MANAJEMEN HAMA & PENYAKIT IKAN2 Serta PANEN + TRANSPORTASI (Siti)
MANAJEMEN HAMA & PENYAKIT IKAN2 Serta PANEN + TRANSPORTASI (Siti)
&
PENYAKIT IKAN
1 Persiapan kolam
a Penjemuran
b Pengapuran
4 Pengelolaan pakan
a Tepat gizi
b Tepat dosis
c Tepat bentuk
d Tepat saji
e Tepat waktu
3 Perlakuan benih
a Benih sehat dan seragam
b Di imunisasi + vitamin
c Kepadatan dan bobot terukur
2 Pemupukan dan Pengairan
a Memenuhi syarat
b Air tidak tercemar
c Jumlah cukup
KOLAM
SEHAT
5 Pengelolaan kualitas air
Ikan
Super
Ikan
Sehat
Ikan Montok
a Tumbuh optimal
b Mutu ikan baik
c Ikan cepat tumbuh
A. PENDAHULUAN
1.
Hama
::
A. PENDAHULUAN
2.
Parasit
A. PENDAHULUAN
3.
Penyakit
Pencegahan Penyakit
1. Perbaikan Lingkungan Kolam
a. Pengeringan kolam (1 minggu)
b. Pengapuran Kolam : Minimal/1 tahun 200 gr/m 3 (1 ton/ha)
c. Pembebas Hama Air Kolam (PK)
O2
pH ( + kapur 5 gr/m2)
PK 20 gr/m3
30 menit
Kaporit 0,5 gr/m3
Pencegahan Penyakit
2. Meningkatkan Daya Tahan
berat x 100
(panjang)3
NVC
1.
2.
Perlakuan kasar
b.
c.
d.
Penangkapan
Pemberokan
Pengangkutan
Kurang pakan
Padat penebran tinggi
Pengankutan jarak jauh
Masalah Penyakit
Penting
Faktor-faktor yg Mempercepat
Berkembangnya Parasit
1.
2.
3.
Usaha Pencegahan
1.
2.
3.
4.
Penyakit Jamur
Tanda-tanda :
Tubuh / tulang ikan yang rusak
Penyakit Jamur
Mas
Karper
Gurami
Tawes
Gabus
Lele
Telurtelur ikan
Penyakit Jamur
Kumpulan benang halus kapas
spora
ujung membesar
benang
Daur hidup
Telur
Ikan
Jasad Penyebab :
Permukaan tubuh
Sirip
insang
254 jam
MB 3 gr/m3
Malachite green 3
gr/m3
25 jam
Formalion teknis
25 cc/m3
24 jam
! Pengobatan dapat dilakukan 3x berturut-turut (interval 2 -3 hari)
Mas
Tawes
Jasad Penyebab :
3 Jenis hewan bersel tunggal ( Sporozoa )
Myxobolus
Insang penyakit insang (ikan mas)
Myxosoma
Otot penyakit bengkak (ikan mas)
Thelohanellus
Otot penyakit bisul (ikan tawes)
nanah (Myxosoma)
Badan bisul kecil (putih) Thelohanellus gerakan ikan
lemah
Rontok sirip
Diagnosis
a.
Keturunan
b.
Myxosoma cerebralis
c.
Infeksi bakteri/virus
d.
Kekurangan vitamin
a.
Myxosoma cerebralis
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
Sisik kasar
Mata menonjol
Diagnosis
a.
Tubercolosis
b.
Penyakit cacing
c.
Penyakit Octomitussp.
a.
Infeksi Bakteri
b.
a.
Tubercolosis
b.
Penyakit cacing
c.
Infeksi virus
a.
Infeksi bakteri
b.
Insang rontok
Bintil putih kemerahan pada insang
Bintil berwarna putih pada hati & jantung
Hati berwarna coklat kekuning-kuningan
a.
Sengatan Argulus sp
b.
Infeksi bakteri
c.
d.
Gigitan lintah
Ichthyosporidium sp
a.
Infeksi bakteri
b.
Infeksi virus
a.
b.
Myxobacteria
c.
Parasit Dactylogyrus sp
Myxobolus sp
a.
Sporozoasis
b.
Tubercolosis
Infeksi bakteri
Diagnosis
a.
Infeksi bakteri
b.
Infeksi virus
c.
Octomitus
Infeksi bakteri
a.
Myxobacteria
b.
Flexibacter sp
c.
Parasit Dactylogyrus sp
Ichthyophthirius sp
a.
Ichthyosporidium sp
b.
Tubercolosis
c.
Bacterial septicaenia
d.
Flexibacter columnaris
Diagnosis
Ichthyosporidium sp
Infeksi virus
Infeksi virus
a.
Myxobacteria
b.
Columnaris
c.
Parasit Bactylogyrus sp
DOSIS
WAKTU
TARGET BAKTERI
Anrocytin (Biocytin)
5 - 12 ppm
tak terbatas
Vibrin, Colucharia
Penzalkonius Chloride
(Roccal)
10 ppm
10 - 30 menit
Mycobacteria
Betadine
5 - 10 ppm
30 - 60 menit
Aeromonas
Baytrill
7 -10 ppm
tak terbatas
Acinetobacter Aeromonas,
Vibrin
Coppersulfat
0,5 ppm
24 jam
Gram negatif
Furanace (Nifurpyrino)
24 jam
Kanamycin
5 - 10 ppm
24 jam
Aeromonas
Mycobacterium, Gram
Negatif
Neosicyn
10 - 20 ppm
24 jam
Gram negatif
Oxolonic acid
0,5 - 1 ppm
24 jam
Gram negatif
Potasium permanganat
3 -5 ppm
24 jam
Aeromonas, Vibrio
(KMnO4)
10 - 20 ppm
Regione
2 - 4 ppm
30 - 40 menit
40 menit
Coluanaria
Aeromonas, Columnaria
DOSIS
WAKTU
TARGET BAKTERI
Abate
1 - 1,5 ppm
tak terbatas
Larnea
Agrothion 50 EC
1 ppm
tak terbatas
Larnea
Dipterex 95 BP
25 - 0,15 ppm
Formalin
250 ppm
15 menit
Larnea
Formalin
1 - 3 jam
Saprolagnis, Achiya
12 - 13 ppm
Malachite green
1 ppm
40 menit
Saprolagnis, Achiya
NH4Cl
1 - 1,5 %
15 menit
Argulus
1,25 %
15 menit
Argulus
20 ppm
40 menit
Saprolagnis, Achiya
24 jam
24 -36 jam
Ichtyophthirius
Dactylogyrus, Gyrodactyius
Keterangan :
A. Cyclochaeta melekat pada kulit ikan (gb. Menurut Reth, dikutip
oleh C. van Duijn)
Keterangan :
Heneguya spec.
Myxobolus piriformis
Mycobolus anurus
(Gb. Menurut C. van Duijn)
4.
4a.
Keterangan :
A. Argulus (spec) dilihat dr ventral (bag. Dada)
B. Argulus (spec) dilihat dr dorsal (bag. Pungung)
Keterangan:
5 ekor Dactylogyrus Spec., pd lembaran lembaran. Bentuk lembaran isang
menjadi abnormal. (Gb. Menurut Almacher, dikutip oleh C. van Duijh)
Posisi kolam di
bawah permukaan
tanah (underland)
Posisi kolam
kombinasi antara
top land &
underland
Cara Pemanenan :
Pemanenan lele dpt dilakukan sekaligus atau
secara bertahap. Cara pemanenan itu adalah
sebagai berikut :
PANEN
dan
TRANSPORTASI
PENGANGKUTAN BENIH
IKAN
Penempatan ikan pada lingk. Yg baru, yg
berlainan kondisi dg lingk asal.
Biasanya disertai prbhn lingk yg relatif
mendadak.
Ada 2 cara :
Terbuka
Tertutup
PENGANGKUTAN BENIH
IKAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
DLM PENGANGKUTAN
1.
2.
3.
Waktu pengangkutan
Jenis ikan labyrint/non labirynt
Suhu Air (suhu optimal 20o C)
PENGANGKUTAN BENIH
IKAN
FAKTOR-FAKTOR YG BERPENGARUH PD
IKAN DLM TRANSPORTASI
Oksigen terlarut
Temperature
Amoniak
Waktu
CO Bebas
pH
Kepadatan