Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri - Rakor Industri Agro - Lombok - 2014
Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri - Rakor Industri Agro - Lombok - 2014
DAFTAR ISI
I
II
13
III
17
IV
20
25
VI
29
VII
36
I. PERWILAYAHAN INDUSTRI
DALAM UU NO 3 TAHUN
2014 TENTANG
PERINDUSTRIAN
Instrumen Pendukung
Perizinan
Penanaman Modal
Bidang Industri
Fasilitas Industri
Pembangunan
Sumber Daya
Industri
Pembangunan SDM
Pemanfaatan SDA
Pengembangan dan
Pemanfaatan
Teknologi Industri
Pengembangan dan
Pemanfaatan
Kreativitas dan
Inovasi
Penyediaan Sumber
Rencana Induk
Pembangunan Industri
Nasional
Kebijakan Industri Nasional
Rencana Kerja Pembangunan
Industri
Pembangunan Sarana
dan Prasarana
Industri
Standardisasi Industri
Infrastruktur
Industri
Sistem Informasi Industri
Nasional
Perwilayahan
Industri
Pemberdayaan
Industri
IKM
Industri Hijau
Industri Strategis
P3DN
Kerja Sama
Internasional di
Bidang Industri
Instrumen
Pendukung
Komite Industri
Nasional
Peran Serta
Masyarakat
Pengawasan dan
Pengendalian,
Sanksi
Tindakan
Pengamanan dan
Penyelamatan
Industri
Tindakan
Pengamanan
Industri
Tindakan
Penyelamatan
Industri
BAB II
BAB
BAB
BAB
BAB
III
IV
V
VI
BAB VII
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Definisi
Pasal 2
Asas
Pasal 3
Tujuan
Pasal 4
Ruang Lingkup
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DI BIDANG
PERINDUSTRIAN
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
PERWILAYAHAN INDUSTRI
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua
Pembangunan Sumber Daya Manusia
Bagian Ketiga
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Bagian
Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri
Keempat
Bagian Kelima
Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas dan
Inovasi
Bagian Keenam Penyediaan Sumber Pembiayaan
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INDUSTRI
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua
Standardisasi Industri
Bagian Ketiga
Infrastruktur Industri
Bagian
Sistem Informasi Industri Nasional
Keempat
...
BAB VIII
BAB IX
BAB X
PEMBERDAYAAN INDUSTRI
Bagian
Industri Kecil dan Industri Menengah
Kesatu
Bagian
Industri Hijau
Kedua
Bagian
Industri Strategis
Ketiga
Bagian
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Keempat
Negeri
Bagian
Kerja Sama Internasional di Bidang Industri
Kelima
TINDAKAN PENGAMANAN DAN PENYELAMATAN INDUSTRI
Bagian
Tindakan Pengamanan Industri
Kesatu
Bagian
Tindakan Penyelamatan Industri
Kedua
PERIZINAN, PENANAMAN MODAL BIDANG INDUSTRI, DAN
FASILITAS
Bagian
Izin Usaha Industri dan Izin Usaha Kawasan
Kesatu
Industri
Bagian
Penanaman Modal Bidang Industri
Kedua
UU 17 TAHUN
2007
UU
PERINDUSTRIAN
PP
RIPIN
RPJPN
20 Thn
PERPRES
RPJMN
RIPIN memperhatikan:
a. potensi sumber daya Industri;
b. budaya Industri dan kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat;
c. potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah;
d. perkembangan Industri dan bisnis baik nasional maupun internasional;
e. perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun
internasional;
f. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi, dan/atau Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
RIPIN memuat:
visi, misi, dan strategi pembangunan Industri;
sasaran dan tahapan capaian pembangunan Industri;
bangun Industri nasional;
pembangunan sumber daya Industri;
pembangunan sarana dan prasarana Industri;
pemberdayaan Industri; dan
perwilayahan Industri.
PERPRES
KIN
5 Thn
PERDA
PERPRES
RKP
PERMEN
RENJA
PEMBANGUNA
N INDUSTRI 1 Thn
RENCANA
PEMBANGUNAN
INDUSTRI DAERAH
RENCANA KERJA
PEMBANGUNAN
INDUSTRI DAERAH
Perwilayahan Industri
Pengaturan: (Pasal 14)
1. Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan
percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan
Industri ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia melalui Perwilayahan Industri
2. Perwilayahan industri dilakukan dengan paling sedikit
memperhatikan:
a.Rencana tata ruang wilayah
b.Pendayagunaan potensi sumber daya wilayah secara
nasional
c.Peningkatan
daya
saing
industri
berlandaskan
keunggulan sumber daya yang dimiliki daerah.
d.Peningkatan nilai tambah sepanjang rantai nilai
3. Perwilayahan industri dilaksanakan melalui:
a. Pengembangan wilayah pusat pertumbuhan industri;
b. Pengembangan kawasan peruntukkan industri;
c. Pembangunan kawasan industri;
d. Pengembangan sentra industri kecil dan industri
menengah.
13
al
Re
gi
ion
on
al
g
Re
Sektoral
15
Pendekatan
Sektoral :
Pengembangan
industri prioritas
nasional
Pendekatan
Perwilayahan Industri:
Wilayah Pusat
Pertumbuhan Industri.
Kawasan Peruntukkan
Industri
Kawasan Industri
Sentra Industri Kecil
Menengah
16
18
4.
Pengembangan
Sentra Industri
Kecil dan
Industri
Menengah
STRATEGI
FUNGSION
AL
2.
Pengembang
an Kawasan
Peruntukkan
Industri
3.
Pengembanga
n Kawasan
Industri
19
DEFINISI WPPI
22
23
Kawasan
Peruntukan
Industri
(KPI) adalah wilayah yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan
industri dengan tidak mengganggu
kelestarian
fungsi
lingkungan hidup dan atau tidak
mengubah lahan produktif
26
27
STRATEGI PENGEMBANGAN
KAWASAN PERUNTUKAN INDUSTRI
Infrastruktur Industri
Pengaturan: (Pasal 62-Pasal 63)
1. Menteri Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin tersedianya
infrastruktur Industri.
2. Infrastruktur Industri paling sedikit meliputi:
a. lahan Industri berupa Kawasan Industri dan/atau kawasan
peruntukan Industri;
b. fasilitas jaringan energi dan kelistrikan;
c. fasilitas jaringan telekomunikasi;
d. fasilitas jaringan sumber daya air;
e. fasilitas sanitasi; dan
f.
fasilitas jaringan transportasi.
3. Penyediaan infrastruktur Industri dilakukan melalui:
a.
pengadaan
oleh
Pemerintah
atau
Pemerintah
Daerah
yang
pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. pola kerja sama antara Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dengan
swasta, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dan
swasta; atau
c.
pengadaan yang dibiayai sepenuhnya oleh swasta.
4. Untuk mendukung kegiatan Industri yang efisien dan efektif
di wilayah pusat pertumbuhan Industri dibangun Kawasan Industri sebagai
infrastruktur Industri yang harus berada pada kawasan peruntukan Industri
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah.
32
Daerah
Sei Mangkei (Sumatera
Utara)
Output
Masterplan
Industri
Champion
Tahun
Kelapa Sawit
2011
Studi Kelayakan
Kelapa Sawit
Ekonomi dan Finansial
2011
RENSTRA
Kelapa Sawit
2011
Otomotif
2011
RENSTRA
Tekstil
2011
Masterplan
Alas Kaki
2011
Studi Kelayakan
Alas Kaki
2012
RENSTRA
Kakao
2011
RENSTRA
Rotan
2011
RENSTRA
Warehouse
2011
DED
Warehouse
2012
RENSTRA
Besi Baja
2012
Kariangau (Kalimantan
Timur)
RENSTRA
Minyak dan
Gas
2012
33
Daerah
Output
Industri
Champion
Tahun
1 Tanjung Api-Api
0 (Sumatera Selatan)
RENSTRA
Gasifikasi
Batubara
2012
Masterplan
Karet
2012
Masterplan
Oleokimia
2012
1 Bangka (Babel)
3
Masterplan
Timah
2012
Masterplan
Petrokimia
2012
Perkapalan
2012
1 Kulonprogo (DIY)
6
Masterplan
Besi Baja
2012
RENSTRA
Besi Baja
2013
1 Majalengka (Jawa
7 Barat)
Masterplan
Tekstil
2012
Masterplan dan
Tekstil
2012
34
Daerah
Output
Industri
Champion
Tahun
22 Kuala Tanjung
(Sumatera Utara)
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Alumina
2013
23 Tanggamus (Lampung)
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Maritim
2013
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Karet
2013
Industri Karet
2013
26 Tayan (Kalimantan
Barat)
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Alumina
2013
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Teknologi
TInggi
2013
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Kimia
2013
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Alumina
2013
MasterPlan,
RENSTRA
Industri Migas
2013
35
1. Mendorong
pengembangan
industri
kecil dan industri menengah di daerah
melalui pengembangan sentra industri
kecil dan industri menengah
2. Sedang dalam proses penyusunan
konsep,
bentuk
dan
mekanisme
pengoperasiannya
oleh
Direktorat
Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM)
3. Bagi daerah-daerah yang tidak mungkin
dibangun
kawasan
industri,
akan
didorong untuk mengembangkan Sentra
Industri Kecil dan Industri Menengah
(SIKIM)
37
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Pengembangan
Perwilayahan Industri
38