Dokumen PLT MH
Dokumen PLT MH
Penyediaan energi yang memadai serta ramah lingkungan merupakan salah satu
persyaratan untuk pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan, akan tetapi
dengan pesatnya perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan energi, Indonesia pada khususnya
dihadapkan dengan berbagai permasalahan energi yang semakin meningkat. Saat ini
di dunia dan Indonesia pada khususnya, masih bergantung pada sumber energi fosil
seperti minyak bumi dan batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi-nya, dalam hal
ini bahan bakar kendaraan dan pembangkit listrik tentunya. Apabila penggunaan
bahan bakar yang berbasis energi fosil ini terus meningkat tanpa adanya pengendalian
penggunaannya, bukan hal yang mustahil dunia dan Indonesia pada khususnya akan
dihadapkan pada krisis energy yang berkepanjangan dan kerusakan lingkungan yang
akan menimbulkan bencana besar di Bumi kita ini.
Indonesia sendiri sampai dengan saat ini masih belum mampu memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat, kita semua ketahui masih banyak wilayah-wilayah di
Indonesia yang belum bias merasakan cahaya terang di malam hari, masih banyak
desa-desa yang belum teraliri listrik, dan masih banyak juga wilayah-wilayah yang
sudah teraliri listrik namun listriknya byar-pet terus atau dengan kata lain kekurangan
daya listrik, sehingga diterapkan sistem pemadaman bergilir. Untuk itu, dibutuhkan
solusi yang cerdas guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTMH) merupakan salah satu solusi
alternatif untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut diatas. Microhydro
adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik tenaga air berskala
kecil ini. PLTMH memanfaatkan kapasitas aliran air dengan ketinggian tertentu untuk
menghasilkan energi listrik, maksudnya disini adalah dua faktor utama untuk
membuat PLTMH yaitu banyaknya air yang mengalir dan ketinggian atau sudut
kemiringan aliran air tersebut.
Prinsip Kerja
Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin,
dan generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA
hanya saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya
memanfaatkan beda ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik
yang ada pada saluran irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran air akan memutar
turbin sehingga akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik turbin akan
memutar generator dan generator menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja PLTMH
dapat dilihat pada gambar berikut :
turbin.
Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt,
sedang V-belt digunakan untuk skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang
diperlukan pada sistem ini adalah pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang
dihasilkan oleh generator dapat langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang
listrik menuju rumah konsumen.
Perhitungan Teknis
Kapasitas daya yang dibangkitkan PLTMH dapat dihitung dengan persamaan :
P = 9,8 . Q . Hn .
dimana
P = daya (Watt)
Q = debit aliran (m3/s)
Hn = beda ketinggian (m)
9,8 = konstanta gravitasi
= efisiensi keseluruhan
Perencanaan PLTMH
Tahap pertama perancangan PLTMH adalah studi awal. Studi ini diawali dengan
survey lapangan untuk memperoleh data primer mengenai debit aliran dan head (beda
ketinggian). Debit aliran dapat diukur dengan metode konduktivitas atau metode Weir.
Berdasarkan data tersebut dapat dihitung perkiraan potensi daya awal. Data lapangan
sebaiknya diambil beberapa kali pada musim yang berbeda untuk memperoleh
gambaran yang tepat mengenai potensi daya dari aliran air tersebut. Selain itu, perlu
dicari data pendukung, yaitu: kondisi air (keasaman, kekeruhan, serta kandungan pasir
atau lumpur), keadaan dan kestabilan tanah di lokasi bangunan sipil, serta
ketersediaan bahan, transportasi dan tenaga trampil (operator). Setelah survey
lapangan, tahap perancangan selanjutnya adalah pemilihan lokasi dan penentuan
dimensi utama, pembuatan analisis keunggulan dan kelemahan setiap alternatif
pilihan, pembuatan sketsa elemen utama, penentuan tipe serta kapasitas turbin dan
generator yang akan digunakan, penentuan sistem kontrol sistem (manual/otomatis),
perancangan jaringan transmisi dan distribusi serta perancangan
system
penyambungan ke rumah-rumah.
Sebelum membangun PLTMH di suatu tempat perlu diketahui dahulu rencana