Anda di halaman 1dari 14

Arini Nurul Jannah (1206201113)

Bilqis Nur Asyiah

(1206201201)

INTRODUCTION

Spons menghasilkan metabolit


sekunder yang memiliki sifat
sebagai pertahanan kimia dan
antipredasi.

Peran spikula terhadap


pertahanan antipredasi terhadap
pertahanan spons kurang
mendapat perhatian khusus.

Pada penelitian terbaru ilmuwan


menemukan bahwa ada korelasi
positif antara panjang spikula
dengan efektifitas antipredasi.

Zat kimia
berbahaya

Spikula

3
karakteristik
pertahanan
(antipredasi)
pada spons
Bahan
kolagen
dari
skeletal

MATERIALS AND METHODS

Collection
sites and
organisms

Extraction of
chemicals
and spicules

Feeding
assays

Collection sites and organisms

Microciona prolifera, Haliclona


loosanoffi, Halichondria
bowerbanki, dan Cliona celata
dikoleksi dari the NW shore of
Long Island Sound (diantara 41
16 N, 72 57 W dan 40 50 N,
73 55 W)

All collections were done at low tide below


the mean low-waterline.

Sponges were growing on rocks in stands of


algae, and were removed by hand and
placed in 11 containers for transport to the
lab.

Waktu pengambilan antara


akhir Juni sampai awal
September

Pagurus longicarpus (hermit crabs) dipilih sebgai


predator dalam percobaan karena:

Spesies-spesies tersebut dipilih


karena merupakan spesies
umum yang ditemukan di laut
New England

1.
2.

3.

Kepiting sangat berlimpah di sepanjang pulau


distribusi mereka tumpang tindih dengan
semua spons yang digunakan dalam kajian ini
jadi ada banyak kesempatan untuk interaksi.
P. Longicarpus adalah pemakan segala
bangkai (Omnivorous-scavenger), dengan
demikian mewakili predator generalis potensial
yang mungkin termasuk spons dalam diet jika
spons lezat.

Hermit crabs dikoleksi dari pantai Anchor di Milford,


Connecticut (41 16 N, 72 57 W), dan pantai Jennings di
Fairfield, Connecticut (41 08 N, 73 16 W), pada musim
panas di tempatkan pada tempat sedalam 10cm dengan
luas 1.2 0.6 m.

Air laut yang berada pada tempat diganti setiap


seminggu sekali.

Extraction of chemicals and spicules

Spons dimasukan kedalam lab dan dikoleksi selama 4 jam.


Setiap spesies spons di berikan perlakuan yang sama
sesuai prosedur.

Tujuan dari prosedur adalah untuk menghasilkan senya


metabolit dan menggsbungksn mereka menjadi pakan
buatan pada konsentrasi volumetrik alami.

Extraction of chemicals
Spons dipotong
menjadi bagian
yang kecil dan
disimpan di
dalam silinder
yang berisi air
laut

Sampel diletakan
pada methanol
selama 1 jam,
kemudian diletakan
pada campuran
dichloromethane
(DCM) dan metahol
dengan
perbandingan 1:1
selama 2 jam

Sampel difiltrasi
dengan
Diatomaceus
earth kemudian
dievaporasi
dengan rotary
evaporatory
kurang dari 45
derajat

Volum sampel
total diukur
dengan jumlah
perpindahan air

Hasil Crude
extract disimpan
di dalam wadah
bersuhu 4C
selama 24 jam

Konsentrasi
metabolit
dikalkulasi dan
ditimbang

Extraction of spicules
asam nitrat
ditambahkan
ke jaringan spons
untuk mengisolasi
komponen skeletal.

Spikula disentrifugasi
dan di cuci dengan
air destilasi sebanyak
3 kali.

Dicuci dengan
etanol dan di
keringkan

Spikula yang terisolasi


dikalkulasikan dan
ditimbang

Food Preparation
Makanan buatan terdiri
dari 50 mg pelet TetraMin
dan 10 mg carrageenan
setiap ml larutan.

Setelah didinginkan sedikit,


spicules, Crude extract atau
kombinasi dari spicules dan
ekstrak ditambahkan ke
treathment dengan
konsentrasi yang tepat.

Artificial food strips di


bentuk dengan cara
menuangkan agar panas
ke dalam jendela
screening dan di posisikan
di bagian bawah cetakan
plexiglass tebal 2 mm .

Setiap komponen
digabungkan dan di
masukkan kedalam air
destilasi

Ekstrak Crude resuspended


dalam metanol sebelum
ditambahkan ke dalam
makanan buatan.

Setelah gel padat


pewarna makanan
dituangkan di atas semua
strip.

Larutan dipanaskan
dengan microwave atau
oven sampai mendidih

Methanol was added to


control food and spicule
treatment in the same
ratio as was used for the
crude extract treatment.

Artificial food strips di


potong menjadi 36 bagian
kotak.

Feeding assays

Feeding test dilakukan dengan meletakan hermit crab di dalam


ember dengan food strip control dan treatment food strip.
Treatments berisi spikula, crude extracts, atau kombinasi dari
spikula dan crude extract.

Arena makan berupa wadah dengan sistem sirkulasi air laut. Arena
individu memiliki beberapa lubang dengan diameter 8mm di
bagian sisi chamber untuk pertukaran air laut.

Setiap chamber
menerima 1 kontrol dan 1
treathment makanan
berbentuk persegi, serta 1
predator dngan ukuran
sama (~ 2 cm).

Sebelum memulai
percobaan makan,
kelomang tidak diberi
makan selama 24 jam
untuk standarisasi
aktivitas makan.

Uji coba makan di


hentikan setelah 72 jam.

Result
Fig. 1A

Fig. 1B

Fig. 1C,D

Pagurus longicarpus menghindari makanannya sekitar 50% di perlakuan S+C


Namun tidak pada perlakuan S, C, dibandingkan dengan kontrol

Pada H. Bowerbanki menunjukkan pengurangan tingkat makan pada ketiga


percobaan
S+C tidak berinteraksi untuk mengurangi palabilitas

Terdapat kesamaan pola makan pada Cliona celata dan Haliclona loosanoffi di
percobaan C dan S+C
Pada percobaan S, Cliona celata berbeda signifikan dengan kontrol
dibandingkan pada Haliclona loosanoffi

Discussion
Percobaan S, Panjang spikula >250 m secara efektif dapat
mencegah potensi predator seperti pada Halichondria
bowerbanki, Cliona celata, dan Microciona prolifera.

Percobaan S+C , bahwa kombinasi dari crude ekstrak dan spikula


dapat melukai sistem pencernaan dan menghasilkan metabolit
sekunder pada M. prolifera

Percobaan C, ekstrak crude dari sponge Cliona celata

menghasilkan senyawa untuk merangsang makanan


sehingga disukai hermit crab

Anda mungkin juga menyukai