Disusun Oleh :
Kelompok 3
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
MEI 2016
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM-JANTUNG
RUMAH SAKIT DUSTIRA/FAK KEDOKTERAN UNIVERSITAS
JENDRAL ACHMAD YANI
CIMAHI
Nama Penderita : Tn. MN
Ruang : III
No.Cat. Med :
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur : 57 tahun
Jabatan/Pekerjaan
: pensiunan PNS
Alamat
:
Agama : Islam
Diagnosa/Diagnosa Kerja :
Dokter : CHF fc II-III
Co-Ass : CHF fc II-III
A. ANAMNESA (Auto/Hetero)
KELUHAN UTAMA : Sesak Nafas
ANAMNESA KHUSUS :
Pasien datang dengan keluhan utama sesak nafas. Sesak nafas ini dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu dan semakin memberat sejak 4 jam sebelum pasien
dibawa ke RS Dustira. Sesak nafas ini seringkali timbul bila pasien sedang
melakukan aktivitas (pada saat jalan ke kamar mandi sesak timbul) dan keluhan
hilang jika pasien istirahat. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan sering
terbangun dari tidurnya karena keluhan sesak nafas dan membaik bila pasien
duduk. Pasien juga lebih nyaman menggunakan 3 bantal ketika tidur.
Keluhan sesak nafas tidak disertai bunyi mengi dan tidak timbul bila
terdapat alergen seperti debu atau cuaca dingin. Keluhan sesak nafas ini tidak
disertai adanya nyeri dada sebelah kiri yang menyebar ke lengan, punggung dan
rahang. Sesak juga tidak disertai demam. Pasien tidak mempunyai riwayat trauma
sebelumnya. Sesak nafas pada pasien tidak disertai batuk kronis dan penurunan
berat badan. Keringat malam tidak ada. Sebelumnya pasien tidak pernah merasa
berkunang-kunang, cepat lelah dan rasa berdebar pada dada.
Keluhan pasien juga disertai dengan batuk berdahak sejak 5 hari yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan terdapat bengkak pada kedua tungkainya. Pasien
merasakan mual tapi tidak disertai muntah. BAB BAK tidak ada kelainan dan
tidak merasakan jantung berdebar tiba- tiba. Nafsu makan pasien normal.
Pasien merupakan seorang perokok berat sejak usia 25 tahun. Pasien sampai
sekarang merokok 3 bungkus/ hari. Selain itu, pasien memiliki kebiasaan
mengonsumsi makanan yang asin. Pasien jarang berolahraga.
Pasien sebelumnya tidak mengonsumsi obat-obatan apapun.
: Ada, di
Ekstremitas
Ikterus
Haus
Nafsu Makan
Berat Badan
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
Anamnesis Tambahan :
a. Gizi Kualitas
: baik
Kuantitas
: baik
b. Penyakit menular : tidak ada
c. Penyakit turunan : tidak ada
d. Ketagihan
: tidak ada
e. Penyakit venerik : tidak ada
B. STATUS PRAESEN
I.
KESAN UMUM
a. Keadaan Umum
Kesadaran
Watak
Kesan Sakit
Pergerakan
Tidur
Tinggi Badan
Berat Badan
Keadaan Gizi
Gizi Kulit
Gizi Otot
Bentuk Badan
Umur Yang ditaksir
Kulit
: Compos mentis
: Kooperatif
: Tampak sakit sedang
: Aktif
: Dengan 3 bantal
: 160 cm
: 55 Kg
: IMT 21,4 (normal)
:
:
: Piknikus
: Sesuai
: Sawo matang
b. Keadaan Sirkulasi
Tekanan Darah : 160/100 mmHg
Nadi
: 120 x/menit
Respirasi
: 30 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Keringat Dingin : Tidak ada
Sianosis
: Tidak ada
c. Keadaan Pernafasan
Tipe
: Abdominothorakal
Frekuensi
: 30 x/menit
Corak
: Cepat dangkal
Hawa/bau Nafas
: Normal
Bunyi Nafas
: Tidak ada bunyi tambahan (mengi -)
II. PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Kepala
1. Tengkorak
- Inspeksi
-
Palpasi
2. Muka
- Inspeksi
-
Palpasi
: Simetris, normosefal
: Simetris
: simetris
: Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Mata
- Letak
: Simetris
- Kelopak Mata : tidak ada kelainan
- Kornea
: Tidak ada kelainan
- Refleks Kornea : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Pupil
: Bulat, Isokor 3cm/3cm
- Reaksi konvergensi : +/+
- Lensa Mata
: Tidak ada kelainan
- Sklera
: Ikterik -/- Konjungtiva
: Anemi -/- Iris
: Tidak ada kelainan, sinekia -/- Pergerakan
: Normal ke segala arah
- Reaksi Cahaya : Direk +/+, Indirek +/+
- Visus
: Tidak dilakukan pemeriksaan
-
Funduskopi
4. Telinga
- Inspeksi
: Simetris, massa (-), fistula (-)
- Palpasi
: Tidak ada kelainan
- Pendengaran
: Tidak ada gangguan
5. Hidung
- Inspeksi
: Rhinore -/-, PCH -/- Sumbatan
: Tidak ada
- Ingus
: Tidak ada
6. Bibir
- Sianosis
: Tidak ada
- Khelitis
: Tidak ada
- Stomatitis Angularis : Tidak ada
- Rhagaden
: Tidak ada
- Perlecha
: Tidak ada
7. Gigi dan Gusi : Perdarahan Gusi (-)
8. Lidah
- Besar
: Normal, tidak ada kelainan
- Bentuk
: Tidak ada kelainan
d. Pemeriksaan Thorax
Thorax depan
1. Inspeksi
- Bentuk Umum
: Simetris, tidak ada deformitas
- Sela Iga
: Tidak ada pelebaran/penyempitan
- Sudut Epigastrium : < 90 derajat
- Diameter Frontal Sagital : diameter frontal < diameter sagital
- Pergerakan
: Simetris
- Muskulatur
: Tidak ada kelainan
- Kulit
: Tidak ada kelainan
Tumor
Ictus Kordis
Pulsasi lain
Pelebaran Vena
: Tidak ada
: Tidak terlihat
: Tidak ada
: Tidak ada
2. Palpasi
- Kulit
: Tidak ada kelainan
- Muskulatur : Tidak ada kelainan
- Mamame : Tidak ada kelainan
- Sela Iga
: Tidak ada pelebaran/penyempitan
- Thorax/Paru
Kanan
Kiri
- Pergerakan
: Simetris
- Vokal Fremitus : Normal
- Ictus Cordis
: teraba
- Lokalisasi : - Intensitas : teraba reguler
- Pelebaran : teraba 2 cm lateral linea midclavicula sinistra ICS VI
- Thrill
:3. Perkusi
- Paru-Paru
Kanan
Kiri
- Perkusi Perbandingan :
Sonor
Sonor
- Batas paru Hepar
: ICS V, line midclavikularis dextra
- Peranjakan
: Satu sela iga
- Jantung
Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri
: ICS VI linea axillaris sinistra
Batas Atas
: ICS II Linea parasternalis Sinistra, ICS II Linea
parasternalis Sinistra
4. Auskultasi
- Paru-Paru
Suara pernafasan
Suara tambahan
Vocal Resonance
- Jantung
Irama
Bunyi Jantung
Kanan
: VBS Kanan
=
: Ronkhi +/+, Wheezing -/:
Kanan
=
Kiri
Kiri
Kiri
: Reguler
: M1 > M2
P1 > P2
T1 > T2
A1 > A2
Bunyi Jantung tambahan : Ada, gallop (+), murmur (-)
Bising Jantung
: Tidak ada
Bising gesek jantung : Tidak ada
Thorax Belakang
1. Inspeksi
- Bentuk
- Pergerakan
- Kulit
: Simetris, deformitas
: Simetris
: Tidak ada kelainan, lesi
Muskulatur
2. Palpasi
- Sela Iga
- Muskulatur
- Vocal fremitus
3. Perkusi
Perkusi Perbandingan :
4. Auskultasi
- Pernafasan
- Suara tambahan
- Vocal Resonance
e. Abdomen
1. Inspeksi
- Bentuk
- Otot dinding perut
- Kulit
- Umbilicus
- Pergerakan Usus
- Pulsasi
- Venektasi
2. Auskultasi
- Bising usus
- Bruit
- Lain-lain
3. Perkusi
- Suara Perkusi
- Asites
- Pekak Samping
- Pekak Pindah
- Fluid Wave
4. Palpasi
- Dinding Perut
- Nyeri tekan lokaL
- Nyeri tekan difus
- Nyeri lepas
- Defans muscular
- Hepar
Besar
Kanan
Sonor
:
VBS Kanan =
: Ronkhi +/+, Wheezing -/: Normal,
Kanan =
Kiri
Sonor
Kiri
Kiri
: Cembung
: Tidak tegang, supel
: Tidak ada kelainan
: Tidak menonjol
: Tidak terlihat
: Tidak terlihat
: Tidak ada
: (+) Frekuensi normal
: Tidak ada
: Tidak ada
: tympani
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: Ada
: Tidak tegang
: tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Hepar teraba 2cm bac, 1 bpx
Konsistensi
Permukaan
Tepi
Nyeri tekan
: lembut
: rata
: tumpul
:tidak teraba pembesaran
Pembesaran
Konsistensi
Permukaan
Insisura
Nyeri tekan
:
:
:
:
:
Lien
Tumor/massa
: Tidak teraba
Ginjal
: Tidak teraba
Pemeriksaan balottemen : -/-
f. CVA
g. Lipat Paha
1. Inspeksi
Tumor
: tidak dilakukan pemeriksaan
KGB
: tidak dilakukan pemeriksaan
Hernia
: tidak dilakukan pemeriks
2. Palpasi
Tumor
: tidak dilakukan pemeriksaan
KGB
: tidak dilakukan pemeriksaan
Pulsasi A. Femoralis: tidak dilakukan pemeriksaan
3. Auskultasi
A. Femoralis
h.
i.
j.
k.
Genitalia
: tidak dilakukan pemeriksaan
Sakrum
: tidak ada kelainan
Anus dan rektum
: tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas atas-bawah
1. Inspeksi
Atas
Bawah
- Bentuk
: Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
- Pergerakan
: Tidak terbatas
Tidak terbatas
- Kulit
: Ruam Ruam - Otot
: Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
- Edema
:
Ada
Ada
- Clubbing finger
: Tidak ada
Tidak ada
- Palmar eritem
: Tidak ada
Tidak ada
2. Palpasi
- Nyeri tekan
: Tidak ada
Tidak ada
- Tumor
: Tidak ada
- Edema
: Pitting Edema
- Pulsasi arteri
: Teraba
l. Sendi-sendi
1. Inspeksi
- Kelainan bentuk
: Tidak ada
- Tanda radang
: Tidak ada
- Lain-lain
: Tidak ada
2. Palpasi
- Nyeri tekan
: Tidak ada
- Fluktuasi
: Tidak ada
- Lain-lain
: Tidak ada
m. Neurologik
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak ada
Pitting Edema
Teraba
Hb
: 12,6 g/dL
Basofil
Eritrosit
: 5,5 x 106/mm2
Eosinofil : 2.3 %
Leukosit
: 10,3 x 103/mm2
Segmen
Hematokrit : 36,7 %
Limfosit : 35,2 %
Monosit : 4,3%
MCV : 59.0 %
MCH: 17.7 %
MCHC: 20.7 %
EKG
LVH
C. RESUME
: 0.6 %
: 55.5 %
Pasien datang dengan keluhan utama sesak nafas. Sesak nafas ini dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu dan semakin memberat sejak 4 jam sebelum pasien
dibawa ke RS Dustira. Sesak nafas ini seringkali timbul bila pasien sedang
melakukan aktivitas (pada saat jalan ke kamar mandi sesak timbul) dan keluhan
hilang jika pasien istirahat. Pasien juga mengeluhkan susah tidur dan sering
terbangun dari tidurnya karena keluhan sesak nafas dan membaik bila pasien
duduk. Pasien juga lebih nyaman menggunakan 3 bantal ketika tidur.
Keluhan sesak nafas tidak disertai bunyi mengi dan tidak timbul bila
terdapat alergen seperti debu atau cuaca dingin. Keluhan sesak nafas ini tidak
disertai adanya nyeri dada sebelah kiri yang menyebar ke lengan, punggung dan
rahang. Tidak pernah nyeri di banyak sendi. Sesak juga tidak disertai demam.
Pasien tidak mempunyai riwayat trauma sebelumnya. Sesak nafas pada pasien
tidak disertai batuk kronis dan penurunan berat badan. Keringat malam tidak ada.
Sebelumnya pasien tidak pernah merasa berkunang-kunang, cepat lelah dan rasa
berdebar pada dada.
Keluhan pasien juga disertai dengan batuk sejak 5 hari yang lalu. Pasien
juga mengeluhkan terdapat bengkak pada kedua tungkainya. Pasien merasakan
mual tapi tidak disertai muntah. BAB BAK tidak ada kelainan dan tidak merasa
jantung tiba-tiba berdebar. Nafsu makan pasien normal.
Pasien merupakan seorang perokok berat sejak usia 25 tahun. Pasien sampai
sekarang merokok 3 bungkus/ hari. Selain itu, pasien memiliki kebiasaan
mengonsumsi makanan yang asin. Pasien jarang berolahraga.
Pasien sebelumnya tidak mengonsumsi obat-obatan apapun.
Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol sejak 10 tahun
yang lalu. Riwayat penyakit DM tidak ada. Riwayat penyakit asma tidak ada.
Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi pada keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran umum: Kesadaran composmentis, kesan sakit sedang
Status gizi : IMT 21,4 (normal)
Tanda vital
-
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
Nadi
Respirasi
Suhu
: 36,50C
Kepala
-
Mata
Hidung
Bibir
: Sianosis (-)
Leher
Thorax
Cor:
Iktus kordis tidak terlihat dan tidak teraba. Pembesaran batas jantung (+). Bunyi
jantung S1-S2 normal, S3 gallop (+), murmur (-)
Pulmo:
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi : VBS kanan = kiri. Ronki +/+, Wheezing -/Vocal resonance kanan = kiri
Abdomen
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Ekstremitas
Pitting Edema (+) di ekstremitas bawah, akral hangat, CRT < 2 detik.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan:
Darah rutin normal, EKG terdapat LVH
IV.
Diagnosis Kerja
Diagnosis kerja : CHF fc II-III
1. Diagnosis klinis : CHF fc II-III
2. Diagnosis anatomis : Kardiomegali, LVH
3. Diagnosis etiologi : Hipertensi essensial
V. Usulan Pemeriksaan
-
FUNGSI GINJAL
Dapat terjadi peningkatan ureum creatinin
Foto Thorax
Pembesaran jantung CTR > 50%
Echocardiography
Fraksi ejeksi menurun, LVH
VI.
Pengobatan
Nonfarmakologi:
1. Tirah baring, agar penderita tidak terlalu banyak aktivitas dan mengurangi
sesak dengan tidur setengah duduk
2. Diet garam dikurangi (NaCl): 2-3 gram/ hari
3. Rokok dihentikan
Farmakologi:
1. O2 Nasal kanul 2-3 lpm
2. IVFD D5% gtt x/menit (mikro)
3. Furosemid 1x20 mg amp /2 ml (iv) menurunkan preload afterload
Prognosis
Quo ad Vitam
Quo Ad Functionam
: Dubia Ad Malam
: Ad Malam