Anda di halaman 1dari 20

Om Swastiastu,

Selamat pagi
KELOMPOK 8
• I Putu Wira Prabawa (0804205034)
• Ngakan Gede Darma U.P (0804200546)
• I Putu Eka Mulyawan (0804205052)
• I Gede Arya Ariyoga (0804205056)
• I Made Oka Marta J. (0804205074)
Pengawasan
&
pelaksanaan
Pengertian Pengawasan
• Menurut buku manajemen dasar,
pengawasan adalah proses penentuan apa
yang harus dicapai sesuai standar, apa yang
sedang dilakukan dalam pelaksanaan, menilai
pelaksanaan, dan melakukan perbaikan –
perbaikan, sehingga pelaksansaan sesuai
rencana.
Tiga Proses Pengawasan :
• Mengukur hasil pekerjaan
• Menilai/ membandingkan dengan standar
• Mengkoreksi penyimpangan
Tujuan –tujuan pengawasan:
• Untuk mengetahui apakah segala sesuatunya telah berjalan
sesuai dengan rencana yang telah digariskan.
• Untuk mengetahui segala sesuatunya telah dilaksanakan
sesuai dengan intruksi, serta asas –asas yang telah di
intruksikan.
• Untuk mengetahui kesulitan dan kelemahan dalam bekerja.
• Untuk mengetahui segala sesuatu telah berjalan secara
efisien.
• Untuk mencari jalan keluar bila ada sesuatu kegiatan
mengalami kesulitan atau kegagalan.
Prinsip –prinsip pengawasan
• Prinsip –prinsip pokok pengawasan :
• Adanya rencana
• Adanya pemberian insturksi dan wewenang pada
bawahannya.

• Prinsip pengawasan yang lain:


• Dapat mereflekesikan sifat- sifat dan kebutuhan dari kegiatan
yang harus diawasi.
• Dapat segera melaporkan penyimpangan
• Fleksibel, tidak kaku
• Dapat merefleksikan pola organisasi
• Ekonomis
• Dapat dimengerti
• Dapat menjamin diadakannya tindakan koreksif.
Ciri – ciri pengawasan yang baik :
• Mampu mencegah kemungkinan timbulnya penyimpangan –
penyimpangan sedini mungkin, sehingga kerugian – kerugian
yang mungkin timbul dapat dieleminir.
• Pengawasan tersebut tidak kaku, karena kelakuan
pengawasan akan menyebabkan perasaan kurang enak bagi
yang diawasi sehingga menyebabkan inisiatif dan
kreativitasnya berkurang.
• Pengawasan harus dapat mendidik, pengawasan agar dapat
mendidik bawahannya untuk bekerja lebih baik serta
mengurangi penyelewengan – penyelewengan.
• Realistik, ekonomis dan efektif.
Jenis – Jenis Pengawasan Yang Umum Berdasarkan Atas :

• Waktu pengawasan
• Objek pengawasan
• Subjek pengawasan
• Cara pengumpulan fakta – fakta
Berdasarkan waktu pengawasan dapat dibedakan menjadi :

• Preventive Control:

Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan dengan maksud supaya

tidak terjadi penyimpangan – penyimpangan.

• Repressive Control:

Pengawasan dapat dilakukan setelah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan

kegiatan, dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan sehingga sasaran

yang direncanakan dapat dicapai.

• Pengawasan dilakukan tengah proses penyimpangan terjadi.

• Pengawasan berkala, yaitu pengawasan yang dilakukan satu tahun sekali.

• Pengawasan mendadak yaitu pengawasan yang dilakukan secara mendadak.


Berdasarkan objek pengawasan:

• Pengawasan produksi (production control)


• Pengawasan keuangan (finansial control)
• Pengawasan pegawai (personal control)
• Pengawasan waktu (time control)
• Pengawasan kebijaksanaan (policy control)
• Pengawasan teknis (technical control)
• Pengawasan penjualan (sales control)
• Inventory control
• Maintenance control
 Berdasarkan objek pengawasan:
Maka pengawasan dapat dilakukan dengan
cara:
Internal control (pengawasan intern)
External control (pengawasan extern)
Cara-cara melakukan pengawasan
• Pengawasan langsung:
Pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh seorang manager
secara pribadi. Pekerjaan yang dilakukan , diperiksa untuk mengetahui
apakah hasil-hasilnya sesuai dengan yang dikehendaki
• Pengawasan tidak langsung:
Merupakan pengawasan jarak jauh melalui laporan yang diberikan
bawahan. Laporan ini dapat berupa kata-kata, angka-angka atau statistik
yang berisi gambaran atau kemajuan yang dicapai
• Pengawasan berdasarkan kekecualian:
Merupakan pengawasan yang dikhususkan pada penyimpangan-
penyimpangan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan
 
Alat- Alat Pengawasan

• Budget.
• Anggaran merupakan suatu ikhtisar hasil yang
akan diharapkan dan pengeluaran yang di
sediakan untuk mencapai hasil tersebut.
Apabila hasil tidak sesuai dengan budget maka
perlu adanya perbaikan terhadap
penyimpangan yang terjadi.
•Non Budget
–Personal observation
• Pengawasan yang langsung dilakukan oleh pimpinan perusahaannya terhadap
karyawannya  

–Report
• Laporan yang di buat oleh manajer kepada atasannya. Sberdasarkan laporan ini dapat
diketahui dan di awasi perkembangan dan kegiatan yang sudah lampau. Namun jika
terjadi penyimpangan tidak dapat segera di ketahui, maka perbaikan yang terlambat.
–Financial statement.
• Merupakan daftar laporan keuangannya yang terdiri dari neraca dan daftar laba- rugi.
Dari laporan ini dapat diketahui dan diawasi melalui analisa laporan keuangan,
mengenai permodalan perusahaan.

–Statistic
• Merupakan proses pengumpulan data, keterangan kejadian yang telah berlalu,
menganalisa data, tersebut dan menyajikannya dalam bentuk – bentuk tertentu.
–Break Even Point
• Titik pulang pokok yaitu suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan sama
dengan jumlah biaya atau dengan kata lain penjualan tertentu tidak memperoleh
laba ataupun menderita kerugian.

–Internal Audit
• Suatu pengawasan yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan yang meliputi
bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh menyangkut masalah keuangan ,
apakah sesuai dengan prosedur dan praktek yang telah ditetapkan.

–Pesonal Audit
• Suatu analisa dari semua faktor yang menyangkut administrasi personalia.
Berdasarkan analisa tersebut, dan berbagai rekomendasi diperbaiki setiap
penyimpangan dari standar yang diinginkan.
•  
Pelaksanaan

Thursday, November 04, 2021 17


Thursday, November 04, 20 17
21
Konsep perencanan tahapan pelaksanaan
• Melakukan kajian terhadap gambar rencana dan spesifikasi teknis proyek yang ada, agar
bila tidak sesuai dengan kondisi pelaksanaan dapat disempurnakan dengan melakukan
konfirmasi ke konsultan perencana

• Melakukan perhitungan yang lebih teliti terhadap volume pekerjaan kebutuhan material,
peralatan serta tenaga kerja yang digunakan

• Menyusun anggaran biaya pelaksanaan yang rinci yang disesuaikan dengan alokasi dana
yang dibutuhkan dan dana yang tersedia

• Memilih jenis teknologi dan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan

• Perumusan rincian kegiatan dengan jadwal yang akurat dan terpadu

• Selain diatas, termasuk pula melakukan persiapan aspek administratif. Pengadaan serta
pengorganisasian pihak-pihak terlibat, penyusunan program kerja, perencanaan
pengelolaan resiko, perencanaan kesehatan dan keselamatan kerja serta perencanaan
sistem informasi manajemen
 
HUBUNGAN KERJA
• Konsultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak, konsultan
memberikan layanan konsultasi di mana produk yang dihasilkan berupa
gambar-gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat , sedangkan
pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh
konsultan.

• Kontraktor dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Kontraktor


memberikan memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan
sebagai realisasi dari keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan ke
dalam gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan ,
sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa professional kontraktor.

• Konsultan dengan kontraktor, ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan .


Konsultan memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat,
kemudian kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai