 S2 single, murmur (-), gallop (-)
p/ Ins
: retraksi dinding dada (-)
Pa : FV Simetris
Per : S S
S S
S S
Aus : V V rh - - Wh - V V
-- V V
-- -

PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :

I : Cembung , venektasi (-), caput medusa(-), sikatrik(-)


Aus : BU menurun
Pa : Hepar dan Lien tidak teraba, shifting dullness(-), undulasi (-)
Nyeri tekan - - ---+Per : T T T
TTT
TTT
Ekstremitas : deformitas(-), palmar eritem(-)
edema - akral dingin
- - kaku ekstremitas ++
--++

Punggung : alingment dbn, nyeri ketok

ginjal(-),
gybus(-), nyeri tekan(-)
Neurologi :dbn

Pemeriksaan penunjang
Lab darah rutin :
-Hb = 13,8
-Trombosit =
369rb
Elektrolit
-Kalium
=1,7
(hipokalemia)
-Natrium
=
110
-Chlorida
=
105
-Ur
=
48,5
-Cr
=
1,5

Resume Data Dasar


KU : tubuh kaku
RPS : ekstremitas kaku (+), susah BAB (+),
mual, muntah, riwayat DM
Px Fisik :
kaku ekstremitas ++
++
Px Penunjang:
Elektrolit, GDS, GDP/ GD 2jpp, HBA1C, Urinalisa

Cue & Clue


1. Ny.N/ 31 tahun
Anamnesis
-poliuria, polifagia,
polidipsi
-Lemas
-penurunan BB
-luka sukar sembuh
-berkeringat dingin jika
terlambat makan
-mual-muntah
-Riwayat DM 1 tahun
-Riwayat DM pada ayah

Probl
List
hiperglike
mi

Idx
DM tipe II

PDx
-GDS
-GDP/GD2PP
-HBA1C
-elektrolit
-Ureumkreatinin

PTx

Pmo

Non Farmakologis :
-lifestyle (olahraga
ritmik dan teratur
seperti jogging,
sepeda, berenang)
-Diet pasien DM

-Subjektif
-Tanda Vital
-Elektrolit
-HbA1c 3-6 bulan
<6,5 %
- GDS<200 mg/
dL
- GDP <126
mg/dL

Farmakologis :
- Levemir 10 iu
(jam 22.00)
-Inj ranitidin 2x1
-Inj ondancentron
(k/p)

Pemeriksaan Fisik :
- Ekstremitas lemah dan
kaku ++
++
Lab :
-GDS = 225mg/dL
-GDP = 192mg/dL
2. Ny.N/ 31 tahun
Anamnesis
-Kram, kaku dan lemah
di bagian ekstremitas
dan otot leher (+)
-mual-muntah
-konstipasi
Pemeriksaan fisik :
-Ekstremitas lemah dan
kaku
Lab:
Kalium = 1,7
(hipokalemia)

Hipokalemi
a

Hipokalemi
a

-Elektrolit
-EKG

Non farmakologis :
-Diet tinggi Kalium
Farmakologis :
-IVFD drip KCl 1 fls
dalam RL 500
cc/12jm
-KSR 3x2 tab

-Subjektif
-Tanda Vital
-cek
elektrolit/3hari

Follow Up

4/8/2014
S : ekstremitas kaku (-), lemah(-),mual(-)
O: TD =110/80, N=82, T=36,4, RR=20
A : Hipokalemia
DM tipe II
P : IVFD drip KCl 1 fls dalam RL 500cc/12jm
p.o KIR 3x2tab
Levemir 6iu pkl.22.00
inj Ranitidin 2x1 amp
inj ondancentron 4mg iv (k/p)
-Cek GDP/2jpp/hari
-ce elektrolit Kalium/3 hari

PEMBAHASAN

Diagnosis
Teori : Hipokalemia
Hipokalemia merupakan suatu keadaan dimana

konsentrasi kalium dibawah normal (<3,5mEq/L)


Hipokalemia ringan biasanya tidak ada gejala
Tanda-tanda klinis jarang terlihat sebelum kadar kalium

serum turun <3mEq/L, kecuali tingkat kehilangan


cepat
Keletihan, anoreksia, mual, muntah, kelemahan otot,
kram kaki, penurunan motilitas usus (konstipasi),
disritmia
Hipokalemia berat dapat mengakibatkan gangguan
pada otot dan syaraf .

Teori : DM
Gejala khas DM terdiri dari poliuria, polidipsia, polifagia

dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas


gejala tidak khas DM diantaranya lemas, kesemutan,

luka yang sulit sembuh, gatal, mata kabur, disfungsi


ereksi (pria) dan pruritus vulva (wanita).
Apabila ditemukan gejala khas DM, pemeriksaan
glukosa darah abnormal satu kali saja sudah cukup
untuk menegakkan diagnosis, namun apabila tidak
ditemukan gejala khas DM, maka diperlukan dua kali
pemeriksaan glukosa darah abnormal.
Faktor resiko (obesitas, pola hidup, diet, riwayat DM
pada keluarga, penyakit)

Temuan Kasus :
- Kram, kaku dan lemah di bagian ekstremitas
dan otot leher (+)
-mual-muntah
-konstipasi
-dada berdebar-debar
-cek elektrolit Kalium = 1,7 mEq/L

-poliuria, polidpsia, polifagia


-GDS >200 (225mg/dL)
-GDP >126 (192mg/dL)
-penurunan BB (15 kg)
-Lemas
-luka sulit sembuh
-Riwayat DM pada keluarga

Tabel 1. Kriteria diagnosis DM


1.

Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl


(11,1 mmol/L)
Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan
sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu
makan terakhir

2.

Gejala klasik DIV + glukosa plasma puasa > 126 mg/dl


(7,0 mmol/L)
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan
sedikitnya 8 jam

3.

Glukosa plasma 2 jam pada TTGO : 200 mg/dL (11,1


mmol/L)
TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan
beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa
anhidrus yang dilarutkan ke dalam air

Cara pelaksanaan TTGO (WHO 1994):

-3 (tiga) hari sebelum pemeriksaan tetap makan seperti kebiasaan sehari-hari (dengan karbohidrat
yang cukup) dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa
-berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa gula
tetap diperbolehkan
-diperiksa konsentrasi glukosa darah puasa diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa) atau
1,75gr/kgbb (anak-anak), dilarutkan dalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit
-berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan
glukosa selesai
-diperiksa glukosa darah 2 (dua) jam sesudah beban glukosa
-selama proses pemeriksaan subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok

Klasifikasi Diabetes Melitus (ADA 2009)


l. Diabetes Melitus Tipe 1
(destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
A. Melalui proses imunologik
B. Ldiopatik
ll. Diabetes Melitus Tipe 2
(Bervariasi mulai yang pedominan resistensi insulin disertai diefisiensi
insulin relative sampai yang predominan gangguan sekresi insulin
bersama resistensi insulin)
Diabetes Melitus Tipe Lain :
A. Defek genetik fungsi sel beta
B. Defek genetik kerja insulin : resistensi insulin tipe
A,l eprechaunrsm, sinrdom Rabson Mendenhall
diabetes lipoatrofik, lainnYa
C. Penyakit Eksokrin Pankreas : pankreatitis, trauma/pankreatektomi,
neoplasma, fibrosis kistik, etc)
D. Endokrinopati : akromegali, sindrom cushing,
feokromositoma, hipertiroidisme somatostatinoma, aldosteronoma,
lainnya
E. Karena Obat / Zat kimia : vacor, pentamidin, asam
nikotinat, glukokortikoid, hormon tiroid,
F. lnfeksi : rubella congenital, CMV, lainnya
G. lmunologi (jarang) : sindrom "Stiffman", antibodi anti
reseptor insulin, lainnya
H. Sindroma genetik lain : sindrom Down, sindrom
Klinefelter, sindrom Turner
Diabetes Kehamilan

Terapi
Teori

DM dengan hipokalemia

Diet dan
olahraga

Obat
Hiperglikemia
Oral (OHO)

Terapi Insulin

-Suplemen Kalium Oral dan infus KCl

Kasus :
IVFD drip KCl 1 fls dalam RL 500
cc/12jm
p.o KSR 3x2tab
Levemir 6iu (pkl.22.00)
inj Ranitidin 2x1 amp
inj ondancentron 4mg iv (k/p)

Treatment
Kasus : DM dengan hipokalemia
IVFD drip KCl 1 fls dalam RL 500cc/12jm
p.o KIR 3x2tab
Levemir 10iu (pkl.22.00)
inj Ranitidin 2x1 amp
inj ondancentron 4mg iv (k/p)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai