Laporan Triwulanan
TRIWULAN I - 2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
ii
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
iii
Kata
Pengantar
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
iv
Kata
Pengantar
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
v
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
vi
Daftar
Isi
iii
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
DAFTAR GAMBAR
01
RINGKASAN EKSEKUTIF
11
13
13
15
16
1.1
17
17
19
20
21
1.2
22
22
24
26
27
1.3
29
30
31
31
32
34
34
35
1.4
37
39
39
40
41
41
AKTIVITAS PENGATURAN
2.1.1 Pengaturan Terintegrasi
2.1.2 Pengaturan Bank
2.1.3 Pengaturan Pasar Modal
2.1.4 Pengaturan IKNB
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
vii
2.2
AKTIVITAS PENGAWASAN
2.2.1 Pengawasan Terintegrasi
2.2.2 Pengawasan Bank Umum
2.2.3 Pengawasan Pasar Modal
2.2.4 Pengawasan IKNB
43
43
43
47
50
2.3
AKTIVITAS PENGEMBANGAN
2.3.1 Pengembangan Industri Perbankan
2.3.2 Pengembangan Industri Pasar Modal
2.3.3 Pengembangan Industri Keuangan Non Bank
55
55
58
61
2.4
63
63
65
2.5
65
65
66
67
2.6
HUBUNGAN KELEMBAGAAN
2.6.1 Kerjasama Regional
2.6.2 Kerjasama Internasional
71
71
72
2.7
74
BAB III. TINJAUAN INDUSTRI DAN OPERASIONAL SEKTOR JASA KEUANGAN SYARIAH
77
3.1
79
79
80
83
3.2
85
85
86
86
3.3
87
87
88
88
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
viii
Daftar
Isi
89
89
90
90
93
95
95
96
97
97
98
3.4
100
101
102
103
103
103
104
104
104
104
104
104
105
105
105
105
106
106
107
107
107
4.7 LOGISTIK
4.8 SDM DAN TATA KELOLA ORGANISASI
4.8.1 Struktur Sumber Daya Manusia Otoritas Jasa Keuangan
4.8.2 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
4.8.3 Pengembangan Organisasi
4.9 MANAJEMEN PERUBAHAN
4.9.1 Perencanaan Sumber Daya dan Pengelolaan Inisiatif Strategis
4.9.2 Kultur dan Manajemen Perubahan
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
ix
Daftar
Tabel
18
20
20
21
21
23
23
24
24
24
24
25
25
25
26
26
26
27
27
28
29
29
30
30
31
31
31
31
35
35
44
44
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
x
Daftar
Tabel
44
45
46
47
52
52
53
53
53
53
54
54
55
80
81
81
82
82
83
84
85
96
102
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
xi
Daftar
Grafik
Grafik I-1 Inflasi Amerika Serikat
Grafik I-2 Inflasi Jepang
Grafik I-3 Pertumbuhan Harga Perumahan di Tiongkok
Grafik I-4 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (yoy)
Grafik I-5 Perkembangan Transaksi Berjalan
Grafik I-6 Perkembangan Indeks Saham Global
Grafik I-7 Perkembangan Nilai Tukar Global
Grafik I-8 Perkembangan IHSG dan Nilai Tukar Rupiah
Grafik I-9 Perkembangan Imbal Hasil Surat Berharga Negara
Grafik I-10 Perkembangan Likuiditas Perbankan
Grafik I-11 Penyebaran UMKM berdasarkan Wilayah
Grafik I-12 Konsentrasi Pemberian Kredit 3 Sektor Terbesar
Grafik I-13 Konsentrasi penyebaran kredit 7 Sektor Lainnya
Grafik I-14 Kinerja Indeks di Beberapa Bursa Utama (YTD)
Grafik I-15 Perkembangan Indeks Industri
Grafik I-16 Perkembangan IHSG dan Nilai Rata-rata Perdagangan Saham Harian
Grafik I-17 Perkembangan IHSG dan Net Asing
Grafik I-18 Indonesia Government Securities Yield Curve (IBPA-IGSYC)
Grafik I-19 Pangsa Pasar BAE Berdasarkan Jumlah Klien Sampai Triwulan I-2015
Grafik I-20 Market Share Company Rating Triwulan I-2015
Grafik I-21 Komposisi Jumlah Pelaku IKNB Triwulan I-2015
Grafik I-22 Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perusahaan Pembiayaan (Triliun Rupiah)
Grafik I-23 Piutang Perusahaan Pembiayaan (Triliun Rupiah)
Grafik I-24 Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perusahaan Modal Ventura (Triliun Rupiah)
Grafik 1.25 Pertumbuhan Pembiayaan/Penyertaan Modal (Triliun Rupiah)
Grafik I-26 Sumber Pendanaan Perusahaan Modal Ventura (Triliun Rupiah)
Grafik I-27 Tren Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur (Triliun Rupiah)
Grafik I-28 Aset Industri Jasa Keuangan Khusus (Triliun Rupiah)
Grafik I-29 Outstanding Penjaminan (Triliun Rupiah)
Grafik I-30 Outstanding Penyaluran Pinjaman SMF (Triliun Rupiah)
Grafik I-31 Outstanding Penyaluran Pinjaman Pegadaian (Triliun Rupiah)
Grafik II-1 Alur Laku Pandai
Grafik II-2 IHSG dan Net Buy Asing di Pasar Saham
Grafik II-3 IHSG dan Nilai Tukar Rupiah
Grafik II-4 IDMA dan Net Buy Asing di Pasar SBN
Grafik II-5 Jumlah Layanan dan Tingkat Penyelesaian Layanan FCC
Grafik II-6 Layanan Penerimaan Informasi (Informasi/Laporan) per Sektor
Grafik II-7 Layanan Pemberian Informasi (Pertanyaan) per Sektor
14
14
14
15
15
16
17
17
17
18
20
21
22
22
22
23
23
23
28
28
30
32
32
32
33
34
34
34
35
35
35
56
64
64
67
67
68
68
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
xii
Daftar
Grafik
68
81
81
82
82
82
83
84
101
102
106
Daftar
Gambar
71
71
71
72
72
73
73
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
1
Ringkasan
Eksekutif
Triwulan
I-2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
2
Ringkasan
Eksekutif
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
3
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
4
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
5
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
6
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
7
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
8
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
9
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
10
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
11
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
Bab I
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
12
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
13
Tinjauan Industri
Sektor Jasa Keuangan
1.1 PERKEMBANGAN
EKONOMI INDONESIA
DAN DUNIA
Ketidakpastian perekonomian global meng
awali tahun 2015. Hal ini ditandai dengan pro
yeksi dari Bank Dunia dan IMF yang mematok
pertumbuhan perekonomian dibawah outlook.
Se
panjang triwulan I-2015, rilis data per
ekonomian tercatat kurang menggembirakan.
Ekonomi Tiongkok dan Jepang masih
menghadapi tantangan yang berat dengan
Tiongkok men
catat pertumbuhan terendah
dan Jepang yang masih menghadapi inflasi
yang rendah. Perbaikan sisi ketenagakerjaan
dan inflasi Amerika Serikat (AS) tercatat belum
cukup menggembirakan. Optimisme hanya
berasal dari perbaikan data Eropa meskipun
secara umum pemulihan belum solid. Di
dalam negeri, meskipun tekanan terhadap nilai
tukar rupiah masih berlanjut, kondisi stabilitas
makroekonomi secara keseluruhan masih
terjaga.
BAB
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
14
Feb-15
Jan-15
Dec-14
Nov-14
Oct-14
Sep-14
Aug-14
Jul-14
Jun-14
May-14
Apr-14
Mar-14
Feb-14
Jan-14
-0.50
3.00
2.00
1.00
0.00
-1.00
Jan-15
Oct-14
Jul-14
Apr-14
Jan-14
Oct-13
Jul-13
Apr-13
Jan-13
-2.00
5
0
-5
-10
Jan-11
Mar-11
May-11
Jul-11
Sep-11
Nov-11
Jan-12
Mar-12
May-12
Jul-12
Sep-12
Nov-12
Jan-13
Mar-13
May-13
Jul-13
Sep-13
Nov-13
Jan-14
Mar-14
May-14
Jul-14
Sep-14
Nov-14
Jan-15
Mar-15
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
15
6,1 6,2
5,9 5,9
5,0%
4,7
4,0%
3,0%
2,0%
1,0%
0,0%
I II III IV
2012
I II III IV
2013
I II III IV I
2014
2015
USD Juta
Barang
Primary Income
Saldo Neraca Transaksi Berjalan
15,000
Jasa
Secondary Income
10,000
5,000
0
-5,000
2014-03
2014-01
2013-03
2013-01
2012-03
2012-01
2011-03
2011-01
2010-03
2010-01
2009-03
2009-01
2008-03
2008-01
2007-03
2007-01
2006-03
2006-01
2005-03
-15,000
2005-01
-10,000
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
16
15.93
WORLD
THAI
KOREA
INDO
HKN
SIN
PHIL
CHIN
MAL
JPN
EURO
AS
RUS
BRAZ
TURK
4.00
9.42
2.79
15.74
12.41
8.10
23.52
-1.00
84.33
29.53
17.78
9.68
1.46
-10.0
0.0
10.0
18.76
-10.0
1.82
0.55
6.55
5.58
5.49
2.43
3.95
9.82
10.06
15.87
14.35
-0.26
16.44
2.29
-5.69
-5.0
0.0
10.0
15.0
20.0
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
17
-28.31
-16.37
0.28
-13.45
-6.34
0.26
-15.10
-0.39
-9.13
-4.23
-21.34
-40.71
60.00
20.00
10.00
0.00
10.00
-12.74
EUR
JPY
CNY
INR
MYR
PHP
IDR
THB
SGD
KRW
RUB
TRY
BRL
%
0.09
0.87
-5.90
0.04
-5.02
1.11
-3.53
-1.71
4.20
-11.24
-20.29
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
5.00
IHSG (LHS)
IDR/ISD (RHS)
SUN 5y
1-Dec-14
4-Dec-14
9-Dec-14
12-Dec-14
17-Dec-14
22-Dec-14
29-Dec-14
5-Jan-15
8-Jan-15
13-Jan-15
16-Jan-15
21-Jan-15
26-Jan-15
29-Jan-15
3-Feb-15
6-Feb-15
11-Feb-15
16-Feb-15
20-Feb-15
25-Feb-15
2-Mar-15
5-Mar-15
10-Mar-15
13-Mar-15
18-Mar-15
23-Mar-15
26-Mar-15
26-Mar-15
31-Mar-15
6-Apr-15
9-Apr-15
14-Apr-15
17-Apr-15
13,400
13,200
13,000
12,800
12,600
12,400
12,200
12,000
11,800
11,600
11,400
1.2 PERKEMBANGAN
INDUSTRI PERBANKAN
1.2.1 Perkembangan Bank
Umum
Pada triwulan I-2015, secara umum industri
perbankan nasional masih menunjukkan tren
pertumbuhan yang baik dengan ketahanan
yang tetap solid. Hal ini tercermin dari total aset,
kredit dan DPK perbankan nasional masingmasing meningkat sebesar 3,0% (qtq), 0,2%
(qtq), dan 2,1%. Total aset, DPK, dan kredit
perbankan pada triwulan I-2015 masingmasing sebesar Rp5.784 triliun, Rp3.679,9 triliun
dan Rp4.199 triliun. Rasio kecukupan modal
(CAR) juga masih tinggi yaitu sebesar 20,98%
meningkat dibandingkan triwulan IV-2014
sebesar 19,6%.
SUN 10y
SUN 20y
IDR (RHS)
9.00
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
13,400
13,200
13,000
12,800
12,600
12,400
12,200
12,000
1-Jan-15
5-Jan-15
9-Jan-15
13-Jan-15
17-Jan-15
21-Jan-15
25-Jan-15
29-Jan-15
2-Feb-15
6-Feb-15
10-Feb-15
14-feb-15
18-Feb-15
22-Feb-15
26-Feb-15
2-Mar-15
6-Mar-15
10-Mar-15
14-Mar-15
18-Mar-15
22-Mar-15
26-Mar-15
30-Mar-15
5,700
5,600
5,500
5,400
5,300
5,200
5,100
5,000
4,900
4,800
Apresiasi
-0.29
b. Likuiditas
Likuiditas perbankan masih memadai tercermin
dari rasio Alat Likuid terhadap Non Core Deposit
(AL/NCD) maupun rasio Alat Likuid terhadap
Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) perbankan secara
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
18
Rasio
2015
Triwulan I
qoq
5.615.150
5.783.994
3,01%
3.674.308
3.679.871
0,15%
4.114.420
4.198.577
2,05%
889.586
952.048
7,02%
1.284.458
1.202.101
-6,41%
1.940.376
2.044.429
5,36%
CAR (%)
19,57
20,98
1,41
ROA (%)
2,85
2,69
(0.16)
NIM (%)
4,23
5,30
1,07
2,04
2,27
0,23
0,98
1,16
0,18
89,42
87,58
(1,84)
LDR (%)
*) Data tidak termasuk Bank Syariah
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, Maret 2015
30
110
AL/NCD (LHS)
100
AL/DPK (RHS)
25
20
90
15
80
threshold AL/DPK=10%
70
10
60
50
threshold AL/NCD=50%
5
0
1-Jan-14
15-Jan-14
29-Jan-14
12-Feb-14
26-Feb-14
12-Mar-14
26-Mar-14
9-Apr-14
23-Apr-14
7-May-14
21-May-14
4-Jun-14
18-Jun-14
2-Jul-14
26-Jul-14
30-Jul-14
13-Aug-14
27-Aug-14
10-Sep-14
24-Sep-14
8-Oct-14
22-Oct-14
5-Nov-14
19-Nov-14
3-Dec-14
17-Dec-14
31-Dec-14
14-Jan-15
28-Jan-15
11-Feb-15
25-Feb-15
11-Mar-15
25-Mar-15
8-Apr-15
40
c. Permodalan
Ketahanan Perbankan Indonesia masih relatif
kuat dan terus mengalami peningkatan. Hal ini
tercermin dengan tingkat permodalan yang
relatif tinggi dan stabil jauh di atas persyaratan
Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM).
Pada triwulan I-2015 jumlah modal perbankan
tercatat sebesar Rp827,9 triliun atau tumbuh
9,8% (qtq). Sementara itu, rasio KPMM industri
perbankan mengalami peningkatan dan pada
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
19
d. Kredit
Kredit perbankan pada triwulan I-2015
mengalami penurunan sebesar -0,2% (qoq)
menjadi Rp3.679,8 triliun. Hal ini disebabkan
oleh penurunan permintaan kredit pada awal
tahun dan pengaruh kebijakan penyaluran
kredit baru yang lebih selektif untuk menekan
peningkatan risiko Non Performing Loan (NPL).
Sementara itu, rasio NPL secara umum pada
triwulan I-2015 masih terbilang rendah jauh
di bawah threshold 5% meskipun terdapat
peningkatan pada NPL gross dan NPL net
dibandingkan triwulan sebelumnya dari 2,04%
(gross) dan 0,98% (net) menjadi masing-masing
sebesar 2,27% (gross) dan 1,16% (net).
e. Rentabilitas
Kinerja rentabilitas perbankan pada triwulan
I-2015 secara umum mengalami penurunan
tercermin dari Return on Asset (ROA) industri
perbankan sebesar 2,7% menurun dibandingkan
periode sebelumnya sebesar 2,9%. Net Interest
Margin (NIM) mengalami peningkatan dari
sebelumnya 4,2% menjadi 5,3%.
b) Likuiditas
Kondisi likuiditas BPR menunjukkan kondisi
cukup baik tercermin dari Cash Ratio (CR) dan
Loan to Deposit Ratio (LDR) masing-masing
tercatat sebesar 15,5% dan 80,3%.
c) Permodalan
Total aset BPR meningkat sebesar 3,5%. Hal ini
didukung dengan peningkatan modal disetor
menjadi sebesar Rp8.5 triliun pada triwulan
I-2015. Peningkatan modal disetor tersebut
berdampak pada peningkatan modal inti bank
menjadi sebesar Rp13.4 triliun.
d) Kredit
Peningkatan penghimpunan DPK BPR diikuti
dengan meningkatnya penyaluran kredit yang
diberikan dari Rp68,4 triliun menjadi sebesar
Rp70,4 triliun pada triwulan I-2015. Peningkatan
penyaluran kredit tersebut diikuti dengan
meningkatnya NPL pada triwulan I-2015 yang
tercatat sebesar 5,5% dari sebelumnya sebesar
4,8%.
e) Rentabilitas
Rentabilitas BPR selama triwulan I-2015
mengalami peningkatan yang tercermin dari
rasio ROA BPR yang meningkat dari sebelumnya
sebesar 2,98% menjadi 3,01%.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
20
Rasio
Total Aset (Rp milyar)
Kredit (Rp milyar)
qtq
1,86%
2,95%
58.750
18.831
60.540 3,05%
18.691 -0,74%
39.919
41.849
4,84%
4,75
2,98
79,79
5,46
3,01
80,26
0,71
0,03
0,47
NPL (%)
ROA (%)
LDR (%)
5%
7%
3%
Jawa
Sumatera
7%
21%
Kalimantan
57%
Share
(%)
2015
2014
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Baki Debet
54.506 8,11% 54.988 8,30%
NPL
2.146 8,53% 2.531 8,64%
Industri pengolahan
Baki Debet
67.558 10,06% 71.060 10,72%
NPL
2.140 8,51% 2.321 7,92%
Perdagangan besar dan eceran
Baki Debet
355.198 52,88% 361.743 54,59%
NPL
13.004 51,69% 14.940 50,99%
Tot. Baki Debet
671.721
684.494
Tot. NPL
25.159
28.750
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Maret 2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
21
Des 2014
BUMN
BPD
BUSN
KCBA dan
Campuran
341.804
50.837
261.365
50,88%
7,57%
38,91%
340.563
49.983
275.730
49,75%
7,30%
39,49%
17.714
671.721
2,64%
100%
18.219
684.494
2,66%
100%
Total UMKM
Mar 2015
Triwulan
I-2015
Kel. Bank
1
2
3
4
5
6
7
8
Pertanian-Perburuan-Kehutanan
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Kredit, Listrik, Gas dan Air
Kredit Kontruksi
Perdagangan Besar dan Eceran
Akomodasi dan PMM
Transportasi, Pergudangan dan
Komunikasi
Perantara Keuangan
Real Estate, Usaha Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial
Kemasyarakatan, Sosial Budaya
dan Lainnya
Jasa Perorangan yang Melayani
Rumah Tangga
Badan Internasional dan Lainnya
Kegiatan yang Belum Jelas
Rumah Tangga
Bukan Lapangan Usaha Lainnya
9
10
11
12
13
14
15
25,00
16
20,00
17
18
19
20
15,00
10,00
5,00
2014
2015
Triwulan IV
Triwulan I
5,85
0,20
3,58
18,27
2,14
3,90
19,61
2,03
5,81
0,20
3,58
18,53
2,24
3,95
19,69
2,08
4,57
4,49
5,21
5,15
4,51
4,45
0,31
0,31
0,13
0,13
0,30
0,31
1,76
1,51
0,06
0,06
0,01
0,27
22,05
4,96
0,00
0,29
22,38
4,97
0,00
Triwulan IV -2014
18,27
19,61
22,05
Triwulan I -2015
17,73
19,97
21,36
Industri Pengolahan
Perdagangan Besar dan Eceran
Rumah Tangga
Sumber: Sistem Informasi Perbankan OJK, Maret 2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
22
YTD
Grafik I-13 Konsentrasi Penyebaran Kredit 7 Sektor Lainnya
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
Triwulan IV -2014
Pertanian-Perburuan-Kehutanan
Triwulan I-2015
Transportasi, Pergudangan,
dan Komunikasi
Perantara Keuangan
Kredit Kontruksi
1.3 PERKEMBANGAN
INDUSTRI PASAR
MODAL
1.3.1 Perkembangan Perdagangan
Efek
Pada akhir triwulan I-2015, Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) berada pada posisi 5.518,8
atau mengalami peningkatan sebesar 5,6%
jika dibandingkan dengan posisi pada akhir
1
China (Shenzhen)
Jerman
China (Shanghai)
Japan
Philipina
Australia
Korea Selatan
Indonesia
Hongkong
Malaysia
Nasdaq
Inggris
Taiwan
Singapura
Thailand
US (Dow Jones)
38,38%
22,03%
15,87%
10,06%
9,82%
8,78%
6,55%
5,58%
5,49%
3,62%
3,48%
3,15%
3,00%
2,43%
0,55%
-0,26%
YTD
13,41%
13,33%
11,14%
7.26%
6,86%
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
23
IHSG
7,000
6,000
6,000
5,000
5,000
4,000
4,000
3,000
3,000
2,000
2,000
9,0
8,0
7,0
Triwulan IV-2014
1,000
1
10
15
6,0
Triwulan I-2015
20
30
Spread (%)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014 Triwulan I
2014 Triwulan II
2014 Triwulan III
2014 Triwulan IV
2015 Triwulan I
1,000
10,0
Rp miliar
Grafik I18
5,0
1,0
0,5
0,0
-0,5
-1,0
Tabel I7
Selama triwulan I-2015 transaksi investor asing
membukukan net buy sejumlah Rp 5,4 triliun,
mengalami peningkatan dibandingkan dengan
triwulan IV-2014.
Grafik I17 Perkembangan IHSG dan Net Asing
(Rp triliun)
6000
24,62
5500
5000
4500
5,39
4000
3500
(5,00)
5,87
3000
30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
(10,00)
2500
(15,00)
2000
(20,00)
IHSG
2009 2010 2011 2012 2013
2014
2015
IHSG - LHS
(25,00)
Jenis
Transaksi
Obligasi:
- Korporasi
- SUN
Repo
Total
40,60
729,88
39,97
770,49
Triwulan I - 2015
Volume
Nilai
(Rp triliun) (Rp triliun)
52,19
978,00
37,72
1067,91
51,57
978,67
34,86
1065,10
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
24
Jumlah
40
17
77
2
4
140
2014
2015
s.d Triwulan IV
s.d Triwulan I
628
629
RD Pasar Uang
12,05 15,18
RD Pendapatan Tetap 29,37 30,19
RD Saham
90,68 91,12
RD campuran
20,31 18,72
RD Terproteksi
42,46 42,79
RD Indeks
0,42 0,60
ETF
2,07 2,14
RD Syariah *
8,96 9,21
Total
206,32 209,98
19,18 23,06
31,72 35,97
91,41 105,45
19,26 20,39
43,91 42,24
0,57 0,45
2,23 2,66
9,45 11,24
217,73 241,46
2015
(Rp triliun)
Triwulan
I
26,36
37,80
107,55
19,87
46,68
0,50
2,72
11,65
256,14
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
25
2015
Reksa Dana
Jumlah
Total NAB
RDPT
Jumlah
Total NAB
EBA
Jumlah
Nilai Sekuritisasi
DIRE
Jumlah
Total Nilai
KPD
Jumlah
Total Nilai
800
206,32
824
839
895
929
209,98 217,73 241,46 256,14
86
26,4
79
26,6
79
26,29
76
28,07
81
27,36
6
3,96
6
3,96
6
2,15
7
3,49
7
3,26
1
0,44
1
0,44
1
0,44
1
0,44
1
0,44
302
126,57
272
270
274
277
131,21 135,16 144,26 145,05
*) Dalam Rp triliun
2014
2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
26
(%) %
Jumlah Nilai
Emisi Emisi
-86%
7%
Emiten/Perusahaan Publik
PT Mitra Karyasehat Tbk
Tanggal
Efektif
Nilai Penawaran
Umum
(Rp miliar)
12 Maret
2015
Total
4.452
4.452
Emiten/Perusahaan Publik
Tanggal
Efektif
5 Feb-2015
Nilai Emisi
(Rp miliar)
199
199
-88% -99%
-41% -31%
0%
157%
-75% -75%
-36% -27%
-63% -56%
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
27
Tabel I-18 Perusahaan yang telah Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Hutang
Penawaran Umum Obligasi
No.
Emiten/Perusahaan Publik
1 PT Bank UOB Indonesia
2 PT Brantas Abipraya (Persero)
Subtotal
Jenis Obligasi
Obligasi I
Obligasi I
Tanggal Efektif
24-Mar-2015
30-Mar-2015
Masa Penawaran
-
Jenis PUB
PUB Obligasi II Tahap I
Tanggal Efektif
12-Mar-2015
Masa Penawaran
-
Jenis PUB
PUB Obligasi I Tahap II
PUB Obligasi I Tahap II
PUB Obligasi II Tahap V
PUB Obligasi II Tahap II
PUB Obligasi II Tahap IV
PUB Obligasi I Tahap III
PUB Obligasi I Tahap II
Tanggal Efektif
11-Feb-2013
11-Mar-2013
23-May-2014
27-Feb-2014
19-Jun-2013
17-Jun-2013
6-Mar-2013
Masa Penawaran
4-5 Feb 2015
17-18 Feb 2015
9-10 Mar 2015
13-16 Mar 2015
19-20 Mar 2015
27-30 Mar 2015
12-13 Mar 2015
Total
2014
2015
Triwulan Triwulan
IV
I
Jenis
12
11
Surat Perizinan
22
11
3
22
11
3
Surat Persetujuan
Surat Tanda Terdaftar
Surat Perizinan
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
28
c) Pemeringkat Efek
PT. Sirca
Datapro
Perdana
7.56%
PT. Sinartama
Gunita
17.01%
PT BSR
Indonesia
3.78%
Fitch
Ratings
57.60%
PEFINDO
41.60%
ICRA
Indonesia
0.80%
PT. Ficomindo
Buana Registrar
8.70%
PT. Sharestar
Indonesia
PT. Raya Saham
4.91%
Registra
10.78%
Investment Grade
(Perusahaan)
52
71
1
124
Non Investment
Grade
(Perusahaan)
0
1
0
1
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
29
Aktif
572
170
720
1.686
Total
733
184
752
1.778
1.4 PERKEMBANGAN
INDUSTRI KEUANGAN
NON BANK
Kinerja Industri Keuangan Non Bank (IKNB)
sampai dengan akhir triwulan I-2015 bergerak
positif. Total aset IKNB naik 3,7% menjadi
Rp1.564,2 triliun. Industri Perasuransian meng
alami peningkatan aset terbesar, diikuti
oleh Lembaga Jasa Keuangan Khusus, Dana
Pensiun, dan Lembaga Pembiayaan. Penguasa
an aset terbesar IKNB terdapat pada industri
Perasuransian yang diikuti Lembaga Pembiayaan
dan Dana Pensiun.
2
3
4
5
Industri
Perasuransian
684,14 692,42 713,23 755,44 787,56
Konvensional
Dana Pensiun 171,82 175,45 180,69 187,52 195,28
Lembaga
421,64 434,68 439,81 443,74 448,30
Pembiayaan
Lembaga Jasa
Keuangan
98,43 104,98 110,10 116,38 127,65
Khusus
Jasa
Penunjang
4,24
4,94
4,94
5,42 5,42 *
IKNB
Total Aset 1380,27 1.412,47 1.448,77 1508,50 1.564,21
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
30
272
28%
21
2%
270
28%
265
27%
Asuransi
Dana Pensiun
Jasa Penunjang IKNB
Lembaga Pembiayaan
Lembaga Jasa Keuangan
Khusus
Triwulan
I1 -2014
2 Total Investasi
Asuransi Jiwa
Asuransi Umum
dan Reasuransi
Asuransi Wajib
Asuransi Sosial
Jumlah
3 Total Premi Bruto
Asuransi Jiwa
Asuransi Umum
dan Reasuransi
Asuransi Wajib
Asuransi Sosial
Jumlah
4 Total Klaim Bruto
Asuransi Jiwa
Asuransi Umum
dan Reasuransi
Asuransi Wajib
Asuransi Sosial
Jumlah
5 Total Liabilitas
Asuransi Jiwa
Asuransi Umum
dan Reasuransi
Asuransi Wajib
Asuransi Sosial
Jumlah
No
1
48.51
57.12
59,91 63.885
28.49
57.55
79,13 22.143
14.01
15.38
32.76
55,73 13.607
25.25
35.75
46,32 15.034
5.58
16.14
24,25
132
72.70
75,48 77.559
95,27 106,03
Triwulan
I1 -2014
Perusahaan
Perasuransian
Asuransi Jiwa
a. BUMN
b. Swasta Nasional
c. Patungan
Sub Total
Asuransi Kerugian
a. BUMN
b. Swasta Nasional
c. Patungan
Sub Total
Reasuransi
Penyelenggara Program
Asuransi Sosial
Penyelenggara Asuransi
Wajib
Total Asuransi dan
Reasuransi
1
30
20
51
1
30
20
51
1
30
20
51
1
29
20
50
1
29
20
50
3
61
17
81
5
3
61
17
81
5
3
61
17
81
5
3
61
17
81
5
3
61
17
81
6
142
142
142
141
142
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
31
Triwulan
IV 2014
131,68
2,91%
20,15
5,78%
35,69
5,95%
187,67
3,86%
Triwulan
I 2015
136,54
3,69%
21,17
5,02%
37,58
5,30%
195,28
4,06%
168,61
173,83 180,38
187,57
2,11%
3,10%
3,99%
3,77%
197
195
195
195
194
DPPK PPIP
44
45
45
47
47
DPLK
24
24
25
25
25
JUMLAH
265
264
265
267
266
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
32
417,22
402,18
400.000
317,50
320,64
366,21
245,81
242,49
232,25
250.000 229,74
368,61
246,16
200.000
150.000
331,44
365,93
355,69
352,45
300.000
425,32
420,44
(Triliun Rupiah)
350.000
333,03
334,47
114,77
115,21
114,77
100.000
1110,95
113,01
50.000
0
84,64
Triwulan I
2014
81,54
90
87,41
85,78
Triwulan II
2014
Triwulan III
2014
Triwulan IV
2014
Aset
Liabilitas
Ekuitas
7,93
0,01
Triwulan I
2014
8,23
8,65
0,01
0,02
Triwulan II Triwulan III
2014
2014
9,42
9,44
0,03
0,03
Triwulan IV Triwulan I
2014
2015
Kartu Kredit
Pembiayaan Konsumen
Triwulan I
2015
c) Piutang Perusahaan
Pembiayaan
Komposisi piutang pembiayaan masih
didominasi oleh pembiayaan konsumen dan
sewa guna usaha masing-masing sebesar
66,6% dan 30,9%. Kegiatan industri Perusahaan
Pembiayaan terus mengalami peningkatan,
hal ini ditunjukkan dengan naiknya piutang
pembiayaan sebesar Rp17,4 triliun atau 4,9%
dibandingkan triwulan yang sama tahun
sebelumnya dan naik sebesar Rp3,6 triliun atau
0,9% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
33
(triliun Rupiah)
5,92
8,66
6,63
6,62
6,41
6,31
4,84
4,56
4,41
4,34
9,00
8,96
8,92
3,95
8,45
4,95
5,29
5,37
5,34
1,25
4,97
3,47
3,63
3,61
3,71
3,66
0,72
1,26
0,71
1,35
1,28
1,08
0,72
0,71
0,71
Triwulan I
2014
Triwulan II
2014
Aset
Triwulan III
2014
Ekuitas
Triwulan IV
2014
Triwulan I
2015
Liabilitas
Penyertaan Saham
Obligasi Konversi
Jumlah Investasi/Pembiayaan
d) Rasio Keuangan
c) Pembiayaan/Penyertaan
Perusahaan Modal Ventura
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
34
3,84
4,08
4,02
3,61
2,51
2,43
2,39
2,59
2,55
0,67
0,55
0,74
0,67
Triwulan I
2014
0,80
0,77
0,77 0,76
0,68 0,74
Bank
IKNB
Industri Lain
Jumlah Pinjaman
60,54
58,48
53,35
48,3
34,54
33,9
8,83
7,67
Triwulan I
2014
LPEI
9,07
8,02
Triwulan II
2014
Pegadaian
34,24
37,78
35,43
9,31
8,07
10,88
9,53
11,25
9,61
Triwulan I
2015
SMF
12,64
13,23
13,98
14,20
10,73
6,48
4,25
Triwulan I
2014
6,57
6,07
Triwulan II
2014
ASET
6,66
6,57
7,276,71
7,42
6,78
Triwulan III
2014
Triwulan IV
2014
Triwulan I
2015
LIABILITAS
EKUITAS
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
35
56,97
26,98
24,44
24,08
57,13
53,12
56,00
56,66
3,16
2,99
38,81
38,90
38,11
36,62
Triwulan I
2014
36,11
Triwulan II
2014
Triwulan II
2014
Triwulan III
2014
Triwulan I
2014
6,5
Triwulan I
2015
Syariah
6,99
Triwulan IV
2014
6,98
3,61
Triwulan I
2015
6,48
3,3
3,14
Konvensional
Triwulan I
2014
24,64
24,06
6,38
Penyaluran Pinjaman
Jenis
Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
Perusahaan I-2014 II-2014 III-2014 IV-2014 I-2015
Pialang
154
154
154
157
157
Asuransi
Pialang
29
29
30
31
31
Reasuransi
Perusahaan
26
26
27
29
29
Agen Asuransi
Jasa Penilai
25
25
26
26
26
Kerugian
Konsultan
29
29
29
29
29
Aktuaria
Jumlah
263
263
266
272
272
1. Total Aset
2. Total Liabilitas
4,24
3,01
4,94
3,56
4,94
3,56
5,42
3,84
5,42
3,84
1,23
1,38
1,38
1,58
1,58
4. Total Pendapatan
Jasa Keperantaraan
5. Total Laba Rugi
1,41
0,79
0,79
1,03
1,03
0,28
0,23
0,23
0,25
0,25
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
36
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
37
Tinjauan Operasional
Sektor Jasa Keuangan
Bab II
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
38
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
39
Tinjauan Operasional
Sektor Jasa Keuangan
2.1 AKTIVITAS
PENGATURAN
2.1.1 Pengaturan Terintegrasi
Selama periode laporan, OJK sedang melakukan
proses penyusunan Surat Edaran OJK (SEOJK)
sebagai peraturan pelaksana dari Peraturan
OJK (POJK) yang telah diterbitkan pada tahun
sebelumnya pada triwulan I-2015 dengan detail
sebagai berikut :
1) Peraturan Pelaksana dari RPOJK
mengenai Penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan.
Penyusunan SEOJK mengenai Manajemen
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan
merupakan aturan pelaksana dari POJK
Nomor 17/POJK.03/2014 tentang Penerap
an Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi
Kong
lomerasi Keuangan. SEOJK dimaksud
memuat mengenai (i) Pedoman Penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Kong
lomerasi Keuangan; (ii) Tatacara Penilaian
BAB
II
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
40
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
41
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
42
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
43
2.2 AKTIVITAS
PENGAWASAN
2.2.1 Pengawasan Terintegrasi
Dalam rangka pengembangan pengawasan
terintegrasi, pada triwulan I-2015 telah
dikembangkan Aplikasi Sistem Pengawasan
Terintegrasi Terhadap Konglomerasi Keuangan
(Data Integrated Risk Rating, KYFC, Supervisory
Plan). Dalam rangka pengembangan aplikasi
tersebut telah disusun user requirement Sistem
Informasi Pengawasan Terintegrasi (SIPT).
Selain aplikasi sistem pengawasan terintegrasi,
juga akan dikembangkan aplikasi pendukung
sistem pengawasan terintegrasi terhadap kong
lomerasi keuangan, antara lain:
a. Pengembangan e-licensing yang terintegrasi,
meliputi penyusunan user requirement, pe
ngembangan sistem database pelaku, serta
pelaksanaan pengembangan e-licensing
b. Pengembangan e-reporting yang terintegrasi
c. Enhancement Datawarehouse dan Dashboard
Pasar Modal dan IKNB
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
44
Jumlah
Produk
3
12
1
1
1
0
2
1
0
0
0
0
0
21
Jumlah
Bank
1
6
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
12
Sumber: OJK
TW I-2015
1
2. Perubahan nama Bank QNB Kesawan Menjadi Bank QNB Indonesia Keputusan RDK No.
21/KDK-03/2014 tgl 31 Oktober 2014
3. Perubahan nama Bank Anglomas
Internasional Menjadi Bank Amar Indonesia
Keputusan RDK No. 29/KDK-03/2014 tgl 24
Desember 2014
4. Merger PT. Bank Woori Indonesia ke dalam
PT. Bank Himpunan Saudara No KEP126/D.03/2014 Tanggal 19 Desember 2014)
5. Izin Devisa Bank National nobu Izin Devisa
No. KEP-112/D.03/2014 Tanggal 21 November 2014)
2014
TW I-2015
1
37
78
18
15
10
1
3
52
11
20
19
2
2
1
11
134
-
3
21
1
15
42
68
89
1
-
2
1
575
94
2) Jaringan Kantor
Berdasarkan pembagian wilayah, sebaran
jaringan kantor bank umum konvensional
sebagian besar berada di Jawa dengan
jumlah sebanyak 79.591 jaringan kantor
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
45
Triwulan I-2015
JAWA
49
37
10
91
1.436
2
24
10.336
5.964
1.234
991
580
26
2
58.809
79.591
SUMATERA
4
6
31
635
6
3.289
2.021
266
223
316
3
13,026
19.826
KALIMANTAN
4
9
256
1.047
783
89
121
156
4.840
7.305
SULAMPUA
1
5
18
385
1
1.484
943
115
103
194
6.445
9.694
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
46
Tabel II-5
New Entry
Wawancara
Lulus
Tidak Lulus
Tidak Lulus
PSP/PSPT
Dewan Komisaris
10
11
Direksi
30
28
Total
42
28
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
47
KETERANGAN
Informasi dari
Pengawasan
B Tindak Lanjut *)
Telah dilakukan
1 Pemeriksaan Khusus
Bersama
Menunggu Jadwal
2
Pengawasan
A
TRIWULAN I (Jan-Mar)
BU
BPR
TOTAL
Kantor Kasus Kantor Kasus Kantor Kasus
Bank
Bank
Bank
1
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
48
b) Pengawasan Pengelolaan
Investasi
Selama periode laporan, OJK melakukan
pemeriksaan kepatuhan pelaku industri pe
ngelolaan investasi sebanyak enam kantor pusat
Manajer Investasi, satu Kantor Cabang MI, dan
13 kantor cabang APERD. Di sisi lain, berkaitan
dengan pemeriksaan kepatuhan ter
hadap
APERD, OJK telah melakukan pemeriksaan ter
hadap 13 kantor cabang APERD.
Berkaitan dengan pengawasan atas laporan
berkala, OJK telah melakukan pemantauan
terhadap laporan bulanan Manajer Investasi
dimana terdapat dua MI yang tidak
menyampaikan laporan untuk laporan bulan
Januari dan Februari 2015. Berkaitan dengan
laporan MKBD, OJK juga mewajibkan MI untuk
menyampaikan laporan MKBD dimana selama
triwulan I-2015 terdapat tiga MI yang mengalami
keterlambatan penyampaian laporan untuk
laporan MKBD bulanan periode Desember 2014
yang disampaikan pada Januari 2015.
Dalam melakukan kegiatan pemantauan in
dustri pengelolaan investasi tersebut, OJK
menggunakan sistem E-Monitoring. Dalam
rangka meningkatkan kualitas pemantauan,
OJK masih terus melakukan pembenahan dan
pengembangan sistem E-Monitoring yang
ada, agar sistem E-Monitoring dapat dijadikan
sebagai alat yang terpercaya dalam melakukan
pemantauan.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
49
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
50
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
51
c) Pengawasan Lembaga
Pembiayaan
Dalam periode laporan, OJK melakukan pe
ngawasan terhadap industri lembaga pem
biayaan melalui pengawasan off-site dengan
menganalisis laporan bulanan per
usaha
an pembiayaan, perusahaan modal ventura,
dan perusahaan infrastruktur untuk periode
Desember 2014 sampai dengan Februari 2015.
Selain itu, OJK telah melakukan pemeriksaan
langsung terhadap 51 Perusahaan Pembiayaan
(PP), 19 Perusahaan Modal Ventura, dan dua
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Berkaitan
dengan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), OJK
telah mengirimkan empat LHPS dan sedang
menyelesaikan 12 LHPS atas pemeriksaan yang
telah dilakukan.
Sehubungan dengan penerapan Risk Based
Supervision (RBS), selama periode laporan, OJK
telah melakukan pemeriksaan langsung dengan
menerapkan RBS terhadap lima Perusahaan
Pembiayaan. Selain itu, OJK juga mewajibkan
Perusahaan
Pembiayaan
menyampaikan
laporan self assessment atas tingkat risiko
dengan hasil 194 Perusahaan Pembiayaan
telah menyampaikan laporan self assessment,.
Berdasarkan hasil assessment tersebut 43 Per
usahaan Pembiayaan memiliki tingkat risiko
rendah, 118 Perusahaan Pembiayaan dengan
tingkat risiko sedang rendah, 29 Perusahaan
Pembiayaan dengan tingkat risiko sedang
tinggi, empat Perusahaan Pembiayaan dengan
tingkat risiko tinggi dan tidak ada Perusahaan
Pembiayaan dengan tingkat risiko sangat tinggi.
Selain itu, terdapat lima Perusahaan Pembiayaan
yang belum menyampaikan laporan self
assessment, terdiri dari satu perusahaan yang
memiliki tingkat dampak tinggi dan empat PP
dengan tingkat dampak rendah.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
52
f)
g) Pelayanan Kelembagaan
Selama periode laporan, terdapat 1.604 per
mohonan dimana 1.081 permohonan/pelapor
an telah diselesaikan dan 523 per
mohonan
telah ditanggapi atau masih dalam proses
penyelesaian dengan rincian ditunjukkan dalam
tabel di bawah ini.
Tabel II-7 Statistik Pelayanan Kelembagaan IKNB
Jumlah
Permohonan/
pelaporan
Fit and Proper Test
509
Produk
769
Izin usaha
7
Pencabutan Izin Usaha
20
Perubahan
117
Kepemilikan/PDP
Kantor Cabang
144
Kantor Pemasaran
38
Total
1.604
Kegiatan
Selesai
Dalam
Proses*
439
447
3
8
70
322
4
12
51
66
101
32
1.081
43
6
523
a.
Reasuransi
Fit and Proper Test
146
Penetapan
150
Kelulusan
Dana Pensiun
Fit and Proper Test
116
Penetapan
27
Kelulusan
Perusahaan
Pembiayaan dan
LJK lain
Fit and Proper Test
97
Penetapan
0
Kelulusan
Total
536
Selesai
Dalam Proses*
126
20
150
98
18
27
72
25
473
63
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
53
b) Produk Asuransi
IKNB
Uraian
429
151
258
86
Dalam
Proses*
171
65
184
98
86
5
769
5
447
0
322
Permohonan Selesai
Pencatatan Produk
Persetujuan Bancassurance
Pencatatan Perubahan
Produk
Pelaporan Nama Lain
Total
Total
Selesai
Dalam
Proses*
1
4
20
3
8
1
12
Asuransi
Dana Pensiun :
Pembubaran
Persetujuan Rencana Kerja
Likuidasi
Persetujuan Hasil Penyelesaian
Likuidasi
LP dan LJK Lain
Total
c) Izin Usaha
e) Perubahan Kepemilikan
Perusahaan/Perubahan Nama/
PDP
Jumlah
Permohonan
0
1
6
7
Selesai
0
0
3
3
Dalam
Proses*
0
1
3
4
Jumlah
Selesai Dalam Proses*
Permohonan
9
22
4
34
62
131
14
3
8
21
54
8
1
26
41
77
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
54
f)
Jumlah
permohonan
Dalam
Proses*
Selesai
19
38
27
11
14
93
80
13
170
127
43
60
57
Kegiatan
Fit and Proper Test
Izin Usaha
Perubahan Kepemilikan
saham
Perubahan Pengurus
Perubahan Alamat
Penambahan Modal
Pendaftaran Tenaga Ahli
Kantor Cabang/
Pemasaran
Perubahan Nama
Permohonan Selesai
Per Triwulan Per Triwulan Dalam
I- Tahun
I- Tahun
Proses*
2015
2015
85
82
3
18
7
11
28
23
31
13
6
27
12
12
3
18
19
1
3
9
1
213
0
140
1
73
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
55
Perusahaan Pembiayaan
Total Sanksi PP (1/1 s.d 31/3)
Sanksi diterbitkan
Sanksi dalam monitoring
57
17
6
6
0
0
0
0
63
23
51
22
13
11
6
6
0
0
70
39
108
19
133
PP = Perusahaan Pembiayaan
PMV = Perusahaan Modal Ventura
SA I = Sanksi Administratif I
SA II = Sanksi Administratif II
SA III = Sanksi Administratif III
2.3 AKTIFITAS
PENGEMBANGAN
2.3.1 Pengembangan Industri
Perbankan
a) Pengembangan Bank Umum
1) Pelaksanaan Laku Pandai
OJK telah melakukan peluncuran program
Laku Pandai pada 26 Maret 2015. OJK
melakukan peluncuran Laku Pandai
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
56
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
57
2) Kajian / Penelitian
Selama periode laporan, OJK telah melakukan
beberapa kajian yang berkaitan dalam rangka
mendukung kebijakan penguatan ketahanan
dan daya saing perbankan. Pengembangan
industri Perbankan umum dengan detail
sebagai berikut :
1. Kajian penerapan Kewajiban
Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
Terintegrasi.
Sebagai tindak lanjut implementasi
dari pengawasan terintegrasi bagi
konglomerasi keuangan, OJK telah
menerbitkan
peraturan
mengenai
pe
nerapan manajemen risiko bagi
konglomerasi keuangan dan tata kelola
bagi konglomerasi keuangan. Pengaturan
dimaksud perlu dilengkapi dengan
pengaturan terkait permodalan bagi
konglomerasi keuangan. Permodalan
dalam konglomerasi keuangan diperlukan
untuk menyerap risiko-risiko yang terjadi
pada entitas utama maupun Lembaga
Jasa Keuangan (LJK) lainnya dalam satu
konglomerasi keuangan.
2. Kajian pokok pokok pengaturan
pelaksana KPMM Basel 3
Penyusunan kajian/pokok-pokok peng
atur
an pelakasana KPMM Basel 3 me
rupakan tindak lanjut dari penerbitan
Peraturan yang terkait dengan penerapan
KPPM Basel 3. Tujuan kajian ini adalah
untuk memberikan rekomendasi bagi
penyusunan aturan pelaksana dari ke
tentuan mengenai KPPM Basel 3 antara
lain mengenai metodologi penentuan
bank yang termasuk dalam DSIB, kewajib
an tambahan modal bagi DSIB dan point
of non viability
Selanjutnya, untuk meningkatkan peran per
bankan agar lebih berkontributif, beberapa
kajian yang sedang dilakukan adalah :
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
58
b) Pengembangan BPR/BPRS
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
59
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
60
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
61
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
62
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
63
5.000
5.300
4.000
3.000
5.200
2.000
5.100
1.000
0
5.000
-1.000
30-Mar-15
23-Mar-15
16-Mar-15
9-Mar-15
2-Mar-15
23-Feb-15
13-Feb-15
6-Feb-15
30-Jan-15
23-Jan-15
-3.000
16-Jan-15
4.800
9-Jan-15
-2.000
2-Jan-15
4.900
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
64
8.000
190
6.000
185
4.000
2.000
180
175
-2.000
170
30-Mar-15
23-Mar-15
16-Mar-15
9-Mar-15
2-Mar-15
23-Feb-15
13-Feb-15
6-Feb-15
30-Jan-15
23-Jan-15
16-Jan-15
9-Jan-15
-6.000
2-Jan-15
-4.000
165
13.200
IHSG (LHS)
IDR/USD (RHS)
5.600
13.000
12.800
5.400
12.600
5.300
12.400
5.200
12.200
5.100
12.000
5.000
11.800
4.900
30-Mar-15
25-Mar-15
20-Mar-15
17-Mar-15
12-Mar-15
9-Mar-15
4-Mar-15
27-Feb-15
24-Feb-15
18-Feb-15
13-Feb-15
10-Feb-15
5-Feb-15
2-Feb-15
28-Jan-15
23-Jan-15
20-Jan-15
15-Jan-15
12-Jan-15
7-Jan-15
11.600
2-Jan-15
4.800
11.400
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
65
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
66
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
67
Total
51
Pengaduan
Jumlah Layanan
4.991
1.503
1.333
Pertanyaan
Informasi
Tingkat Penyelesaian
Sumber : Data pada Sistem Layanan Konsumen Terintegrasi Januari s.d. 2 April 2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
68
242 ; 16%
58 ; 4%
809 ; 54%
394 ; 26%
Perbankan
IKNB
Pasar Modal
Lain-Lain
Perbankan
IKNB
Pasar Modal
Lain-Lain
Sumber : Data pada Sistem Layanan Konsumen Terintegrasi Januari s.d. 2 April 2015
152 ; 36%
Perbankan
4 ; 1%
244 ; 58%
IKNB
Pasar Modal
Lain-Lain
Sumber : Data pada Sistem Layanan Konsumen Terintegrasi Januari s.d. 2 April 2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
69
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
70
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
71
2.6 HUBUNGAN
KELEMBAGAAN
2.6.1 Kerjasama Regional
Pada Sektor Jasa Keuangan (SJK), koordinasi
dalam hubungan kelembagaan merupakan
kunci utama untuk mewujudkan sistem
keuangan yang tumbuh secara sehat, sustain
able, dan stabil. OJK melakukan koordinasi
dan bekerjasama aktif dengan berbagai
institusi negara dan pemerintah, lembaga dan
organisasi, serta komponen masyarakat di
dalam negeri untuk mendukung pelaksanaan
tugasnya dengan tujuan memperkuat dan
mengefektifkan peran OJK dalam mengatur dan
mengawal SJK guna melindungi kepentingan
masyarakat luas.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
72
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
73
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
74
2.7 HUBUNGAN
KOORDINASI
KEBIJAKAN FISKAL DAN
MONETER
Berdasarkan UU OJK, keberadaan Ex-officio
yang keanggotaannya pada Dewan Komisioner
OJK merupakan usulan dari Gubernur Bank
Indonesia dan Menteri Keuangan dimaksudkan
untuk koordinasi, kerja sama, dan harmonisasi
kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan
sektor jasa keuangan. Selain itu, keberadaan
Ex-officio juga diperlukan guna memastikan
terpeliharanya kepentingan nasional dalam
rangka persaingan global dan kesepakatan
internasional, kebutuhan koordinasi, dan
pertukaran informasi dalam rangka menjaga
dan memelihara stabilitas sistem keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas koordinasi dan
kerjasama antara OJK dan Bank Indonesia,
selama periode laporan, hal-hal yang telah
dilakukan antara lain sebagai berikut:
1) Penyusunan Petunjuk
Pelaksanaan Bersama (Mekor)
Kegiatan ini merupakan implementasi dari
Keputusan Bersama Otoritas Jasa Keuangan
dan Bank Indonesia tentang Kerjasama dan
Koordinasi dalam rangka Pelaksanaan Tugas
Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
Sampai periode laporan, dari 10 aspek
yang direncanakan, delapan diantaranya
sudah disetujui dalam High Level Meeting
OJK-BI pada 14 November 2014 dan Rapat
Pimpinan Satker OJK-BI 1 Desember 2014.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
75
3) Pertukaran Data/lnformasi
OJK dan BI telah melakukan pertukaran
data dan/ atau informasi baik secara rutin
4) Kesepakatan Mengenai
Pengelolaan dan
Pengembangan SID
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
76
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
77
Bab III
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
78
% dibandingkan
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
79
BAB
III
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
80
Triwulan
I-2014
Triwulan
II-2014
Triwulan
III-2014
Triwulan
IV-2014
Triwulan
I-2015
BUS + UUS
Total aset (Rp, T)
240,92
251,91
257,52
272,34
268,36
DPK (Rp, T)
180,95
191,60*
197,14
217,86
212,99
- Giro
- Tabungan
- Deposito
Pembiayaan (Rp, T)
Jumlah NPF (Rp T)
CAR (%) - BUS
NPF Gross (%)
ROA (%)
BOPO (%)
FDR (%)
Jumlah Bank
- BUS
- UUS
Jumlah Kantor
BPRS
13,85
55,45
111,64
184,96
5,95
16,20
3,22*
1,16
91,90*
102,22
17,25
55,17
119,04
193,14
7,54
16,21
3,90
1,12
91,50*
100,80
17,34
57,70
122,11
196,56
9,18
14,60
4,67
0,92*
99,55*
99,71
18,65
63,58
135,63*
199,33
8,63
15,74*
4,33
0,85
94,16*
91,50
20,28
61,19
131,52
200,71
9,65
13,85
4,81
1,13
92,78
94,24
11
23
2.561*
11
23
2.575
12
22
2.571
12
22
2.471*
12
22
2.463
5,96
5,93
6,15
6,57
6,73
DPK (Rp, T)
3,77
3,60
3,75
4,03
4,15
Pembiayaan (Rp, T)
4,64
4,85
4,92
5,01
5,22
0,36
23,08
7,74*
2,71
87,55
123,10
163
431
0,40
22,21
8,18
2,77
87,51
134,64*
163
429
0,43
21,80
8,68
2,26
89,13
131,70
163
433
0,40
22,77
7,89
2,26
87,79
124,24
163
439*
0,49
23,04
10,36
2,07
88,66
125,60
162
471
a) Perkembangan Saham
Syariah
Saham Syariah merupakan saham-saham
yang terdapat dalam Daftar Efek Syariah
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
81
1.19%
4.17% 4.46%
8.93%
26.19%
13.39%
0.30%
8.33%
8.63%
8.33%
16.07%
Pertanian
Pertambangan
Keuangan
Aneka Industri
Perusahaan Publik
Emiten Tidak Listing
b) Perkembangan Sukuk
Korporasi
Selama periode laporan tidak terdapat penam
bahan Sukuk Korporasi, namun terdapat
satu Sukuk Korporasi yang jatuh tempo
yaitu Sukuk Mudharabah Berkelanjutan
Adira Dinamika Multi Finance I Tahun 2013
Seri B se
nilai Rp27 miliar. Penerbitan Sukuk
Korporasi baru selama periode laporan meng
gunakan dua jenis akad yaitu akad ijarah
dan mudharabah. Jumlah outstanding Sukuk
Korporasi adalah 34 yang terdiri dari 22 sukuk
koperasi akad ijarah dengan total nilai Rp 3,9
triliun dan 12 sukuk koperasi akad mudharabah
dengan total nilai Rp3,2 triliun. Jumlah Sukuk
Korporasi yang masih outstanding mencapai
8,8% dari total jumlah 385 Surat Utang (Obligasi
Korporasi dan Sukuk Korporasi). Proporsi Sukuk
Korporasi outstanding mencapai 3,1% dari total
nilai Obligasi Korporasi dan Sukuk Korporasi
outstanding yaitu sebesar Rp228,2 triliun.
Tabel III-3 Perkembangan Emisi Sukuk Korporasi
Triwulan -I
Triwulan -II
Triwulan -III
Triwulan -IV
2015
Triwulan -I
Jakarta
Islamic Index
395.649,84
620.165,31
1.105.897,25
428.525,74
937.919,08
1.134.632,00
1.414.983,81
1.671.004,23
1.672.099,91
1.830.136,14
1.911.008,85
2.006.178,59
1.944.531,70
2.049.109,36
Indeks
Saham
Syariah
Indonesia
1.968.091,37
2.451.334,37
2.557.846,77
2.803.512,82
2.821.554,16
2.954.724,03
2.946.892,79
3.068.467,89
Indeks Harga
Saham
Gabungan
801.252,70
1.249.074,50
1.988.326,20
1.076.490,53
2.019.375,13
3.247.096,78
3.537.294,21
4.126.994,93
4.219.020,24
4.717.501,94
4.840.505,73
5,116.202,72
5.228.043,48
5.555.200,60
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
TW I
Grafik III-2
Emisi Sukuk
Sukuk Outstanding
Total Nilai Total Total Nilai Total
(Rp miliar) Jumlah (Rp miliar) Jumlah
2.009
16
1.979
16
2.282
17
2.179
17
3.174
21
3.029
20
5.498
29
4.958
24
7.015
43
5.621
30
7.815
47
6.121
32
7.915
48
5.876
31
9.790
54
6.883
32
11.994
64
7.553
36
12.956
71
7.105
35
12.956
71
7.078
34
Miliar Rp
14.000
Jumlah
12.956,4
12.000
80
71
60
10.000
8.000
7.078,0
6.000
40
34
4.000
20
2.000
0
Nilai Outstanding
Jumlah Outstanding
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
82
Grafik III-3
Mudharabah
Ijarah
Grafik III-4
JUMLAH
14.000
74
12.000
Ijarah
(54%)
10.000
12.035,97
80
60
8.000
6.000
40
4.000
2.000
20
4.000
0
Mudharabah
(45%)
Total NAB
2010
48
564
612
7,84%
5.225,78
143.861,59
149.087,37
3,51%
2011
50
596
646
7,74%
5.564,79
162.672,10
168.236,89
3,31%
2012
58
696
754
7,69%
8.050,07
204.541,97
212.592,04
3,79%
2013
2014
2015
65
758
823
7,90%
9.432,19
183.112,33
192.544,52
4,90%
Triwulan I
62
733
795
7,80%
8.918,50
197.407,01
206.325,51
4,32%
Triwulan II
64
764
828
7,73%
9.384,47
200.597,20
209.981,67
4,47%
Triwulan III
66
769
835
7,90%
9.690,21
203.542,58
217.453,80
4,46%
Triwulan IV
74
820
894
8,31%
11.236,00
230.225,59
241.462,09
4,65%
Triwulan I
75
854
929
8,07%
12.035,97
244.101,12
256.137,09
4,70%
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
83
JUMLAH
243,85
44
40
30
No.
Industri
Triwulan
I
20141
20
10
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2014 2014 2014 2015
Total Jumlah Outstanding
Tahun
2015
50
2010
2011
2012
2013
2014
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Triwulan I
Nilai Outstanding
(triliun)
44,34
77,73
124,44
169,29
179,62
178,75
170,50
206,10
243,85
Total Jumlah
Outstanding
16
22
36
42
44
44
45
42
44
1 Perasuransian
Syariah
Lembaga
2 Pembiayaan
Syariah
Lembaga Jasa
3 Keuangan
Syariah Lainnya
Total Aset
Aset
Aset
Aset
Aset
20145
18,41
19,51 20,69
22,36 23,80
25,18
23,86 22,98
24,15 20,00
0,11
43,70
0,11
0,12
43,48 43,79
0,38 0,39
46,89 44,20
Keterangan:
1 Data Aset Triwulan I 2014 per 31 Maret 2014
2 Data Aset Triwulan II 2014 per 30 Juni 2014
3 Data Aset Triwulan III 2014 per 30 September 2014
4 Data Aset Triwulan IV 2014 per 31Desember 2014
5 Data Aset Triwulan I 2015 per 31 Maret 2015
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
84
No
Perasuransian
Syariah
(49,00%)
Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya
(3,00%)
Lembaga
Pembiayaan Syariah
(48,00%)
Jenis Indikator
1 Total Aset
Asuransi Jiwa
Syariah
Asuransi Umum
Syariah
Reasuransi Syariah
Jumlah
2 Total Investasi
Asuransi Jiwa
Syariah
Asuransi Umum
Syariah
Reasuransi Syariah
Jumlah
3 Kontribusi Bruto
Asuransi Jiwa
Syariah
TW-I
20141
Jenis Indikator
Asuransi Umum
Syariah
Reasuransi Syariah
TW-I
20141
0,32
0,57
0,87
1,17
0,29
0,05
0,10
0,16
0,23
0,09
1,78
4,44
6,77
9,28
2,50
0,44
1,01
1,61
2,22
0,66
0,15
0,32
0,46
0,61
0,13
0,04
0,63
0,07
1,40
0,11
2,18
0,16
2,99
0,07
0,86
2,17
2,22
2,33
2,55
2,48
1,83
1,71
1,73
1,68
1,66
Reasuransi Syariah
0,27
0,25
0,25
0,27
0,27
Jumlah
4,27
4,18
4,31
4,50
4,41
Jumlah
4 Klaim Bruto
Asuransi Jiwa
Syariah
Asuransi Umum
Syariah
Reasuransi Syariah
Jumlah
5 Kewajiban
Asuransi Jiwa
Syariah
Asuransi Umum
Syariah
Keterangan:
1Data Triwulan I-2014 per 31 Maret 2014
2Data Triwulan II-2014 per 30 Juni 2014
3Data Triwulan III-2014 per 30 September 2014
4Data Triwulan IV-2014 per 31 Desember 2014
5Data Triwulan I-2015 per 31 Maret 2015
3,21
3,31
3,31
3,39
2,16
2,21
2,26
2,24
0,63
0,62
0,64
0,85
0,87
3,77
5,74
7,88
2,12
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
85
Tabel III-8
No Komponen
TW-II
20142
TW-III
20143
TW-IV
20144
Kas dan
2.124,03 1.003,96 1.161,63 3.444,69
Setara Kas
Efek Syariah
2 yang
4,75
4,75
6,75
5,50
Dimiliki
1
TW-I
20155
429,16
5,50
3 Piutang
4 Ijarah
5 Penyertaan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
6 Persediaan
7,84
10,11
15,14
18,95
20,62
Aktiva
7 Tetap dan
Inventaris
49,65
60,85
62,72
68,54
66,48
1.
Keterangan
1
Data Triwulan I-2014 per 31 Maret 2014
2
Data Triwulan II-2014 per 30 Juni 2014
3
Data Triwulan III-2014 per 30 September 2014
4
Data Triwulan IV-2014 per 31 Desember 2014
5
Data Triwulan I-2015 per 31 Maret 2015
2.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
86
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
87
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
88
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
89
3.4 PENGEMBANGAN
SEKTOR JASA
KEUANGAN SYARIAH
3.4.1 Pengembangan Perbankan
Syariah
Dalam rangka mendukung perumusan kebijak
an perbankan syariah, OJK melakukan persiapan
kerangka acuan penelitian terkait asesmen
kesiapan dan perumusan roadmap spin off UUS
BPD dan model pembiayaan mikro syariah
pada sektor strategis. OJK juga melakukan
asesmen penerapan ketentuan mengenai batas
minimum permodalan BPR berdasarkan zona
wilayah pada BPRS. Ketentutan ini bertujuan
untuk memperkuat permodalan BPRS dengan
perkembangan ekonomi khususnya yang
bersifat lokal/regional, dan menghindari
dampak negatif regulatory arbitrage atas per
bedaan batas permodalan yang signifikan
antara industri BPR dengan BPRS.
Dalam rangka mendorong perkembangan riset
perbankan dan keuangan syariah khususnya
di kalangan civitas akademika, OJK melakukan
persiapan penyelenggaraan Forum Riset
Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS), yang
direncanakan diselenggarakan pada 28-30
April 2015, bekerjasama dengan Universitas
Indonesia dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI).
Berkaitan dengan pengembangan produk
perbankan syariah, OJK melakukan reviu dan pe
nyusunan standar produk Murabahah dengan
merujuk kepada berbagai sumber diantaranya
data terkait produk yang dikirimkan oleh bankbank syariah berupa Standar Operating Procedure
(SOP) Produk Murabahah, ketentuan dan standar
syariah yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga
yang berwenang seperti DSN-MUI, Kitab Hukum
Ekonomi Syariah (KHES) oleh Mahkamah Agung,
Accounting and Auditing Organization for Islamic
Financial Institutions (AAOIFI) Bahrain dan Bank
Negara Malaysia serta analisis yang diperlukan
secara kuantitatif dan kualitatif.
OJK juga melakukan pengembangan produk
perbankan syariah melalui forum Working Group
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
90
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
91
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
92
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
93
Manajemen Strategis
dan Tata Kelola
Organisasi
Bab IV
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
94
Kesepakatan
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
95
Manajemen Strategis
dan Tata Kelola Organisasi
BAB
IV
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
96
Umpan
Balik
a. Organisasi
Strategic Review: evaluasi SM, RKA,
dan penilaian kinerja tingkat OJK
Operational Review: evaluasi SM/
Scorecard, RKA dan penilaian kinerja
level Deputi K omisioner dan Satker
b. Pegawai: Performance Review:
penilaian kinerja pegawai
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
97
4.2 PENGENDALIAN
KUALITAS, AUDIT
INTERNAL DAN
MANAJEMEN RISIKO
4.2.1 Peningkatan Tata Kelola
Internal dan Quality
Assurance
Dalam rangka meningkatkan tata kelola internal
dan quality assurance, OJK telah menyusun
dan melaksanakan rencana pengembangan
konsep kerja fungsi asurans yang terintegrasi
(Combined Assurance). Tiga langkah strategis
pengembangan konsep kerja fungsi asurans
yang terintegrasi (Combined Assurance) yaitu:
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
98
1.
2.
3.
a) Pengembangan Infrastruktur
AIMRPK
Dalam hal pengembangan infrastruktur, OJK
melaksanakan Governance Risk Compliance
Forum 2015 dengan tema penguatan Integritas
OJK. Wujud dari penguatan integritas dilakukan
dengan dua program utama yakni Relaunching
Whistle Blowing System (WBS) OJK sebagai
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
99
Manajemen Anti-Gratifikasi
Gratifikasi merupakan root-caused untuk me
micu terjadinya korupsi. Hampir seluruh
kasus korupsi yang ditangani KPK berawal
dari gratifikasi. Berdasarkan Undang-Undang
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas,
yakni meliputi pemberian uang, barang,
rabat, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan gratis, dan fasilitas lainnya.
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian
suap, apabila berhubungan dengan jabatannya
dan berlawanan dengan kewajiban atau
tugasnya. Tahapan penerapan pengendalian
gratifikasi di OJK terbagi ke dalam tiga fase yaitu
pra-implementasi, implementasi dan tahap
monitoring serta evaluasi.
Pada tahap pra-implementasi, OJK melakukan
beberapa kegiatan antara lain pengenalan
literasi terkait konsep dasar gratifikasi dimulai
dari definisi hingga penjelasan mengenai praktik
praktik yang termasuk gratifikasi, permintaan
komitmen dari seluruh pegawai untuk tidak
menerima barang dan atau jasa diluar dari yang
sudah ditentukan dalam ketentuan mengenai
hak fasilitas yang diperoleh pegawai serta
Asesmen Risiko Gratifikasi mengenai risiko
apa yang dapat timbul dalam ruang lingkup
gratifikasi.
b) Pelaksanaan Kegiatan
Operasional AIMRPK
Kegiatan operasional audit internal, ma
najemen risiko, dan pengendalian kualitas
yang dilaksanakan selama periode laporan di
antaranya adalah :
a.
b.
c.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
100
i.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
101
4.4 KOMUNIKASI
Pada periode triwulan I-2015, OJK telah
melakukan rangkaian kegiatan komunikasi
terintegrasi dan berkesinambungan melalui
berbagai media, baik cetak maupun elektronik
dan digital, termasuk media milik OJK antara lain
website OJK dan media jejaring sosial seperti
Twitter, Facebook, Linkedin dan Youtube.
600,000
300,000
Jan 08
Jan 15
Jan 22
Jan 29
Feb 05
Feb 12
Feb 19
Sessions
Users
Pageviews
567,804
340,002
1,523,211
Page / Sessions
Bounce Rate
2.68
00:03:16
0,41%
% New Sessions
54,43%
New Visitor
44.5%
Returning Visitor
54.5%
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
102
Tone Berita
2.230
434
POSITIF
NETRAL
44
NEGATIF
4.5 KEUANGAN
Berita OJK
(71%)
Berita Industri
Keuangan
(29%)
No
Bidang
Realisasi
1
PERBANKAN
101.488.745.652
2
PASAR MODAL
3.819.083.519
3
IKNB
6.584.599.225
4
EPK
3.325.339.835
5
AIMRPK
779.471.366
6 MANAJEMEN STRATEGIS 293.456.003.700
TOTAL
409.453.243.297
%
10,83%
8,38%
11,83%
5,25%
9,46%
11,87%
11,87%
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
103
Perbankan
(24.79%)
Pasar Modal
(0.93%)
IKNB
(1.61%)
EPK
(0.81%)
AMRPK
(0.19%)
4.6.1 Pengembangan
Infrastruktur TI
Pengembangan infrastruktur Teknologi Infor
masi (TI) dengan menambah jumlah wifi, IP
Phone dan switch di seluruh KO/KR OJK untuk
mendukung kegiatan operasional harian yang
di dalamnya terdapat aktifitas terutama akses
terhadap aplikasi pengawasan perbankan,
PM dan IKNB dari KO/KR OJK dan pertukaran
informasi dari KP ke KO/KR OJK ataupun
sebaliknya.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
104
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
105
4.7 LOGISTIK
Fokus bidang kelogistikan dalam triwulan I-2015
adalah pada penyediaan fasilitas ruang kerja dan
gedung kantor. OJK telah melakukan koordinasi
dengan Sekretariat Jenderal Kementerian
Keuangan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
terkait dengan penyediaan gedung kantor
pusat di Sudirman Central Business District
(SCBD) untuk memastikan progres penyiapan
gedung tersebut sesuai dengan rencana yang
diharapkan.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
106
Eselon I/setingkat
Eselon II/setingkat
Eselon III/setingkat
Eselon IV/setingkat
Staff
No
Inisiatif
1 Implementasi desain organisasi terkait integrasi fungsi pengaturan
2 a. Implementasi desain organisasi OJK secara umum
b. Implementasi desain organisasi terkait integrasi fungsi perizinan
c. Implementasi desain organisasi terkait Kantor Cabang OJK
d. Implementasi perubahan level jabatan di OJK
3 Implementasi desain organisasi terkait fungsi pengawasan
terintegrasi
4 Implementasi desain organisasi terkait pengawasan Market Conduct
5 Implementasi desain organisasi terkait penanganan dugaan
pelanggaran etik,penanganan anti korupsi, anti money laundering,
dan pengelolaan whistleblowing system.
6 Implementasi desain organisasi terkait pemisahan fungsi
pengawasan dan pengenaan sanksi
7 Implementasi desain organisasi terkait pengaturan dan pengawasan
industri jasa keuangan syariah
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
107
2.
3.
4.
5.
6.
4.9 MANAJEMEN
PERUBAHAN
Dalam rangka mendukung pencapaian visi
dan misi OJK, OJK telah menjalankan sejumlah
program dan melaksanakan kegiatan terkait
fungsi perencanaan sumber daya, pengelolaan
inisiatif strategis, manajemen perubahan dan
budaya organisasi selama periode triwulan
I-2015.
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
108
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
109
Laporan Triwulanan
Otoritas Jasa Keuangan
Triwulan I - 2015
110