Anda di halaman 1dari 44

Resistor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Resistor

Tiga buah resistor komposisi karbon

Simbol

(IEE, IEC, EU)

(US, JP)
Tipe
Komponen pasif
Kemasan Dua kaki
Fungsi Menahan arus listrik

Resistor kaki aksial

Tiga resistor komposit karbon para radio tabung vakum.


Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan
resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit
terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus
cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Daftar isi

1 Satuan

2 Konstruksi
o 2.1 Komposisi karbon
o 2.2 Film karbon
o 2.3 Film logam

3 Penandaan resistor
o 3.1 Identifikasi empat pita
o 3.2 Identifikasi lima pita
o 3.3 Resistor pasang-permukaan
o 3.4 Penandaan tipe industri

4 Lihat pula

5 Referensi

6 Pranala luar

Satuan
Ohm (simbol: ) adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
1. Ohm =
2. Kilo Ohm = K
3. Mega Ohm = M

K = 1 000

M = 1 000 000

Konstruksi
Komposisi karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat
atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik.
Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung
dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat
dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya keramik).
Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh perbandingan
dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering digunakan
sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain
mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan
(resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan
kemandirian terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembab, panas
solder dapat mengakibatkan perubahan resistansi dan resistor jadi rusak.
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih
ataupun panas lebih.
Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar antara
beberapa miliohm hingga 22 MOhm.

Film karbon

Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat
untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur,
ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 -cm) dapat memberikan resistansi
yang lebar.[1] Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada
70 C. Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja
pada suhu di antara -55 C hingga 155 C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200
hingga 600 v.[2]

Film logam
Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal
beberapa mikrometer.
Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter
penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR
dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar
0.14ppm/C, toleransi 0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun,
stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1volt/C, desah -42 dB, koefisien tegangan
0.1ppm/V, induktansi 0.08H, kapasitansi 0.5pF[3].

Penandaan resistor
Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi.
Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai,
biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai.
Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga
mungkin, seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi
seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan
sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan,
ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya
adalah 20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (10%)
atau emas (5%) pada ujung lainnya.

Identifikasi empat pita


Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri
dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan
informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang
ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga
resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini
harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104 = 560 k 2%. Deskripsi yang
lebih mudah adalah pita pertama berwarna hijau yang mempunyai harga 5, dan pita kedua
berwarna biru yang mempunyai harga 6, sehingga keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga
brwarna kuning yang mempunyai harga 104 yang menambahkan empat nol di belakang 56,

sedangkan pita keempat berwarna merah yang merupakan kode untuk toleransi 2%
memberikan nilai 560.000 pada keakuratan 2%.
Warna
Hitam
Cokelat
Merah
Jingga (oranye)
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Kosong

Pita pertama Pita kedua


0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Pita ketiga
(pengali)
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
101
102

Pita keempat
Pita kelima
(toleransi) (koefisien suhu)
1% (F)
2% (G)

100 ppm
50 ppm
15 ppm
25 ppm

0.5% (D)
0.25% (C)
0.1% (B)
0.05% (A)
5% (J)
10% (K)
20% (M)

Identifikasi lima pita


Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%),
untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi,
pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita
keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas
atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien
suhu.

Resistor pasang-permukaan

Gambar ini menunjukan empat resistor pasang permukaan (komponen pada kiri atas adalah
kondensator) termasuk dua resistor nol ohm. Resistor nol ohm sering digunakan daripada
lompatan kawat sehingga dapat dipasang dengan mesin pemasang resistor.
Resistor pasang-permukaan dicetak dengan harga numerik dengan kode yang mirip dengan
kondensator kecil. Resistor toleransi standar ditandai dengan kode tiga digit, dua pertama
menunjukkan dua angka pertama resistansi dan angka ketiga menunjukkan pengali (jumlah
nol). Contoh:

"334"
"222"
"473"
"105"

= 33 10.000 ohm = 330 KOhm


= 22 100 ohm = 2,2 KOhm
= 47 1,000 ohm = 47 KOhm
= 10 100,000 ohm = 1 MOhm

Resistansi kurang dari 100 ohm ditulis: 100, 220, 470. Contoh:
"100"
"220"

= 10 1 ohm = 10 ohm
= 22 1 ohm = 22 ohm

Kadang-kadang harga-harga tersebut ditulis "10" atau "22" untuk mencegah kebingungan.
Resistansi kurang dari 10 ohm menggunakan 'R' untuk menunjukkan letak titik desimal.
Contoh:
"4R7"
"0R22"
"0R01"

= 4.7 ohm
= 0.22 ohm
= 0.01 ohm

Resistor presisi ditandai dengan kode empat digit. Dimana tiga digit pertama menunjukkan
harga resistansi dan digit keempat adalah pengali. Contoh:
"1001"
"4992"
"1000"

= 100 10 ohm = 1 kohm


= 499 100 ohm = 49,9 kohm
= 100 1 ohm = 100 ohm

"000" dan "0000" kadang-kadang muncul bebagai harga untuk resistor nol ohm
Resistor pasang-permukaan saat ini biasanya terlalu kecil untuk ditandai.

Penandaan tipe industri


Format: XX YYYZ[4]

X: kode tipe

Y: nilai resistansi

Z: toleransi

Rating Daya pada 70 C


Kode Tipe
Rating Daya (Watt)
Teknik MIL-R-11
BB

RC05
CB

RC07
EB

RC20
GB
1
RC32
HB
2
RC42
GM
3
HM
4
Kode Toleransi
Toleransi
Teknik Industri
5%
5
20%
2
10%
1
2%
1%
0.5%
0.25%
0.1%
-

Teknik MIL-R-39008
RCR05
RCR07
RCR20
RCR32
RCR42
Teknik MIL
J
M
K
G
F
D
C
B

Rentang suhu operasional membedakan komponen kelas komersil, kelas industri dan kelas
militer.

Kelas komersil: 0 C hingga 70 C

Kelas industri: 40 C hingga 85 C (seringkali 25 C hingga 85 C)

Kelas militer: 55 C hingga 125 C (seringkali -65 C hingga 275 C)

Kelas standar: -5 C hingga 60 C

https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor

Cara Menghitung Nilai Resistor dari Cincin


Warnanya
By
Zayzitations
March 10, 2015Posted in: Rangkaian Elektronik
Resistor itu apa sih ? hal tersebut sudah dibahas di postingan saya mengenai Komponen
Elektronik Aktif dan Pasif, nah untuk sekarang saya akan berbagi sedikit pengetahuan saya

mengenai cara menghitung nilai sebuah resistor melalui cincin-cincin warna yang
mengelilinginya.
Kode Gelang Warna
Kode warna pada resistor tetap dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu 4 gelang warna, 5 gelang
warna, dan 6 gelang warna. Hal pertama dalam membaca kode warna resistor adah
menentukan gelang pertama dan gelang terakhir. Gelang tarkhir merupakan gelang yang
memiliki jarak yang lebih lebar terhadap gelang lain. Pembacaan kode gelang warna
perhatikan tabel gelang warna pada gambar dibawah.

Kode gelang warna Resistor

Cara menghitung resistor biasanya dimulai dari membaca warna yang berada paling dekat
dengan ujung resistor tersebut. Biasanya dikebanyakan kasus, resistor dibaca dari sebelah kiri
ke kanan, namun ada pula yang sebaliknya. Jadi lihatlah cincin mana yg lebih mendekati
ujung si resistor tersebut.
Terdapat beberapa perbedaan dalam menghitung nilai resistor yg memiliki jumlah cincin
sebanyak 4 buah. Untuk resistor yang memiliki 4 buah gelang, maka
-Gelang pertama = digit pertama
-Gelang kedua = digit kedua
-Gelang ketiga = faktor pengali
-Gelang keempat = toleransi
Namun untuk resistor yang memiliki gelang sebanyak 5 atau 6, maka hitng sesuai dengan
urutan. untuk lebih jelasnya lihat pada gambar di atas.
Nah sekarang kita akan masuk ke contoh soal menghitung resistor, agar lebih mudah
dipahami dan dimengerti
http://nizar.blog.upi.edu/cara-menghitung-nilai-resistor-dari-cincin-warnanya/

Home Komponen Membaca Kode Warna Resistor Membaca Kode Warna Resistor
Thursday, January 22nd 2015. | Komponen, Teori Elektronika Mesothelioma Law Firm, Sell
Annuity Payment Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk
menghambat arus listrik. Resistor yang ada dipasaran memiliki ukuran daya dan nilai
resistansi. Nilai daya resistor yang ada dipasaran diantaranya 1/16W, 1/8W, 1/4 W, 1/2W, 1W,
2W, 5W, 10W dan 20W. Sedangkan nilai resistansi suatu resistor dituliskan dengan 2 cara,
untuk resistor dengan ukuran fisik besar dan resistor dengan fisik SMD dituliskan dengan
kode angka dipermukaan fisiknya. Sedangkan untuk resistor dengan ukuran fisik kecil sering
dituliskan dengan kode warna. Kode warna dalam elektronika merupakan salah satu teknik
penulisan nilai suatu komponen elektronika dengan warna. Warna-warna yang ada dalam
kode warna untuk penulisan resistansi resistor adalah: resistor,warna resistor,kode warna
resistor,nilai kode warna resistor,menghitung nilai resistor,cincin warna resistornilai
resistor,hambatan resistor Pada suatu resistor cara penulisan nilai resistansi dengan kode
warna ada 3 macam cara penulisan. Yaitu dengan penulisan kode warna 4 ring, 5 ring dan 6
ring warna. Perbedaan cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna dalam resistor
tersebut memiliki cara pembacaan yang berbeda pula. Berikut cara pembacaan cincin kode
warna dalam resistor. resistor,warna resistor,kode warna resistor,nilai kode warna
resistor,menghitung nilai resistor,cincin warna resistornilai resistor,hambatan resistor
Membaca Kode Warna Resistor 4 Ring Untuk kode warna resistor 4 ring, ring warna ke 1
sampai 2 merupakan angka pertama dan kedua kemudian ring ke 3 merupakan faktor pengali
sedangkan ring ke 4 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,2KOhm 5%
maka penulisan dengan 4 ring warna adalah : Merah, Merah, Merah dan Emas Membaca
Kode Warna Resistor 5 Ring Untuk kode warna resistor 5 ring, ring warna ke 1 sampai 3
merupakan angka pertama, kedua dan ketiga kemudian ring ke 4 merupakan faktor pengali

sedangkan ring ke 5 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,2KOhm 1%


maka penulisan dengan 5 ring warna adalah : Merah, Merah, Hitam, Coklat dan Coklat
Membaca Kode Warna Resistor 6 Ring Untuk pembacaan nilai resistansi pada 6 ring warna
sama dengan pada 5 ring warna , hanya pada ring warna ke 6 merupakan nilai koefisien suhu
dari reistor tersebut. Untuk kode warna resistor 6 ring, ring warna ke 1 sampai 3 merupakan
angka pertama, kedua dan ketiga kemudian ring ke 4 merupakan faktor pengali sedangkan
ring ke 5 merupakan nilai toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,2KOhm 1% 100ppm maka
penulisan dengan 6 ring warna adalah : Merah, Merah, Hitam, Coklat, Coklat dan Coklat
Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/membaca-kode-warna-resistor/
Copyright Elektronika Dasar
http://elektronika-dasar.web.id/membaca-kode-warna-resistor/

Nilai tahanan pada suatu resistor ditampilkan pada badan resistor dan berupa kode, pada
umumnya kode tersebut terbagi atas dua macam yaitu kode warna dan kode angka. Kode
warna ini berbentuk seperti cincin yang melingkari badan resistor, untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut.

Pada cincin 1 (warna hitam) merupakan digit pertama, cincin 2 (warna coklat) merupakan
digit kedua, cincin 3 (warna merah) merupakan faktor pengali, dan cincin 4 (warna emas)
merupakan toleransi. Setiap warna pada cincin memiliki nilai yang berbeda, untuk
mengetahui nilainilai setiap warna tersebut perhatikan tabel berikut ini.

Cara membaca :
a. Gelang I angka puluhan
b. Gelang II angka satuan
c. Gelang III faktor pengali
d. Gelang IV toleransi
Contoh

Cincin 1 (coklat) = digit pertama / nilai = 1

Cincin 2 (ungu) = digit kedua / nilai = 7

Cincin 3 (merah) = faktor pengali = x 102

Cincin 4 (emas) = toleransi = 5%

Jadi nilai resistor tersebut adalah:

= 17 x 100 dengan toleransi 5%

= 1700 dengan toleransi 5%

Nilai toleransi pada resistor merupakan kualitas dari resistor itu sendiri, walaupun resistor
memiliki nilai tahanan yang tetap, tetapi pada kenyataannya nilai tahanan ini dapat berubah
jika terpengaruh oleh faktor eksternal misalnya adalah suhu (temperatur). Besarnya
perubahan terhadap suhu tersebut tergantung dari nilai toleransi yang tertera pada cincin ke
empat pada badan resistor.

Contoh: dari hasil perhitungan nilai tahanan tersebut diatas diperoleh hasil 1700 dengan
toleransi 5%, maka rentang nilai minimum dan maksimum resistor tersebut adalah:
Rentang nilai minimum dan maksimum resistor

1700 x 5% = 85

Nilai minimum = 1700 - 85 = 1615

Nilai maksimum = 1700 + 85 = 1785

Jadi rentang nilai tahanan dari resistor tersebut jika terjadi perubahan suhu adalah 16151785. Semakin kecil nilai toleransi maka semakin kecil pula rentang-nya perubahan nilai
tahanan suatu resistor, atau dengan kata lain semakin kecil nilai toleransi semakin baik pula
kualitas resistor tersebut.
Untuk kode angka cara pembacaannya hampir sama sama dengan kode warna hanya
tampilannya langsung berupa angka.
contoh lain:
Contoh :
Gelang I warna merah
Gelang II warna hijau
Gelang III warna kuning
Gelang IV warna emas
Tentukanlah harga tahanan maksimum dan minimum !
Penyelesaian :
Gelang I warna merah = 2
Gelang II warna hitam = 5
Gelang III warna kuning = 104

Gelang IV warna emas = 5 %


Harga tahanan ideal resistor tersebut adalah 250.000 5 %
Harga tahanan maks = 250.000 + 250000 x 5/100
= 250.000 + 12.500
= 262.500
Harga tahanan min = 250.000 - 250000 x 5/100
= 250.000 - 12.500
= 237.500
Jadi, nilai tahanan resistor adalah 237.500 262.500
http://www.geocities.ws/handounimed/medianerdi/tabel_kode_warna_resistor.htm
l

Home Resistor Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Warna

Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Warna


Home , at 00.20 , has 3 komentar
DIVAIZZ - Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Warna. Bagaimanakah cara mengetahui atau
menghitung nilai resistor 5 gelang warna ? mungkin sobat ada yang lagi bingung cara
membaca atau menghitung nilai resistor 5 gelang warna,di artikel sebelumnya saya telah
membahas dan mengulas cara menghitung resistor, yang saya bahas kemaren adalah cara
menghitung resistor 4 gelang warna dan untuk kali ini saya akan membahas informasi caracara menghitung resistor 5 gelang warna.

Sebenanya untuk resistor 5 gelang warna ini cara menghitungnya tidaklah telalu sulit pada
dasar dan juga prinsipnya sama seperti kita menghitung nilai resistor 4 gelang warna cuma
bedanya pada jumlah gelang warna yang ada di badan resistor dan juga perkalianya, resistor 5
gelang ini disebut juga dengan resistor metal film warna badanya biru seperti gambar di
bawah ini :

Resistor 5 warna ini untuk warna atau gelang pertama menunjukan angka, gelang kedua
menunjukan angka, gelang ketiga menunjukan angka, gelang ke empat menujukan faktor
perkalian dan gelang ke lima menunjukan toleransi dan lebih detailnya sobat perhatikan label
atau diagram di bawah ini :
warna
angka pertama
dalam(%)
hitam
coklat
merah
orange
kuning
hijau
biru
ungu
abu-abu
putih
emas
perak
tiada

1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

angka kedua
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

gelang ketiga
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-

fakto perkalian
1
10
100
1.000
10.000
100.000
1.000.000
10.000.000
0,1
0,01
0,001

toleransi
1%
2%
0,5%
0,25%
0,10%
0,05%
5%
10%
20%

Untuk menghitung nilai dari resistor 5 warna terlebih dulu kita menetukan dimana letak
gelang warna kesatu kedua dan seterusnya agar kita bisa menentukan nilai resistor tersebut
dengan tepat dan benar. Kalau diperhatikan dengan teliti dan jelas pada badan ( body )
resistor ada satu jarak yang agak lebar antara gelang kesatu, kedua, ketiga,dan seterusnya.

Jarak tersebut adalah sebagia acuan dimana letak gelang kesatu / pertama bisa juga warna

emas dan perak di jadikan pedoman untuk gelang yang terakhir, nah,,, dari sini kita pasti
sudah tahu letak gelang yang kesatu / yang pertama dan sebagai contoh bila sobat masih
merasa kebingungan perhatikan gambar di bawah ini :

Dari gambar di atas jarak antara warna dan emas agak lebar atau jauh sedikit dan pastinya
kita akan mengetahui warna yang terakhir dari resistor diatas dan warna terakhirnya adalah
emas. Semantara untuk mengetahui berapa nilai resistor 5 warna di atas kita tahu untuk
gelang kesatu adalah kuning jadi car menghitungnya sebagai berikut :

Gelang kesatu kuning nilainya adalah 4.

Gelang kedua ungu nilanya adalah 7.

Gelang ketiga hitam nilanya adalah 0.

Gelang keempat merah nilainya menunjukan banyaknya nol yaitu 00.

Gelang kelima emas menunjukan toleransinya yaitu 5%.

Jadi dapat kita simpulkan atau kita ketahui nilai resistor 5 warna di atas adalah 47000 Ohm
atau 47k Ohm serta toleransisnya 5%.
http://www.divaizz.com/2013/03/cara-menghitung-nilai-resistor-5-warna.html

Cara Membaca Nilai Resistor Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai
dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor.
Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang
menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna
ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.

Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu
bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial,
nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan
mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen
chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.
Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm
Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm ().
Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh
Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang.
Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai
tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai
Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan
10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan
toleransi 10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang k3-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan
10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan
toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :


Merah, Merah, Merah, Emas 22 *102 = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5%
toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak 47 * 103 = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10%
toleransi

Cara menghitung Toleransi :


2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti
berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial,
karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan
oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi
sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)

Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Cara pembacaannya adalah :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7

Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 103
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Contoh-contoh perhitungan lainnya :


222 22 * 102 = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
103 10 * 103 = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
334 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :


(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm
Keterangan :
Ohm =
Kilo Ohm = K
Mega Ohm = M
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 K )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 M)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 M)
http://teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/

Cara Menghitung Warna pada Resistor (4


dan 5 gelang)
mas putz 10.5.15 Komponen, Pengukuran
Resistor memiliki gelang-gelang warna sebagai petunjuk nilai hambatannya. Oleh karena
itu ada teknik atau rumus tertentu untuk menghitung kode gelang warna pada resistor
tersebut biasanya ada 4 macam dan ada pula yang 5 macam, namun cara menghitungnya juga
tidak jauh berbeda. Disamping memiliki nilai dalam satuan ohm, resistor juga memiliki nilai
resistansi dalam persen, artinya nilai yang dihitung bisa melebihi atau bahkan kurang,
semakin kecil toleransi maka semakin bagus hambatan resistor tersebut. Baiklah berikut ini
adalah tabel warna resistor sebagai acuan dalam perhitungannya nanti.

Warna
Hitam
Cokelat
Merah
Orange
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
Tanpa Warna

Nilai
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Toleransi
1%
2%
0,5%
0,25%
0,10%
0,05%
5%
10%
20%

Pada tabel diatas dapat kita lihat warna yang ada pada hambatan atau resistor.

Cara Menghitung Gelang Warna Resistor


Resistor dengan 4 warna gelang
Untuk resistor yang memiliki 4 gelang cara menghitungnya adalah

Gelang pertama sebagai nilai pertama

Gelang kedua sebagai nilai kedua

Gelang ketiga sebagai penambah jumlah nol

Gelang keempat sebagai toleransi

Misalnya sebuah resistor memiliki gelang cokelat, hitam, merah dan emas maka nilainya
adalah:
Cokelat = 1
Hitam = 0
Merah = 2 (Nolnya sebanyak 2)
Emas = 5%
Jadi Resistor tersebut memiliki nilai 1000 Ohm = 1Kilo Ohm atau biasa ditulis 1K
Contoh lagi misalnya resistor dengan nilai 470 Ohm toleransi 10% berarti warna gelangnya
adalah
4 = Kuning
7 = Ungu
0 = Cokelat (Nolnya cuma 1)
10% = Perak

Berarti warna gelangnya adalah Kuning, Ungu, Cokelat, Perak.


Resistor dengan 5 warna gelang
Sedangkan Cara menghitung resistor yang memiliki lima warna gelang adalah

Gelang pertama adalah nilai pertama

Gelang kedua adalah nilai kedua

Gelang ketiga adalah nilai ketiga

Kelang keempat adalah jumlah nol

Gelang kelima sebagai toleransi.

Misalkan Resistor dengan warna gelang Cokelat, hitam, hitam, Orange dan cokelat, maka
nilainya adalah.
Cokelat = 1
Hitam = 0
Hitam = 0
Orange = 3 (Banyaknya nol)
Cokelat = 1%
Jadi nilainya adalah 100.000 Ohm atau 100K Ohm.
Sangat mudah bagi yang sudah memahaminya, apalagi kalau sudah hafal dan familiar dengan
yang namanya resistor, pasti dilihat saja sudah tahu nilainya. Untuk itu bagi anda yang hobi
dengan dunia elektronika, maka anda wajib untuk menghafalnya.
Baca Juga Komponen elektronika, simbol dan fungsinya
http://www.masputz.com/2015/05/cara-menghitung-warna-pada-resistor-4.html

Cara menentukan Nilai Resistor dari Membaca gelang


0
Resistor adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tahanan / hambatan dalam menahan
arus masuk. Pada resistor terdapat gelang warna yaitu gelang pertama tidak boleh langsung
berwarna hitam serta pada gelang ketiga berwarna emas, perak, tanpa warna ( emas x 1/10
dan perak x 1/100 ). dan resistor memiliki beberapa Ukuran atau jenisnya,..dalam hal ukuran
mulai dari 1/2 , 1/4, 1/8, 2, 3, dan emapat serta jenisnya berdasarkan jumplah gelang atau pita
yang melingkar, ada yang 4 gelang, 5 gelang. Gelang terakhir sebagai toleransi penghitungan,
serta memiliki satuan seperti, OHM, KILO, MEGA,
anda bisa menggunakan software ResistrorCC atau bisa download disini
perhatikan gambar dibawah ini,.

Dan Simbol Resistor dalam dunia electronika arus lemah adalah seperti gambar berikut:

Kita bisa menentukan nilai berapakah resistansi pada


Resistor tersebut dengan mengetahui warna gelang yang ada pada body komponen tersebut.
sebagai acuan kita bisa lihat penjelasan seperti gambar berikut ini
Resistor adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tahanan / hambatan dalam menahan
arus masuk. Pada resistor terdapat gelang warna yaitu gelang pertama tidak boleh langsung
berwarna hitam serta pada gelang ketiga berwarna emas, perak, tanpa warna ( emas x 1/10
dan perak x 1/100 ). dan resistor memiliki beberapa Ukuran atau jenisnya,..dalam hal ukuran
mulai dari 1/2 , 1/4, 1/8, 2, 3, dan emapat serta jenisnya berdasarkan jumplah gelang atau pita
yang melingkar, ada yang 4 gelang, 5 gelang. Gelang terakhir sebagai toleransi penghitungan,
serta memiliki satuan seperti, OHM, KILO, MEGA,
perhatikan gambar dibawah ini,.
Satuan Simbol

Resistor.
Jenis Ukuran Resistor

Gambar Ukuran Resitor.


Tabel Warna.

Nilai Warna Pada Resistor

Pengkodean Warna
Penghitungan Warna dan Toleransi

Label, Skema atau gambar di atas smuanya menunjukan Nilai dan Pengkodean setiap Gelang
warna yang ada pada resistor.
Sebagai Pembelajaran Perhatikan Tabel dibawah ini ;
No Susunan Warna
Nilai
1. Coklat, Hitam, emas, emas 1 Ohm
2. Coklat, Hitam, Hitam, Emas 10 Ohm

Keterangan
Bertorleransi 5%
Bertorleransi 5%

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Coklat, Hitam , Orange,


Emas
Coklat, Hitam, Kuning,
Emas
Coklat, Hitam, Biru, Emas
Coklat, Hitam, Emas, Perak
Orange, Putih, Emas, Perak
Hijau, Hitam, Perak, Emas

10 K / Kilo

Bertorleransi 5%

100 K / Kilo Bertorleransi 5%


10 Mega
1,0 Ohm
3,9 Ohm
0,5 Ohm

Bertorleransi
Bertorleransi
Bertorleransi
Bertorleransi

5%
10%
10%
5%

Tabel Penghitungan diatas sebagai referensi kalian untuk mencoba dan mengamati cara
penghitungan nilai gelang resistor dan cara pengkodeanya,
https://buatberbagisaja.wordpress.com/hardware/electronika-2/

Fungsi Resistor
In Resistor | No Comments
Fungsi resistor pada umumnya yang kita ketahui hanya satu saja, padahal masih ada empat
fungsi lainnya yang juga perlu kita ketahui dari komponen elektronika dasar ini. Banyak atau
bahkan bisa dibilang semua rangkaian rangkaian elektronika itu pasti memakai jenis
komponen elektronik ini. Sungguh untung dibalik pentingnya keberadaan resistor didalam
suatu rangkaian, ialah harganya yang paling murah diantara komponen lainnya. Seandainya
kenyataannya terbalik, tentu akan menambah beban bagi kita untuk praktik di dunia
elektronika.
Fungsi resistor yang umumnya kita tahu itu adalah sebagai penghambat arus listrik yg
melewati sebuah rangkaian. Sedikit mengenai macam-macam transistor. Bila dilihat berdasar
nilainya, maka komponen ini bisa dibagi menjadi tiga jenis. Pertama adalah Fixed Resistor,
yaitu resistor yang memiliki nilai hambatan tetap. Kedua adalah Variable Resistor, yaitu
resistor yang mempunyai nilai hambatan yang bisa berubah-ubah. Ketiga adalah Resistor Non
Linier, yaitu resistor yang disebabkan oleh pengaruh / faktor dari lingkungan seperti cahaya
atau suhu, akan membuat nilai hambatannya menjadi tidak linier.

Sekarang, apa sih fungsi resistor yang jarang kita ketahui? Pertama adalah memiliki fungsi
untuk membagi arus. Kedua, resistor juga berfungsi untuk membatasi / mengatur arus.
Ketiga, komponen ini dimanfaatkan sebagai alat untuk menurunkan tegangan. Terakhir ialah
bisa juga digunakan untuk membagi tegangan. Itulah keempat kegunaan resistor disamping
manfaat utama yang lebih sering kita ketahui.
Sedikit tambahan diluar fungsi resistor, mengenai pengertian resistor adalah komponen
elektronic dua buah kutub yg dirancang sebagai penahan arus listrik dgn membuat tegangan
listrik diantara kedua buah kutubnya itu. Nilai tegangan tersebut terhadap resistensinya,
berbanding dgn arus yg mengalir yakni berdasar atas Hukum Ohm:

V=IR
I=V/R
Resistor ini dipakai sebagai bagian dr sirkuit elektronik dan jejaring elektronik, dan seperti
yang dijelaskan sebelumnya adalah komponen yg paling sering dipakai. Bahan pembuatan
dari resistor bisa dari berbagai macam komponen dan film, atau bisa juga dari kawat
resistensi yaitu kawat yg dibuat dr kumpulan resistivitas yang tinggi layaknya nikel-kromium.
Ok dah, sekian dulu pengetahuan mengenai Fungsi Resistor dan tambahan lainnya. Moga
bermanfaat.
http://elektronikadasar.info/fungsi-resistor.htm

Macam-Macam, Kegunaan dan Kode


Warna Resistor
Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahanan tertentu dan menyerap
energi dalam bentuk panas. Dalam prakteknya resistor juga disebut tahanan atau hambatan
listrik, ada juga yang menyebut resistance atau werstand (belanda). Sesuai dengan namanya
resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon.
Pada umumnya resistor yang banyak beredar dipasaran yaitu resistor dengan bahan
komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita
warna yang melingkar di badan resistor.
Bentuk fisik dari resistor adalah seperti pada gambar dibawah ini :
Bentuk Fisik Resistor

Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar), satuan yang dipakai untuk menentukan
besar kecilnya nilai resistor adalah OHM atau disingkat dengan huruf yunani OMEGA ().
Nilai satuan terbesar yang dipergunakan untuk menentukan besarnya nilai Resistor adalah:
1 Mega Ohm (M) = 1.000.000 Ohm

1 Kilo Ohm (K)

1.000 Ohm

1. Kegunaan Resistor
Dalam kehidupan sehari-hari Resistor memilki banyak kegunaan, terutama dalam
bidang elektro. Adapun kegunaan Resistor sebagai berikut:
a. Pembangkit potensi listrik
Maksudnya bahwa Resistor bisa menimbulkan potensial listrik dengan nilai tertentu. Coba
lihat gambar berikut !

Gambar Rangkaian Resistor Sebagai Pembagi Tegangan


Dari gambar ini jika suatu rangkaian kawat tanpa tahanan maka potensialnya nol, tetapi
jika diberi tahanan maka potensialnya menjadi tidak nol (dalam gambar terjadi potensial 1
volt dan volt)
a. Memperkecil tegangan (potensial) listrik
Maksudnya dengan pemasangan ini kita barhasil menurunkan tegangan listrik dari suatu
sumber listrik. Misalnya bila kita berkehendak memutar suatu motor listrik dengan tegangan
6 volt sedang kita memiliki accu 7,5 volt atau 12 volt, maka caranya bisa dipasangkan
tahanan dengan perhitungan tertentu. Bila motor listrik tersebut memiliki tahanan dalam
sebesar 3 ohm maka agar diperoleh potensial 6 volt sebagai dimaksud kita harus
memasangkan tahanan sebesar 3 ohm pada accu 12 volt.
a. Memperkecil arus listrik
Maksudnya yaitu jika dipasangkan suatu tahanan dakam suatu rangkaian kawat maka
akibatnya arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil.
b.

Pembagi tegangan listrik


Maksudnya bahwa dengan pemakaian tahanan ini kita akan berhasil membagi tegangan
listrik dari suatu sumbar listrik, tetapi bila hasil pembagian itu dijumlahkan hasilnya akan
sama dengan tegangan sumbernya.

2. Macam-macam Resistor
a. Resistor tetap (Fixed Resistor)
Resistor tetap adalah komponen yang memiliki nilai tahanan yang tetap tidak dapat diubahubah, besarannya sudah ditetapkan oleh oabrik pembuatnya. Pada umumnya bentuk fisik dari
resistor jenis ini bentuknya kecil, ada yang berbentuk bulat panjang, segi empat dan lain-lain.
b. Resistor tidak tetap manual (Adjustable Manual Resistor)
Resistror jenis ini adalah resistor yang nilainya dapat diubah. Resistor ini juga dikenal dengan
:
- Potensiometer, yang dapat diubah dengan memutar gagangnya.
- VR (Variable Resistor) atau disebut juga trimpot (trimeter potensio).
Potensiometer dan Trimpot

c. Resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor devices)


Resistor jenis ini bisa berubah nilainya secara otomatis. Bila terkena cahaya atau panas.
Selama ini yang banyak kita jumpai adalah :NTC (Negative Temperature Cooficient) dan
LDR (Light Dependence Resistor).sesuai dengan namanya maka resistor NTC bila terkena
panas maka nilai hambatannya dapat berubah mengecil sedangkan LDR akan mengecil nilai
hambatannya bila terkena cahaya.
NTC dan LDR
1. Memahami dan Mengenali Kode Warna Resistor
Tabel Nilai Kode warna Resistor

Nilai ukuran dari resistor itu ada yang tertulis langsung dibadannya dan ada pula yang
hanya memakai kode warna dengan nilai tahanan yang tertentu besarnya. Kode warna
tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (electronic industries
association). seperti yang ditunjukkan dalam tabel diatas. Sedangkan toleransi yang
dinyatakan dengan persen artinya bahwa nilai resistor tersebut bisa berukuran lebih besar atau
lebih kecil dari ukuran yang sebenarnya.
Cara untuk mengetahui atau membaca nilai tahanan yang memekai kode warna adalah
sebagai berikut :
Membaca Kode Warna Resistor
Maka nilai resistor adalah = 34 x 1000.000 = 34.000.000 Ohm dengan toleransi 10%
atau 34.000 Kilo Ohm atau 34 Mega Ohm dengan toleransi 10%. Jadi nilai resistor tersebut
atau kapasitasnya berukuran antara 3.060 Kilo Ohm sampai dengan 3.740 Kilo Ohm.
Selanjutnya, misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna sebagai berikut : gelang
ke-1 (merah), gelang ke-2 (merah), gelang ke-3 (hitam), dan gelang ke-4 (tidak berwarna).
Maka nilai atau kapasitas resistor tersebut adalah = 22 x 1 = 22 Ohm dengan toleransi 20%.
Dengan demikian resistor tersebut berukuran antara 17,6 Ohm sampai dengan 26,4 Ohm.
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/06/macam-macam-dan-kegunaanresistor.html

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi atau
menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian.
Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif
(menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohm di jelaskan bahwa
resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya. Maka untuk
menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam satuan Ohm yang
dilambangkan dengan simbol (Omega). Untuk menggambarkanya dalam suatu rangkaian
dilambangkan dengan huruf R, karena huruf ini merupakan standart internasional yang sudah
disepakati bersama untuk melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian.

Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian

Sebagai pembagi arus

Sebagai pembagi tegangan

Sebagai penurun tegangan

Sebagai penghambat arus listrik, dan lain-lain

- Macam-macam resistor
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk membuatnya, resistor dibedakan
menjadi beberapa jenis antara lain resistor kawat, resistor arang, resistor oksida logam,
resistor film, resistor karbon, dan banyak lagi jenis lainya. Namun dalam praktek
perdagangan di pasaran, resistor hanya di bedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan
resistor tidak tetap (variable resistor)
- Resistor tetap (Fixed resistor)
Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah dan
besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri fisik untuk mengenali resistor
jenis ini adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan pada kedua ujungnya terdapat
conducting metal, kemasan seperti inilah yang dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor
tetap bermacam-macam yaitu tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Misalnya resistor
tetap dengan daya 2 watt akan mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dari pada
resistor yang mempunyai daya 1/4 watt.

Pada gambar disamping ditunjukan beberapa contok bentuk


fisik dari resistor tetap, dari yang paling kecil sampai yang paling besar sesuai dengan daya
yang di milikinya. Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka diciptakan
sebuah teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface Mounted Device) yang membuat
bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil sehingga dalam prakteknya kita dapat membangun
sebuah sistem yang mempunya ukuran sekecil mungkin.

Gambar di samping adalah merupakan bentuk fisik dari SMD


resistor, bentuknya kotak dan berukuran sangat kecil yang cara pemasangannya adalah
dengan menempel pada papan pcb. Resistor jenis ini juga memiliki nilai resistansi yang
dituliskan pada body dengan menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada gambar.

Selain kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang disebut


dengan (Single-In-Line) SIP resistor. Dimana didalam satu kemasan ini terdapat beberapa
resistor yang disusun secara paralel dan mempunyai 1 pusat yang disebut dengan common.
Cara pemasangannya biasanya berdiri sesuai dengan kaki-kaki yang ada, maka dengan
resistor ini juga bisa menghemat ruang dalam penempatan pada papan pcb. Gambar di
samping ini adalah bentuk fisik dari SIP Resistor yang memiliki 9 pin dan 5 pin. Namun di
pasaran akan sangat banyak ditemukan SIP Resistor dengan jumlah pin yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhanya.

Jenis-Jenis Resistor Tetap


- Precision Wirewound Resistor
Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi yaitu sampai
0,005% dan TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah. Sehingga sangat
cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang membutuhkan tingkat keakuratan sangat
tinggi. Namun jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi rf (radio frequency) karena
resistor jenis ini mempunyai Q resonant frequency yang rendah. Contoh aplikasi yang
menggunakan resistor ini adalah DC Measuring equipment dan Reference Resistor untuk
Voltage Regulators dan Decoding Network.
- NIST Standard Resistor
NIST (Nasional Institute Standard of Technology) merupakan tipe resistor dengan keakuratan
paling tinggi yaitu 0,001%, TCR yang rendah dan sangat stabil dibandingkan dengan
Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya digunakan sebagai setandar didalam
verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.
- Power Wirewound Resistor
Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang sangat besar.
Resistor jenis ini dapat mengatasi daya yang sangat besar dibandingkan jenis lain. Karena
panas yang ditimbulkan cuup besar, biasanya resistor ini dilapisi dengan bahan seperti
ceramic tube, ceramic rods, anodized aluminium, fiberglass mandels, dll.
- Fuse Resistor
Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus juga sebagai sekering. Resistor
jenis ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar melaluinya, maka
hambatanya menjadi tak terhingga.
- Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di jumpai dipasaran, dan sangat
mudah untuk mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien temperatur dengan batas
1000 ppm / derajat celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki koefisien tegangan, dimana
nilai hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin besar tegangan yang
melewatinya maka akan semakin besar pula perubahannya. Voltage Rating dari resistor
karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai, dan dayanya. Dan dalam pemasangan resistor ini
harus hati-hati karena bisa salah dapat menimbulkan noise dimana noise ini tergantung pada
nilai dan besar ukuranya.

- Carbon Film Resistor


Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir saman dengan resistor carbon
composition, tetapi noise, koefisien tegangan, koefisien temperatur nilainya lebih rendah.
Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong batangan keramik yang panjang kemudian
dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon resistor ini jauh lebih bagus di
bandingkan dengan wirewound dan jauh lebih bagus lagi dengan carbon composition. Diman
wirewound akan menjadi suatu induktansi ketika frekuensinya rendah dan akan menjadi
kapasitansi apabila frekuensinya tinggi. Dan untuk carbon composition hanya menjadi
kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi tinggi dan rendah.
- Metal Film Resistor
Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis carbon composition dan carbon film.
Karena resistor ini lebih akurat dan tidak mempunyai koefisien tegangan, noise, dan koefisien
temperatur yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus jenis precision wirewound.
Bahan dasar pembuat resistor ini adalah metal dan keramik, bahan ini mirip dengan bahan
untuk membuat carbon film resistor.
- Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor film. Kelebihan utamanya
adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi respon yang
tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi maksimum dari resistor
ini lebih kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya dipakai dalam strain gauge,
dimana nilai strain dapat diukur berdasarkan perbahan resistansinya.
- Power Film Resistor
Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film dan
carbon film. Namun dengan karakteristik daya yang tinggi. Power film resistor mempunyai
nilai yang lebih tinggi dan frekuensi respon yang lebih baik dibandingkan power wirewound
resistor, dan biasanya resistor ini mempunyai nilai toleransi yang cukup besar.
- Resistor tidak tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat
diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan dengan
cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan, namun ada pula
nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan disekitarnya misalnya suhu,
cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai sakelar otomatis.
- Jenis-jenis resistor tidak tetap
Potensiometer
Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya dapat disetel
sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya. Nilai resistansinya
sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk angka, sehingga akan memudahkan
untuk mengetahui berapa besar nilainya tersebut. Penggunaan potensiometer biasanya adalah
untuk pengaturan suara (tone control) Bass, Treable, Volume, dan lain-lain. beberapa jenis
potensiometer :

Potensiometer liniar

Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan,


menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal
proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika
relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari
potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar
osiloskop.

Potensiometer logaritmik

Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau


dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang
resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benarbenar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum
logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer
linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif sangat
mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio, terutama
sebagai pengendali volume.

Rheostat

Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah
dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah rheostat adalah
resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan
tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan
untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid,
menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga terminal
dapat digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak menggunakan
terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan disambungkan
dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang disebabkan oleh
kotoran.

Potensiometer digital

Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi dari
potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat digital.

Trimpot

Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk


fisiknya kecil dan memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan

menggunakan alat bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak
bisa menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan bahan
karbon atau arang.
NTC dan PTC

NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen


ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik.
Sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang nilai
resistansinya akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya turun.. Komponen
NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau
disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara
kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.

LDR

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu


sebuah resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang
diterimanya. Biasanya LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu
seperti lampu taman, lampu jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai
dengan tingkat cahaya yang ada didepannya.
VDR
VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak tetap
yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari
VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin
mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut
maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizer bagi komponen transistor.
Kode Warna Resistor
Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap, maka kita
dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna pada bodi resistor.
Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang bilangan berupa angkaangka, melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya cincin kode warna setiap resistor
berjumlah 4 cincin atau ada juga 5 cincin bahkan lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh
berbeda yaitu :
1. Resistor yang mempunyai 4 cincin, artinya cincin 1 dan 2 adalah nilai angka atau digit,
cincin ke 3 adalah faktor pengali banyaknya (0), sedangkan cincin ke 4 adalah besarnya
toleransi.

2. Resistor dengan 5 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit,
cincin ke 4 adalah faktor pengali( banyaknya 0), sedangakan cincin ke 5 menunjukan
besarnya toleransi.
3. Resistor dengan 6 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau digit,
cincin ke 4 faktor pengali (banyaknya 0), cincin ke 5 besarnya toleransi, sedangkan cincin ke
6 koefisien temperatur. Untuk lebih jelas mengenai kode warna tersebut, dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel kode warna

http://halimwijaya59.blogspot.co.id/2012/01/macam-macam-resistor-dankegunaannya.html

Anda mungkin juga menyukai