41
42
Secara teoritis hubungan antara potensial proteksi dengan
tingkat korosivitas burried steel sangat sesuai dengan kriteria
NACE (-8.5 V terhadap elektroda acuan CSE), lebih rinci dapat
kita lihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Hubungan antara Potensial dan resiko korosivitas pada
burried steel.
43
44
Propertis dari pipa API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 80,
SMLS mempunyai kadar karbon lebih besar dari API 5L Grade
B, NPS 12" Sch. 40, ERW yaitu 0.28 % dan juga mempunyai
tensile strength yang lebih besar yaitu 460 Mpa..
Penambahan unsur paduan pada pipa dimaksudkan untuk
meningkatkan kekuatan dan ketangguhan pipa. Pada pipa jenis
API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 80, SMLS tensile strenght lebih
besar dari API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 40, ERW sehingga
mampu menahan pembebanan yang lebih besar. Masing-masing
jenis pipa tersebut mempunyai karakteristik baik chemical
composition dan mechanical requirement seperti terlihat pada
table dibawah ini.
Tabel 4.3 Komposisi Kimia Baja API 5L Grade B NPS 12 "
Jenis Pipa
C
max
%
Mn
max
%
P
max
%
S
max
%
Ti
max
%
Vmax
%
Ni
max
%
Sch. 80,
Berat
(kg/m)
Tensile
Strength
(Mpa)
Min. Ter
ukur
415
475
Yield
Strength
(Mpa)
Min. Ter
ukur
241
285
Keuletan
(%)
45
: Polyethylene
: Talon Tape
: Polyethylene tape
dengan Talon TT 50/20 untuk inner wrap dan Talon TT
75/20 untuk outter wrap
d) Tegangan Uji
: 6.5 KVolt (untuk tebal
wrapping 1,5 mm reference ASTM G 62-87)
e) Sistem wrapping
: 2 x pemabalutan,
46
menghilangkan cold flow dan mengurangi shrink-back lapis
lindung.
Gambar 4.1 Proses Dual side extrusion method pada lapis lindung
polyethylene
Langkah pertama pada metode ini yaitu pipa baja
dipreheat sampai temperatur 200C yang diikuti dengan blast
cleaning. Kemudian buthyl rubber adhesive atau polyethylene
copolymer (soft or hard primer) digunakan dengan cara
diekstruksi dengan overlap 2 inch pada pipa yang berputar
sehingga melekat pada pipa. Disaat lapisan primer masih panas
maka high molecular weight polyethylen langsung diektruksi pada
pipa baja. Proses dual ekstruksi ini menghasilkan ketebalan antara
2 sampai 3.5 mm. Lalu diquenching dalam air dan selanjutnya
memasuki proses inspeksi seperti pengukuran ketebalan,
electrical inspection dan visual inspection.
Adapun karakteristik lapis lindung Polyethelene sebagai
berikut :
a. Lapis lindung Polietilen mampu bertahan lama, tidak mudah
rusak karena pengaruh beban mekanis , penetrasinya serta
impact tahanan lebih baik dibandingkan dengan tahanan lapis
lindung coal tar enamel. Mempunyai konduktivitas yang
tinggi dimana boleh digunakan pada proteksi katodik yang
beumur desain lama dengan kebutuhan arus proteksi yang
47
b.
c.
d.
e.
Ketebalan minimum, mm
STANDARD REINFORCED
Up to 250
250 to 500
500 to 800
800 and over
Sumber : IPS-E-TP-270 / 2007
2.0
2.2
2.5
3.0
2.5
3.0
3.5
3.5
48
yang lebih nyaman. Pada pelaksanaan di lapangan digunakan
peralatan yang telah tersebut diatas.
Adapun tujuan pelaksanaan survei resistivitas tanah ini
adalah :
a. Menentukan nilai tahanan jenis tanah pada lokasi
pemasangan pipa sehingga dapat ditentukan anoda korban
yang sesuai digunakan.
b. Menentukan besar densitas arus yang diperlukan pada
perhitungan total arus proteksi.
c. Mampu mengetahui kondisi korosifitas tanah sehingga bisa
melakukan langkah antisifasi korosi.
Proses pengukuran mensyaratkan lokasi survei berupa
tanah datar yang cukup lapang. Pada tiap lokasi dilakukan tiga
kali pengukuran dengan variasi jarak antar pin 1 meter ; 2 meter
dan 2.5 meter. Jarak lokasi pengukuran satu dengan yang lain
minimal terpisah sejauh 400 m. Nilai tahanan jenis dihitung
menggunakan pers. 3.1 berikut ini :
= 2..a.R
dengan:
= tahanan jenis tanah (Ohm-cm)
a = jarak antar pin (cm)
R = hambatan yang terukur (Ohm)
= 3.14159
Survei tahanan jenis tanah dilaksanakan sesuai standar
ASTM G 57-78 yang dikenal sebagai Wenner Four-Pins Method,
dimana arus bersumber dari dua buah aki yang terpasang secara
seri dan dihubungkan ke pin-pin terluar. Aliran arus mengalir dari
baterai menuju pin-pin terluar melewati pin bagian dalam.
Kemudian pada pin yang berada di dalam, di ukur tegangan
dengan Voltmeter. Nilai tegangan (V) yang diperoleh kemudian
dibagi dengan arus yang diberikan maka diperoleh tanahan tanah
(R). Nilai tahanan tanah pada lokasi tersebut disubsitusikan ke
49
persamaan resistivitas tanah, dan pada akhirnya dapat kita ketahui
nilai resistivitas tanah pada lokasi tersbut.
Pengukuran dilakukan pada beberapa titik di daerah yang
dilewati pipa, dengan kondisi cuaca mendung. Hal ini diperlukan
untuk mengetahui karakterisitik tanah yang dilewati jaringan
pipa, sehingga akhirnya nilai resitivitas terukur dapat dijadikan
reverensi awal perancangan.
Tabel 4.6 Pengukuran Tahanan Jenis Tanah Metode Wenner
(Arus terpasok sebesar 908 mA).
Kondisi
No Ketengan Space V
Tahanan
Tempat
(cm)
(mV)
(Ohm)
(Ohm.cm)
Lapangan
Sepakbola
Jl. Perak
Timur
100
310.8
0.341
537.639
200
257.4
0.284
356.232
250
216.5
0.239
149.812
347.894
Pinggir
Rel
Jl. Prapat
Kurung
Selatan
100
343.7
0.326
594.079
200
276.7
0.305
382.942
250
202.4
0.223
140.056
Samping
Gudang
Jl.
Kalimas
100
297.5
0.489
514.661
200
179.4
0.198
248.283
250
134.5
0.148
93.072
372.359
285.338
Tanah
Tanah
humus kecoklatan,
Berumput,
lembab
Tanah
berpasir
kecoklatan
gelap,
basah
Tanah
berpasir
kecoklatan
gelap dan
lembab
50
Perak =
= 314.94 Ohm.cm
Nilai tahanan jenis tanah di atas mengindikasikan tipe
tanah sangat korosif. Dari data tahanan jenis tanah yang diperoleh
pada lokasi pemasangan jaringan pipa, juga dapat ditentukan jenis
anoda yang diperlukan untuk melindungi pipa yang terpendam
dalam tanah. Secara umum, range tahanan jenis tanah yang dapat
diterima berkisar pada nilai minimal 10 Ohm-cm dan maksimal
500.000 Ohm-cm. Hasil perhitungan di atas dapat ditabulasikan
dalam bentuk berikut ini :
700
Resistivitas
600
594.079
537.639
500
514.661
400
428.827
100 cm
248.283
250.221
200 cm
250 cm
93.072
83.46
382.942
356.232
300
200
149.812
140.056
100
0
1
51
merupakan faktor kunci dalam menentukan jenis anoda korban
yang sesuai daerah korosi ekstrem terjadi. Hal ini dimaksudkan
untuk memperoleh nilai tahanan total serendah mungkin agar arus
keluaran dari anoda memerlukan sedikit daya. Semakin besar
tahanan jenis tanah menunjukkan bahwa tahanan total yang
dihasilkan juga bertambah tinggi, dengan demikian nilai tegangan
dorong untuk mengatasi sel korosi semakin bertambah besar.
Meningkatnya kapasitas tegangan dari anoda korban yang
dibutuhkan bermakna meningkatnya jumlah anoda yang
dibutuhkan dan akhirnya meningkatnya biaya operasional proyek.
Tahanan jenis tanah bervariasi terhadap perubahan musim
tak terkecuali di wilayah Surabaya tepatnya di kawasan Perak.
Tahanan jenis tanah banyak ditentukan oleh kandungan
elektrolitnya, yang terdiri atas kelembaban, mineral dan garamgaram terlarut, serta temperatur. Oleh karena tahanan jenis tanah
terkait secara langsung dengan kandungan uap air dan temperatur,
masuk akal untuk mengasumsikan terjadinya variasi hambatan
sistem pentanahan (grounding) terhadap perubahan musim dalam
satu tahunnya.
Berdasarkan nilai resistivitas tanah yang diperoleh, maka
anoda zink lebih sesuai jika diterapkan pada proteksi pipa bahan
bakar MDF dan MFO. Adapun beberapa pertimbangan nya
adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan Kriteria NACE zink anode sesuai untuk nilai
resistivitas dibawah 1500 Oh.cm.
b. Kemungkinan over proteksi kecil karena dorongan
potensialnya lebih kecil dari magnesium anode (Tabel 2.2)
c. Umur desain lebih lama (Tabel 2.2)
d. Lebih efisien dibandingkan dengan magnesium sehingga
biaya perancangan lebih murah (Tabel 2.2)
4.2 Perencanaan Perancangan
Masing-masing jalur pipa baik untuk jalur MDF dan
MFO menggunakan dua jenis material pipa berbeda yang
disambung dengan flange, dikarenakan faktor lingkungan. Kedua
52
Jalur pipa dipasang mulai dari Instalasi Perak sampai dengan
Instalasi Bandaran. Pada kondisi bawah tanah kedua jalur
menggunakan jenis API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 40, ERW
kemudian disambung dengan API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 80,
SMLS karena lingkungan air laut. Mengacu pada kondisi tersebut
maka perancangan proteksi menggunakan dua jenis anoda yang
berbeda yaitu Aluminium dan Zink. Sehingga satu jalur
mempunyai dua model proteksi sacrificial anode yaitu
menggunakan zink anode dan aluminium anode seperti terlihat
pada tabel 4.7. Perhitungan juga dipisahkan untuk masing-masing
jenis pipa atau berdasarkan jenis pipa.
Tabel 4.7 Keterangan lingkungan, pemakaian anoda dan panjang
pipa per jalur
Jenis Pipa
(standar API)
Lingku
ngan
Anoda Korban
sungai
Kalimas
Tanah
Aluminium
(Al-Zn-In)
Zink
(ASTM B418-88
Tipe II )
Total
panjang
perjalur
pipa
Panjang
per jalur
(m)
69
1810
1879
53
Sedangkan untuk kondisi bawah laut, anoda Aluminium
lebih sesuai diterapkan berdasarkan rekomendasi NACE.
Aluminium mempunyai kapasitas tersebesar diantara anoda yang
lain. Kondisi air laut membutuhkan efisiensi anoda yang lebih
besar karena factor lingkungan yang sangat korosif.
4.3 Perhitungan Perancangan
4.3.1 Luas Permukaan yang diproteksi (SA)
Luas permukaan yang diproteksi yaitu luas permukaan
pipa yang kontak langsung dengan tanah. Perhitungan luas
permukaan luar dapat diperoleh dengan melibatkan diameter luar
dan keseluruhan panjang untuk tiap jenis pipa yang digunakan
dengan menggunakan rumus persamaan 3.2 yaitu
A= x D x L
Dengan : D = diameter luar pipa (m)
L = panjang pipa (m)
= 3.14159
A = luas permukaan yang diproteksi (m)
Luas permukaan pipa baja yang dilindungi yaitu :
1. API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 80, SMLS yang dilindungi
adalah :
A = x 0.3048 m x 69 m
= 66.07m
= 66. 07 m / Jalur
2. API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 40, ERW
A = x 0.3048 m x 1.810 m
= 1,777. 18 m
= 1,777. 18 m / Jalur
54
Ip = A x ic x f
ic
A
f
55
Maka total arus yang dibutuhkan oleh masing-masing pipa dapat
dihitung dengan pers. 3.3 yaitu :
Tabel 4.10 Kebutuhan total arus proteksi untuk masing-masing
pipa
Jenis Pipa
Lingkungan Kebutuhan arus total proteksi
Ip (A)
Initial
Mean
Final
Seamless
Bawah
0.198
0.693
0.1783
Sch.80
Suangai
ERW Sch.40
Tanah
0.444
1.778
0.355
Pada tabel 4.10 Kebutuhan arus proteksi berbeda untuk
kondisi-kondisi masa desain. Pada awal desain kebutuhan arus
proteksi lebih kecil dibandingkan dengan masa pertengahan dan
akhir. Kebutuhan arus proteksi sangat bervariasi terhadap waktu,
semakin lama semakin menigkat. Hal ini menandakan coating
mulai mengalami kemunduran fungsinya. Pada final kondisi ini
mengalami penurunan sekali lagi, dikarenakan massa anoda mulai
berkurang karena mulai habis termakan.
4.3.3 Kebutuhan Berat Total Anoda Selama Waktu Desain
(Wo)
Total berat anoda yang dibutuhkan untuk melindungi
struktur selama waktu desain dapat dihitung menggunakan
persamaan 3.4 dibawah ini.
Wo =
Ip x t x 8760
u xC
Dimana :
Ip = Arus Proteksi total (I mean) (A)
t = Life Design (Y)
C = Kapasitas anoda (A.h /Kg) (Tabel 2.2)
56
u = Faktor utilitas (kegunaan)
Faktor guna mengidentifikasikan fungsi anoda
diasumsikan hanya digunakan sebesar 85 % dari total berat
anoda. Dengan tujuan agar rancangan lebih aman dimana arus
proteksi anoda memenuhi kebutuhan proteksi selama waktu
desain.
Arus proteksi yang digunakan yaitu arus proteksi pada
kondisi rata-rata atau maintenance4. Agar arus proteksi mampu
memenuhi setiap masa desain baik diawal, rata-rata dan diakhir
umur sesain.
Maka total berat (W0) anoda yang dibutuhkan oleh
masing-masing jenis pipa selama 20 tahun dapat dihitung dengan
pers. 3.4 yaitu :
Tabel 4.11 Berat total masing-masing anoda terpakai.
Kebutuhan total berat anoda
Jenis Pipa
Jenis
Wo (Kg)
Anoda
Kondisi Maintenance
Seamless
Aluminium 52.90
Sch.80
ERW Sch.40
Zink
469.84
Pada tabel 4.11 kebutuhan berat anoda sangat tergantung
dari luas struktur yang diproteksi, semakin besar struktur maka
anoda terpakai akan semakin besar pula.
4.3.4 Jumlah Anoda yang dibutuhkan (n)
Jumlah anoda dapat dikalkulasikan dengan membagi total
berat anoda selama waktu desain dengan berat sebuah anoda.
Berat sebuah anoda dapat dihitung menggunakan aturan Thumbs
atau lebih familiar dengan Thumbs Rules. Aturan thumbs sangat
bergantung pada nilai resistivitas yang diperoleh. Ketentuan nilai
resitivitas terhadap berat sebuah anoda dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
57
Tabel 4.12 Hubungan nilai resitivitas terhadap berat anoda
Resistivitas Tanah
Berat Anoda yang
(Ohm.cm)
disarankan (kg)
< 1500
25 kg
1500 - 2500
15 kg
> 2500
8 kg
Sumber : A.Sulaiman, Karyanto H.1992Corrosion control dan
Monitoring, Jakarta: Workshop Pertamina.
n=
W0
w
58
Sa =
L
Jumlah anoda
69
Aluminium
23
1810
Zink
96
4.4 Anoda
Pada sistem proteksi ini, bagian-bagian berikut
menggambarkan secara detail anoda korban yang digunakan.
Berdasarkan kondisi lingkungan yaitu kondisi tanah di sekitar
jalur yang dilewati pipa, mengindikasikan bahwa :
a. Daerah Perak sangat dekat dengan pesisir pantai, sehingga
kondisi tanah sangat korosif karena pengaruh lingkungan laut.
b. Nilai resitivitas tanah yang diukur juga mengindikasikan
daerah yang korosif.
Berdasarkan kondisi tanah yang terwakili oleh nilai
resistivitas rata-rata yaitu sebesar 314.94 Ohm.cm, artinya
59
tahanan tanah rendah sehingga tidak memerlukan driving voltage
yang besar , maka anoda yang sesuai untuk kondisi lingkungan
tanah demikian adalah anoda Zink yang mempunyai draving
voltage lebih rendah. Arus proteksi mudah mengalir ke struktur
karena tahanan tanah kecil sehingga lebih efisien daripada anoda
magnesium. Penggunaan anoda magnesium untuk kondisi ini
akan mengalami over proteksi karena anoda manesium lebih
cocok untuk kondisi tanah yang mempunyai tahanan yang relatif
tinggi sehinga membutuhkan driving voltage yang lebih besar
supaya arus prteksi mampu mecapai struktur. Atas pertimbangan
diatas zink lebih tepat diaplikasikan.
Pada perancangan ini anoda yang digunakan untuk jenis
pipa baja API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 80, SMLS adalah
aluminium sedangkan untuk pipa baja API 5L Grade B, NPS 12"
Sch. 40, ERW digunakan anoda Zink. Hal ini terjadi karena
lingkungan yang dilewati pipa berbeda yaitu air laut dan
lingkungan tanah.
4.4.1 Anoda Zinc untuk Pipa Baja API 5L Grade B, NPS 12"
Sch. 40, ERW
Pada kasus ini zinc lebih sesuai digunakan sebagai anoda
korban pada sistem proteksi sacrificial anode. Anoda tersebut
hanya digunakan pada kondisi struktur dibawah tanah, akan tetapi
khusus untuk air laut hanya digunakan anoda alumunium. Pada
rancangan proteksi baja API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 40, ERW
ini digunakan anoda zinc (ASTM B418-88 Tipe II ).
60
Anoda korban dalam penggunaannya mempunyai berat
yang bervariatif disesuaikan dengan kebutuhan proteksi yang
dibutuhkan struktur, sehingga dimensi anoda zinc juga bervariasi..
Berbagai berat dan dimensi masing-masing anoda zinc menurut
NACE dapat kita lihat pada lampiran satu.
Adapun spesifikasi teknis dari anoda zinc yang digunakan sebagai
berikut :
Material
: Zinc alloy
Tipe
: ASTM B 418-88 Tipe II
Dimensi (rata-rata)
: Panjang = 167.6 cm
Lebar
=
12.7 cm
Tebal
=
10.2 cm
Berat
: 25 kg
Berat anoda terbungkus backfill: 59 kg
Masa pakai
: 20 tahun
Kerapatan
: 1765 kg/m3
Kapasitas
: 1232 Ah/kg
Consumption rate
: 3.98 kg/Ay
Potensial operasi terhadap CSE : 1.5 s/d -1.7 V
4.4.2 Anoda untuk pipa baja API 5L Grade B, NPS 12" Sch.
80, SMLS
Sedangkan untuk lingkungan air laut NACE
merekomendasikan anoda aluminium sebagai anoda korban
sehingga anoda tersebut digunakan pada perancangan untuk jenis
pipa API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 80, SMLS yang berada pada
lingkungan air laut yaitu disekitar muara sungai Kalimas di
kawasan Perak. Bentuk anoda aluminium juga sama seperti anoda
zink, namun dimensinya berbeda karena kebutuhan berat sebuah
anoda pada perhitungan tidak sama. Struktur pipa baja API 5L
Grade B, NPS 12" Sch. 80, SMLS mempunyai luas lebih kecil
dari baja API 5L Grade B, NPS 12" Sch. 40, ERW sehingga
kebutuhan berat anoda tidak sama. Model dimensi andoa
aluminium dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
61
62
merupakan unsur beracun dan anoda Al-Zn-Sn membutuhkan
treatment khusus pada saat proses produksi.
4.5 Backfill
Pada sistem proteksi katodik sacrificial anode, anoda
korban yang digunakan biasanya dibungkus dengan backfill.
small anode biasanya lansung terbungkus dengan backfill,
sedangkan untuk anoda yang berukuran besar dipasang disaat
instalasi dengan loose-backfill. Backfill dapat mencegah anoda
kontak langsung dengan tanah dan mengurangi korosi lokal pada
saat pemakaian. Kombinasi anoda dengan garam-garam yang
terkandung dalam tanah tidak terjadi dan hal ini dapat mencegah
pembentukan lapisan pasif pada permukaan anoda korban.
Pengaruh backfill yaitu mengurangi tahanan circuit juga
mengurangi potensial loss pada lingkungan. Backfill menarik
tahanan campuran tanah dan mengurangi resistivitas tanah di
sekitar anoda. Dry backfill memuai pada saat kondisi tanah basah
dan memadat tanah sekitar anoda sehingga menghilangkan
kekosongan-kekosongan tanah.
63
Adapun spesifikasi dari backfill untuk sacrificial anode
adalah sebagai berikut :
Tahanan jenis
: 50 Ohm-cm
Ukuran butir
: 0.25 1 mm
Berat
: 25 kg
Komposisi kimia : Gypsum 75 %
Bentonite 20 %
Sodium Sulfate 5 %
Tabel 4.15 Data backfill untuk anoda Al dan Zn
64
I=
Dimana :
E 2 E1
R
Ra=
2S
65
Maka tahahan masing-masing tanahan anoda ditabulasikan pada
tabel dibawah ini.
Tabel 4.16 Tahanan masing-masing anoda terhadap tanah
Jenis
Resistivitas Panjang &
Tahanan anoda
Anoda
Tanah
lebar rata-rata
tanah (Ohm)
(ohm.cm)
anoda (cm)
Aluminium 314.94
224.4
0.702
Zink
314.94
180.3
0.873
I=
V
R
E 2 E1
R
] > Ip
I=
66
2. Keluaran arus sebuah anoda zink pada pipa baja API 5L
Grade B, NPS 12" Sch. 40, ERW
I=
( 0.8 ( 1.05))V
0.873
= 0.287 A
Kebutuhan
arus
Proteksi (A)
Aluminium
(Al-Zn-In)
0.693
Total
anode
output
(A)
1.282
Zink (ASTM
B418-88 Tipe
II)
1.778
5.459
Keterangan
solusi
dan
Terjadi
kelebihan
arus namun bisa
disuplai
untuk
daerah-daerah kritis
seperti road crossing
dan river crossing.
Terjadi
kelebihan
arus namun Bisa
disuplai
untuk
daerah-daerah kritis
seperti road crossing
dan river crossing
67
proteksi anoda disebabkan pada perhitungan diasummsikkan
faktor guna anoda sebesar 80 % dan keamanan 10 %. Namun hal
itu tidak menjadi masalah karena pada river crossing dan cross
road, kebutuhan arus proteksi anoda menjadi lebih besar sebagai
modal modifikasi dilapangan. Jika kebutuhan arus masih
melebihi, maka pemasangan resistor dapat dilakukan anoda dan
pipa sehingga over proteksi dapat dikurangi.
4.7 Prinsip dan Model Pemasangan Anoda
Adapun prinsip pemasangan adalah sebagai berikut :
a. Arus anoda harus terbagi semerata mungkin pada pipa
b. Anoda dikubur didalam tanah secara horizontal, sejajar
pipa, pada jarak minimal 30 cm (DNV RP B401) dari
pipa pada kedalaman sama atau lebih dalam dari pipa.
c. Anoda dikubur sepanjang jalur pipa dengan jarak antara
anoda sesuai dengan perhitungan (Sa).
d. Pada posisi didekat anoda dipasang test box dengan tiga
terminal, satu untuk anoda, dua terminal untuk pipa (satu
terminal khusus untuk uji potensial dan dua lainnya
dihubungkan).
Model Pemasangan anoda yaitu single phase seperti
terlihat pada lampiran. Pemasangan model ini dipilih karena
mudah dalam pemasangan dan tidak membutuhkan perhitungan
yang rumit. Dan untuk sacrificial anode lebih familiar dengan
model pemasangan tersebut lagi pula sesuai dengan pemesanan
pihak owner. Anoda yang terpasang dapat dilakukan proses
modifikasi dilapangan. Hal ini memungkinkan karena kondisi
lapangan mempunyai daerah-daerah kritis seperti river crossing.
4.8 Langkah-langkah Pemasangan Anoda
Berikut ini langkah-langkah pemasangan anoda pada
jaringan pipa antara lain :
68
1. Periksa anoda yang akan dipasang apakah dalam kondisi
baik, tidak ada cacat, terutama kabel anoda.
2. Gali tanah sejajar pipa pada jarak satu meter dari pipa, dengan
kedalaman sama dengan kedalaman pipa atau lebih. Lebar
galian sekitar 0,5 m. Dari galian tersebut digali juga ke arah
pipa untuk jalan kabel sedalam pipa bagian atas selebar
sekitar 0,5 m.(Lampiran Gambar B.3)
3. Masukkan anoda ke dalam tanah dengan hati-hati kedalam
galian dengan pertolongan tali plastik. Tidak diperkenankan
mengangkat atau menurunkan anoda ke dalam galian dengan
menggunakan kabel anoda.
4. Kupas lapis lindung bagian atas seluas 10 x 10 cm2, bersihkan
dengan sikat dan ampelas sampai kilat logam kemudian kupas
ujung kabel anoda sekitar 7 cm. (Lampiran Gambar B.9)
5. Laskan ujung kabel pada bagian atas pipa yang telas dikupas
lapis lindungnya dengan las termit dengan dibantu cetakan
grafit (Lampiran Gambar B.9)
6. Cetakan las kemudian dibuka dan dilepas dari pipa. Lasan
dipukul dengan palu untuk penguatan lasan dan
menghilangkan terak.
7. Periksa hasil lasan dan uji dengan menarik akbel secara hatihati.
8. Bersihkan daerah lasan dengan sikat, dan kemudian diberi
lapis lindung atau royston handycap.
9. Untuk pamasangan anoda dengan kotak uji, kabel anoda
dimasukkan dari kotak uji dan dipasang pada terminal. Selain
kabel anoda dua kabel yang dilas termit dipipa juga dipasang
pada terminal kotak uji. Satu terminal pipa dihubungkan
dengan kabel anoda, satunya bebas untuk uji potensial.
10. Tahap terakhir adalah pengurungan kembali anoda dan kabel
anoda dengan tanah galian.
11. Seluruh anoda dipasang seperti cara tersebut diatas pada jarak
yang telah ditentukan dan pada daerah-daerah kritis, seperti
misalnya river crossing dan sebagainya.
69
12. Kotak uji dipasang pada lokasi dekat anoda terpasang
khususnya untuk daerah-daerah kritis.
4.9 Pemasangan Test box
Testbox termasuk salah satu bagian sistem proteksi
katodik sacrificial anode pada struktur bawah tanah sebagai
fasilitas pemeriksaan sistem. Testbox harus dipasang diatas
permukaan tanah atau subsurface di dekat pipa. Penggunaan
testbox yang tertanam dibawah tanah dapat dipasang pada dekat
pipa yang melewati kawasan umum. Model testbox subsurface
sangat berguna jika dipasang di sekitar pipa yang menggunakan
akses publik seperti jalan raya, taman dan lain-lain. Model test
box untuk galvanie anode ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Testbox atau test station digunakan untuk melakukan
pengukuran potensial dan arus pada sistem katodik proteksi. Pada
kotak uji terdapat tiga terminal kabel anoda dimasukkan ke kotak
uji dan dipasang pada terminal kotak uji. Dua buah kabel
penghubung lainnya dihubungkan pada pipa dengan las termit.
Satu terminal pipa dihubungkan dengan kabel anoda dan satunya
bebas untuk uji potensial.
4.10 Kabel Anoda
Adapun karakteristik kabel yang digunakan adalah :
Merek
: Sulmindo Cathodic Protection
Jenis
: PVC
Data elektrik :
- AC test Voltage
: 0.6 kV/1 min
- Maks. Current rating in ground at 20 0C : 89 A
Ukuran
: 6 mm2
Grade
: 600 / 1000 Volt.
Panjang
: 1.5 meter.
70
(Hakaman Kosong)