Anda di halaman 1dari 25

BAB I

TAHARAH
Taharah adalah bersuci dari hadas dan najis. Bersuci dari hadas kecil
dengan berwudu atau tayamum. Bersuci dari hadas besar dengan mandi
junub, mandi setelah haid dan mandi setelah nifas. Sedangkan bersuci
dari najis dengan cara menghilangkannya dengan air atau batu yang
disebut istinja.
A. Wudu
Perintah wajib wudu bersamaan dengan perintah wajib sembahyang
lima waktu, yaitu satu tahun setengah sebelum tahun Hijrah.
Firman Allah SWT:


Artinya:Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan salat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki (al-Maidah: 6)
1. Syarat-syarat wudu
a. Islam
b. Mumayiz, karena wudu itu ibadah yang wajib berniat sedang
orang yang tidak beragama Islam dan orang yang belum
mumayiz tidak diberi hak untuk berniat.
c. Tidak berhadas besar
d. Dengan air suci menyucikan
e. Tidak ada yang menghalangi sampainya air ke kulit, seperti
getah dan sebagainya yang melekat di atas kulit anggota
wudu.
2. Fardu (Rukun) Wudu
a. Niat; Hendaklah berniat (menyengaja) menghilangkan hadas
atau menyengaja berwudu.
Sabda Rasulullah SAW:
sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat.
(Bukhari dan Muslim).
b. Membasuh muka. Berdasarkan surat al-Maidah ayat 6. Batas
muka yang wajib dibasuh ialah dari tempat tumbuh rambut
kepala sebelah atas sampai kedua tulang dagu sebelah ke
bawah; lintangnya, dari telinga ke telinga; seluruh bagian
muka yang tersebut wajib dibasuh, tidak boleh ketinggalan
sedikitpun, bahkan wajib dilebihkan sedikit agar kita yakin
terbasuh semuanya. Menurut kaidah ahli fikih ;..sesuatu yang

c.

d.

e.

f.

hanya dengan dia dapat di sempurnakan yang wajib, maka


hukumnya juga wajib.
Membasuh dua tangan sampai ke siku. Maksudnya siku, juga
wajib di basuh. Keterangannya juga ayat tersebut di atas (alMaidah ayat 6).
Menyapu sebagian kepala dengan air, walau sebagian kecil
sekalipun, sebaiknya tidak kurang dari selebar ubun-ubun,
baik yang disapu itu kulit kepala atau rambut. Alasannya juga
ayat tersebut.
Membasuh dua tapak kaki sampai kedua mata kaki,
maksudnya dua mata kaki wajib juga di basuh. keterangannya
juga ayat tersebut di atas
Menertibkan rukun-rukun di atas, selain dari niat dan
membasuh muka, keduanya wajib dilakukan bersama-sama
dan didahulukan dari yang lain.

3. Sunat-sunat wudu
a. Membaca,, Bismillah pada permulaan wudu. Pada permulaan
tiap-tiap pekerjaan yang penting baik ibadah ataupun lainnya,
disunatkan membaca Bismillah.
b. Membasuh dua telapak tangan sampai kepada kedua siku
pergelangan, sebelumnya berkumur-kumur; keterangannya
amal Rasulullah SAW sendiri yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim.
c. Berkumur-kumur, keterangannya juga perbuatan Rasulullah
sendiri yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
d. Memasukkan air ke hidung, beralasan juga kepada amal
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
e. Menyapu seluruh kepala; juga beralasan kepada amal
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
f. Menyapu kedua telinga luar dan dalam, keterangannya amal
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.
g. Menyilang-nyilangi anak jari kedua tangan dengan cara
berpanca dan menyilang-nyilangi anak jari kaki dengan
kelingking tangan kiri, dimulai dari kelingking kaki kanan,
disudahi pada kelingking kaki kiri; sunat menyilangi anak jari,
kalau air dapat sampai diantara anak jari dengan tidak
disilangi, tetapi apabila air tidak sampai di antaranya
melainkan dengan disilangi maka menyilangi anak jari ketika
itu menjadi wajib bukan sunat.
h. Mendahulukan anggota kanan daripada kiri. Rasulullah SAW
suka memulai, dengan anggota yang kanan dari pada anggota
yang kiri dalam beberapa pekerjaan beliau.
i. Membasuh tiap-tiap anggota tiga kali, berarti membasuh
muka tiga kali, tangan tiga kali dan seterusnya.

Keterangannya Rasulullah SAW terkecuali, apabila waktu


sembahyang telah hampir habis, sekiranya dikerjakan tigatiga kali, niscaya habislah waktu. Dalam keadaan seperti ini,
haram tiga-tiga kali, tetapi wajib satu kali saja; juga apabila
diperlukan benar air untuk minum sedang air tidak
mencukupi, maka wajib satu kali saja, dan haram tiga kali.
j. Berturut-turut antara anggota-anggota, yang dimaksudkan
dengan berturut-turut di sini, yaitu sebelum kering anggota
pertama, anggota kedua sudah dibasuh dan sebelum kering
anggota kedua anggota yang ketiga sudah dibasuh pula dan
seterusnya.
k. Jangan meminta pertolongan orang lain, kecuali, jika terpaksa
karena berhalangan seperti sakit.
l. Tidak diseka, terkecuali apabila ada hajat seperti sangat
dingin.
m. Menggosok anggota wudu agar menjadi lebih bersih.
n. Menjaga supaya percikan air itu, jangan kembali kepada
badan.
o. Jangan bercakap-cakap sewaktu wudu, kecuali apabila ada
hajat.
p. Bersiwak (bersugi= menggosok gigi) dengan benda yang
kesat, selain dari orang puasa sesudah tergelincir matahari.
Lebih afdal bersugi dengan kayu arak (siwak). Disunatkan juga
bersugi pada tiap-tiap keadaan yang lebih diingini dari pada
segala pekerjaan lain yaitu:
1) Tatkala berubah bau mulut karena lapar atau lama diam
tiada berkata-kata dan sebagainya.
2) Tatkala bangun dari tidur, karena orang bangun tidur itu
biasanya berubah bau mulutnya
3) Tatkala akan sembahyang.
q. Membaca dua kalimat syahadat dan menghadap kiblat ketika
berwudu
r. Berdoa setelah wudu
s. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai wudu.
4. Yang membatalkan wudu
Hal-hal yang membatalkan wudu sebagai berikut di bawah ini:
1) Keluarnya sesuatu dari dua pintu atau dari salah satu
keduanya, baik yang keluar itu berupa zat atau angin, yang
biasa atau tidak biasa, seperti darah, atau yang keluar itu najis
atau suci seperti ulat.
2) Hilang akal. Hilang akal karena mabuk atau gila. Juga batal
wudu karena tidur yang tidak tertutup tempat keluar angin,
sedangkan tidur yang tertutup pintu keluar anginnya, seperti
orang tidur yang pinggulnya tetap menempel di atas lantai,
maka wudunya tidak batal.

3) Bersentuh kulit laki-laki dengan kulit perempuan. Dengan


bersentuh itu batal wudu yang menyentuh dan yang disentuh,
dengan
syarat;
keadaan
keduanya
sudah
sampai
umur/dewasa, dan antara keduanya bukan mahram, baik
mahram karena turunan, pertalian persusuan, ataupun
mahram karena perkawinan.
4) Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan batin telapak
tangan. Baik kemaluan sendiri atau kemaluan orang lain, baik
kemaluan orang dewasa atau kemaluan kanak-kanak.
Menyentuh kemaluan ini hanya membatalkan wudu yang
menyentuh saja.
Cara mengerjakan wudu adalah sebagai berikut:

k~1=e oM=e kB

1. Membaca :
sambil
mencuci kedua belah tangan sampai pergelangan tangan, hingga
bersih.
2. Berkumur-kumur sambil membersihkan gigi.
3. Membersihkan lubang hidung sebanyak tiga kali.
4. Membasuh muka tiga kali mulai dari tempat tumbuhnya rambut
kepala hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga telinga
kiri, sambil niat wudhu. Bacaannya adalah:

1R%

M=Y

=VI

(9< SY=e
xqMqe#}qm

Artinya: Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena
Allah.
5. Membasuh kedua belah tangan hingga siku-siku sebanyak tiga
kali.
6. Mengusap sebagian rambut kepala sebanyak tiga kali.
7. Membasuh kedua telinga sebanyak tiga kali.
8. Dan yang terakhir membasuh kedua kaki sebanyak tiga kali.
5. Doa setelah wudhu:

ufA<p r9Q 9jI l 9tEp ue c}=Ev r91p


v uev l 9tE
!8Q oi &fR-p o}=t&U oi &fR-p
Gq&e oi &fR- ktfe
!=ZV&A #mv uev l 9tE !9jep
ktfecm2AG<Je
c~e q%p
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya, ya Allah

jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan
jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh. Maha suci engkau ya Allah,
segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, aku mohon
ampunan dan bertaubat kepada-Mu.
B. Menyapu Sepatu
Orang yang memakai sepatu terus menerus, apabila ia berwudu
boleh menyapu atau mengusap bagian atas kedua sepatunya saja
dengan air, pengganti membasuh kaki dengan syarat-syarat yang akan
diterangkan.
Lama masanya, sehari semalam bagi orang tetap dalam negeri, dan
tiga hari tiga malam bagi orang musafir (dalam perjalanan). Masa
tersebut terhitung dari ketika berhadas (batal wudu) sampai sesudah
memakai sepatu.
a) Syarat-syarat menyapu sepatu
1) Kedua sepatu itu hendaklah dipakai sesudah sempurna suci.
Dalilnya hadis tersebut di atas (yang diriwayatkan Ibn
Khuzaimah dan Daruquthni)
2) Kedua sepatu itu hendaklah sepatu panjang, yaitu menutupi
bagian kaki yang wajib dibasuh (dari tumit sampai ke mata
kaki).
3) Kedua sepatu itu kuat, bisa dibawa berjalan jauh, dan terbikin
dari benda yang suci.
b) Yang membatalkan menyapu sepatu
1) Apabila keduanya atau salah satu di antaranya terbuka, baik
dibuka dengan sengaja atau tercabut dengan tidak sengaja.
2) Habis masa yang ditentukan (sehari semalam bagi orang tetap
tiga hari tiga malam bagi orang musafir).
3) Apabila ia berhadas besar yang mewajibkan mandi.
C. Mandi
a. Mandi Wajib
Yang dimaksud dengan mandi di sini: Mengalirkan air ke seluruh
badan dengan niat.

Artinya: dan jika kamu junub Maka mandilah. Al-Maidah ayat 6
b. Sebab-sebab Wajib Mandi
Sebab-sebab yang mewajibkan mandi ada 6 (enam), tiga di
antaranya biasa terjadi pada laki-laki dan perempuan, dan 3 (tiga)
tertentu (khusus) pada perempuan saja.
1. Bersetubuh/bertemunya alat kelamin laki-laki dengan alat
kelamin wanita, baik keluar mani atau tidak.
2. Keluar mani baik keluarnya sebab bermimpi atau sebab
lain dengan sengaja atau tidak, dengan perbuatan sendiri atau
bukan.

3. Mati Orang Islam yang mati fardu kifayah atas muslimin


yang hidup memandikannya, terkecuali orang yang mati
syahid.
4. Haid Apabila seorang perempuan telah berhenti dari haid,
ia wajib mandi agar ia dapat sembahyang dan dapat campur
dengan suaminya. Juga dengan mandi itu badannya dapat
segar dan sehat kembali.
5. Nifas yang dinamakan nifas, yaitu darah yang keluar dari
kemaluan perempuan sesudah melahirkan anak, darah itu
darah haid yang berkumpul tidak keluar sewaktu perempuan itu
mengandung.
6. Melahirkan, baik anak yang dilahirkan itu cukup umur atau
tidak seperti keguguran.
c. Fardu (Rukun) Mandi
1. Niat. Orang yang junub hendaklah berniat (menyengaja)
menghilangkan hadas junubnya, perempuan yang baru habis
(selesai) haid, hendaklah berniat menghilangkan hadas
kotorannya dan seterusnya.
Adapun lafal niat adalah sebagai berikut:
Mandi junub

1R% M=Y =av (91SY=e


gBVe #}qm
Mandi haid

1R% M=YO~< (91SY=e gBVe


#}qm

Mandi nifas

1R% M=Y@Zne (91SY=e


gBVe #}qm
2. Menyampaikan air ke seluruh badannya.
d. Sunat-sunat Mandi
1. Membaca Bismillah sambil mencuci kedua tangan tiga kali
pada permulaan mandi.
2. Membasuh kemaluan
3. Mengalirkan air ke seluruh badan dengan mendahulukan yang
kanan dari yang kiri, tanpa mengabaikan ketiak, bagian dalam
telinga, pusar dan jari-jari.
4. Berwudu sebelum mandi.
5. Berturut-turut.

e. Mandi Sunat
1. Mandi hari Jumat bagi orang yang bermaksud akan
mengerjakan sembahyang Jumat, agar baunya yang busuk
tidak mengganggu orang di sekitar tempat duduknya.
2. Mandi hari Idul Fitri dan hari Idul Qurban.
3. Mandi orang gila apabila ia sembuh dari gilanya. Karena ada
sangkaan (kemungkinan) ia keluar mani
4. Mandi sehabis memandikan mayat
5. Mandi seorang kafir setelah memeluk agama Islam. Karena
beberapa orang sahabat ketika telah masuk agama Islam
disuruh Nabi mereka mandi.
6. Mandi tatkala hendak ihram haji atau umrah
7. Mandi ketika hendak masuk kota makkah
8. Mandi ketika hendak wuquf di Arafah.
f. Hal-hal yang terlarang sebab hadas junub
1. Sembahyang, baik sembahyang fardu atau sunat
2. Thawaf, baik thawaf fardu atau thawaf sunat.
3. Menyentuh atau membawa atau mengangkat Mas-haf (alQuran).
4. Membaca al-Quran
5. Berhenti dalam masjid.
g. Hal-hal yang terlarang sebab hadas haid dan Nifas
1. Mengerjakan sembahyang, baik sembahyang fardu atau
sembahyang sunat
2. Mengerjakan thawaf, baik thawaf fardu, atau thawaf sunat
3. Menyentuh atau membawa al-Quran
4. Diam dalam masjid. Adapun melaluinya boleh, apabila ia tidak
takut akan mengotorkan masjid, tetapi kalau ia takut kira-kira
akan jatuh kotorannya di masjid, maka lalu ke dalam masjid
ketika itu haram.
5. Puasa. Baik puasa fardu ataupun puasa sunat. wajib atas
perempuan yang meninggalkan puasa karena haid atau nifas
mengqada puasa yang ditinggalkannya sewaktu haid atau
nifas. Adapun sembahyang yang ditinggalkannya sewaktu haid
atau nifas, tidak wajib diqadhanya.
D.TAYAMUM
Tayamum yaitu menyapukan tanak ke muka dan kedua tangan
sampai siku dengan beberapa syarat. Tayamum adalah pengganti wudu
atau mandi, sebagai rukhshah (keringanan) untuk orang yang tidak dapat
memakai air karena beberapa halangan (uzur):
1. Uzur karena sakit. Kalau ia memakai air bertambah sakitnya atau
lambat sembuhnya, menurut keterangan dokter atau tabib yang
telah berpengalaman tentang penyakit serupa itu.

2. Tidak memperoleh air


3. Air sangat dingin dan kuat dugaannya akan timbul jika
menggunakannya dan ia tidak sanggup
4. Air berada dalam kekuasaan orang, ia tidak berani meminta atau
membeli.
5. Air sangat dibutuhkan
6. Jika mencari air waktu salat akan habis.
a. Syarat Tayamum
1. Sudah masuk waktu sembahyang. Tayamum di syariatkan
untuk orang yang terpaksa, sebelum masuk waktu ia belum
terpaksa, sebab sembahyang belum wajib atasnya ketika itu.
2. Sudah diusahakan mencari air tetapi tidak dapat, waktu sudah
masuk. Alasan ayat tersebut di atas kita disuruh tayamum bila
air tidak ada, sesudah dicari, kita baru yakin air tidak ada,
terkecuali orang boleh tayamum karena sakit yang tidak
membolehkannya memakai air atau ia yakin tidak ada air di
sekitar tempat itu, maka mencari air tidak menjadi syarat
padanya.
3. Dengan tanah suci dan berdebu, menurut pendapat Imam
Syafii tidak sah tayamum melainkan dengan tanah.
4. Menghilangkan najis, berarti sebelum melakukan tayamum
hendaklah ia bersih dari najis, menurut pendapat sebagian
ulama tetapi menurut yang lain tidak.
b. Fardu (rukun) Tayamum
1. Niat. Hendaklah seorang yang akan melakukan tayamum
berniat karena hendak mengerjakan sembahyang dan
sebagainya, bukan semata-mata untuk menghilangkan hadas
saja, karena sifat tayamum tidak dapat menghilangkan hadas,
hanya dibolehkan untuk melakukan sembahyang karena
darurat. Keterangan bahwa niat tayamum, wajib hukumnya,
ialah hadis yang mewajibkan niat wudu yang lalu.
2. Menyapu muka dengan tanah
3. Menyapu kedua tangan sampai ke siku dengan tanah.
Keterangan ayat di atas
4. Menertibkan rukum-rukun. Artinya mendahulukan muka dari
tangan. Alasan sebagaimana keterangan menertibkan rukun
wudu yang telah lalu, sebagian ulama ada yang berpendapat,
tidak wajib menertibkan rukun tayamum.
c. Sunat Tayamum
1. Membaca Bismillah. Dalil hadis sunat wudu. Karena tayamum
ganti wudu.
2. Mengembus tanah dari dua tapak tangan, agar supaya tanah
yang di atas tangan itu menjadi tipis

3. Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum


sebagaimana sesudah selesai berwudu.
d. Hal-hal yang membatalkan tayamum
1. Tiap-tiap hal yang membatalkan wudu membatalkan tayamum.
2. Ada air. Dengan adanya air sebelum mulai sembahyang
batallah tayamum bagi orang yang tayamum karena ketiadaan
air.
e. Cara bertayamum:
Orang yang hendak tayamum membaca basmalah, syahadat
kemudian kedua telapak tangan dipukulkan ke debu yang sudah
dibersihkan/suci mensucikan.
Kedua telapak tangan yang sudah ada debunya di angkat di
gerak-gerakkan supaya debu yang kasar jatuh. Kemudian
diusapkan ke muka sambil niat tayamum, adapun bacaan niat
tayamum adalah sebagai berikut:

1R% M=YwJe 1&A e kj~&e


#}qm
Artinya: Aku niat bertayamum untuk dapat mengerjakan salat fardhu karena
Allah.
setelah diperkirakan rata, debu yang masih ada di kedua telapak
tangan dibersihkan (hati-hati jangan sampai sisa debu jatuh ke
debu yang akan dipakai tayamum, supaya tidak jadi mustamal)
kemudian kedua telapak tangan di pukulkan lagi ke debu,
keduanya digerak-gerakkan supaya debu yang kasar jatuh
kemudian telapak tangan kiri diusapkan ke tangan kanan sampai
pergelangan dan telapak tangan kanan diusapkan ke tangan kiri
sampai dengan pergelangan.
BAB II
SALAT
Sebelum mengerjakan salat, disunatkan menyerukan adzan dan
iqamah. Adzan ialah kata-kata seruan untuk memberitahukan masuknya
waktu salat sedangkan iqamah adalah kata-kata seruan sebagai tanda
bahwa salat akan dimulai.
A. Azan dan Iqamah
Adzan ialah kata-kata seruan untuk memberitahukan masuknya
waktu salat sedangkan iqamah adalah kata-kata seruan sebagai tanda
bahwa salat akan dimulai. Adzan dan Iqamah hukumnya sunat muakkad
untuk salat fardhu, baik yang dikerjakan secara berjamaah maupun
sendiri. Adzan dan Iqamah disunatkan untuk menyerukan dengan suara
yang keras, kecuali di masjid yang sedang berlangsung salat berjamaah.

Adzan dan Iqamah dikerjakan sambil berdiri dan menghadap kiblat.


1. Artinya

x
=a =a
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah x v uev
l9tE
Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allahx dqA<9jI
l9tE
Marilah salat
x wJe2Q 1
Allah maha besar, Allah maha besar

Marilah menuju kemenangan

x0wZe2Q 1
x =a =a
x v uev

Allah maha besar, Allah maha besar


Tidak ada tuhan selain Allah
Keterangan
1. Waktu

menyerukan

kalimat

berpaling ke kanan, dan ketika

wJe2Q 1 disunnatkan
menyerukan kalimat 0wZe2Q

1, disunatkan berpaling ke kiri.


2. wJe2Q 1 artinya
0wZe2Q 1 artinya

: marilah salat
: marilah menuju kemenangan

0wZe2Q 1 dan
=a =a. Setelah 0wZe2Q 1 di tambah :
x hqne oi R5 wJe

3. Dalam azan salat subuh, diantara kalimat

Artinya: Salat itu lebih baik daripada tidur


4. Untuk salat-salat sunat tidak disunatkan menyerukan azan dan iqamah,
kecuali salat sunat yang disunatkan berjamaah seperti salat tarawih,
salat id dan sebagainya.
Cukup menggunakan seruan.

Ri .e wJe
Artinya: Marilah kita bersama-sama mengerjakan salat berjamaah
Apabila salat tarawih, kita menggunakan seruan:

kbj1< Ri- G&Ra< 3}p=&e oi


nA wJe
Atau

Ri- wJe
2. Doa sesudah azan
Setelah
muazin
(yang
menyerukan
azan)
selesai
mengumandangkan azan baik muazin maupun yang mendengarkan,
disunatkan membaca doa seperti berikut:

f~Aqe l9jI m9~A $jy^e wJep


i&e qQ9e r;s < ktfe
R~Y=e ~eRe -<9ep X=Fep
f~NZep
Gj1=e k1<} 8R~U [f6%v cm u
%9Qp ;el8qj2ii^i u*Rp
Artinya: Ya Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan
yang memiliki salat yang didirikan. Berilah junjungan kami
Nabi Muhammad, wasilah dan keutamaan serta kemuliaan
dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang
terpuji sebagaimana engkau telah janjikan. Sesungguhnya
Engkau ya Allah Dzat Yang tidak akan mengubah janji.
3. Lafal iqamah
Lafal iqamah sama dengan lafal azan. Tetapi kalau azan masingmasing kalimat diucapkan dua kali, sedang iqamah diucapkan satu kali.
Dan diantara kalimat yang ke 5 dan kalimat ke 6 ditambah
kalimat:

[x wJe #i]9
Artinya: Salat telah dimulai.
Iqamah diucapkan agak cepat dan diserukan dengan suara agak rendah daripada
azan.Adapun Lafal iqamah adalah sebagai berikut:
Allah maha besar, Allah maha besar

x
=a =a

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah

x v uev

l9tE
Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah

x dqA<9jI

l9tE
x wJe2Q 1

Marilah kita salat

Marilah menuju kemenangan

x0wZe2Q 1
wJe #i]9]
x =a =a
x v uev

Salat telah di mulai

Allah maha besar, Allah maha besar


Tiada tuhan selain Allah

4. Menjawab azan dan iqamah


Bagi yang mendengar suara azan, disunatkan untuk
menjawabnya, dengan jawaban yang sama seperti yang tersebut dalam
kalimat

azan,

kecuali

pada

kalimat:

wJe2Q 1

dan

0wZe2Q 1 Jawabannya:
k~RefRe v q]vp dq1v

Artinya: Tidak ada daya dan upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali
dengan pertolongan Allah yang maha Agung.
Dan pada azan subuh, ketika muazin menyerukan kalimat:

hqne oi R5 wJe

x
Artinya: Salat lebih baik daripada tidur.
Kita menjawab dengan:

o}9sFe oi ce: 2Q mp $<=p #]9I


Artinya: Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk
orang-orang yang menyaksikan.
Jawaban bagi yang mendengar iqamah:
Bagi yang mendengar iqamah, disunatkan untuk menjawabnya dengan jawaban
yang sama seperti yang tersebut dalam kalimat iqamah, kecuali pada kalimat:

wJe #i]9]. Jawabannya sebagai berikut:


L<vp $qjBe #i8i ti8p ti]

Artinya: Semoga Allah mendirikan salat itu dengan kekalnya seperti apa yang ada di
langit dan di bumi.

5. Doa setelah mendengar iqamah

i~^e hq} ueA u%p 9jI m9~A2Q


kfApgI jy^e wJep i&e qQ9e
r;s < ktfe
Artinya: Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna,
dan memiliki salat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan
salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan
berilah/kabulkanlah segala permohonannya pada hari
kiamat.
6. Syarat-syarat menjadi muazin
1. Beragama Islam
2. Seorang laki-laki
3. Tamyiz
Menyerukan azan disunatkan dengan suara yang nyaring. Bagi
yang berhadas besar atau berhadas kecil hukumnya makruh untuk
menjadi muazin(yang menyerukan azan atau iqamah).
B. Waktu Salat
Firman Allah SWT yang artinya :

Sesunggunya salat itu diwajibkan atas orang-orang yang beriman
menurut waktu yang tertentu. (An Nisa : 103)
1. Salat Zuhur
Awal waktunya setelah tergelincir matahari pertengahan langit.
Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama dengan
panjangnya, selain dari bayang-bayang ketika matahari menunggak
(tepat diatas ubun-ubun).
2. Salat Ashar
Waktunya mulai dari habisnya waktu dzuhur, bayang-bayang
sesuatu lebih dari pada panjangnya selain daripada bayang-bayang
ketika matahari sedang menunggak sampai terbenam matahari.
3. Salat Maghrib
Waktunya dari terbenam matahari, sampai terbenam syafaq
(teja merah).
4. Salat Isya
Waktunya mulai dari terbenam syafa merah (waktu magrib)
sampai terbit fajar kedua.
5. Salat Subuh

Waktunya mulai dari terbit fajar kedua sampai terbit matahari1


C. Syarat-syarat Wajib dan Syarat-syarat Syah Salat
Syarat wajib salat:
1. Beragama Islam
2. Sudah balig dan berakal
3. Suci dari haid dan nifas
4. Telah sampai dakwah
5. Jaga (orang yang tidur sebelum waktu salat dan orang lupa tidak
wajib salat)
Syarat syah salat:
1. Suci dari hadas besar dan kecil
2. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
3. Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusar sampai lutut, sedang
wanita auratnya seluruh anggota badan, kecuali muka dan kedua
telapak tangan.
4. Telah masuk waktu yang ditentukan untuk masing-masing salat.
5. Menghadap kiblat
6. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunat.
D. Rukun Salat
1. Niat
2. Takbiratul ihram
3. Berdiri tegak bagi yang kuasa ketika salat fardhu, boleh sambil
duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.
4. Membaca surat al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat.
5. Ruku dengan tumaninah
6. Itidal dengan tumaninah
7. Sujud dua kali dengan tumaninah
8. Duduk antara dua sujud dengan tumaninah.
9. Duduk tasyahud akhir dengan tumaninah
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca salawat Nabi pada tasyahud akhir
12. Membaca salam yang pertama
13. Tertib, berurutan dalam mengerjakan rukun-rukun tersebut.
E. Yang Membatalkan Salat
1. Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun sebelum
purna dengan sengaja
2. Terkena najis yang tidak dimaafkan
3. Berhadas
4. Terbuka auratnya
5. Berkata-kata dengan sengaja, walau hanya satu huruf, tapi yang
memberi pengertian
6. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan salat
7. Makan atau minum walau hanya sedikit
8. Tertawa terbahak-bahak
9. Membelakangi kiblat
1

Al Bajuri, ibid , hal 122

10. Mendahului dua rukun, filiyyah atau tertinggal dua rukun filiyyah
dari imamnya.
11. Murtad (keluar dari Islam)
12. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti ruku dan sujud.
13. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan
dengan sengaja.
14. Mengerjakan rukun pendek dengan lama sekali dengan sengaja
15. Ragu-ragu dalam niat (salat zuhur atau asar)
16. Niat membatalkan salat

F. Sunat dalam melakukan salat


Amalan sunat yang di kerjakan dalam salat ada dua macam, yaitu:
Sunat haiat dan Sunat Abadl.
A. Sunat Haiat
1. Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihram,
ketika ruku dan ketika berdiri dari ruku.
2. Meletakkan telapak tangan yang kanan di atas pergelangan
tangan kiri ketika bersedekap.
3. Membaca doa iftitah sehabis takbiratul ihram.
4. Membaca
taawwudz
(Auudzu
billaahi
minasy
syaithaanirrajiim) ketika hendak membaca fatihah.
5. Membaca amin sesudah membaca fatihah.
6. Membaca surat al-Quran pada dua rakaat permulaan (rakaat
pertama dan kedua) sehabis membaca fatihah.
7. Mengeraskan bacaan fatihah dan surat al-Quran pada rakaat
pertama dan kedua pada salat maghrib, isya, dan subuh
kecuali mamum.
8. Membaca takbir (Allahu Akbar) ketika gerakan naik turun.
9. Membaca tasbih ketika ruku(

r9jep k~Re <

l2A) dan sujud


(r9jep 2Qe < l2A).
10.
Membaca sami Allahu liman hamidah ketika bangkit
dari ruku dan membaca Rabbanaa lakal hadmu.... ketika
itidal.
11.
Membaca doa ketika duduk antara dua sujud, yaitu :

Q [Qp &YQp %9sp &]><p &RY<p&


>%=-p &j1<p 1=ZU
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah
kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rizki kepadaku, dan berilah aku
petunjuk, dan berilah kesehatan bagiku dan berilah ampunan kepadaku.

12.
Meletakkan telapak tangan di atas paha pada waktu
duduk bertasyahud awal dan akhir, dengan membentangkan
yang kiri dan menggenggam yang kanan, kecuali jari telunjuk.
13.
Duduk iftirasy pada semua duduk dalam salat kecuali
tasyahud akhir.
14.
Duduk istirahat (sebentar) sesudah sujud kedua
sebelum berdiri.
15.
Meletakkan tangan ke tanah tatkala hendak berdiri dari
duduk.
16.
Duduk tawarruk (simpuh) pada waktu duduk tasyahud
akhir.
17.
Membaca salam kedua
18.
Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri masing-masing
ketika membaca salam yang pertama dan kedua.
B. Sunat Abadl
1. Membaca tasyahud awal
2. Membaca salawat pada tasyahud awal
3. Membaca doa qunut pada salat subuh, dan salat witir dalam
pertengahan bulan Ramadhan, hingga akhir bulan Ramadhan.
G. Makruh salat
Orang yang sedang mengerjakan salat dimakruhkan :
1. Menaruh telapak tangan di dalam lengan baju, ketika takbiratul
ihram, ruku dan sujud.
2. Memejamkan mata
3. Menutup mulutnya rapat-rapat
4. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan
5. Menengadah ke langit
6. Kepalanya terbuka
7. Bertolak pinggang
8. Menahan hadas
9. Meludah
10. Mengerjakan salat di atas kuburan
11. Memberi isyarat yang dapat dipahami misalnya dengan mata, mulut
dsb.
12. Mengerjakan salat dengan cepat.
13. Melakukan hal-hal yang dapat mengurangi kekhusyukan salat.
H. Perbedaan laki-laki dan wanita dalam salat
Laki-laki
1. Auratnya: Barang antara pusar
dan lutut
2. Merenggangkan
dua
siku
tangannya
dari
kedua
lambungnya, waktu ruku dan
sujud.

Perempuan
1. Auratnya: Seluruh tubuh,
kecuali muka dan telapak
tangan
2. Merapatkan satu anggota
kepada anggota yang lain.
3. Meletakkan perutnya pada

3. Waktu
ruku
dan
sujud,
mengangkat perutnya dari kedua
pahanya.
4. Menyaringkan
suaranya/bacaannya.
5. Bila
mengingatkan
imam,
membaca
tasbih,
yaitu

Subhanallah

dua paha, ketika rukudan


sujud.
4. Merendahkan
suaranya/bacaannya
di
hadapan laki-laki lain (bukan
muhramnya)
5. Bila
mengingatkan
imam
bertepuk
tangan,
yaitu
telapak
tangan
kanan
dipukulkan
kepunggung
tangan kiri.

I. Beberapa hal yang mungkin dilupakan


Dalam mengerjakan salat, mungkin sekali ada hal-hal yang dilupakan.
Seperti:
1. Lupa mengerjakan yang fardhu
Bila lupa mengerjakan yang fardhu maka kita tidak cukup hanya
menggantikannya dengan sujud sahwi. Jadi kita ingat ketika sedang
salat, maka haruslah cepat-cepat melaksanakannya, atau ingat setelah
salam, sedang jarak waktunya baru sebentar. Maka wajiblah kita
menunaikan yang terlupakan, kemudian sujud sahwi (sujud karena
lupa).
Lafal sujud sahwi:

qtB}vp hn}v oi l2A


Artinya: Maha suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa.
Sujud sahwi ini hukumnya sunat, dan letaknyasetelah tasyahud akhir sebelum salam. Dan
dikerjakan dua kali sebagaimana sujud biasa.
Apabila seseorang bimbang atau ragu-ragu tentang jumlah rakaat yang telah dilakukan,
maka haruslah menetapkan yang yakin, yaitu yang sedikit, dan kemudian sujud sahwi.
2. Lupa mengerjakan Sunat Haiat
Bila lupa mengerjakan sunat Haiat maka tidak perlu diulangi apa
yang terlupakan itu, dan tidak perlu sujud sahwi.
3. Lupa mengerjakan sunat abadl
Bila lupa mengerjakan sunat abadl maka tidak perlu diulangi dan
tetap meneruskan salat itu hingga selesai, kemudian sebelum salam
disunatkan untuk sujud sahwi.
J. Cara Salat dan bacaannya
1. Niat salat
Berdiri tegak (bagi yang mampu berdiri) menghadap kiblat,
sambil niat mengerjakan salat. Niat salat sesuai yang dikerjakan sebagai
berikut:
Niat salat zuhur

1R% iqii x8 f^e g^&Bi $Ra<


S< =te L=Y 2I
Artinya: Saya berniat salat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat (dilakukan)
pada waktunya, makmum karena Allah
Niat salat Asar

1R% iqii x8 f^e g^&Bi $Ra<


S< =JRe L=Y 2I
Artinya: Saya berniat salat fardu Asar empat rakaat menghadap kiblat (dilakukan)
pada waktunya, makmum karena Allah
Niat salat maghrib

1R% iqii x8 f^e g^&Bi $Ra<


(w) =Vje L=Y 2I
Artinya: Saya berniat salat fardu maghrib tiga rakaat menghadap kiblat (dilakukan)
pada waktunya, makmum karena Allah
Niat salat Isya

1R% iqii x8 f^e g^&Bi $Ra<


S< xFRe L=Y 2I
Artinya: Saya berniat salat fardu isya empat rakaat menghadap kiblat (dilakukan) pada
waktunya, makmum karena Allah
Niat salat Subuh

1R%

iqii

x8

f^e g^&Bi
G&Ra<3Je L=Y 2I

Artinya: Saya berniat salat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat (dilakukan) pada
waktunya, makmum karena Allah.
Keterangan: Niat berada dalam hati, namun sunat diucapkan lisan sebelum takbiratul ihram

iqii

ii

untuk membantu hati. Lafal


dapat diganti
apabila
menjadi imam dan dihilangkan apabila salat sendiri
2. Takbiratul ihram
Takbiratul ihram dilakukan setelah berdiri tegak menghadap
kiblat, mengucapkan:

a=
Artinya: Allah maha besar
Cara mengerjakannya:

Lafal
(ha dibaca dammah) diucapkan ketika mulai mengangkat kedua
tangan di atas pundak sambil niat mengerjakan salat sesuai dengan salat yang sedang
dikerjakan. Kedua telapak tangan dibuka, ujung jari tangan lurus dengan kedua telinga
sedangkan ibu jari sejajar dengan daun telinga bawah. Kemudian tangan diletakkan di atas

perut di bawah dada sebelah kiri, tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri sambil

=a

mengakhiri niat salat dan menutup dengan ucapan


(ra dibaca jazm/sukun).
3. Doa iftitah
Setelah selesai takbiratul ihram dalam posisi berdiri tegak
kemudian membaca doa iftitah, sebagai berikut:

=Y ;fe t-p #t-p % w~Ip =b


l2Ap R*a 9j<p Ra =a
%jip|~Ip bBmp %wIlGa=FU oi
mip jfBiZ~n1 L<vp $qjBe
GjfBU oimp $=i ce;p ue c}=Ev
GjeRe <
Artinya: Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya dan
Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan muka hatiku kepada
dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan
menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.
Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata hanya untuk
Allah seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan aku
diperintahkan untuk tidak menyekutukan bagi-Nya. Dan aku dari golongan
orang muslimin.
Doa iftitah yang lain
Atau boleh juga membaca doa iftitah dengan doa sebagai berikut:

=VUp \=FU G $9Q ja |}5


Gp &~9Q ktfe
ktfeCm9e oi O~v q*e ^n} ja |
5 oi &^m ktfe
8=ep /f*ep xU |}5 &fBU
Artinya: Ya Allah, jauhkanlah daripada kesalahan dan dosa sejauh antara jarak timur
dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku dari segala kesalahan dan dosa bagaikan
bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku dengan
air, dan air salju yang sejuk.
4. Bacaan surat al-Fatihah
Dalam posisi berdiri tegak,

selesai

membaca

doa

iftitah,

kemudian membaca surat al-fatihah. Surat al-fatihah (termasuk

k~1

=e oM =e kB ) disunatkan dibaca keras pada rakaat


pertama dan kedua salat magrib, isya, dan subuh. Selesai membaca
fatihah diam sebentar (diperkirakan cukup baca

o2A)

kemudian

o~i

membaca:
dengan keras bersama-sama antara imam dengan makmum. 2
Bacaan surat al-Fatihah sebagai berikut:

k~1=e oM=e GjeRe <


9j2ek~1 =e oM =e kB
k~^&BU=Jem9s o~R&Bm !
}p 9Rm !} o}9e hq} cei
Gi GeN evp kt~fQ qNVURU
kt~fQ #jRm o};e =I
Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang.
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam. Yang pengasih
dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mu lah
aku mengabdi dan kepada-Mu lah aku meminta pertolongan.
Tunjukkan kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orangorang yang telah Engkau anugerahi nikmat. Bukan jalan
mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orangorang yang sesat.
5. Bacaan surah
Setelah selesai membaca surat al-fatihah dalam rakaat yang
pertama dan kedua baik salat sendiri maupun berjamaah di sunatkan
membaca surat. Sedangkan dalam rakaat ketiga dan keempat tidak
disunatkan membaca surat. Apabila salat berjamaah setelah selesai
membaca surat al-fatihah, imam disunatkan tidak langsung membaca
surat, tapi diam sebentar menunggu selesainya bacaan fatihah makmum.
6. Ruku
Selesai membaca surat, lalu kedua tangan diangkat sejajar telinga
posisi lutut harus lurus sambil membaca Allahu Akbar lalu badannya
membungkuk, kedua tangan memegang lutut dan ditekankan. Usahakan
antara punggung dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, bacalah
tasbih sebagai berikut:

r9jep k~Re < l2A

x
2

Sebelum membaca

o~i

9eqep 1=ZU <

membaca dengan pelan (tidak bersuara keras):


usahakan bacaan

o~i

GjfBUp |

bersama-sama antara imam dan makmum

supaya bersama-sama dengan bacaan o~i


para malaikat.perlu dimengerti Yang menyebabkan
mendapatkan ampunan Allah. Apabila salat berjamaah pada waktu imam membaca surah al-fatihah, makmum
mendengarkan bacaan imam.

Artinya: Maha suci Tuhan Maha Agung, serta memujilah aku kepada-Nya.
7. Itidal
Selesai ruku lalu bangkit dari ruku berdiri tegak dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, sambil membaca:

r9j1 oU SjA
Artinya: Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Setelah berdiri tegak membaca:

9R x E oi #zE ixgip L<vxgip $qjBe


>xgi9j< ce n
Artinya: Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan
sepenuh barang yang engkau kehendaki sesudah itu.
Setelah selesai membaca bacaan di atas dilanjutkan membaca
doa qunut pada waktu rakaat kedua salat subuh dan rakaat terakhir salat
witir pada waktu separuh kedua bulan Ramadhan. Bacaan doa qunut
adalah:

#~eq% oj~Y &eq%p #~YQ oj~Y &YQp


#}9s oj~Y %9s ktfe
vpN^% cmY#~N] i=E c&M= &]p
#~Q j~Y 1 !<p
n< #a<%#}8Q oi?R}vp #~ep oi
g ;}v ump c~fQ N^}
fIpc~e q%p !=ZV&A#~N]i 2Q
9j< cfY#~eR%p
kfAp u2Ip ue 2Qp ivne l9jI
m9~A 2Q
Artinya: ya Allah berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri
petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri
kesehatan. Perlinglungilah aku seperti orang-orang yang telah mendapat
prlindungan-Mu Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan
kepadaku. Dan jauhkanlah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan, karena
sesungguhnya hanya engkaulah yang dapat memastikan akan sesuatu dan
tidak ada lagi yang kuasa di atas Engkau, dan sesungguhnya tidaklah akan
hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan mulia
orang yang Engkau musuhi. Maha berkahlah Engkau dan maha luhurlah
Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon

ampun dan kembalilah (taubat) kepada engkau. Semoga Allah memberi


rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya.
8. Sujud
Setelah selesai itidal lalu sujud dengan cara turun dari berdiri ke
sujud sambil membaca Allahu Akbar kedua lutut diletakkan ke tanah,
dilanjutkan kedua telapak tangan lurus dengan bahu dilanjutkan
meletakkan dahi dan hidung. Dahi terbuka tidak boleh tertutup oleh
apapun dan ditekan ke tempat sujud. Kedua kaki ditekankan ke tempat
sujud seperti orang jinjit, pantat di angkat, merenggangkan dua siku
tangannya dari lambung dan pahanya, untuk pria dan merapatkan kedua
siku tangannya dengan lambung dan pahanya untuk wanita. Kemudian
membaca:

r9jep 2Qe < l2A

x
Artinya: Maha suci Tuhan, Serta memujilah aku kepada-Nya.

9. Duduk antara dua sujud


Selesai membaca bacaan sujud dilanjutkan, bangkit dari sujud
sambil membaca:

=a

dimulai dengan mengangkat dahi, kedua tangan


kemudian duduk sambil meletakkan, telapak tangan kanan di paha kanan,
telapak tangan kiri diteruskan di paha kiri. Jari-jari lurus dan digelar (di
beber) ujung jari sepadan dengan ujung lutut, kaki kiri dijadikan tempat
duduk, telapak kaki kanan berdiri tegak seperti orang jinjit (telapak kaki
berdiri sedangkan jari-jarinya di lipat). Setelah duduk sempurna,
membaca:

Q [Qp &YQp %9sp &]><p &RY<p&


>%=-p &j1<p 1=ZU
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah
kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rizki kepadaku, dan
berilah aku petunjuk, dan berilah kesehatan bagiku dan berilah ampunan
kepadaku.
10. Sujud kedua
Sujud kedua ini caranya dan bacaannya sama dengan sujud
pertama, setelah sujud kedua ini selesai, berarti telah melaksanakan salat
satu rakaat. Kemudian bangun dari sujud, dimulai mengangkat dahi,
dilanjutkan kedua tangan sambil membaca takbir, belum sampai selesai

=a

(masih lafal
) terus duduk istirahat sebentar seperti duduk
antara dua sujud dengan meletakkan tangan kanan di paha kanan dan
telapak tangan kiri di paha kiri. Setelah duduk sempurna terus berdiri

sambil melanjutkan bacaan takbir setelah berdiri tegak mulai membaca


fatihah rakaat ke dua dan seterusnya seperti rakaat pertama.
11. Duduk tasyahud (tahiyat) awal
Duduk tasyahud awal dilaksanakan setelah sujud kedua pada
rakaat kedua. Caranya seperti duduk antara dua sujud, sedangkan
bacaannya adalah:

u%a=p
hwBeufe

M<p
$~e

net}
c~fQ
$qfJe $a<U
$~2&e

dqA<9jIl
9tEp
v
uev
l9tEo~<Je 8Q 2Qpn~fQ hwBe
9jI m9~A 2Q gI ktfe
Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah.
Salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi
(Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh
hamba yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan
aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah!
Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad.
Ketika membaca: hamzah

dari lafal

v uev l

9tE Jari

telunjuk yang kanan diangkat ditudingkan miring ke depan


sampai dengan selesainya bacaan tasyahud awal. Jari-jari kanan yang lain
seperti orang yang menggenggam. Jari-jari kiri di atas paha lurus dan
digelar (dibeber) ujungnya sepadan dengan lutut. Setelah selesai bacaan

=a

tasyahud, berdiri untuk rakaat ketiga sambil membaca

tangan di angkat di atas pundak seperti ketika takbiratul ihram.


Sedangkan ketika bangun dari sujud kedua untuk berdiri pada rakaat

=a

keempat, sambil membaca


tangan tidak diangkat.
Tasyahud awal ini dilakukan untuk salat tiga dan empat rakaat, sedangkan
salat dua rakaat (subuh dan qasar) pada rakaat kedua langsung tasyahud
akhir.
12. Duduk tasyahud akhir
Caranya duduk tasyahud akhir adalah pantat di usahakan
menempel di alas sembahyang, kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan

dan jari tangannya sama seperti ketika duduk tahiyat awal. Adapun
bacaan tasyahud akhir adalah:

u%a=p M<p net} c~fQ


hwBeufe $~e $qfJe $a<U
$~2&e
dqA<9jIl 9tEp v uev
l9tEo~<Je 8Q 2Qpn~fQ hwBe
k~s= m9~A d 2Qp k~s=
m9~A 2Q #~fIja9jI m9~A 2Q gI ktfe
2Qp k~s= m9~A 2Q #a<
ja9jIm9~A d 2Qp 9jI m9~A 2Q !<p
9~.i9~j1 cm GjeRe k~s=m9~A
d
kfQ #m ip #Y=A ip #nfQip $<=A
ip $=5ip #i9]i #=ZU ktfe
oip =^e ;Q oi c:qQ 3 ktfe#mv
uev =5U #mp h9^U #m 4i u
#jf 3 ktfe d-9e 3~BU n&Y oip
$jUp~2U n&Y oip <ne ;Q
4j1<p !9nQ oi =ZVi #=ZUY
#mvqm;e =ZV} vpRa =~*a jf
BZm
cn}8 2Q ,f] #) qf^e
f^i}k~1=e <qZVe #m cm
Artinya: Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah.
Salam, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi
(Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba
yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah!
Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah engkau
beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah
atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana engkau

memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam


semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha mulia.
13. Salam
Selesai tasyahud akhir, kemudian salam dengan menengok ke
kanan, perkiraan pipi sebelah kanan dapat dilihat oleh jamaah
yang berada di belakangnya. Sedangkan dada tetap menghadap
kiblat sambil mengucapkan:

M<p kb~fQ hwBe


Artinya: Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.
Kemudian setelah selesai menoleh ke kiri, bacaannya dan gerakannya sama dengan
gerakan menoleh ke kanan. Dengan membaca salam ini berarti salat telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai