Anda di halaman 1dari 6

1.

Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk


mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas
dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan
analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan.
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan
mineral secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan
menentukan gambaran geologi dan mineral berdasarkan ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitas suatu mineral untuk kemudian dapat dilakukan
pengembangan secara ekonomis.
2.

3. Pengertian eksplorasi geokimia dapat diartikan sebagai penerapan


praktisprinsip-prinsip geokimia teoritis pada eksplorasi mineral dengan
tujuan agar mendapatkan endapan mineral baru dari logam-logam yang
dicari dengan metodakimia. Metoda tersebut meliputi pengukuran
sistematik satu atau lebih unsur kimia pada batuan, stream sediment ,
tanah, air, vegetasi dan udara. Metoda ini dilakukanagar mendapatkan
beberapa dispersi unsur di atas (di bawah) normal yang disebutanomali,
dengan harapan menunjukkan mineralisasi yang ekonomis.
Beberapa macam metoda geokimia yang dapat dilakukan adalah :
1.
Lithogeochemistry, terbagi atas : Sedimen sungai dan Batuan
2.

Hydrogeochemistry

3.

Biochemistry/Geobotany

4.

Atmogeochemistry/Gas Surveys

Metode Sedimen Sungai

Beberapa pertimbangan dan alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:


Dipakai dalam eksplorasi tahap awal (regional geochemical reconnaissance) diareal
yang luas
Menangkap dispersi geokimia sekunder di sepanjang aliran sungai
Keuntungan: mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu yang singkat,
jumlah conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah.
Beberapa metoda yang dilakukan dalam metoda sedimen sungai adalah:
Sedimen sungai aktif (stream sediment, SS), yaitu mengambil fraksi berukuran siltclay dengan cara menyaring sedimen dengan saringan berukuran -80#. Tujuan dari metoda
ini adalah menangkap butiran emas dan base metal berukuran halus.
Konsentrat dulang (pan concentrate, PC) yaitu mengambil fraksi mineral berat dalam
sedimen sungai dengan cara mendulang dengan tujuan menangkap emas berbutir kasar
dan mineral berat lainnya
Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa terkecuali.
Tujuannya untuk menangkap semua butiran emas dan mampu mendeteksi kadar emas
yang sangat rendah (ambang deteksi 0,1 ppb). Dalam prakteknya BLEG dilakukan pada
tahap awal dengan densitas 1 conto per 5-10 km, sedangkan SS dan PC dilakukan pada
tahap berikutnya dengan densitas1 conto per 1-3 km.

Metode Percontoan Tanah ( Soil Sampling )

Situasi dimana survei soil dilakukan antara lain :


Survei pendahuluan dilakukan di daerah yang pola pengalirannya tidak berkembang
Survei lanjutan dilakukan di daerah anomali yang dilokalisir oleh survei sedimen
sungai
Survei lanjutan di daerah anomali yang dilokallisir oleh survei geofisika
Survei lanjutan di sekitar lokasi Gossan
Mendeliniasi target bor uji di sekitar mineralisasi yang diketahui
Kondisi yang harus diperhatikan pada waktu melakukan sampling dengan metoda
percontoan tanah adalah :
1.
Cukup material yang diambil untuk analisis
2.

Conto diambil dari horison yang sama

3.

Jika horison soil tidak berkembang, conto diambil pada kedalaman yang sama

4.

Conto harus diambil dari jenis soil yang sama (residual/ transported)

5.

Faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi pada sampel harus diketahui.

Metode Percontoan Batuan ( Rock Sampling )

Dilakukan dalam tahap akhir eksplorasi permukaan


Lokasi pengambilan conto: singkapan, float, pits, trenches, drill holes
Menangkap dispersi geokimia primer
Dimaksudkan untuk keperluan analisis kimia mineral (unsur utama, unsur
target,unsur pathfinder) dan fisika mineral (petrografi, X-Ray, dan inklusi fluida).
Beberapa cara pengambilan conto yang dapat dilakukan adalah dengan :
1.
Grab / specimen
2.

Chip

3.

Channel / Panel

4.

Drill cutting / Core

Hydrogeochemistry ( Water Sampling )


Metoda ini merupakan metoda untuk menganalisis/menghitung komposisi kimia material
yang terlarut dalam air. Jenis-jenis air (natural water ) yang dapat dipakai sebagai media
sampling yaitu air sungai, danau, air tanah, mata air, dan lain-lain.

Permasalahan yang dapat muncul dalam metoda ini :

Konsentrasi yang sangat rendah (ppb)


Analytical difficulties
Serious risk of contamination
Kimia air sangat sensitif terhadap kondisi cuaca dan lingkungannya
Merupakan indikator yang paling baik untuk serangkaian endapan U, V, Rn(Radon),
He, Mo, Zn, Bi, F dan SO4
Indikator Cu dan Pb umumnya sulit untuk diinterpretasi.

Biogeochemistry Surveys

Metoda ini memanfaatkan komposisi kimia tumbuhan yang dipakai sebagai media conto.
Akar tumbuhan potensial sebagai media sampling karena sifatnya yang menyerap larutan
dalam air tanah. Larutan ini mungkin membawa garam-garam anorganik yang dapat
diendapkan di berbagai tumbuhan, seperti daun, kulit kayu, buah dan bunga. Pada bagian
tertentu dari beberapa jenis tumbuhan telah terbukti menunjukkan kadar konsentrasi unsurunsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh pada soil yang berkembang di atas cebakan
mineral daripada di soil biasa. Istilah geobotany melibatkan identifikasi visual jenis spesies
tumbuhan yang hidup di daerah tertentu. Pengamatan terhadap jenis tumbuhan penutup
mungkin dapat mengindikasikan mineralisasi di bawahnya.

Contoh :
Becium homblei dipakai di Afrika bagian selatan untuk mengindikasikan anomali Cu
dalam soil.
Di daerah tropis bagian atas porfiri sistem yang kaya sulfida biasanya tidak ditumbuhi
tumbuhan atau hanya semak rumput, misalnya Grasbergdi Irian Jaya. Fenomena ini dapat
terlihat dalam foto udara dan Landsat.

Gas Surveys
Survei gas ini didasarkan dari banyakya cebakan mineral yang mengandung volatile.
Karena mobilitasnya tinggi, material volatile ini dapat mencapai permukaan dan
dilepaskan
ke
atmosfer.

Contoh :
Mercury di atas cebakan logam dasar (base metals) dan emas epitermal
Radon sebagai hasil peluruhan U-238 dalam cebakan uranium
Helium dari cebakan U dan Th
SO2 terdeteksi sebagai hasil oksidasi sulfida
Berbagai hidrokarbon volatile dalam survei minyak dan gas bumi
Teknik penyontoan bervariasi dari mulai dengan pesawat terbang atau helikopter, detektor
yang dipasang dalam tanah atau dalam air, sampai anjing yang dilatih untuk mendeteksi
sulfida dari kehadiran H2S.

Klasifikasi sumber daya dan cadangan batu bara adalah upaya pengelompokan sumber
daya dan cadangan batu bara berdasarkan keyakinan geologi dan kelayakan ekonomi.
Kelas Sumber Daya dan Cadangan
1. Sumber Daya Batu bara Hipotetik (Hypothetical Coal Resource) Sumber daya
batu bara adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan survei tinjau .
2. Sumber Daya Batu bara Tereka (inferred Coal Resource) Sumber daya batu
bara tereka adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan untuk tahap penyelidikan prospeksi.

3. Sumber Daya Batu bara Tertunjuk (Indicated Coal Resource) Sumber daya batu
bara tertunjuk adalah jumlah batu bara di daerah penyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan
4. Sumber Daya Batu bara Terukur (Measured Coal Resoured) Sumber daya batu
bara terukur adalah jumlah batu bara di daerah peyelidikan atau bagian dari
daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat
syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.

1. Cadangan Batu bara Terkira (Probable Coal Reserve) Cadangan Batu bara
terkira adalah sumber daya batu bara tertunjuk dan sebagian sumber daya batu
bara terukur, tetapi berdasarkan kajian kelayakan semua faktor yang terkait
telah terpenuhi sehingga hasil kajiannya dinyatakan layak.
2. Cadangan Batu bara Terbukti (Proved Coal Reserve ) Cadangan batu bara
terbukti adalah sumber daya batu bara terukur yang berdasarkan kajian
kelayakan semua faktor yang terkait telah terpenuhi
sehingga hasil kajiannya
dinyatakan layak.

Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi
pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan
peralatan geofisika seperti gravimeter,magnetometer dan seismometer. Prosesproses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei
seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi, masing-masing survei ini
dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service companies) yang mempunyai keahlian
terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan masing-masing.
1. Metode Geolistrik (metode resistivity/tahanan jenis)
Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek pengamatan
utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah potensial listrik bawah
permukaan tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita
amati.
2. Metode Seismik
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan
dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber
seismik (palu, ledakan,dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam
medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan
mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian,
pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar
data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
3. Metode GPR (Ground Penetrating Radar)
Metode ground penetrating radar atau georadar merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan menggunakan
gelombang radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar menggunakan gelombang

elektromagnet dan memanfaatkan sifat radiasinya yang memperlihatkan refleksi seperti pada
metode seismik refleksi.
4. Metode Gravity
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat
daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode
gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
5. Metode Magnetik
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi
di setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya
anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari
berbagai macam batuan. Dalam kegiatan eksplorasi, survei magnetik dapat dilakukan di darat,
laut maupun udara.

Metoda Langsung
1. Metoda Langsung Permukaan
Metoda ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
a. Penyelidikan singkapan (out crop)
Informasi-informasi geologi permukaan tersebut pada umumnya diperoleh
melalui pengamatan (deskripsi) singkapan-singkapan batuan. Singkapan
dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh batuan/urat/badan bijih
yang tersingkap (muncul) di permukaan akibat adanya erosi (pengikisan)
lapisan tanah penutupnya. Singkapan-singkapan tersebut dapat
ditemukan (dicari) pada bagian-bagian permukaan yang diperkirakan
mempunyai tingkat erosi/pengikisan yang tinggi, seperti :
Pada puncak-puncak bukit, dimana pengikisan berlangsung intensif.
Pada aliran sungai, dimana arus sungai mengikis lapisan tanah
penutup.
Pada dinding lembah, dimana tanah dapat dikikis oleh air limpasan.
Pada bukaan-bukaan akibat aktivitas manusia, seperti tebing jalan,

b. Tracing Float (penjejakan)


Float adalah fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan (potongan-potongan) dari
badan bijih yang lapuk dan tererosi. Akibat adanya gaya gravitasi dan aliran air,
maka float ini ditransport ke tempat-tempat yang lebih rendah (ke arah hilir).
Pada umumnya, float ini banyak terdapat pada aliran sungai-sungai
Tracing (penjejakan perunutan) float ini pada dasarnya merupakan
kegiatan pengamatan pada pecahan-pecahan (potongan-potongan)
batuan seukuran kerakal s/d boulder yang terdapat pada sungai-sungai,
dengan asumsi bahwa jika terdapat pecahan-pecahan yang mengandung
mineralisasi, maka sumbernya adalah pada suatu tempat di bagian hulu dari
sungai tersebut.

c. Tracing dengan Panning (mendulang)


Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran
mineral yang dicara biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral
yang ukurannya halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar.

B. Metoda Langsung Bawah Permukaan


Eksplorasi langsung bawah permukaan dilakukan bila tidak ada
singkapan di permukaan atau pada eksplorasi permukaan tidak dapat
memberikan informasi yang baik, karena pada eksplorasi langsung
permukaan, kedalaman maksimum yang dapat dicapai + 30 meter.

Anda mungkin juga menyukai