Gambaran Penerapan Hidup Besih Dan Sehat Di Puskesmasabe Pantai
Gambaran Penerapan Hidup Besih Dan Sehat Di Puskesmasabe Pantai
Oleh :
SUMAR DIANTI
0090840030
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang dicari oleh semua orang. Menurut World
Health Organization (WHO) kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara
fisik,mental, dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit. Salah satu
cara menjaga agar tubuh tetap dalam keadaan sehat adalah dengan gaya hidup yang
bersih dan sehat1.
Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara
berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang
disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk2.
Visi pembangunan kesehatan saat ini adalah Indonesia sehat 2014 untuk
mewujudkan masyarakat mandiri dan berkeadilan. Visi ni dituangkan ke dalam empat
misi dalah satunya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani (Depkes RI,2009). Misi
pembangunan
kesehatan
tersebut
diwujudkan
dengan
menggerakkan
dan
alcohol, begitu juga dengan masyarakat pengunjung yang membuang ludah pinang di
lantai4.
Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti dan
mengetahui sejauh mana gambaran tatanan institusi kesehatan terhadap Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Puskesmas Abe Pantai.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tatananan institusi kesehatan terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat di puskesmas abe pantai?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tatanan institusi keshatan terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat pengunjung di puskesmas abe pantai
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pengunjung dan karyawan puskesmas abe
pantai terhadap PHBS
b. Untuk mengetahui tindakan pengunjung karyawan puskesmas abe pantai
terhadap PHBS
c. Untuk mengetahui sikap pengunjung dan karyawan puskesmas abe pantai
terhadap PHBS
1.4 Manfaat
1. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatakan Perilaku Hidup Bersih dan sehat
di provinsi Papua
2. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan edukasi bagi mahasiswa kedokteran tentang Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
3. Bagi masyarakat
Untuk menunjukkan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam mencegah
penularan penyakit
4. Bagi peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian PHBS
1) Perilaku Sehat, adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara
dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancama penyakit,
serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan masyarakat
yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program
prioritas yaitu KIA, gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup, dana sehat/asuransi
kesehatan/JPKM.
3) Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, member informasi
dan melakuakan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku,
melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat
mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masingmasing, dan masyarakat dapat menerepkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehtannya.
4) Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,
berinteraksi dan lain-lain. Dalam hal ini ada 5 tatanan PHBS yaitu Rymah Tangga,
Sekolah, Tempat Kerja, Sarana Kesehatan dan Tempat-Tempat Umun.
5) Kabupaten sehat/kota sehat adalah kesatuan wilayah administrasi pemerinah terdiri
dari desa-desa, kelurahan, kecamatan yang secara terus menerus berupaya
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dengan prasarana wilayah
yang memadai, dukungan kehidupan social, serta perubahan perilak menuju
masyarakat aman, nyaman dan sehat secara mandiri.
6) Manajemen PHBS adalah pengelolaan PHBS yang dilaksananakan melalui 4 tahap
kegiatan yaitu pengkajian, perencanaan, penggerakkan pelaksanaan, pemantauan
dan penilaian.
2.1.2 Tujuan PHBS
2.1.3 Manfaat PHBS
2.1.4 Tatanan PHBS
BAB III
METODE PENELITIAN
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan crosssectional.
2.
Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Tempat penelitian ini dilakukan adalah di Puskesmas abe Pantai
2. Waktu
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan juni agustus 2013
3.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah semua petugas puskesmas dan pengunjung yang datang pada saat
2.
4.
1.
2.
3.
5.
penelitian.
Sampel
Sampel adalah 50 reponden yang dipilih secara acak, terdiri dari :
hasil prosentase
Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah, peneliti mendapat izin dari dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Cenderawasih, dengan mengajukan permohonan izin penelitian kepada
Kepala Puskesmas Abe Pantai. Selanjutnya peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian kepada calon responden bahwa partisipasi responden yang diteliti tersebut
bersifat sukarela. Responden berhak untuk menolak dari penelitian.Kerahasiaan
catatan responden mengenai data-data dijaga, maka lembarpernyataan untuk observasi
tidak akan disebarkan ke pihak lain dan informasi yang diperoleh hanya dipergunakan
untuk penelitian.
DAFTAR PUSTAKA