TAHARAH
Taharah adalah bersuci dari hadas dan najis. Bersuci dari hadas kecil
dengan berwudu atau tayamum. Bersuci dari hadas besar dengan mandi
junub, mandi setelah haid dan mandi setelah nifas. Sedangkan bersuci
dari najis dengan cara menghilangkannya dengan air atau batu yang
disebut istinja.
A. Wudu
Perintah wajib wudu bersamaan dengan perintah wajib sembahyang
lima waktu, yaitu satu tahun setengah sebelum tahun Hijrah.
Firman Allah SWT:
Artinya:Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan salat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki (al-Maidah: 6)
1. Syarat-syarat wudu
a. Islam
b. Mumayiz, karena wudu itu ibadah yang wajib berniat sedang
orang yang tidak beragama Islam dan orang yang belum
mumayiz tidak diberi hak untuk berniat.
c. Tidak berhadas besar
d. Dengan air suci menyucikan
e. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit, seperti
getah dan sebagainya yang melekat di atas kulit anggota
wudu.
2. Fardu (Rukun) Wudu
a. Niat; Hendaklah berniat (menyengaja) menghilangkan hadas
atau menyengaja berwudu.
Sabda Rasulullah SAW:
sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat.
(Bukhari dan Muslim).
b. Membasuh muka. Berdasarkan surat al-Maidah ayat 6. Batas
muka yang wajib dibasuh ialah dari tempat tumbuh rambut
kepala sebelah atas sampai kedua tulang dagu sebelah ke
bawah; lintangnya, dari telinga ke telinga; seluruh bagian
muka yang tersebut wajib dibasuh, tidak boleh ketinggalan
sedikitpun, bahkan wajib dilebihkan sedikit agar kita yakin
terbasuh semuanya. Menurut kaidah ahli fikih ;..sesuatu yang
c.
d.
e.
f.
3. Sunat-sunat wudu
a. Membaca,, Bismillah pada permulaan wudu. Pada permulaan
tiap-tiap pekerjaan yang penting baik ibadah ataupun lainnya,
disunatkan membaca Bismillah.
b. Membasuh dua telapak tangan sampai kepada kedua siku
pergelangan, sebelumnya berkumur-kumur; keterangannya
amal Rasulullah SAW sendiri yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim.
c. Berkumur-kumur, keterangannya juga perbuatan Rasulullah
sendiri yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
d. Memasukkan air ke hidung, beralasan juga kepada amal
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
e. Menyapu seluruh kepala; juga beralasan kepada amal
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
f. Menyapu kedua telinga luar dan dalam, keterangannya amal
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
g. Menyilang-nyilangi anak jari kedua tangan dengan cara
berpanca dan menyilang-nyilangi anak jari kaki dengan
kelingking tangan kiri, dimulai dari kelingking kaki kanan,
disudahi pada kelingking kaki kiri; sunat menyilangi anak jari,
kalau air dapat sampai diantara anak jari dengan tidak
disilangi, tetapi apabila air tidak sampai di antaranya
melainkan dengan disilangi maka menyilangi anak jari ketika
itu menjadi wajib bukan sunat.
h. Mendahulukan anggota kanan daripada kiri. Rasulullah SAW
suka memulai, dengan anggota yang kanan dari pada anggota
yang kiri dalam beberapa pekerjaan beliau.
i. Membasuh tiap-tiap anggota tiga kali, berarti membasuh
muka tiga kali, tangan tiga kali dan seterusnya.
k~1=e oM=e kB
1. Membaca :
sambil
mencuci kedua belah tangan sampai pergelangan tangan, hingga
bersih.
2. Berkumur-kumur sambil membersihkan gigi.
3. Membersihkan lubang hidung sebanyak tiga kali.
4. Membasuh muka tiga kali mulai dari tempat tumbuhnya rambut
kepala hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga
kiri, sambil niat wudhu. Bacaannya adalah:
1R%
M=Y
=VI
(9< SY=e
xqMqe#}qm
Artinya: Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena
Allah.
5. Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku sebanyak tiga
kali.
6. Mengusap sebagian rambut kepala sebanyak tiga kali.
7. Membasuh kedua telinga sebanyak tiga kali.
8. Dan yang terakhir membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali.
5. Doa setelah wudhu:
jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan
jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh. Maha suci engkau ya Allah,
segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, aku mohon
ampunan dan bertaubat kepada-Mu.
B. Menyapu Sepatu
Orang yang memakai sepatu terus menerus, apabila ia berwudu
boleh menyapu atau mengusap bagian atas kedua sepatunya saja
dengan air, pengganti membasuh kaki dengan syarat-syarat yang akan
diterangkan.
Lama masanya, sehari semalam bagi orang tetap dalam negeri, dan
tiga hari tiga malam bagi orang musafir (dalam perjalanan). Masa
tersebut terhitung dari ketika berhadas (batal wudu) sampai sesudah
memakai sepatu.
a) Syarat-syarat menyapu sepatu
1) Kedua sepatu itu hendaklah dipakai sesudah sempurna suci.
Dalilnya hadis tersebut di atas (yang diriwayatkan Ibn
Khuzaimah dan Daruquthni)
2) Kedua sepatu itu hendaklah sepatu panjang, yaitu menutupi
bagian kaki yang wajib dibasuh (dari tumit sampai ke mata
kaki).
3) Kedua sepatu itu kuat, bisa dibawa berjalan jauh, dan terbikin
dari benda yang suci.
b) Yang membatalkan menyapu sepatu
1) Apabila keduanya atau salah satu di antaranya terbuka, baik
dibuka dengan sengaja atau tercabut dengan tidak sengaja.
2) Habis masa yang ditentukan (sehari semalam bagi orang tetap
tiga hari tiga malam bagi orang musafir).
3) Apabila ia berhadas besar yang mewajibkan mandi.
C. Mandi
a. Mandi Wajib
Yang dimaksud dengan mandi di sini: Mengalirkan air ke seluruh
badan dengan niat.
Artinya: dan jika kamu junub Maka mandilah. Al-Maidah ayat 6
b. Sebab-sebab Wajib Mandi
Sebab-sebab yang mewajibkan mandi ada 6 (enam), tiga di
antaranya biasa terjadi pada laki-laki dan perempuan, dan 3 (tiga)
tertentu (khusus) pada perempuan saja.
1. Bersetubuh/bertemunya alat kelamin laki-laki dengan alat
kelamin wanita, baik keluar mani atau tidak.
2. Keluar mani baik keluarnya sebab bermimpi atau sebab
lain dengan sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau
bukan.
Mandi nifas
e. Mandi Sunat
1. Mandi hari Jumat bagi orang yang bermaksud akan
mengerjakan sembahyang Jumat, agar baunya yang busuk
tidak mengganggu orang di sekitar tempat duduknya.
2. Mandi hari Idul Fitri dan hari Idul Qurban.
3. Mandi orang gila apabila ia sembuh dari gilanya. Karena ada
sangkaan (kemungkinan) ia keluar mani
4. Mandi sehabis memandikan mayat
5. Mandi seorang kafir setelah memeluk agama Islam. Karena
beberapa orang sahabat ketika telah masuk agama Islam
disuruh Nabi mereka mandi.
6. Mandi tatkala hendak ihram haji atau umrah
7. Mandi ketika hendak masuk kota makkah
8. Mandi ketika hendak wuquf di Arafah.
f. Hal-hal yang terlarang sebab hadas junub
1. Sembahyang, baik sembahyang fardu atau sunat
2. Thawaf, baik thawaf fardu atau thawaf sunat.
3. Menyentuh atau membawa atau mengangkat Mas-haf (alQuran).
4. Membaca al-Quran
5. Berhenti dalam masjid.
g. Hal-hal yang terlarang sebab hadas haid dan Nifas
1. Mengerjakan sembahyang, baik sembahyang fardu atau
sembahyang sunat
2. Mengerjakan thawaf, baik thawaf fardu, atau thawaf sunat
3. Menyentuh atau membawa al-Quran
4. Diam dalam masjid. Adapun melaluinya boleh, apabila ia tidak
takut akan mengotorkan masjid, tetapi kalau ia takut kira-kira
akan jatuh kotorannya di masjid, maka lalu ke dalam masjid
ketika itu haram.
5. Puasa. Baik puasa fardu ataupun puasa sunat. wajib atas
perempuan yang meninggalkan puasa karena haid atau nifas
mengqada puasa yang ditinggalkannya sewaktu haid atau
nifas. Adapun sembahyang yang ditinggalkannya sewaktu haid
atau nifas, tidak wajib diqadhanya.
D.TAYAMUM
Tayamum yaitu menyapukan tanak ke muka dan kedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat. Tayamum adalah pengganti wudu
atau mandi, sebagai rukhshah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat
memakai air karena beberapa halangan (uzur):
1. Uzur karena sakit. Kalau ia memakai air bertambah sakitnya atau
lambat sembuhnya, menurut keterangan dokter atau tabib yang
telah berpengalaman tentang penyakit serupa itu.
x
=a =a
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah x v uev
l9tE
Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allahx dqA<9jI
l9tE
Marilah salat
x wJe2Q 1
Allah maha besar, Allah maha besar
x0wZe2Q 1
x =a =a
x v uev
menyerukan
kalimat
wJe2Q 1 disunnatkan
menyerukan kalimat 0wZe2Q
: marilah salat
: marilah menuju kemenangan
0wZe2Q 1 dan
=a =a. Setelah 0wZe2Q 1 di tambah :
x hqne oi R5 wJe
Ri .e wJe
Artinya: Marilah kita bersama-sama mengerjakan salat berjamaah
Apabila salat tarawih, kita menggunakan seruan:
Ri- wJe
2. Doa sesudah azan
Setelah
muazin
(yang
menyerukan
azan)
selesai
mengumandangkan azan baik muazin maupun yang mendengarkan,
disunatkan membaca doa seperti berikut:
[x wJe #i]9
Artinya: Salat telah dimulai.
Iqamah diucapkan agak cepat dan diserukan dengan suara agak rendah daripada
azan.Adapun Lafal iqamah adalah sebagai berikut:
Allah maha besar, Allah maha besar
x
=a =a
x v uev
l9tE
Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah
x dqA<9jI
l9tE
x wJe2Q 1
x0wZe2Q 1
wJe #i]9]
x =a =a
x v uev
azan,
kecuali
pada
kalimat:
wJe2Q 1
dan
0wZe2Q 1 Jawabannya:
k~RefRe v q]vp dq1v
Artinya: Tidak ada daya dan upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali
dengan pertolongan Allah yang maha Agung.
Dan pada azan subuh, ketika muazin menyerukan kalimat:
hqne oi R5 wJe
x
Artinya: Salat lebih baik daripada tidur.
Kita menjawab dengan:
Artinya: Semoga Allah mendirikan salat itu dengan kekalnya seperti apa yang ada di
langit dan di bumi.
10. Mendahului dua rukun, filiyyah atau tertinggal dua rukun filiyyah
dari imamnya.
11. Murtad (keluar dari Islam)
12. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti ruku dan sujud.
13. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan
dengan sengaja.
14. Mengerjakan rukun pendek dengan lama sekali dengan sengaja
15. Ragu-ragu dalam niat (salat zuhur atau asar)
16. Niat membatalkan salat
12.
Meletakkan telapak tangan di atas paha pada waktu
duduk bertasyahud awal dan akhir, dengan membentangkan
yang kiri dan menggenggam yang kanan, kecuali jari telunjuk.
13.
Duduk iftirasy pada semua duduk dalam salat kecuali
tasyahud akhir.
14.
Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua
sebelum berdiri.
15.
Meletakkan tangan ke tanah tatkala hendak berdiri dari
duduk.
16.
Duduk tawarruk (simpuh) pada waktu duduk tasyahud
akhir.
17.
Membaca salam kedua
18.
Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri masing-masing
ketika membaca salam yang pertama dan kedua.
B. Sunat Abadl
1. Membaca tasyahud awal
2. Membaca salawat pada tasyahud awal
3. Membaca doa qunut pada salat subuh, dan salat witir dalam
pertengahan bulan Ramadhan, hingga akhir bulan Ramadhan.
G. Makruh salat
Orang yang sedang mengerjakan salat dimakruhkan :
1. Menaruh telapak tangan di dalam lengan baju, ketika takbiratul
ihram, ruku dan sujud.
2. Memejamkan mata
3. Menutup mulutnya rapat-rapat
4. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan
5. Menengadah ke langit
6. Kepalanya terbuka
7. Bertolak pinggang
8. Menahan hadas
9. Meludah
10. Mengerjakan salat di atas kuburan
11. Memberi isyarat yang dapat dipahami misalnya dengan mata, mulut
dsb.
12. Mengerjakan salat dengan cepat.
13. Melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyukan salat.
H. Perbedaan laki-laki dan wanita dalam salat
Laki-laki
1. Auratnya: Barang antara pusar
dan lutut
2. Merenggangkan
dua
siku
tangannya
dari
kedua
lambungnya, waktu ruku dan
sujud.
Perempuan
1. Auratnya: Seluruh tubuh,
kecuali muka dan telapak
tangan
2. Merapatkan satu anggota
kepada anggota yang lain.
3. Meletakkan perutnya pada
3. Waktu
ruku
dan
sujud,
mengangkat perutnya dari kedua
pahanya.
4. Menyaringkan
suaranya/bacaannya.
5. Bila
mengingatkan
imam,
membaca
tasbih,
yaitu
Subhanallah
1R%
iqii
x8
f^e g^&Bi
G&Ra<3Je L=Y 2I
Artinya: Saya berniat salat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat (dilakukan) pada
waktunya, makmum karena Allah.
Keterangan: Niat berada dalam hati, namun sunat diucapkan lisan sebelum takbiratul ihram
iqii
ii
a=
Artinya: Allah maha besar
Cara mengerjakannya:
Lafal
(ha dibaca dammah) diucapkan ketika mulai mengangkat kedua
tangan di atas pundak sambil niat mengerjakan salat sesuai dengan salat yang sedang
dikerjakan. Kedua telapak tangan dibuka, ujung jari tangan lurus dengan kedua telinga
sedangkan ibu jari sejajar dengan daun telinga bawah. Kemudian tangan diletakkan di atas
perut di bawah dada sebelah kiri, tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri sambil
=a
selesai
membaca
doa
iftitah,
k~1
o2A)
kemudian
o~i
membaca:
dengan keras bersama-sama antara imam dengan makmum. 2
Bacaan surat al-Fatihah sebagai berikut:
x
2
Sebelum membaca
o~i
o~i
GjfBUp |
Artinya: Maha suci Tuhan Maha Agung, serta memujilah aku kepada-Nya.
7. Itidal
Selesai ruku lalu bangkit dari ruku berdiri tegak dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, sambil membaca:
r9j1 oU SjA
Artinya: Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Setelah berdiri tegak membaca:
x
Artinya: Maha suci Tuhan, Serta memujilah aku kepada-Nya.
=a
=a
(masih lafal
) terus duduk istirahat sebentar seperti duduk
antara dua sujud dengan meletakkan tangan kanan di paha kanan dan
telapak tangan kiri di paha kiri. Setelah duduk sempurna terus berdiri
u%a=p
hwBeufe
M<p
$~e
net}
c~fQ
$qfJe $a<U
$~2&e
dqA<9jIl
9tEp
v
uev
l9tEo~<Je 8Q 2Qpn~fQ hwBe
9jI m9~A 2Q gI ktfe
Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah.
Salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi
(Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh
hamba yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan
aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah!
Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Ketika membaca: hamzah
dari lafal
v uev l
9tE Jari
=a
=a
dan jari tangannya sama seperti ketika duduk tahiyat awal. Adapun
bacaan tasyahud akhir adalah: