PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam permasalahan penyelesaian masalah tak linear, terutama permasalahan untuk
mencari nilai-nilai x dapat dianalisis menggunakan analisa eksperimental maupun
teoritis. Salah satu cara dari analisa teoritis adalah melakukan komputasi dengan metode
numerik. Metode numerik dalam komputasi dapat membantu dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang rumit, yaitu secara aritmatika.Metode numerik sangat
membantu setiap penyelesaian permasalahan apabila secara matematis dapat dibentuk
suatu pola hubungan antar variabel/parameter. Hal ini akan menjadi lebih baik jika pola
hubungan yang terbentuk dapat dijabarkan dalam bentuk fungsi. Terdapat sejumlah
metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-linear.Di
antaranya adalah metode Newton-Raphson.
Metode Newton-Raphson (juga dikenal sebagai metode Newton) merupakan metode
yang paling dikenal untuk mencari hampiran terhadap akar fungsi riil dalam analisa
metode numerik.Metode Newton sering konvergen dengan cepat, terutama bila iterasi
dimulai cukup dekat dengan akar yang diinginkan.Namun bila iterasi dimulai jauh dari
akar yang dicari dengan akar yang diinginkan. Namun bila iterasi dimulai jauh dari akar
yang dicari, metode ini dapat melesat tanpa peringatan.Implementasi metode ini biasanya
mendeteksi dan mengatasi kegagalan konvergensi.
1.2 TUJUAN
a. Memahami metode penyelesaian akar fungsi Newton-Raphson.
b. Mampu menentukan nilai akar dari persamaan fungsi dengan metode NewtonRaphson.
c.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 METODE NEWTON RAPHSON
Metode Newton-Raphson adalah sebuah metode yang ditemukan oleh Isaan Newton
dan Joseph Raphson melalui sebuah pendekatan yang menggunakan satu titik awal dan
mendekatinya dengan memperhatikan kemiringan kurva pada titik tersebut.
f ( x)
x n1 ; f ( x n1 )
yf ( x n1 ) =f ' ( x n1 ) ( xx n1 )
karena itu maka diperoleh akar perkiraan dengan mengambil sebuah nilai
, sehingga akan menghasilkan sebuah persamaan baru
x n=( x n1 )
f ( x n1 )
f ' ( x n1 )
y=0
4.
x
Hitung ( 0) dan f ' ( x0 )
f
5.
xi
|f ( x i )|
Q
r2
Kuat medan listrik (E) adalah suatu besaran vector. Satuan dari kuat medan listrik
adalah Newton/Coulomb atau dyne/statcoulomb.
Bila medan di sebuah titik disebabkan oleh beberapa sumber, maka besarnya kuat
medan total dapat dijumlahkan dengan mempergunakan aturan vektor. Arah dari kuat
medan listrik. Bila muatan sumbernya positif maka meninggalkan dan bila negatif
arahnya menuju.
Gambar:
q1 =+3
Coulomb dan
q 2=+5
Coulomb terpisah pada jarak 5 meter seperti nampak pada Gambar 2.2. Tentukan lokasi
titik
E=0 .
P akan berlaku
ditemukan persamaan:
1
3
1 5
=0
2
4 0 (5x ) 4 0 x 2
lalu diolah menjadi fungsi dan turunan fungsi:
3
5
d f ( x)
6
10
f ( x )=
2 =0 f ' ( x )=
=
+ 3
2
3
dx
( 5x ) x
(5x) x
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 SCRIPT KOMPUTASI
PROGRAM titik_nol
IMPLICIT NONE
real :: x0, x1, delta, tol
integer :: i, imak
imak=20
tol=1.0e-4
write(*,*) "berikan nilai x0 = "
read (*,*) x0
i=0
DO
i=i+1
x1=x0-fung(x0)/dfung(x0)
delta= x1-x0
write(*,*) "akar iterasi ke ",i,"adalah ", x1
IF ((ABS(delta) .LE. tol) .OR. (i .GE. imak)) EXIT
x0=x1
END DO
write (*,*) "nilai akar= ", x1
CONTAINS
function fung(x)
real :: fung
real, intent(in) :: x
E1E 2=0
, maka
fung=3/(5-X)**2 - 5/X**2
end function fung
function dfung (x)
real :: dfung
real, intent(in) ::x
Dfung=6/(5-x)**3+10/X**3
end function dfung
BAB 4
HASIL
4.1 Tugas 1
berikan nilai x0 = 3.0
akar iterasi ke
akar iterasi ke
akar iterasi ke
nilai akar=
2.8175416
1 adalah
2 adalah
3 adalah
2.8264463
2.8175545
2.8175416
1 adalah
2 adalah
3 adalah
2.8175416
2.8264463
2.8175545
2.8175416
1 adalah
2 adalah
...
11.842105
14.078759
...
.............
akar iterasi ke
akar iterasi ke
akar iterasi ke
nilai akar=
22.182459
...
8 adalah
9 adalah
9 adalah
...
22.182455
22.182459
22.182459
1 adalah
2 adalah
...
...
10 adalah
11 adalah
9.2591009
10.904586
...
...
22.182459
22.182459
4.5 Tugas 3
Fungsi yang digunakan menjadi:
6
3
5
2
f ( x )=
+
2
2
2
( 8x ) ( 5x ) x ( 1+ x )2
'
f ( x )=
12
6
10
4
+
+ 3+
3
3
3
(8x) (5x ) x (1+ x )
berikan nilai
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
nilai akar=
x0 = 2
ke
ke
ke
ke
2.7440815
1
2
3
4
adalah
adalah
adalah
adalah
2.5801105
2.7432473
2.7440815
2.7440815
berikan nilai
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
nilai akar=
x0 = 3
ke
ke
ke
2.7440815
1 adalah
2 adalah
3 adalah
2.7580330
2.7440958
2.7440815
berikan nilai x0 = 5
akar iterasi ke
akar iterasi ke
.............
.............
akar iterasi ke
akar iterasi ke
nilai akar=
1 adalah
2 adalah
...
...
49 adalah
50 adalah
NaN
NaN
NaN
...
...
NaN
NaN
berikan nilai x0 = 10
akar iterasi ke
akar iterasi ke
akar iterasi ke
.............
.............
akar iterasi ke
akar iterasi ke
akar iterasi ke
akar iterasi ke
.............
1 adalah
2 adalah
3 adalah
...
...
86 adalah
87 adalah
88 adalah
89 adalah
...
11.012036
12.520412
14.733258
...
...
1.69142228E+15
2.19030125E+15
+Infinity
NaN
...
.............
akar iterasi ke
akar iterasi ke
nilai akar=
berikan nilai x0 = 8
akar iterasi ke
akar iterasi ke
akar iterasi ke
.............
.............
akar iterasi ke
akar iterasi ke
nilai akar=
...
99 adalah
100 adalah
NaN
...
NaN
NaN
1 adalah
2 adalah
3 adalah
...
...
249 adalah
250 adalah
NaN
NaN
NaN
NaN
...
...
NaN
NaN
x0 = 1.5
ke
ke
ke
-12.566371
1 adalah
2 adalah
3 adalah
berikan nilai
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
nilai akar=
x0 = 2
ke
ke
ke
ke
ke
ke
3.1415927
1
2
3
4
5
6
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
berikan nilai
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
nilai akar=
x0 = 5
ke
1
ke
2
ke
3
ke
4
ke
5
ke
6
ke
7
3.71306633E-15
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
2.1739130
0.80814606
0.20957598
2.28862092E-02
3.38845450E-04
7.65235129E-08
3.71306633E-15
berikan nilai
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
akar iterasi
nilai
x0 = 10
ke
1 adalah
ke
2 adalah
ke
3 adalah
ke
4 adalah
ke
5 adalah
ke
6 adalah
ke
7 adalah
ke
8 adalah
akar=
0.0000000
4.6511626
2.0026534
0.72850078
0.17947689
1.73279997E-02
1.95653396E-04
2.55122430E-08
0.0000000
-12.601420
-12.566357
-12.566371
4.1850400
2.4678934
3.2661865
3.1409440
3.1415927
3.1415927
BAB 5
PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini praktikan melakukan praktikum komputasi untuk mencari
nilai integral dari suatu fungsi dalam interval yang ditentukan, dengan menggunakan Metode
Simpson dan Metode Trapesium. Sesuai dengan Tugas 1, praktikan membuat program
dengan script yang terlampir pada Bab 3, poin [3.2.1], [3.2.2], [3.2.3], sampai [3.2.8]. Pada
Tugas 1 yang menggunakan Metode Simpson terlihat bahwa jumlah pengulangan
mempengaruhi hasil akhir dalam perhitungan. Saat jumlah pengulangan genap, komputer
menghasilkan nilai 1.5 yang sesuai dengan hasil analitik pada interval x=0 sampai x=1.
Sedangkan dengan jumlah pengulangan yang ganjil, hasil integrasi salah (lihat Bab 4, poin
4.1 dan 4.3). Hal ini disebabkan cara perhitungan metode Simpson yang melibatkan
pembagian n dengan 2, mengharuskan nilai n genap karena n didefinisikan sebagai Integer.
Akibatnya, saat n ganjil terjadi kekurangan suku untuk dijumlahkan sehingga nilai tidak
akurat untuk n=25 dan n=47.
Untuk Tugas 2B, praktikan diminta untuk mencari permasalahan fisika yang
kemudian diintegrasikan dengan metode simpson dan trapezium. Disini praktikan
menggunakan permasalahan fisika mencari posisi suatu benda ketika persamaan
kecepatannya seperti pada pers [3-2.1]. interval waktunya dibagi menjadi 20 dan 25. Dari
hasil yang diperoleh, lagi-lagi terdapat perbedaan ketika menggunakan metode simpson
untuk interval 20 dan 25. Penjelasannya sama seperti pada kasus sebelumnya yaitu pada tugas
1. Namun tidak pada tugas 1, ketika menggunakan metode trapezium untuk tugas 2 ini,
terdapat selisih perbedaan hasil 0,00015. Hal ini bisa karna persamaan yang digunakan sudah
mulai sedikit rumit atau karna ada kesalahan dari praktikan ada script pemograman yang
tidak sesuai atau bisa jadi juga karna ketelitian pada PC yang praktikan gunakan.
BAB 6
KESIMPULAN
1. Tugas 1
1
I = 3 x dx
0
a.
b.
c.
d.
n = 25, I = 1.38400
n = 30, I = 1.5
n = 47, I = 1.43730
n = 46, I = 1.5
Untuk mendapatkan hasil yang paling akurat dengan menggunakan Metode Simpson, n
harus genap, sedangkan dengan menggunakan Metode Trapesium I selalu 1.5.
2. Tugas 2 (n = 20)
1
a.
4
I = ( x 2+ 2 x ) dx= =1.3333335
3
0
BAB 7
DAFTAR PUSTAKA
Nurwantoro, Pekik . 2016. Petunjuk Praktikum Fisika Komputasi.
Nugroho, Fahrudin . 2013 . Pemrograman dan Metode Numerik (Untuk Fisika).
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI
BAB 2 AKAR FUNGSI
NAMA
: M. Khairurrijal
NIM
ASISTEN
: 14 / 366860 / PA / 16259
1.