Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI UMUM SESI IA


Sesi IA : Kebersihan Diri : Mandi

Disusun oleh :
Ratnawati Dewi P

(2520142552)

Ria Susilo Rini

(2520142553)

Septia Nawang W

(2520142558)

Tutut Widyawati

(2520142564)

Vivi Tasia N.S

(2520142567)

Yunida Nurrahmah

(2520142570)

Kelas/ kelompok : 2C/ 2 (dua)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2015/2016

A. TOPIK KEGIATAN
Terapi aktivitas kelompok : Stimulasi Persepsi Umum Sesi 1A Kebersihan Diri :
Mandi.
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti TAK SP : DPD klien mampu melaksanakan upaya
kebersihan diri.
2. Tujuan Khusus
a. Klien memahami pentingnya mandi.
b. Klien memahami cara mandi yang baik.
c. Klien mampu mandi dengan baik.
C. LANDASAN TEORI
1. Terapi aktivitas kelompok
a. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam
menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat
dukungan, pendidikan dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah. Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak
positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan
jiwa melalui terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi
aktivitas kelompok adalah orientasi realita. Pada dasarnya terapi aktivitas
kelompok telah dipergunakan dalam praktek kesehatan jiwa yang juga
merupakan bagian terpenting dalam keterampilan teraupetik dalam
keperawatan.
b. Manfaat TAK
Terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat :
1) Umum
a) Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing)
melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.
b) Membentuk sosialisasi.
c) Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran
tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan
perilaku defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi.
d) Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis
seperti kognitif dan afektif.
2) Khusus
a) Meningkatkan identitas diri.
b) Menyalurkan emosi secara konstruktif.
c) Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk diterapkan
sehari-hari.

d) Bersifat rehabilitative : meningkatkan kemampuan ekspresi diri,


keterampilan sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan
meningkatkan kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan
dan pemecahannya. (Yosep, 2007)
2. Defisit Perawatan Diri
D. KRITERIA KLIEN
1. Klien yang mengalami defisit perawatan diri
E. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
1. Tempat
: Ruang TAK bangsal Geranium
2. Hari/tanggal
: Sabtu, 20 Mei 2016
3. Waktu
: 09.00 Selesai
4. Pengorganisasian
:
a. Peserta TAK
Klien yang mengalami Defisit perawatan diri
b. Leader : Ratnawati Dewi Purwanti
Tugas :
1) Mengoordinasi seluruh kegiatan.
2) Memimpin jalannya terapi kelompok.
3) Memimpin diskusi.
c. Co-Leader : Septia Nawang Widasti
Tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4) Menggantikan leader jika berhalangan hadir.
d. Fasilitator : Yunida Nurrahmah, Tutut Widyawati, Vivi Tasia N.S.
Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6) Bertanggungjawab terhadap program antisipasi masalah.
e. Observator : Ria Susilo Rini
Tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
F. MEDIA DAN METODE
1. Media

a. Ember
b. Gayung mandi
c. Handuk bersih
d. Sabun mandi
e. Air
2. Metode
a. Diskusi
b. Demonstrasi
G. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Leader
: Co-leader
: Klien
: Fasilitator
: Observator
H. TAHAP KEGIATAN
1. Tahap persiapan
a. Persiapan tempat : pastikan ruang diskusi tenang dan nyaman. Tempat
praktik bersih dan aman.
b. Persiapan alat : siapkan alat selengkap mungkin.
c. Persiapan klien :
1) Pilih klien sesuai dengan indikasi terapi.
2) Buat kontrak kegiatan, waktu dan tempat.
3) Jelaskan manfaat TAK.
4) Jelaskan peraturan yang harus dipatuhi oleh klien :
a) Ikut kegiatan sampai tuntas.
b) Bila ingin keluar dari ruangan, angkat tangan.
c) Bekerja sama dengan kelompok.
2. Tahap orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
b. Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1) Jelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kegiatan dan tempat kegiatan.
3. Tahap kerja
a. Tanyakan pentingnya mandi pada klien. Beri kesempatan semua peserta

menjawab. Jika ada klien yang pasif, tanya langsung pada klien tersebut
b. Buat rangkuman pendapat klien yang benar tentang manfaat mandi yang
benar. Tambahkan informasi jika rangkuman pendapat klien masih ada
yang kurang.
c. Diskusikan alat-alat untuk mandi. Beri kesempatan pada setiap klien untuk
menjelaskan alat-alat yang sering digunakan untuk mandi.
d. Buat rangkuman alat-alat mandi, tunjukkan alat-alat tersebut.
e. Diskusikan tahapan mandi yang benar. Beri kesempatan klien menjelaskan
cara mandi. Beri pujian pendapat klien yang benar. Bila ada pendapat klien
yang salah, lakukan koreksi dengan meminta pendapat klien yang lain.
f. Buat rangkuman cara mandi yang benar dari pendapat klien dan
tambahkan informasi jika kurang.
g. Lakukan demonstrasi mandi yang benar. Bila tidak memungkinkan
lakukan simulasi saja dengan menggunakan alat dan bahan yang sudah
disediakan.
h. Berikan pujian untuk peragaan yang telah dilakukan, koreksi jika ada
tahapan yang kurang tepat.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Tanyakan perasaan klien setelah peragaan atau praktik mandi.
2) Minta klien bergantian menyebutkan kembali tentang : manfaat
mandi, alat dan bahan mandi, cara mandi.
b. Tindak lanjut
1) Anjurkan klien mandi dengan cara yang telah dilatih sebanyak 2x/
hari (pagi dan sore hari)
c. Kontrak yang akan datang
1) Belajar keramas.
2) Waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan kegiatan.
I. TATA TERTIB TAK
1. Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, maka harus meminta izin
kepada terapis.
2. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
J. PENILAIAN KLIEN SAAT MENGIKUTI TAK
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan dengan cara spiritual
No
.
1.
2.

Kemampuan
Menjelaskan
manfaat mandi
Menjelaskan alat

Nama pasien

3.
4.
5.

dan bahan mandi


Menjelaskan
tahapan mandi
Memperagakan
mandi dengan tepat
Komitmen mandi
2x per hari
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/ latih sampai klien mampu.
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna, Akemat P. 2016. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok
edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Yusuf, Ahmad, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai