Anda di halaman 1dari 6

Departemen Teknik Industri

Universitas Sumatera Utara

Proses Manufaktur Sudu Turbin Gas dengan Pengecoran Presisi


(Investment Casting)
Oleh:
Munawir Rosyadi Siregar; Utami Bela Ningsih Harahap
Abstract
........Utami Boru Tulang Parbekbek, hehehehe

yang sederhana yaitu mengkonversikan

1. Pendahuluan
Sudu turbin gas pada mesin pesawat terbang

energy

dan pembangkit tenaga listrik adalah suatu

mekanik dengan menyedot sejumlah udara

komponen kompleks yang dimanufaktur

yang sangat besar, memampatkan sampai

dengan geometri , sturktur dan toleransi

tekanan yang tinggi, mencampurkan udara

yang sangat presisi. Sudu turbin

tekanan

termampatkan itu dengan bahan bakar

digunakan pada bagian turbin gas

kemudian membakarnya. Yang kesemua

dengan suhu tertinggi bahkan memerlukan

pekerjaan penekanan dan pengekspansian

suatu

dilakukan oleh sudu turbin.

tinggi

proses

pendinginan

(cooling)

terintegrasi. Sudu turbin adalah bagian yang


sangat penting dalam suatu turbin gas,
laksana suatu insang pada ikan.

panas

(heat)

3. Perancangan

menjadi

energy

(Design)

Sudu

Turbin
Sudu turbin dirancang dengan beberapa
banyak pertimbangan seperti geometri yang

2. Fungsi Sudu Turbin

aero-properties

yang

berhubungan

sifat

temperatur, tekanan,

dan

Sebagaimana dikatakan di atas, sudu turbin

fluida kerja:

digunakan pada turbin gas yang digunakan

kecepatan. Selain itu juga bergantung pada

pada pendorong pesawat terbang dan system

pemilihan

pembangkit tenaga listrik di atas tanah (land

dipengaruhi oleh beban yang bekerja seperti

based power generation). Turbin terdiri dari

puntiran (akibat putaran yang sangat tinggi).

saluran masuk udara, kompresor, ruang

Sehingga

bakar, bagian turbin dengan tekanan tinggi

dimensi juga harus diperhitungkan dengan

dan rendah, dan saluran buangan (exhaust).

sangat presisi.

Turbin gas beroperasi pada suatu prinsip

bahan

baik

yang

geometri,

tepat

material

yang

dan

Efisiensi

termodinamik

adalah

suatu

Tegangan

operasi

(puntiran

dan

parameter yang penting dalam mendesain

lelah/fatigue) dan temperature operasi juga

sudu-sudu turbin gas yang perancangannya

sangat tinggi yang berakibat mengurangi

dengan beberapa parameter dan rumus-

umur kerja (life cycle) dari sudu.

rumus yang kompleks. Para engineering

Saat ini, para desainer telah berhasil

designer berupaya untuk memaksimalkan

membuat sudu turbin dengan kinerja optimal

temperatur operasi pada turbin atau lebih

yang dilakukan melalui suatu eksperimen

khusus lagi pada bagian turbin yang

yang kontinu, proses manufaktur yang tepat

bertekanan tinggi meskipun ada batasan-

dan penggunaan material yang tepat pula.

batasan yang tergantung pada kekuatan


material. Turbin tersusun dari ratusan sudu

4. Bahan untuk Sudu Turbin

yang berputar dengan kecepatan yang sangat

Pemilihan bahan untuk suatu komponen

tinggi. Selain itu, sudu turbin juga didesain

mesin bergantung pada beban apa yang akan

memiliki saluran pendingin internal (berupa

ditanggung

lubang-lubang); seperti tampak pada gambar

Sebagaimana dijelaskan di atas, sudu turbin

1 dan 2; yang menambah kepresisian

mengalami beberapa beban seperti: beban

pembuatannya.

lelah akibat puntiran jangka panjang, beban

oleh

bahan

tersebut.

temperatur dan tekanan yang sangat tinggi,


dll.
Sejumlah material logam campuran (alloys)
telah

dikembangkan

untuk

penggunaan

tertentu seperti sudu turbin gas. Saat ini


material yang digunakan adalah palladium
alloys. Alloys tersebut bergantung pada
material

logam

tambahan

seperti

molybdenum dan tungsten. Juga sejumlah


persen tambahan berupa platinum untuk
menambah sifat material yang lebih baik
lagi. Selain itu, pemilihan material juga
Gambar 1 Sebuah sudu turbin dengan beberapa
saluran pendingin

diperkirakan terhadap proses manufaktur


dan biaya (cost).

Dari beberapa eksperimen, palladium alloys


biasanya

sangat

cocok

untuk

kondisi

temperature di atas 1.075OC.

5. Proses Manufaktur Sudu Turbin


5.1 Pengecoran (Casting)
Secara umum pengecoran adalah proses
pembuatan suatu komponen dengan cara
mencairkan

material

logam

dan
Gambar 2 Tahapan pengecoran presisi

menuangkannya kedalam suatu cetakan


yang sesuai. Cetakan yang biasa digunakan
terbuat dari benda-benda tahan panas seperti
pasir dan keramik.
Proses pengecoran ada beberapa macam.

Tahapan pengecoran presisi : (Gambar 2)


-

Pola lilin dibuat

Beberapa pola ditempelkan pada


saluran turun (sprue) membentuk

Namun dalam hal ini, kita akan membahas

pohon bola

proses pengecoran pada sudu turbin yaitu


pengecoran presisi (investment casting).

tipis bahan tahan api;

Dalam proses pengecoran ini pola dibuat


dari lilin yang dilapisi dengan bahan tahan
api

untuk

membuat

cetakan,

Seluruh cetakan terbentuk dengan


menutup

setelah

pola yang telah dilapisi

tersebut dengan bahan tahan api

sebelumnya lilin tersebut mencair terlebih

sehingga menjadi kaku;

dahulu dan dikeluarkan dari rongga cetakan.


Pola lilin dibuat dengan cetakan induk

Pohon pola dilapisi dengan lapisan

Cetakan
terbalik,

(master die), dengan cara menuang atau

dipegang

dalam

kemudian

sehingga lilin meleleh

menginjeksikan lilin cair ke dalam cetakan

posisi

dipanaskan
dan keluar

dari dalam cetakan;

induk tersebut.
-

Cetakan dipanaskan kembali dalam


suhu tinggi, sehingga semua kotoran
terbuang dari cetakan dan semua
logam cair dapat masuk kedalam
bagianbagian yang rumit; disebut
proses preheating;

Setelah logam cair dituangkan dan

5.2 Pengecoran Presisi pada Sudu Turbin

membeku cetakan dipecahkan, dan

Dengan segala kerumitan geometri dan

coran

fungsi sudu turbin, maka sudu turbin juga

dilepaskan dari sprue-nya.

dimanufaktur dengan presisi. Pengecoran


Pengecoran presisi dilakukan pada sudu

adalah

turbin dengan alasan sbb:

memanufaktur sudu turbin. Pengecoran sudu

1. Dapat membuat coran dalam bentuk

cara

yang

2. Ketelitian dimensi sangat baik


(toleransi 0.076 mm);
3. Permukaan hasil coran sangat baik;
4. Lilin dapat didaur ulang;
5. Tidak diperlukan pemesinan lanjut;

untuk

turbin dilakukan sbb:


1. Pengisi

yang rumit;

paling tepat

(core)

berupa

keramik

diletakkan sedemikian rupa ke dalam


pola cetakan untuk nantinya menjadi
bagian saluran pendingin pada sudu.
2. Wax

(lapisan

kedalam

lilin)
cetakan

dimasukkan
untuk

menghasilkan bentuk awal sudu.

Gambar 3 Skema dari suatu bidang potongan pada cetakan menunjukkan keramik pengisi
(cores) di lapisan lilin (wax) dan cetakan cangkang keramik

3. Kemudian posisi core dipresisikan


dengan menancapkan suatu

menuangkan material logam yang

kawat

telah dicairkan.

penahan (pinning wire) pada lapisan


lilin.

Hasil dari cetakan tampak seperti gambar 4

4. Selanjutnya bentuk awal tersebut

dibawah

ini.

Adapun

lubang-lubang

dilapisi dengan beberapa lapisan

tambahan pada blade dapat dibuat dengan

keramik

pengeboran (drilling).

sehingga

membentuk

lapisan

dengan

pasti

yang

tebal

disekitar bentuk awal (pre-form)


yang

didalamnya

ada

penahan

(pinning wire).

Sudu turbin dirancang sesuai kebutuhan


yang sangat kompleks. Bentuk, ukuran dan

5. Kemudian, hasil rakitan tersebut


dipanaskan untuk

6. Kesimpulan:

fungsi

juga

sangat

rumit

sehingga

melelehkan dan

dibutuhkan proses manufaktur yang rumit

mengeluarkan lapisan lilin kemudian

pula. Proses manufaktur yang sesuai adalah

dibakar untuk menguatkan keramik.

dengan

Hasilnya

casting) atau sering juga disebut less wax

adalah

suatu

cetakan

cangkang (shell) dari keramik yang

pengecoran

presisi

(investment

casting.

berisi beberapa pola core untuk


saluran pendingin yang posisinya

Daftar Pustaka

disesuaikan oleh beberapa kawat

D.C. Power, Palladium Alloy pinning Wires


for Gas Turbine Blade Investment
Casting, Johnson Matthey Noble
Metals, Royston
Mikell P. Groover , Fundamentals of
Modern Maufacturing

penahan

yang

tertancap

pada

cangkang.
6. Terakhir, cetakan dipanaskan awal
(preheat) untuk digunakan dalam
pengecoran

sudu

turbin

dengan

Gambar 4 Sudu turbin gas sebagai hasil pengecoran presisi (investment casting)

Anda mungkin juga menyukai