SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S-1)
Komunikasi Bidang Studi Public Relations
Disusun oleh :
ELIZABETH DAVINA PERMATA SARI
44210110086
Judul
Nama
: Elizabeth Davina PS
NIM
: 44210110086
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relations
ii
Judul
: Elizabeth Davina PS
NIM
Jurusan
: Public Relations
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jakarta, Februari 2013
1. Ketua Sidang
Nama : Dr. Agustina Zubair, M.Si
(..............................................................................................)
2. Penguji Ahli
Nama : Irmulan Sati, M.Si
(...............................................................................................)
3. Pembimbing
Nama : Endang Pitaloka, ME
(................................................................................................)
iii
Judul
: Elizabeth Davina PS
NIM
: 44210110086
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Jurusan
: Public Relations
Jakarta, Februari 2013
Disetujui dan diterima oleh:
Pembimbing
iv
ABSTRAK
Elizabeth Davina PS (44210110086)
STRATEGI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DI BANK CENTRAL
ASIA CARD CENTER DALAM MENANGANI COMPLAINT NASABAH
(Studi Kasus pada Bank Central Asia Kantor Pusat Thamrin)
i-xii + 110 Halaman ; 7 lampiran
24 Buku ; Bibliografi (Tahun 1994 2011)
BCA Card Center merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perbankan yang berorientasi kepada pelanggan (konsumen), perusahaan yang
senantiasa memperhatikan pelayanan dengan menjalin kegiatan customer
relations yang baik guna untuk meningkatkan kegiatan pelayanan yang baik pula.
Adapun yang menjadi perumusan masalah adalah bagaimana strategi pelayanan
customer service BCA Card Center dalam menangani complain nasabah. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pelayanan customer
service BCA Card Center dalam menangani complain nasabah.
Teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, public
relations, customer relations, customer service, nasabah, dan yang menjadi dasar
utama adalah bagaimana seharusnya standar penanganan dalam menangani
keluhan nasabah.
Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan tipe penelitian
Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif, adapun metode penelitian adalah Studi
Kasus. Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik data primer dan sekunder, teknik
pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa standar pelayanan customer service
pada BCA Card Center sudah melakukan beberapa standar prosedur dalam
menangani keluhan nasabah namun kurang cepat untuk ditanggapi lebih lanjut.
Kesimpulannya adalah tahap persiapan BCA Card Center dengan menyusun
materi dan mendapatkan informasi untuk memperoleh pembekalan pelatihan
training, tahap perumusan strategi dengan melihat dari jenis-jenis keluhan nasabah
untuk ditindaklanjuti oleh PIC yang ditunjuk, tahap implementasi dengan
mendengar, memahami, memberikan alternatif solusi, menyampaikan terima
kasih dan tahap evaluasi BCA Card Center dengan mengevaluasi kinerja customer
service BCA Card Center dan pihak-pihak unit kerja terkait, mencapai target, dan
customer service konsisten dan fokus dalam kinerja mereka.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Allah Bapa, Tuhan Yesus
Kristus, dan Bunda Maria, karena atas segala penyertaan, berkat dan kasih-Nya,
Peneliti dapat menyelesaikan program penelitian dan penulisan skripsi dengan
baik dan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari laporan akhir ini adalah memenuhi syarat kelulusan
program Sarjana Universitas Mercu Buana periode 2010-2012. Sehubungan
dengan hal tersebut, penelitian dilaksanakan di BCA Card Center Kantor Pusat
Thamrin dimulai sejak bulan JuliDesember 2012.
Laporan Hasil Penelitian ini berisikan tentang apa yang telah Peneliti
temukan, pelajari, dan amati bagaimana strategi pelayanan customer service BCA
Card Center dalam menangani complain nasabah.
Dalam penyelesaian Laporan ini, Peneliti mendapatkan banyak bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini Peneliti
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
Kerja Praktek ini, antara lain:
1. Orang tua, yang telah banyak memberikan perhatian, doa, dan dukungan
baik moril maupun materiil.
2. Dr. Agustina Zubair, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi.
3. Suryaning Hayati, MM., selaku Ketua Program Studi Public Relations.
4. Irmulan Sati, M.Si., selaku Penguji Ahli.
vi
Januari 2013
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. ii
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI ................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN REVISI SKRIPSI ................................................ iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian..................................................
1.2
Perumusan Masalah ...........................................................
1.3
Tujuan Penelitian ...............................................................
1.4
Manfaat Penelitian .............................................................
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi ....................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Komunikasi ......................................... 7
2.1.2 Fungsi Komunikasi ...............................................10
2.1.3 Komunikasi Perusahaan atau Organisasi ..............11
2.2
Public Relations ................................................................15
2.2.1 Pengertian Public Relations ..................................15
2.2.2 Fungsi Public Relations ........................................16
2.2.3 Tujuan Public Relations ........................................16
2.2.4 Peranan Public Relations ......................................17
2.2.5 Tugas Public Relations .........................................18
2.2.6 Manajemen Public Relations ............................... 21
2.2.7 Strategi Public Relations...................................... 23
2.2.8 Perencanaan Public Relations .............................. 27
viii
1
5
5
6
2.3
2.4
2.5
2.6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian ..................................................................60
3.2
Metode Penelitian ..............................................................61
3.3
Subyek Penelitian .............................................................63
3.4
Teknik Pengumpulan Data ...............................................64
3.4.1 Data Primer ...........................................................64
3.4.2 Data Sekunder .......................................................64
3.5
Definisi Konsep ................................................................64
3.6
Fokus Penelitian ................................................................66
3.7
Teknik Analisis Data ........................................................67
3.8
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ..............................67
BAB IV
4.3
BAB V
4.2.4 Evaluasi..................................................................92
Pembahasan .......................................................................93
4.3.1 Persiapan BCA Card Center dalam Pembekalan
Calon Customer Service .......................................95
4.3.2 Perumusan Strategi BCA Card Center terkait
Keluhan Nasabah Kepada Customer Service ........95
4.3.3 Implementasi Strategi Customer Service BCA
Card Center dalam Menangani Keluhan ...............98
4.3.4 Evaluasi Strategi Pelayanan Customer Service
BCA Card Center dalam Menangani Keluhan ... 103
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
dalam
setiap
aktivitas
manusia
melibatkan
komunikasi.
Komunikasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, tidak menembus batas
waktu dan ruang. Karena itulah komunikasi sangat penting di dalam kehidupan
bermasyarakat termasuk juga dalam sebuah perusahaan.
Tidak kalah pentingnya, saat ini komunikasi tersebut tidak lagi
dikendalikan oleh perusahaan. Konsumen atau pelanggan secara individu dapat
mengetahui
dan
mempelajari
perusahaan
yang mereka
hadapi
dengan
pengetahuan mereka sendiri atau dari pengetahuan pelanggan lain dari perusahaan
tersebut. Oleh karena itu pelanggan telah berubah dari penonton menjadi pemain
di atas panggung.
Paradigma baru ini menyebabkan meningkatnya peran pelanggan sebagai
sumber kompetensi baru bagi perusahaan. Kompetensi yang dimiliki pelanggan
adalah pengetahuan dan keahlian, kemauan untuk belajar dan bereksperimen, serta
kemampuan terlibat dalam komunikasi yang aktif dengan perusahaan. Mengingat
semakin tingginya peran pelanggan bagi suatu perusahaan maka perlu dirasakan
untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dan dalam jangka panjang dengan
pelanggan.
harapannya. Apabila kebutuhan dan harapan nasabah tersebut akan suatu produk
atau jasa terpenuhi, maka tercapailah apa yang disebut suatu kepuasaan pelanggan
atau nasabah.
Seorang customer service dituntut untuk bersikap dan berperilaku baik,
harus memiliki penguasaan dasar ilmu produk perusahaan (product knowledge),
dan kemampuan melakukan komunikasi secara efektif, itu-lah beberapa hal yang
penting harus dimiliki oleh seorang customer service untuk membina hubungan
yang baik dan nasabah.
Disamping itu tata nilai yang baik akan menciptakan suatu kualitas
pelayanan yang baik pula, sehingga perusahaan tersebut akan menciptakan
pencitraan yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang dimaksud. Tata nilai
yang diberikan meliputi: Fokus pada nasabah (customer focus), Integritas
(integrity), Kerjasama dengan tim (Team work), dan Berusaha mencapai yang
terbaik (continuous pursuit of excellence).
Suatu perusahaan yang memiliki keempat tata nilai tersebut akan memiliki
pencitraan yang baik, hal tersebut sangat menguntungkan perusahaan. Jika
perusahaan memiliki pencitraan yang baik maka nasabah akan memiliki rasa loyal
akan perusahaan tersebut, percaya akan perusahaannya, nyaman dan aman, serta
nasabah akan merasa puas akan kualitas layanannya.
Seperti yang peneliti teliti pada BCA Card Center bagaimana customer
service menangani permasalahan yang terjadi pada nasabahnya, misalnya
pemegang kartu kredit (nasabah) datang ke kantor memberitahukan bahwa tidak
menerima tagihan, sedangkan nasabah tersebut tidak membawa bukti dan
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan tersebut, maka masalah
dapat dirumuskan berupa pertanyaan pada periode tahun 2013 adalah sebagai
berikut:
Bagaimana strategi pelayanan customer service BCA Card Center dalam
menangani complain nasabah?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui strategi pelayanan customer
service BCA Card Center dalam menangani complain nasabah periode tahun
2013.
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat penelitian ini ada dua macam, yaitu :
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perkembangan ilmu
komunikasi khususnya dalam bidang public relations dan customer
relations.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi dan sebagai
bahan masukan untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan perbankan,
khususnya BCA Card Center, dan kepuasan nasabahnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah Komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication
berasal dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata communis
yang berarti sama. Kata sama tersebut maksudnya adalah sama makna.
Menurut Carl. I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang
sistematis untuk merumuskan asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap.1
Definisi Hovland diatas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek
studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga
pembentukan pendapat umum, (public opinion) dan sikap public (public
attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan
peranan yang sangat penting.
Menurut Hovland, dalam buku Wiryanto mendefinisikan
komunikasi sebagai berikut:
The process by which an individual (the communicator) transit
stimuli (usually verbal symbols) to modify, the behaviour of other
individu.
komunikator
menggunakan
media
kedua
dalam
10
Hafied Cangara. Edisi Revisi: Pengantar Ilmu Komunikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2008
hal 59
11
untuk
dan
mengembangkan
mengendalikan
kreativitas
diri
serta
imajinasi,
meningkatkan
pribadi,
mengurangi
ketidakpastian
akan
2.1.3
komunikasi
yang
tercermin
dalam
efektivitas
dan
12
mencakup
penentuan
tujuan,
pengambilan
keputusan,
13
perintah,
organisasi
komunikasi
membicarakan,
memperbolehkan
menerima,
anggota
menafsirkan,
dan
relasional,
komunikasi
memperbolehkan
anggota
Djoko Purwanto. Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta, 2006 hal: 37-45
Deddy Mulyana. Human Communication: Konteks-konteks Komunikasi. Remaja Rosdakarya.
Bandung. 2005 hal: 166
6
Deddy Mulyana, op.cit., 170.
5
14
15
2.2
Public Relations
2.2.1 Pengertian Public Relations
Menurut (British) Institute of Public Relations (IPR): Public
Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik
(good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.7
Sedangkan, menurut Frank Jefkins, Public Relations adalah semua
bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.8
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut.
Sebagai fungsi manajemen yang berarti bahwa manajemen di
semua
organisasi
harus
memperhatikan
public
relations,
7
8
Frank Jefkins. Public Relations Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta, 2004, hal 9
Frank Jefkins, op.cit., 10
16
kegiatan-kegiatan
dalam
membangun
citra
positif
diberikan
keleluasaan
akses
untuk
mengikuti
setiap
mencapai
tujuan
tersebut,
diantaranya
ialah
17
10
Oemi Abdurrachman. Dasar-dasar Public Relations. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2001, hal 3334
11
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom. Effective Public Relations. Kencana. Jakarta.
2006 hal 45-47
18
c. Fasilitator Komunikasi
Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai
pendengar dan perantara komunikasi. Bertugas dan bertindak
sebagai perantara (liaison), interpreter dan mediator antara
organisasinya dan publiknya. Saling menjaga komunikasi dua
arah dan memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan
rintangan
dalam
hubungan
dan
menjaga
agar
saluran
19
film
dan
scripts
slide-show,
artikel
publikasi
dan
publikasi
perdagangan
agar
mereka
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom. Effective Public Relations. Kencana. Jakarta.
2006 hal 40-41
20
21
g. Pidato
Tampil di depan kelompok, melatih orang untuk memberikan
kata sambutan dan mengelola biro juru bicara untuk
menjelaskan platform organisasi di depan penonton (audience)
penting.
h. Training
Mempersiapkan
eksekutif
dan
juru
bicara
lain
untuk
sebagai
penghubung
(liaison)
dengan
media,
bertugas
untuk
mendengarkan
pandangan,
secara
terpisah.
Akan
tetapi
seperti
kita
saksikan
22
politik,
situasi
ekonomi,
perkembangan
teknologi
atau
13
Soemirat & Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005.
hal 89
14
Ibid
15
Ibid. 90
23
24
Rhenal Kasali. Manajemen Public Relations: Konsep & Aplikasinya di Indonesia. PT Pustaka
Utama Grafiti. Jakarta. 1994. hal 34
17
Ibid
25
26
menggunakan
Analisis
SWOT,
berarti
ketika
27
Soemirat & Ardianto. Dasar-Dasar Public Relations. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005.
hal 95
28
cakupan organisasi atau perusahaan harus mencerminkan seluruh tujuantujuan bisnis. Dalam hal ini pula sudah tercermin strategi dan sasaran
public relations.
Meletakkan sasaran, formulasi strategi dan perencanaan adalah
esensial (penting) jika fungsi public relations dianggap sama derajatnya
(setara) dengan komponen lainnya di dalam organisasi atau perusahaan
tersebut.
Perencanaan memerlukan pemikiran. Perencanaan suatu program
public relations jangka pendek untuk mempromosikan pelayanan baru
barangkali memerlukan sedikti pemikiran dan waktu dibandingkan dengan
perencana kampanye jangka panjang untuk memperoleh dukungan bagi
suatu isu kebijakan publik. Meskipun setiap kasus, perencanaan public
relations harus memasukkan sasaran yang jelas untuk mencapai tujuan
organisasional,
strategi
untuk
mencapai
sasaran,
taktik
untuk
29
hendak
dicapainya
melakukan
pengadopsian
teknik-teknik
30
2.3
Customer Relations
Pembentukan
nilai
itu
sendiri
tujuannya
bukan
hanya
untuk
31
pelanggan dari
berbagai
prospektif
untuk
menjalin
hubungannya
dengan
pelanggan,
perusahaan
menjalin
suatu
hubungan,
perusahaan
harus
mengetahui
Vanessa Gaffar F. CRM dan MPR Hotel (Customer Relationship Management and Marketing
Public Relations. Alfabeta. Bandung. 2007 hal 8
24
Ibid.
32
a. Ikatan, yang merupakan bagian dari suatu hubungan dimana kedua pihak
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan.
b. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan dimana masing-masing pihak akan
menepati janjinya dan tidak akan merugikan pihak lain.
c. Empati, yaitu dimensi dari hubungan bisnis yang memungkinkan kedua
pihak melihat situasi dari sudut pandang pihak lawannya yang dapat
diartikan sebagai usaha memahami hasrat dan keinginan seseorang.
d. Resiprokal, yaitu dimana kedua pihak saling memberikan sesuatu yang
menguntungkan keduanya.
25
33
2.4
Pelayanan
Service atau pelayanan bisa diartikan sebagai melakukan sesuatu bagi
orang lain. Ada tiga kata yang bisa mengacu pada istilah tersebut, yakni jasa,
layanan, dan servis. Sebagai jasa, service pada umumnya mencerminkan produk
tidak berwujud fisik (intangible) atau sektor industri spesifik, seperti pendidikan,
kesehatan,
telekomunikasi,
transportasi,
asuransi,
perbankan,
perhotelan,
34
35
terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan
perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam konsep
manajemen jasa pelayanan, salah satunya adalah merumuskan suatu
strategi pelayanan. Bahwa dalam menyusun strategi pelayanan dimulai
dengan merumuskan suatu tingkat keunggulan yang dijanjikan kepada
pelanggan.
Untuk menghindari terjadinya overlapping dalam menentukan
langkah-langkah selanjutnya maka diperlukan persiapan terhadap langkahlangkah atau tahapan strategi tersebut, yaitu:26
1. Fact finding, bertujuan untuk mendefinisikan secara jelas
opportunity (peluang) dan permasalahan yang spesifik untuk
memberikan
gambaran
kepentingan
publik
tentang
untuk
sesuatu
diposisikan
yang
di
menjadi
tempat
yang
sepantasnya.
2. Planning and programming, bertujuan untuk merumuskan dan
mensinergikan
suatu
strategi
komunikasi
yang
akan
dilaksanakan.
3. Action and communication, merupakan implementasi suatu
strategi yang sudah dirumuskan atau direncanakan.
26
Ign. Putra. Manajemen Hubungan Masyarakat. Universitas Atmajaya. Yogyakarta. 1999. hal 18
36
akan
meningkatkan
rentensi
pelanggan.
Dan
sebaiknya
37
offensive
marketing.
Defensive
marketing,
misalnya
dengan
28
Vincent Gasperz. Kualitas Dalam Industri Jasa. 1997. Jakarta: Gramedia. Hal : 135-141.
38
pelayanan yang lebih baik tersebut, yaitu tingkat pertumbuhan yang lebih
cepat dan laba yang lebih besar.
Setiap perusahaan membutuhkan program pelayanan pelanggan
yang tertulis, mudah dipahami, dan menunjang manajemen keseluruhan
perusahaan atau organisasinya. Itu adalah satu-satunya cara memastikan
bahwa para pelanggan telah dilayani dengan baik setiap saat. Dan itu juga
merupakan satu-satunya cara bagi para pegawai diseluruh departemen
perusahaan atau organisasi agar dapat memahami siapa pelanggannya dan
apa yang mereka inginkan dari produk atau jasa perusahaan atau
organisasinya itu sendiri.
Kunci dalam program pelayanan pelanggan meliputi fokus
keseluruhan organisasi adalah essensial, jika perusahaan memberikan jasa
yang bagus akan tetapi produknya buruk, maka pelanggan tidak akan puas.
Sebaliknya, jika perusahaan memiliki produk dan jasa yang baik akan
tetapi sistemnya kurang bagus, maka pelanggan tidak akan mampu
mengakses produk yang bersangkutan, mereka merasa tidak akan puas.
Program pelayanan pelanggan yang baik mencakup seluruh
departemen
yang
ada
didalam
perusahaan.
Pengembang
produk
seharusnya memiliki visi pelanggan yang jelas dan mengetahui apa yang
pelanggan harapkan dari produk atau jasa tersebut. Pegawai pelayanan
pelanggan (customer service) seharusnya memahami apa yang dibutuhkan
untuk melayani pelanggan secara sopan dan hormat.
39
2.5
Customer Service
Pengertian dari seorang Customer Service adalah seorang petugas yang
harus melayani nasabah atau klien yang dihadapinya dalam suatu perusahaan
tertentu. Dalam cara melayani nasabahpun bervariasi, seorang customer service
berperan penting dalam melayani nasabahnya.
Pengertian dari Customer Service merupakan petugas atau karyawan yang
sengaja dibentuk untuk melayani karyawan oleh industri keuangan seperti
perbankan, asuransi atau leasing. Fungsi dari customer service adalah sebagai
resepsionis, deskman, salesman, customer relation officer, dan komunikator.
40
41
42
Stephen Butscher. Membangun Klub Pelanggan Itu Mudah: Anda Juga Bisa. PPM. Jakarta.
2006 hal 94
30
Kasmir. Etika Customer Service. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2011 hal 179-180
43
44
31
32
Kasmir. Etika Customer Service. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2011 hal 11
Ibid.
45
33
34
Ibid. 12
Kasmir, op.cit., 33-39
yang
berhadapan
langsung
dengan
nasabah
46
47
2.6
Nasabah
Nasabah adalah orang yang bisa berhubungan dengan atau menjadi
pelanggan bank (dalam hal keuangan), orang yang menjadi tanggungan asuransi.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah
orang yang menjadi pelanggan bank yang mempunyai rekening simpanan dan
pinjaman.
2.6.1
pelanggan
bisa
menghasilkan
informasi
bagi
pelanggan
baru
lima
kali
lebih
mahal
daripada
35
48
Fandy Tjiptono. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Andi. Jakarta. 2008
hal:380-381
49
relatif
besar,
maka
besar
kemungkinannya
37
50
penyampaian
komplain,
semakin
besar
pula
(pemakaian
jasa
atau
layanan)
sebelumnya,
sebagai
konsumen,
dan
pengalaman
komplain
51
2.6.2
52
pelanggan tidak puas dan mengeluh dapat dilihat pada gambar 1. Langkahlangkah ini merupakan langkah yang sangat vital, karena menentukan
efektivitas langkah-langkah selanjutnya. Sumber masalah dapat diatasi,
ditindaklanjuti, dan diupayakan agar di masa mendatang tidak timbul
masalah yang sama.38
Penanganan komplain atau keluhan nasabah secara efektif
memberikan peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas
menjadi pelanggan produk atau jasa perusahaan yang puas (atau bahkan
menjadi pelanggan yang abadi).
Gambar 1: Proses Penanganan Keluhan Secara Efektif
Keluhan
Menyerahkan
kepada departemen
atau organisasi
terkait
Tidak bisa
diatasi
Menginformasikan kepada
pelanggan yang menyampaikan
Fandy Tjiptono. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Andi. Jakarta. 2008
hal:381-382
53
mereka
agar
kreatif
dalam
pelaksanaan
tugas
dan
pekerjaannya.
Dengan demikian, bahwa para karyawan akan dapat mengambil
tindakan yang tepat dalam rangka melayani pelanggan atau nasabahnya,
termasuk menangani keluhan pelanggannya.
54
2.6.3
merupakan
hal
yang
sangat
penting
dalam
39
55
rangka
menyampaikan
komentar,
saran,
kritik,
56
57
memahami
keluhan
nasabah
yang
sebenarnya,
apabila terjadi
penjelasan,
apabila
keraguan
maka
masih
menawarkan
mengeluh
produk
lain
melakukan
yang
lebih
tindakan
dapat
seperti
memenuhi
berapa
lama
penyelesaian
masalah
dan
melakukan
pemantauan
untuk
menyelesaikan
58
Penanganan Komplain
Secara Efektif
Kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan
Belajar dari
Pengalaman Pemulihan
Dalam
59
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan dengan bersifat deskriptif. Tipe
Penelitian Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu
gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih.
Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan karakteristik suatu
masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu. Menurut Whitney, metode deskriptif
adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Dalam metode deskriptif,
peneliti membandingkan fenomena-fenomena sehingga merupakan suatu studi
komparatif (berdasarkan perbandingan).
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat atau
lingkungan kantor, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat atau lingkungan
kantor serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan,
60
61
3.2
Metode Penelitian
Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif ini
menggunakan varian penelitian studi kasus. Studi Kasus adalah uraian dan penjelasan
komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu
organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu situasi sosial. Dengan mempelajari
semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok, atau suatu kejadian, peneliti
bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subyek
yang diteliti.42
40
Moh. Nazir. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. 2005. hal 54-55
Ibid. 55
42
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi & Ilmu Sosial
Lainnya. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2006. hal 201
41
62
Penelitian ini menggunakan jenis studi kasus tunggal. Studi kasus tunggal,
manakala kasus tersebut menyatakan kasus penting dalam menguji suatu teori yang
telah disusun dengan baik (mencatat analogi tersebut dengan eksperimen). Kasus
tersebut menyajikan suatu kasus ekstrem atau unik. 43
Hal ini merupakan situasi umum dalam psikologi klinis, dimana suatu luka
atau kelainan spesifik demikian langka sehingga kasus tunggal sangat berharga untuk
didokumentasikan dan dianalisis.
Kasus penyingkapan itu sendiri, muncul manakala peneliti mempunyai
kesempatan untuk mengamati dan menganalisis suatu fenomena yang tidak
mengizinkan penelitian ilmiah. Dengan adanya hal tersebut merupakan alasan-alasan
utama
bagi
studi
kasus
tunggal,
sebagai
perangkat
eksplanatoris
atau
penyelenggaraan kasus perintis sebagai permulaan studi multi kasus. Sifat rawan
desain studi kasus tunggal yang harus diantisipasi adalah jika sebuah kasus yang
kemudian mungkin menghasilkan itu bukanlah kasus seperti yang diharapkan.44
Alasan peneliti mengambil jenis studi kasus tunggal karena peneliti
melakukan pengamatan dan mempelajari atas apa yang peneliti teliti di BCA Card
Center Kantor Pusat Thamrin bahwasanya untuk memfokuskan kembali penelitian
masa mendatang secara menyeluruh, untuk mendokumentasikan dan menganalisis,
serta membenarkan penggunaan studi kasus ini atas akar sifat penyingkapannya.
43
Robert K. Yin. Edisi Revisi: Studi Kasus (Desain dan Metode). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
1996. hal 47-48
44
Robert K. Yin, op.cit, 49-50
63
3.3
Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi key informan adalah:
a. Bapak Ign. Hariry sebagai Kepala Urusan Layanan Nasabah, alasan peneliti
melakukan wawancara dengan Kepala Urusan Layanan Nasabah, karena key
informan tersebut mengemban tugas terkait pengambilan keputusan atau
pembuat kebijakan dalam urusan pelayanan nasabah. Sesuai dengan topik
penelitian, peneliti meyakini bahwa sebagai Kepala Urusan Layanan Nasabah,
yang bersangkutan mampu memberikan informasi mengenai mengenai
layanan nasabah kartu kredit khususnya di BCA Card Center Kantor Pusat
Thamrin, Jakarta.
b. Ibu Naniek Poedjiati sebagai salah seorang staf senior layanan nasabah, alasan
peneliti menjadikannya narasumber karena yang bersangkutan dapat
memberikan informasi mengenai upaya-upaya tindak lanjut atas keluhan yang
disampaikan nasabah.
c. Sdri. Mimi dan Helen sebagai frontliner, alasan peneliti melakukan
wawancara dengan mereka karena fungsi dan tugas kerjanya berhadapan
langsung dengan nasabah yang datang ke BCA Card Center, sehingga mereka
memiliki potensi dalam menghadapi nasabah yang seringkali memberikan
keluhan mengenai pelayanan.
d. Ibu Nancy sebagai salah seorang nasabah BCA Card Center, alasan peneliti
melakukan wawancara dengan nasabah karena beliau merupakan pelanggan
64
3.4
3.4.1
Data Primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
mendalam.
3.4.2
Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
literature dari referensi atau buku-buku, dan dokumentasi dari BCA Card
Center yang berkaitan dengan Strategi Pelayanan Customer Service.
3.5
Definisi Konsep
Dalam penelitian ini, peneliti mendefinisikan beberapa konsep dari
65
berfokus pada tujuan jangka panjang BCA Card Center, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Supaya
strategi yang dilakukan dapat tercapai yang terkait dengan alur kerja customer
service di dalamnya.
2. Pelayanan
Dalam penelitian ini yang dimaksud pelayanan adalah suatu tindakan atau
cara yang diberikan oleh customer service BCA Card Center untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabahnya yang melakukan
keluhan.
3. Customer Service
Dalam penelitian ini yang dimaksud Customer Service adalah seorang petugas
yang harus melayani nasabah BCA Card Center yang memberikan keluhan
atas permasalahan kasusnya. Dalam cara melayani nasabahpun bervariasi,
seorang customer service berperan penting dalam melayani nasabahnya dan
berusaha untuk menarik dengan cara meyakinkan calon nasabahnya agar
menjadi nasabah bank yang bersangkutan dengan berbagai cara.
4. Nasabah
Dalam penelitian ini yang dimaksud Nasabah adalah nasabah BCA Card
Center yang melakukan tutup kartu kredit, melakukan pembukaan kartu kredit
baru, yang merasa bahwa tidak melakukan transaksi, tidak merasa tarik uang
tunai, ganti kartu kredit, atau melakukan pengajuan atau pencabutan autopay.
66
5. Penanganan Komplain
Dalam penelitian ini yang dimaksud Penanganan komplain adalah suatu cara
atau tindakan yang dilakukan oleh BCA Card Center apa yang dialami atau
dirasakan oleh nasabah BCA Card Center dalam melakukan keluh-kesah atau
keluhan-keluhan. Komplain yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada
masalah yang merasa bahwa tidak melakukan transaksi, tidak merasa tarik
uang tunai, ganti kartu kredit, atau melakukan pengajuan atau pencabutan
autopay.
3.6
Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan untuk strategi customer service BCA Card Center
67
3.7
penelitian adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimatkalimat, atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun
observasi. Dengan demikian analisa yang dilakukan secara induktif dari khusus ke
umum, dari data dikategorikan, dideskripsikan, dianalisa hubungan-hubungannya
sehingga dapat ditarik abstraksi dan disusun teori-teori tentatif.45
Tahapan-tahapan analisis, dapat dijelaskan sebagai berikut: 46
a. Menempatkan kejadian-kejadian (data) ke dalam kategori-kategori. Kategori
tersebut harus dapat diperbandingkan satu dengan lainnya.
b. Memperluas kategori sehingga didapat kategori data yang murni dan tidak
tumpang tindih satu dengan yang lainnya.
c. Mencari hubungan antarkategori.
d. Menyederhanakan dan mengintegrasikan data ke dalam struktur teoretid yang
koheren (masuk akal, saling berlengketan atau bertalian secara logis).
3.8
kualitatif
menggunakan
teknik
triangulasi,
yaitu
teknik
45
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public
Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Kencana. Jakarta. 2006.
Hal:196 .
46
Rachmat Kriyantono, op.cit. 198
68
jawaban subjek dengan meneliti kebenarannya dengan data empiris (sumber data-data
yang lain) yang tersedia. Menurut Dwidjowinoto ada beberapa macam triangulasi,
yaitu:47
a. Triangulasi Sumber
Membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
b. Triangulasi Waktu
Berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena
perilaku manusia dapat berubah setiap waktu. Dan sebagai peneliti perlu
mengadakan observasi tidak hanya satu kali.
c. Triangulasi Teori
Memanfaatkan dua atau lebih teori untuk diadu atau dipadu. Untuk itu
diperlukan rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap
supaya hasilnya komprehensif.
d. Triangulasi Periset
Menggunakan dua atau lebih dari satu periset dalam mengadakan observasi
atau wawancara. Karena masing-masing periset mempunyai gaya, sikap, dan
persepsi
yang
berbeda
dalam
mengamati
fenomena
maka
hasil
Bungin, Burhan M. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Lainnya. Kencana. Jakarta. 2010. Hal 225
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
48
70
71
72
melaksanakan tugas ini. Maka, tak heran jika sektor perbankan masih tetap
didominasi oleh bank-bank pemerintah. Dominasi bank-bank pemerintah ini
berlanjut sampai satu dasawarsa kemudian.
Sementara itu, melonjaknya harga minyak dan gas bumi turut
mendorong percepatan pemulihan ekonomi. Dalam waktu singkat, dana yang
melimpah dari ekspor minyak dan gas bumi menjadi sumber kekuatan baru
ekonomi Indonesia.
Dana dari ekspor minyak dan gas bumi inilah yang kemudian menjadi
tulang punggung pembiayaan pembangunan. Di samping itu, mobilisasi dana
masyarakat
melalui
berbagai
produk
perbankan
juga
mengalami
berbagai
permasalahan
yang
dihadapi,
bagaimana
cara
73
74
Kencana, yang didaftarkan dengan nama keempat mitra bisnis dalam Grup
Windu Kencana, yakni Sudono Salim, Juhar Sutanto, Ibrahim Risjad, dan
Sudwikatmono.
Namun,
pada
perjalanannya,
Grup
Salim
lebih
75
sampai bulan Oktober 1988, Bank Central Asia (BCA) belum memainkan
peran penting kendati sudah menjadi bank swasta nasional terbesar. Bahkan
Bank Central Asia (BCA) bukan pesaing yang berarti bagi bank-bank
pemerintah yang pada saat itu memainkan peran dominan.
Sudono Salim sendiri kemudian mengajak Abdullah Ali, mantan
pejabat tinggi di Bank Indonesia (BI), untuk bergabung di Bank Central Asia
(BCA) dengan jabatan Presiden Direktur. Sinergi antara Abdullah Ali dan
Mochtar Riady ini kemudian semakin mempercepat modernisasi Bank Central
Asia. Abdullah Ali dan Mochtar Riady kemudian berbagi tugas: Mochtar
Riady lebih banyak berperan dalam pengembangan kebijakan (policy),
terutama marketing policy, sedangkan Abdullah Ali bertugas mengoordinasi
semua tugas-tugas dari direksi. Abdullah Ali juga langsung memimpin
internal audit dan kegiatan-kegiatan operasional Bank Central Asia (BCA).
Dari pergantian tahun ke tahun Bank Central Asia (BCA) pun
memperbaharui kedudukan posisi Presiden Direktur diberikan kepada Djohan
Emir Setijoso sejak tanggal 29 Desember 1999 hingga sampai saat ini. Beliau
bertanggung jawab atas audit dan corporate affairs sekaligus menangani
perencanaan dan pengendalian keuangan. Sebelum bergabung dengan Bank
Central Asia (BCA), beliau pernah memangku berbagai jabatan manajerial
termasuk Direktur Pengelola pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun 1965
sampai dengan 1998 dan Komisaris Utama pada Inter Pacific Bank (19931998). Dan Jahja Setiaatmadja menjabat sebagai Direktur Bank Central Asia
76
sejak tanggal 29 Desember 1999 hingga sampai saat ini dan ditunjuk menjadi
Wakil Presiden Direktur sejak tanggal 26 Mei 2005 hingga sampai saat ini.
Beliau bertanggung jawab atas Perbankan Cabang, Divisi Treasury, Divisi
Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri. Beliau
memangku berbagai jabatan manajerial di Bank Central Asia (BCA) sejak
tahun 1990. Sebelum bergabung dengan Bank Central Asia (BCA), beliau
menjabat sebagai Direktur Keuangan pada Indomobil (1989-1990) dan
memangku berbagai jabatan manajerial sejak 1980 sebelum meninggalkan
Grup Kalbe Farma pada tahun 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
Keuangan. Beliau memulai karir di tahun 1979 sebagai akuntan pada
perusahaan akuntan (PriceWaterhouse).
Dengan etos kerja yang pantang menyerah dari segenap karyawan dan
dukungan seluruh nasabah, Bank Central Asia (BCA) terus berkembang dari
waktu ke waktu. Bank Central Asia (BCA) telah mengambil langkah pertama
sejak 55 tahun silam. Sepanjang perjalanan yang telah ditempuh, tentu banyak
tantangan dan kerikil tajam yang dihadapi. Akan tetapi, berkat beragam
rintangan
itulah
Bank
Central
Asia
(BCA)
mampu
menancapkan
77
ini Bank Central Asia (BCA) akan terus melangkah menjadi lebih baik dan
lebih maju lagi.
Dalam rangka HUT Bank Central Asia (BCA) yang ke 55 pada tanggal
21 Februari 2012, bagi Bank Central Asia (BCA) ulang tahun adalah sebuah
perayaan untuk mengingat kembali segala kerja keras yang telah dilakukan
selama ini untuk menjadi salah satu bank terpercaya di mata masyarakat.
Momen ulang tahun menjadi harapan bagi segenap keluarga besar Bank
Central Asia (BCA) untuk bersatu, saling bahu membahu, dan bekerja sama
dalam membangun Bank Central Asia (BCA) demi terwujudnya Enhanced
Relationship and Quality Growth.
Usia BCA sekarang, yang mencapai ke 55 tahun, Bank Central Asia
(BCA) bertumbuh semakin matang karena semangat dan pantang menyerah
dari seluruh karyawan dalam menghadapi segala tantangan yang menghadang
di depan. Peran nasabah yang memilih Bank Central Asia (BCA) sebagai
tempat menuju kesuksesan bersama juga menjadi bagian tak terpisahkan
dalam perjalanan Bank Central Asia (BCA). Untuk itu, prinsip Enhanced
Relationship and Quality Growth harus dilaksanakan dengan sungguhsungguh dalam melayani nasabah setia Bank Central Asia (BCA) dengan
diiringi peningkatan kualitas dalam diri Bank Central Asia (BCA). Sesuai
dengan tema Ulang Tahun Bank Central Asia (BCA) ke-55 Senantiasa di Sisi
Anda, Bank Central Asia (BCA) berupaya untuk selalu memberikan layanan
dan solusi terbaik bagi nasabah sesuai dengan produk maupun layanan
78
perbankan yang dibutuhkan oleh nasabah. Harapan kami di usia yang ke-55
ini, Bank Central Asia (BCA) akan semakin tangguh dalam menghadapi
segala tantangan. Semoga kesuksesan selalu menyertai langkah kita bersama.
b.
c.
79
80
81
82
83
dan
mengoperasikan
sistem
aplikasi
84
85
wewenangnya,
demi
kelancaran
jalannya
peningkatan layanan.
(4) Bertanggung jawab atas kerahasiaan bank dan nasabahnya.
unit
86
Hallo
Keluhan
BCA
Nasabah menerima
atas jawaban yang
diberikan
Menyapa
nasabah
Nasabah
komplain
Mendengarkan
nasabah
Nasabah
menerima
atas jawaban
yang
diberikan
Mengenali
jenis keluhan
nasabah
Menjelaskan atas
pernyataan
keluhan nasabah
87
4.2
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu Kepala Urusan
Layanan Nasabah oleh Bapak Ign. Hariry, Staff Senior Layanan Nasabah oleh Ibu
Naniek Poedjiati, Customer Service BCA Card Center oleh Sdri. Helen dan Sdri.
Mimi, dan Nasabah oleh Ibu Nancy. Berikut hasil wawancaranya.
4.2.1
Tahap Persiapan
Tahap persiapan untuk mendefinisikan secara jelas opportunity
88
4.2.2
Tahap perencanaan
Tahap perencanaan untuk merumuskan dan mensinergikan suatu
4.2.3
Tahap Implementasi
Tahap implementasi untuk implementasi suatu strategi yang sudah
89
90
Fungsi PR menunjang suatu strategi pemasaran, dimana kegiatankegiatan periklanan yang ada didalamnya. Misalnya memperkenalkan produk
baru dari BCA, atau launching program, atau event, up-date berita-berita
(NEWS BCA) baik melalui website atau email internal perusahaan atau media
elektronik maupun media non-electronic, misalnya juga melalui media masa
(surat kabar) terdapat surat keluhan nasabah, dari pihak Biro Humas ikut turun
tangan untuk mengatasinya bersama dengan pihak yang berwewenang dan tim
pihak manajemen.
Menurut Customer Service BCA Card Center mengenai etika dan tata
cara dalam menghadapi keluhan nasabah adalah etika yang baik dalam
menghadapi nasabah mengucapkan salam atau greeting kepada nasabahnya,
jangan lupa untuk tersenyum dan ramah untuk menunjukkan etika yang baik,
bersikap empati kepada nasabahnya dengan mempersilahkan nasabahnya
untuk duduk, mendengarkan setiap keluhan nasabah dan tetap fokus,
memberikan respon yang baik atas keluhan nasabahnya dan memberikan
solusi jalan keluarnya, jika sudah terselesaikan dan nasabah menerima
solusinya customer service mengucapkan terima kasih.
Etika tidak hanya bersikap dan berperilaku, tetapi etika bertelepon juga
kita terapkan dalam kegiatan customer service dan unit yang terkait lainnya,
karena itu etika bertelepon sesuai dengan program SMART BCA yang
berlaku di BCA, otomatis harus diterapkan oleh semua pihak dan unit kerja
terkait termasuk customer service officer (CSO) atau Halo BCA. Hanya perlu
91
disesuaikan dengan situasi dan kondisi kepada siapa dan maksud serta
tujuannya apa.
Mengenai standar pelayanan keluhan nasabah, menurut customer
service BCA Card Center adalah BCA mempunyai standar dalam stategi
pelayanan menangani keluhan nasabah yaitu Smart Solution, memiliki
ekspersi wajah yang ramah dan bersahabat (murah senyum), menunjukkan
sikap tubuh yang hangat (ada kontak dengan nasabah, sikap duduk atau
berdiri tegak, posisi badan condong ke depan, fokus pada transaksi nasabah
yang dilayani), mendengarkan saja dulu keluhan mereka dengan penuh
perhatian (permasalahannya apa, mencatat keluhannya, melihat di data (sistem
atas keluhannya), menggunakan bahasa yang peduli dan tulus (bahasa yang
mudah dimengerti dan menjelaskan penyelesaian permasalahannya secara
perlahan-lahan), dalam menghadapi situasi apapun, customer service harus
mampu mengendalikan emosi.
Jika ada kasus khusus yang memerlukan tindakan segera, sementara
customer service lain sedang sibuk melayani, maka transaksi nasabah tersebut
dapat diprioritaskan untuk diproses dahulu (informasikan dan minta maaf
kepada nasabah yang sedang dilayani), hindari sedapat mungkin interupsi
internal jika ada nasabah, jika terdapat interupsi dari pihak eksternal (misalnya
nasabah lain), minta ijin kepada nasabah yang dilayani untuk menyapa
nasabah yang baru datang dan meminta nasabah yang melakukan interupsi
tersebut untuk menunggu atau ke customer service lain yang kosong.
92
4.2.4
Evaluasi
Tahap evaluasi untuk melihat reaksi pubik dan menentukan apa yang
perlu dilakukan selanjutnya. Sesuai yang diungkapkan oleh Bapak Ign. Hariry
mengenai pencapaian target yang diharapkan dalam menangani keluhan
nasabah oleh customer service adalah telah mencapai target yang diharapkan.
Customer service sudah mengerti dan memahami dari setiap keluhan-keluhan
yang datang dari nasabah BCA Card Center, dan selain itu juga memahami
karakter nasabahnya.
Sejauh ini untuk perkembangan customer service dalam mengatur
waktu dalam kegiatan alur kerja mereka adalah menurut Bapak Ign. Hariry
customer service mengatur waktu mereka dengan baik, berapa lama yang
harus diselesaikan masalah nasabah yang datang ke counter BCA Card
Center.
93
4.3
Pembahasan
Peneliti tertarik meneliti tentang pelayanan yang dilakukan oleh customer
service di Bank Central Asia (BCA) Card Center. Sebagai salah satu perusahaan
94
perbankan yang terbesar di Indonesia, dan Bank Central Asia (BCA) sendiri tercatat
telah mampu mempertahankan reputasinya dengan menjuarai berbagai bidang dari
tahun ke tahun, tahun 2011 Bank Central Asia (BCA) memenangkan penghargaan 3
Gold, 2 Silver, dan 1 penghargaan khusus pada Best Contact Center di Las Vegas,
Amerika Serikat.
Pada ajang Best Contact Center 2011 (2011 World Ranking) tersebut,
penghargaan diserahkan pada tanggal 04 November 2011 di Las Vegas, Amerika
Serikat dan terakhir di tahun 2012, Bank Central Asia (BCA) mendapatkan
penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Rekor Dunia, untuk kategori
perayaan HUT BCA ke-55 dengan acara terbanyak, dan masih banyak lagi
penghargaan yang diperoleh.
Disamping Bank Central Asia (BCA) mendapatkan atau memperoleh
penghargaan yang begitu banyak dari tahun ke tahun dalam berbagai bidangnya,
BCA atau tidak hanya BCA saja tetapi semua perusahaan perbankan tidak luput
mendapat masalah dari berbagai macam kendala yang dihadapi oleh nasabahnya.
Salah satunya nasabah BCA, khususnya BCA Card Center, dapat
mengeluhkan keluhan (complain) mereka dengan menelepon ke Halo BCA atau
datang langsung ke counter customer service BCA Card Center dan melaporkan
kasus yang dihadapi.
Di situlah Customer Service melayani keluhan nasabah dan memberikan
pelayanan yang prima demi kepuasan nasabahnya. Hal itu dilakukan untuk menjalin
hubungan dan komunikasi yang baik dan demi menjaga kepercayaan nasabahnya.
95
4.3.2
96
program-program
pelatihan
itu
sendiri
adalah
bagaimana
dan
mampu
mengatur
diri
mereka
sendiri),
kemampuan
97
carbon (CC atau non-CC) akan diteruskan oleh unit-unit yang terkait salah
satunya Unit Layanan Nasabah (ULN), Unit Collection, atau marketing
(tergantung pada work group pada sistem CCQ). Halo BCA merupakan satu
kesatuan dari Divisi Sentra Operasi Perbankan Domestik (SOPD), setelah itu
disaring dan diteruskan di masing-masing workgroup pada sistem CCQ (Call
Center Qomplain).
Dan untuk menyelesaikan masalah keluhan nasabah itu sendiri sesuai
dengan prosedur atau ketentuan yang sudah diberlakukan, dan untuk masingmasing perusahaan perbankan lainnya berbeda-beda dalam penerapan dengan
prosedur atau ketentuan-ketentuan yang berlaku jadi diperlukan penyesuaian
untuk mengatasi masalah itu.
Cara menangani yang baik dari keluhan per keluhannya, baik yang
berat maupun ringan, panjang atau pendek untuk strategi tersebut, strategi
pelayanan BCA Card Center memiliki ketentuan dari yang mudah maupun
yang berat, dan ketentuan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu dan menuju
kepada strategi yang diberikan dengan solusi atau jalan tengah. Secara umum
penanganan keluhan nasabah akan ditindaklanjuti oleh PIC (person in charge)
sesuai dengan jenis keluhannya.
Keluhan-keluhan nasabah yang berat adalah seperti nasabah tidak
merasa melakukan transaksi, kebijakan permohonan penghapusan biaya
administrasi (biaya uang iuran, biaya ganti kartu, late charges), sanggah
98
4.3.3
BCA Card Center, menurut BCA Card Center mengenai fungsi dan tugas
customer service serta kaitannya peran Customer Service dan Public Relations
99
di BCA Card Center adalah melayani customer (nasabah), pelayanan yang rela
mau mendengarkan keluhan nasabahnya yang berbeda-beda, seperti siap
mendengarkan keluhan yang sambil marah-marah, kesal, emosi yang meluapmeluap.
Nasabah memiliki karakter yang berbeda-beda, sebagai customer
service harus memahami permasalahan tiap-tiap nasabah dan memahami
karakter mereka, dan mereka harus bisa memberi pertanggungjawaban dan
mengerti personal atau pribadi atau karakter nasabahnya dan memahami,
menghargai atau respect terhadap nasabahnya, serta menyelesaikan dan
menuntaskan segala keluhan nasabahnya dengan bijak dan mampu mencari
solusi dan jalan keluar bagi kedua belah pihak. Jadi seorang customer service
itu harus melayani segala kebutuhan, keinginan nasabahnya.
Serta kaitan fungsi dan tugas peran customer service dan public
relations di BCA menurut BCA Card Center adalah fungsi dan tugas PR BCA
Card Center dikerjakan oleh Biro Humas yang lebih memfokuskan kepada
pengurusan perusahaan BCA itu sendiri, sedangkan Customer Service lebih
mengarah kepada customer (nasabah). Kalau ada keluhan nasabah yang biasa
menangani keluhan adalah Halo BCA, tapi di cabang juga ada customer
service officer, bisa kedua-duanya, customer service harus memahami dasardasar produk BCA Card Center (product knowledge), kemampuan (skills),
cara bicara, greetings, eye contact dan gesture untuk menghadapi nasabah
100
101
berlaku di BCA, otomatis harus diterapkan oleh semua pihak dan unit kerja
terkait termasuk customer service officer (CSO) atau Halo BCA.
Hanya perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi kepada siapa dan
maksud serta tujuannya apa.dengan cara memberikan murah senyum customer
service BCA Card Center sambil menyapa nasabah dan mempersilahkan
duduk, bersikap ramah dengan menanyakan identitas nasabah tersebut dan
menanyakan keperluan datang untuk apa, saat menjelaskan keluhan nasabah,
customer service tidak boleh menyela atau memotong pembicaraan,
mendengarkan sampai nasabah menyelesaikan keluhannya dan setelah selesai
customer service barulah untuk menjelaskan keluhannya.
Disaat menjelaskan jangan terlalu serius, tetapi santai atau bersikap
rileks agar tidak menjadi beban. Saat keluhan yang dihadapi tidak terlalu sulit
nasabah menerima jawaban atau hasil yang memuaskan, jika masalah yang
dihadapi oleh customer service tidak dapat ditangani maka akan ditanyakan
langsung kepada atasan, disamping itu nasabahnya tetap teguh pada
pendiriannya (kukuh).
Kendala yang dihadapi oleh customer service saat menghadapi keluhan
dari nasabah, menurut BCA Card Center, segala kendala atau masalah yang
dihadapi customer service dan BCA Card Center karena waktu dan pelayanan
yang terbatas untuk nasabahnya, tetapi selama ini masalah dan kendala dapat
teratasi dengan adanya kerjasama dari tim dan pihak-pihak internal dari unit-
102
unit yang terkait. Dan saling berkomunikasi dan menjaga kepercayaan antar
kedua belah pihak baik dari BCA Card Center maupun nasabahnya.
BCA Card Center mempunyai standar dalam stategi pelayanan
menangani keluhan nasabah yaitu Smart Solution, memiliki ekspersi wajah
yang ramah dan bersahabat (murah senyum), menunjukkan sikap tubuh yang
hangat (ada kontak dengan nasabah, sikap duduk atau berdiri tegak, posisi
badan condong ke depan, fokus pada transaksi nasabah yang dilayani),
mendengarkan
saja
dulu
keluhan
mereka
dengan
penuh
perhatian
customer service lain sedang sibuk melayani, maka transaksi nasabah tersebut
dapat diprioritaskan untuk diproses dahulu (informasikan dan minta maaf
kepada nasabah yang sedang dilayani), hindari sedapat mungkin interupsi
internal jika ada nasabah, jika terdapat interupsi dari pihak eksternal (misalnya
nasabah lain), minta ijin kepada nasabah yang dilayani untuk menyapa
nasabah yang baru datang dan meminta nasabah yang melakukan interupsi
tersebut untuk menunggu atau ke customer service lain yang kosong.
103
4.3.4
Card Center adalah mengevaluasi kinerja BCA Card Center dalam ruang
lingkup kerja customer service BCA Card Center dan pihak-pihak unit kerja
yang terkait di dalamnya (tim Unit Layanan Nasabah), dengan mengadakan
briefing atau rapat koordinasi dengan pihak internal (meeting internal).
Misalnya mengadakan briefing apabila ada perubahan atau peraturan
baru yang baru saja dapat informasi dari pihak Bank Indonesia (BI) supaya
tidak salah komunikasi atau informasi yang diberikan maka sebaiknya selalu
terus up-to-date.
Dan untuk mengadakan meeting internal untuk memberikan informasi
kepuasan nasabah mengenai peningkatan pelayanan (strategi) apabila ada
kasus-kasus atau masalah yang sulit dihadapi, dan atau dari customer service
104
105
service mengatur waktu mereka dengan baik, berapa lama yang harus
diselesaikan masalah nasabah yang datang ke counter BCA Card Center.
Customer service BCA Card Center konsisten dengan sasaran dan
target yang dicapai BCA Card Center, dan ada peringatan kepada mereka
untuk tetap fokus dan konsisten dalam pekerjaan mereka, mana yang harus
didahulukan dan mana yang tidak (urusan pribadi).
Bagi BCA Card Center dalam mengevaluasi kembali dalam pelayanan
customer service BCA Card Center, dengan cara melakukan komunikasi
antarpribadi, selalu diberikan pembekalan seminar-seminar, mengikuti
program pelatihan untuk customer service dan pihak unit kerja yang terkait di
dalamnya, dan atau mengadakan briefing dan atau meeting internal dengan
membahasan mereview atau mengecek kembali jumlah peningkatan atau
penurunan keluhan nasabah dari hari ke hari, tahun ke tahun pada saat
diadakan meeting internal.
Customer service BCA Card Center sudah menerapkan standar
prosedur pelayanan BCA Card Center, namun ada beberapa hal yang menjadi
standar pelayanan complaint (komplain atau keluhan) yang dari sumber yang
peneliti dapat adalah menyimak keluhan atau keberatan nasabah, bertanya dan
mencatat data nasabah beserta kronologis permasalahan, mengkonfirmasi
ulang permasalahan, memberikan penjelasan duduk permasalahan dan
alternatif penyelesaiannya, dan memantau penyelesaian masalah.
106
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, mengenai
strategi pelayanan customer service Bank Central Asia Card Center dalam
menangani complain nasabah, maka peneliti dapat memperoleh kesimpulan mengenai
penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Dalam tahap persiapan BCA Card Center menyusun materi-materi untuk
pembekalan customer service dalam mengikuti program pelatihan training
yang ditentukan. Informasi yang diperoleh adalah yang terkait dengan
pengetahuan akan product knowledge BCA Card Center di dalamnya,
informasi yang terkait juga di dalam alur kerja customer service BCA Card
Center, manajemen public relations, manajemen strategi yang terkait juga
dalam menyusun strategi.
2. Dalam tahap perumusan strategi BCA Card Center terkait komplain nasabah
kepada customer service adalah cara menangani yang baik dari keluhan per
keluhannya, dilihat dari jenis keluhan-keluhan nasabahnya itu sendiri yang
biasa ditangani oleh customer service BCA Card Center, senior staf layanan
nasabah dan unit-unit kerja yang terkait lainnya. Apakah keluhan nasabah
107
108
berat atau ringan. Setelah itu dari sistem (Call Center Qomplain) akan
ditindaklanjuti oleh PIC (person in charge) sesuai dengan jenis keluhannya.
3. Dalam tahap implementasi strategi customer service BCA Card Center dalam
menangani keluhan nasabah adalah siapapun nasabahnya dan apapun jenis
keluhannya, yang dilakukan oleh tim Layanan Nasabah adalah mendengar dan
memahami kondisi nasabah yang sedang menyampaikan keluhannya
(berempati), kemudian memahami masalahnya itu lalu mencoba untuk
memberikan
alternatif
solusi
dan
menyampaikan
penghargaan
dan
109
5.2
Saran
Dalam penelitian ini Peneliti memberikan saran, masukkan atau pertimbangan
5.2.1
Saran Akademis
Penulisan Skripsi ini diharapkan dapat menjadi kontribusi akademis
5.2.2
Saran Praktisi
1. Customer Service officer dapat meningkatkan standar respon time
terhadap setiap keluhan pelanggan agar pelanggan merasa
diperhatikan.
2. Bank Central Asia (BCA) disarankan untuk dapat memuat saran
dan kritiknya pada website-nya www.bca.co.id secara online.
3. Humas BCA diharapkan lebih cermat membantu kerja CSO melalui
kegiatan meng-up-date dan mem-follow-up komplain nasabah agar
tercipta kondisi pelayanan perbankan yang lebih baik di BCA.
DAFTAR PUSTAKA
111
112
LAMPIRAN
98
DRAFT WAWANCARA
Jabatan
1. Apa yg disiapkan oleh BCA Card Center utk menyusun strategi pelayanan
dalam menangani keluhan nasabah?
2. Informasi apa saja yg diperlukan utk menyusun strategi tsb?
3. Etika yang bagaimana menurut Bapak yang dimiliki oleh seorang customer
service?
4. Bagaimana peran customer service dalam membantu fungsi dan peran kerja
PR?
5. Apa yang dilakukan BCA Card Center agar customer service-nya kompeten
dan tetap produktif?
6. Bagaimana BCA Card Center merencanakan strategi pelayanan customer
service dalam menangani keluhan nasabah?
7. Kendala apa saja yang dihadapi dari customer service-nya dengan nasabah?
8. Apa yang dilakukan oleh BCA Card Center khususnya customer service,
untuk memberikan pelayanan yang excellent?
DRAFT WAWANCARA
Jabatan
DRAFT WAWANCARA
Jabatan
9. Masalah apa yang sering terjadi atau muncul dari keluhan nasabah yang
seperti apa?
10. Setiap komplain atau keluhan dari nasabah pasti berbeda-beda, bagaimana dan
strategi apa yang digunakan apabila ada komplain nasabah? Strategi yang
bagaimana menurut BCA Card Center, yang paling tepat dalam menangani
komplain nasabah, jelaskan?
11. Kinerja customer service apakah di evaluasi atau tidak? Dan siapa yang
mengevaluasi tersebut?
DRAFT WAWANCARA
: Ibu Nancy
Jabatan
HASIL WAWANCARA
Jabatan
1. Apa yg disiapkan oleh BCA Card Center utk menyusun strategi pelayanan
dalam menangani keluhan nasabah?
Jawaban:
Persiapannya adalah dengan memberikan pembekalan kepada customer
service dan unit-unit atau pihak-pihak yang terkait di dalamnya.
Pembekalannya seperti selama mengikuti training para customer service (CS)
untuk mempelajari pengetahuan product knowledge BCA Card Center,
menangani keluhan-keluhan nasabah, yang terpenting dari program pelatihan
tersebut adalah untuk mempertahankan nasabah BCA Card Center.
2. Informasi apa saja yg diperlukan utk menyusun strategi tsb?
Jawaban:
Informasi-informasi yang terkait dengan pengetahuan product knowledge
BCA Card Center, apa aja sih produk-produk terbarunya, informasi yang
terkait juga di dalam alur kerja customer service BCA Card Center,
manajemen public relations, manajemen strategi yang terkait juga dalam
menyusun strategi.
3. Etika yang bagaimana menurut Bapak yang dimiliki oleh seorang customer
service?
Jawaban:
Untuk fungsi dan tugas customer service (CS) itu sendiri harus melayani
customer (nasabah), pelayanan yang rela mau mendengarkan keluhan
nasabahnya yang berbeda-beda, seperti siap mendengarkan keluhan yang
sambil marah-marah, kesal, emosi yang meluap-meluap. Jadi nasabah kan
memiliki karakter yang berbeda-beda, memahami karakter nasabahnya, dan
sebagai customer service harus memahami permasalahan tiap-tiap nasabah,
dan mereka harus bisa memberi pertanggungjawaban dan mengerti personal
atau pribadi atau karakter nasabahnya dan memahami, menghargai atau
respect terhadap nasabahnya, serta menyelesaikan dan menuntaskan segala
keluhan nasabahnya dengan bijak dan mampu mencari solusi dan jalan keluar
bagi kedua belah pihak. Jadi seorang customer service itu harus melayani
segala kebutuhan, keinginan nasabahnya.
4. Bagaimana peran customer service dalam membantu fungsi dan peran kerja
PR?
Jawaban:
fungsi dan tugas PR BCA Card Center dikerjakan oleh Biro Humas yang lebih
memfokuskan kepada pengurusan perusahaan BCA itu sendiri, sedangkan
Customer Service lebih mengarah kepada customer (nasabah). Kalau ada
keluhan nasabah yang biasa nangani keluhan kan Halo BCA, tapi di cabang
juga ada customer service officer, bisa kedua-duanya, sedangkan PR
mengarah ke publikasi BCA ke media. Fungsi PR menunjang suatu strategi
pemasaran, dimana kegiatan-kegiatan periklanan yang ada didalamnya.
Misalnya memperkenalkan produk baru dari BCA, atau launching program,
atau event, update berita-berita (NEWS BCA) baik melalui website atau email
internal perusahaan atau media elektronik maupun media non-electronic,
misalnya juga melalui media masa (surat kabar) terdapat surat keluhan
nasabah, dari pihak Biro Humas ikut turun tangan untuk mengatasinya
bersama dengan pihak yang berwewenang dan tim pihak manajemen.
5. Apa yang dilakukan BCA Card Center agar customer service-nya kompeten
dan tetap produktif?
Jawaban:
Sebagaimana penjelasan atas pernyataan sebelumnya BCA berusaha
memahami kebutuhan nasabah yang kemudian diikuti oleh upaya memberikan
alternatif solusi sehingga diharapkan nasabah tidak hanya puas akan tetapi
tetap membutuhkan BCA.
6. Bagaimana BCA Card Center merencanakan strategi pelayanan customer
service dalam menangani keluhan nasabah?
Jawaban:
Cara menangani yang baik dari keluhan per keluhannya, baik yang berat
maupun ringan, panjang atau pendek untuk strategi tersebut, strategi
pelayanan BCA Card Center memiliki ketentuan dari yang mudah maupun
yang berat, dan ketentuan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu dan menuju
kepada strategi yang diberikan dengan solusi atau jalan tengah. Secara umum
penanganan keluhan nasabah akan ditindaklanjuti oleh PIC (person in charge)
sesuai dengan jenis keluhannya.
7. Kendala apa saja yang dihadapi dari customer service-nya dengan nasabah?
Jawaban:
Semua bisa tangani karena kerjasama dengan tim, kalau tidak ada kerjasama
dengan tim semua tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar, dan saling
mengkomunikasikan, sejauh ini semua berjalan dengan baik yang terpenting
adanya kerjasama yang terjalin baik didalam BCA menular pula dalam hal
pelayanan ke nasabah BCA. Iya segala kendala atau masalah mungkin karena
waktu dan pelayanan yang terbatas untuk nasabahnya.
8. Apa yang dilakukan oleh BCA Card Center khususnya customer service,
untuk memberikan pelayanan yang excellent?
Jawaban:
untuk para customer service BCA Card Center ditraining terlebih dahulu
selama 1 bulan dan didampingi oleh senior customer service guna
mengembangkan akan potensi mereka dalam pelayanan kepada nasabahnya,
dan ada penilaian selama setahun 2x dalam kurun waktu yang tidak
ditentukan, selama mengikuti training para customer service (CS)
mempelajari pengetahuan product knowledge BCA Card Center, menangani
keluhan-keluhan nasabah, seberapa besar tingkat kebutuhan nasabahnya,
mendengarkan keluhan mereka, memberikan kesimpulan, dan mengulang
kembali akan pemahaman prosedur yang diberikan. Tiap masalah-masalah
yang dihadapi harus dipahami, supaya bisa memberikan pertanggungjawaban
dan tahu personal.
9. Apakah customer service sudah mencapai target yang diharapkan dalam
menangani keluhan nasabah?
Jawaban:
Sampai saat ini sudah mencapai target yang sudah dicapai oleh BCA Card
Center.
10. Apakah customer service dapat mengerti setiap keluhan2 yang datang dari
nasabahnya?
Jawaban:
Ya mereka sudah mengerti dan memahami dari setiap keluhan-keluhan BCA
Card Center, dan selain itu juga memahami karakter nasabahnya.
11. Apakah customer service menyusun dan mengatur waktu dengan baik dalam
kegiatan alur kerja customer service?
Jawaban:
Selama ini perkembangannya sudah mengatur waktu mereka dengan baik,
berapa yang harus diselesaikan masalah nasabah yang datang ke counter BCA
Card Center.
12. Apakah customer service konsisten dengan sasaran atau target BCA Card
Center?
Jawaban:
Mereka konsisten dengan sasaran dan target yang dicapai BCA Card Center,
dan juga sudah dihimbau bahwa mereka harus konsisten dalam pekerjaan
mereka, harus tahu mana yang didahulukan dan mana yang tidak (urusan
pribadi).
13. Bagaimana mengevaluasi kembali dalam pelayanan customer service BCA
Card Center?
Jawaban:
BCA Card Center mengevaluasi dengan cara melakukan komunikasi
antarpribadi, selalu diberikan pembekalan seminar-seminar, mengikuti
program pelatihan untuk customer service dan pihak unit kerja yang terkait di
dalamnya, dan atau mengadakan briefing dan atau meeting internal dengan
membahasan mereview atau mengecek kembali jumlah peningkatan atau
penurunan keluhan nasabah dari hari ke hari, tahun ke tahun pada saat
diadakan meeting internal.
14. Menurut Bapak hasil evaluasi tersebut bagaimana, apakah memuaskan atau
belum?
Jawaban:
Menurut saya, semua sudah berjalan dengan baik, selalu ada monitoring dari
tiap-tiap unit kerja yang terkait, dan hasilnya sudah cukup baik sejauh ini.
HASIL WAWANCARA
Jabatan
HASIL WAWANCARA
Jabatan
Jawaban:
Sdri. Mimi: bagaimana etika dengan nasabahnya, cara berpakaian, tata krama
yang baik, untuk etika customer service selalu tersenyum apabila ada nasabah
datang ke BCA Card Center, mengucapkan kata salam selamat pagi atau
siang atau sore, mempersilahkan nasabahnya untuk duduk, mendengarkan
keluhan-keluhan nasabahnya, dan setelah itu kita memberikan solusi jalan
keluar setiap keluhan nasabahnya, dan mengucapkan kata terima kasih jika
sudah terselesaikan keluhan nasabahnya.
Sdri. Helen: yang pertama selalu tersenyum dan ramah terhadap nasabah,
bersikap empati kepada nasabah, mendengarkan setiap keluhan nasabah, dan
memberikan respon yang baik kepada nasabah, dan tak lupa untuk mencari
solusi dan jalan keluar untuk nasabahnya, dan jika sudah selesai kita ucapkan
terima kasih.
3. Bagaimana peran customer service dalam membantu fungsi dan peran kerja
PR?
Jawaban:
Sdri. Helen: kita disini biasa membantu dalam menangani keluhan nasabah,
membantu membuka rekening nasabah BCA, kalau PR kan tidak mengarah
kesana, Customer service harus memahami dasar-dasar produk BCA Card
Center (product knowledge), kemampuan (skills), cara bicara, greetings, eye
contact dan gesture untuk menghadapi nasabah makanya diadakan training,
sedangkan PR tidak. PR BCA Card Center lebih mengarah ke perusahaan, dan
menunjang suatu strategi pemasarannya dan mempublikasikan ke media dari
berbagai macam kegiatan perusahaan khususnya BCA Card Center.
4. Pelayanan yang seperti apa yang diberikan untuk nasabah BCA Card Center?
Jawaban:
Sdri. Mimi: untuk nasabah yang komplain, ya mereka biasanya ada yang
datang ke BCA Card Center dengan marah-marah, dengan muka yang jutek
dan cemberut, masalah yang tak kunjung kelar kan kalau ada menggunakan
emosi, tapi sebagai customer service di BCA Card Center disini harus bisa
benar-benar empati dan sabar dalam menghadapi nasabah yang seperti itu.
Batas waktu pelayanan yang diberikan maksimal 30 menit. Dan apabila ada
yang mau ke toilet atau makan siang bergantian untuk jaga disini, makan
siang diberi batas waktu 1 jam.
Sdri. Helen: ada juga nasabah yang mengeluh dengan berbagai macam
keluhan para nasabah masing-masing dan berbeda-beda. Banyak sekali yang
dihadapi dengan ketemu nasabah yang berbeda karakter, bagaimana kita harus
menghadapi mereka dan bagaimana juga harus memberikan solusi dan jalan
keluarnya. Yang terpenting adalah selalu murah senyum, empati dan
mendengarkan keluhan mereka. Batas pelayanan diberikan waktu kira-kira 30
menit.
5. Sebagai customer service, sangat penting bagi customer service supaya
mempertahankan kualitas dan kepuasan nasabah. Apa saja yang diperhatikan
dan dilakukan?
Jawaban:
Sdri. Mimi: tetap menjaga nama baik BCA, menomorsatukan nasabah,
melayani nasabah, memahami product knowledge, selalu murah senyum,
empati, memberikan respon dan solusi.
Sdri. Helen: murah senyum, berempati, memberikan respon ke nasabah, dan
mencari jalan tengah atau solusi.
6. Pada saat nasabah kesal atau tidak puas terhadap solusi yang diberikan oleh
customer service, (walaupun kesalahan mungkin ada pada dalam diri
nasabahnya), apa yang dilakukan customer service jika berhadapan dengan
nasabah yang seperti itu?
Jawaban:
Sdri. Helen: murah senyum, menyapa nasabah, menanyakan dengan bapak
siapa, dengan Tanya ada yang bisa dibantu?, saat menjelaskan tidak boleh
menyela dengarkan saja sampai selesai, menjelaskan permasalahannya, jangan
terlalu serius (santai saja) jangan jadikan beban karena tidak akan
mendapatkan solusi, kalau benar-benar tidak teratasi menanyakan langsung ke
atasan.
7. Bagaimana proses penanganan komplain atau keluhan nasabah?
Jawaban:
Sdri. Helen: misalnya nasabah datang ke BCA Card Center untuk mengambil
kartu baru (karena kartu lama hilang atau rusak), nasabah tidak membawa
kartu tanda pengenal (KTP), jika tidak membawa dapat dengan menunjukkan
surat ijin mengemudi (SIM) yang dapat digunakan sebagai kelengkapan data
agar lebih cepat diproses. Nasabah menerima kartu tersebut, diminta untuk
mengecek kembali, dan cs mengecek kembali data-data tersebut (lihat ke
sistem dan buku) dengan meminta nomor telepon nasabah (untuk dicek pada
sistem), lalu menandatangani pada lembaran form penerimaan atau
pengambilan kartu, kartu beserta pin kartu diberikan pada saat itu juga dan
dapat digunakan setelah 1x24 jam.
8. Keluhan apa yang sering terjadi?
Jawaban:
Sdri. Helen: nasabah ingin ganti kartu karena rusak, menyanggah transaksi
karena merasa tidak merasa pernah bertransaksi, mengambil kartu baru,
meminta kenaikan limit kartu kredit, komplain karena tidak pernah menerima
tagihan (billing), mengubah data/alamat, pengajuan/pencabutan autopay, bisa
karena datang ke cs ini karena kurang puas dalam menanggapi keluhannya
atau karena sulit menghubungi Halo BCA, komplain kartu hilang, minta
hapus uang iuran kartu kredit, pengajuan cicilan, minta cara pengantaran
tagihan.
9. Masalah apa yang sering terjadi atau muncul dari keluhan nasabah yang
seperti apa?
Jawaban:
Sdri. Helen: Semuanya berjalan dengan lancar saja, tetapi harus menghadapi
nasabahnya yang ingin mendapat jawaban atau balasan yang cepat, dan
jumlah pengunjung nasabah juga banyak karena untuk customer service di
BCA Card Center-nya sendiri sangat terbatas jumlah dan tidak banyak, tapi
sejauh ini bisa diatasi.
10. Setiap komplain atau keluhan dari nasabah pasti berbeda-beda, bagaimana dan
strategi apa yang digunakan apabila ada komplain nasabah? Strategi yang
bagaimana menurut BCA Card Center, yang paling tepat dalam menangani
komplain nasabah, jelaskan?
Jawaban:
Sdri Helen: sama seperti yang saya sampaikan tadi sama dengan pelayanan
yang saya sampaikan. Yang terpenting adalah selalu murah senyum, empati
dan mendengarkan keluhan mereka. Batas pelayanan diberikan waktu kirakira 30 menit.
11. Kinerja customer service apakah di evaluasi atau tidak? Dan siapa yang
mengevaluasi tersebut?
Jawaban:
Sdri. Helen: kinerja customer service selalu ada evaluasi, oleh senior kita dan
Kepala Urusan Layanan Nasabah.
HASIL WAWANCARA
: Ibu Nancy
Jabatan
Jawaban:
Murah senyum, dan cukup sangat jelas apabila saya ada keluhan-keluhan atau
saya ada pertanyaan yang tidak saya mengerti.
5. Bagaimana customer service di BCA Card Center menanggapi keluhan atau
menjawab atas pertanyaan Ibu, dan bagaimana sikap customer service
(senyum/ramah/dingin)?
Jawaban:
Ya seperti yang saya jelaskan barusan, dan juga pernah mendapatkan
customer service yang berbeda dan tidak selalu sama, menurut saya
pelayanannya sudah baik tetapi kadang saya melihat ada yang ramah dan juga
dingin, untuk menanggapi keluhan saya.
6. Apakah Ibu merasa puas atas pelayanannya?
Jawaban:
Masalah waktu untuk menunggu yang lama, padahal tidak ada yang
mengantri, baru beberapa menit berlalu baru dipanggil. Pelayanannya cukup
baik dan sangat puas, dan lebih ditingkatkan lagi dalam merespon nasabah
dalam masalah waktu, ya saya sangat puas untuk pelayanannya.
CURRICULUM VITAE
ELIZABETH DAVINA PS
Jl. H. Ramli no. 27 RT/RW 002/003
Menteng Dalam, Tebet
Jakarta Selatan
Telp. 62-21-29910700 (Office)
62-21-8311654 (Home)
62-856-8135070 (Mobile)
E-mail: elizabeth_davina@yahoo.co.id
Personal Information
Place and Date of Birth
Nationality
Marital Status
Gender
Education
Kanisius Kindergarten
1991 to 1992
1992 to 1998
1998 to 2001
2001 to 2004
2004 to 2007
Informal Education
English Course at LIA, Jakarta, Level Adv. 1
2000 to 2010
The Challenge for Secretary Today Seminar
2006
Tarakanita Secretarial Academy
Secretary and Business Trip Seminar
2006
Golden Nusantara Services and FCM Travel Solutions
Table Manner Practice
2006
Sahid Jaya Hotel
Beauty Class by Etude
2007
Tarakanita Secretarial Academy
Work Experiences
July 1September 31, 2003 : PT. Indomobil Sukses International, Tbk
Position: Internship Program
April 1-July 31, 2007
Professional Qualifications
Microsoft Office (WORD, EXCEL, POWERPOINT, OUTLOOK, Internet
Explorer, Photoshop and Corel Draw)
Good command of English (written and oral)
Commercial Correspondence.
Hobbies
Reading books
listening to music
sports
traveling
I certify that the statement made by me is true, complete and correct, to the best of my
knowledge and belief.
Jakarta, 19th January 2013
Prepared by,
Elizabeth Davina PS