Oleh :
JAYA AMARADASA HERLIANTO
H1C111209
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU
2014
1.1. LATAR BELAKANG
melaksanakan
penelitian
permasalahan
ini,
penulis
Brosur-brosur
b.
Perpustakaan
c.
Informasi-informasi
d.
2. Penelitian di Lapangan
Dalam penelitian dilapangan dilakukan beberapa tahap kegitan yaitu :
a.
b.
c.
3. Pengumpulan Data
a. Data setempat
1) Data curah hujan
2)
b)
c)
tersebut
mengakibatkan
kapasitas
unit
peremuk
sesungguhnya tidak sesuai dengan kapasitas unit peremuk sesuai teori. Untuk
mencapai sasaran produksi dan untuk melakukan peningkatan produksi
parameter-parameter tersebut sangat menentukan dalam perencanaan dan
pengoperasiannya.
1.5. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengoperasian peralatan
pada unit peremuk.
2. Berdasarkan keadaaan tersebut dilakukan upaya-upaya perbaikan yang
masih mungkin dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh unit
peremuk tersebut masih dapat ditingkatkan kemampuan produksinya.
Alternatif yang dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut adalah
disamping melakukan setting yang benar pada alat juga dengan cara
mengurangi waktu-waktu hambatan yang sering muncul selama operasi,
sehingga diharapkan produksi akan meningkat atau sesuai dengan yang
direncanakan.
1.6. PENYELESAIAN MASALAH
Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi tersebut diatas, maka
untuk mencapai ukuran batubara yang dikehendaki dan mencapai sasaran
produksi maka hal-hal yang perlu diketahui adalah :
a.
Jaw Crusher
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi Jaw Crusher adalah :
a)
b)
c)
Kecepatan feeding
d)
Ukuran feed
e)
Reduction ratio
f)
wF
=
tP
wP
dimana :
tF = tebal feed
tP = tebal produk
wF = lebar feed
wP = lebar produk
d.
e.
f.
x 100 %
Material yang seharusnya lolos
menyelesaikan
masalah
tugas
akhir
ini
dengan
awalnya,
batubara
merupakan
tumbuhan
purba,
yang
adanya tekanan dan suhu yang tinggi. Proses perubahan tersebut, kemudian
menghasilkan batubara yang kita kenal sekarang ini.
Ada dua teori yang menerangkan terjadinya batubara yaitu teori insitu
dan teori drift :
1. Teori Insitu dimana batubara ini terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang
berasal dari hutan dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang
terbentuk sesuai dengan teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan
berawa, sehingga pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh,
langsung tenggelam ke dalam rawa tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut
tidak mengalami pembusukan secara sempurna, dan akhirnya menjadi
fossil tumbuhan yang membentuk sedimen organik.
2. Teori Drift, dimana Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang
berasal dari hutan yang bukan di tempat dimana batubara tersebut
terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan teori drift, bisa berasal
dari hutan basah atau kering. Tumbuhan atau pohon yang sudah mati dan
roboh diatas tanah kemudian terbawa oleh banjir atau aliran sungai
sehingga sisa-sisa tumbuhan tersebut akhirnya mengendap di delta-delta
sungai purba atau terkumpul dan tersedimentasi didasar danau purba.
Batubara merupakan sedimen organik, lebih tepatnya merupakan
batuan organik, terdiri dari kandungan bermacam-macam pseudomineral.
Batubara terbentuk dari sisa tumbuhan yang membusuk dan terkumpul dalam
suatu daerah dengan kondisi banyak air, biasa disebut rawa-rawa. Kondisi
tersebut yang menghambat penguraian menyeluruh dari sisa-sisa tumbuhan
yang kemudian mengalami proses perubahan menjadi batubara.
Ada dua sifat fisik batubara yang menyangkut dalam preparasi
batuabara adalah ukuran butir dan berat jenis. Ukuran partikel adalah submirometer. Bagaimanapun bentuk rekahan menunjukkan tingkat dan jenis
batubara tergantung pada peralatan crushing dan merupakan suatu standar
yang dapat diprediksi sesuai dengan proses crushing.
Setiap batubara yang dihasilkan, memiliki kualitas (dilihat dari tingkat
kelembaban, kandungan karbon, dan energi yang dihasilkan) yang berbedabeda. Pengaruh suhu, tekanan, dan lama waktu pembentukan (disebut
1.11.
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
II.
TINJAUAN UMUM
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
Kesampaian Daerah
Keadaan Geologi Daerah
Curah Hujan
Sifat Fisik Batubara
Ukuran Material Hasil Penambangan
Target Produksi
Kegiatan Pabrik
Produksi Peralatan Pabrik
PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.