Anda di halaman 1dari 20

Skenario

Laki laki berusia 30 tahun datang


ke poliklinik dengan keluhan bercak
coklat pada kedua lipatan paha
yang terasa gatal sejak 4 minggu
yang lalu

Rumusan masalah
Laki-laki 30 tahun dengan
keluhan bercak coklat pada
kedua lipatan paha

Anamnesis
Identitas diri
: laki- laki , Usia 30 tahun
Keluhan utama
: Adanya bercak coklat pada
lipatan paha yang gatal sejak 4 minggu yang lalu.
Keluhan gatal makin terasa bila berkeringat.
Riwayat Penyakit Sekarang : bercak makin melebar
Riwayat pengobatan : diobati dengan hidrokortison
tetapi tidak membaik
Riwayat Penyakit Dahulu
: Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat social
:

Pemeriksaan Fisik
TTV : Normal
Lokal : warna kulit, suhu kulit, kelembapan
kulit, dan tekstur kulit.
Periksa lesi kulit : efloresensinya (warna,
ukuran, susunan kelainan / bentuk, batas,
lokasi, penyebaran)

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan langsung kerokan kulit dengan
KOH 10-20%: hifa berseptum dan bercabang. Hifa
tersebut bisa membentuk artrospora pada kuku
dan rambut terlihat sebagai spora tersusun padat
Kultur jamur dengan medium Sabouraud
Dextrose Agar (SDA)

Working Diagnosis: Tinea


Cruris
Efloresensi
Primer
Sekunder (polimorfi)
Menahun bercak hitam disertai sedikit sisik.
Tinea kruris dermatofitosis yang mengenai paha
atas bagian tengah, daerah inguinal, pubis, perineum,
dan daerah perianal.
Tinea kruris disebabkan oleh jamur pada daerah
genitokrural (selangkangan), sekitar anus, bokong dan
kadang-kadang sampai perut bagian bawah

Etiologi
Sinonim dari tinea cruris yaitu eczema
marginatum, gym itch, hobie itch, jock itch,
ringworm of the groin, tinea inguinalis
Merupakan penyakit kulit Dermatofitosis yang
termasuk dalam mikosis superfisialis yang
disebabkan oleh jamur golongan dermatofita.
Pada tinea cruris, penyebabnya ialah
Tricophytonrubrum, Tricophyton mentagrophytes,
atau Epidermophyton floccosum.

Epidemiologi
Dermatofitosis adalah infeksi jamur superfisial
yang disebabkan oleh jamur dermatofit pada
jaringan yang mengandung keratin.
Infeksi Dermatofitosis diperkirakan telah
menyerang 20-25% dari populasi di seluruh dunia,
dan insiden terus meningkat
Tersebar luas terutama di daerah beriklim tropis
Infeksi umumnya terjadi pada laki-laki ,namun
perempuan juga dapat terkena

Penularan lebih mudah terjadi dalam


lingkungan yang padat atau pada tempat
dengan pemakaian fasilitas bersama seperti
asrama dan di rumah tahanan
Pemakaian baju ketat, keringat, dan baju
mandi yang lembap dalam waktu yang lama
merupakan faktor predisposisi tinea kruris.
Faktor risiko yang lain adalah obesitas dan
diabetes mellitus.

Patofisiologi
Jamur golongan dermatofita selain mengeluarkan enzim
keratinase yang mencerna keratin, patogenitasnya juga
meningkat karena produksi mannan yaitu suatu komponen
dinding sel yang bersifat immunoinhibitor
Beberapa faktor didalam tubuh hospes juga memiliki peran
dalam menghambat patogenitas dari jamur dermatofita ini.
Progesterone contohnya, hormone ini dapat menghambat
pertumbuhan jamur golongan dermatofita, karena itulah insiden
dermatofitosis lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan
perempuan.
Tinea cruris Penularan dapat melalui kontak langsung dengan
individu

Gejala Klinis Tinea Cruris


1. Gatal
2. Bentuk bulat/melingkar , polisiklik,

polimorfik
3. Batas tegas, tepi yang lebih tinggi
4. Pinggir aktif
5. Keratinofilik (sentral healing)

Different Diagnosis
Candidiasis
Intertriginosa

Eritrasma

Psoriasis

Etiologi

Jamur spesies
Candida

Bakteri
Corynebacteri
um
minitussismu
m

Autoimun

Efloresen
si lesi

Bercak berbatas
tegas, bersisik,
basah,
eritematosa, lesi
satelit berupa
vesikel/pastul/bul
a
pecah
erosif

Nama

Tempat
Lipat ketiak, lipat
predileksi paha, intergluteal,
lipat payudara,
antar jari
tangan/kaki,

Dermatitis
Intertriginos
a

Eritema
Bercak-bercak
merah
eritema
membaa,
berbatas
skuama halus tegas dengan
skuama
kasar,
berlapis-lapis
dan
transparan
Ketiak, lipat
paha

Lipatan

Gambaran Klinis Dermatitis Intertriginosa,


Eritrasma, Candidiasis, Psoriasis

Medika Mentosa [ Golongan


Azol ]
Obat topikal
Clotrimazole (Lotrimin, Mycelec)
Obat ini tersedia dalam bentuk kream 1%, solution, lotion
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu
Evaluasi setelah 4 minggu

Mikonazole (icatin, Monistat-derm)


Tersedia dalam bentuk cream 2%, solution, lotio, bedak
Diberikan 2 kali sehari selama 4 minggu

Ketokonazole (Nizoral)
Pengobatan dengan ketokonazole dapat dilakukan selama 2-4 minggu

Medika Mentosa [ Golongan


Alamin ]
Naftifine (Naftin)
Bentuk 1% cream dan lotion
Penggunaan pada anak sama dengan dewasa (dioleskan 4
kali sehari selama 2-4minggu).
Evaluasi setelah 4 minggu

Terbinafin (Lamisil)
Terbinafine dapat ditoleransi penggunaanya pada anakanak
Digunakan selama 1-4minggu

Pengobatan Sistemik
Ketokonazol 200 mg/hari 4 minggu
Itrakonazol 100 mg/hari 2 minggu atau
200 mg/hari 1 minggu.
Terbinafin 250 mg/hari 1-2 minggu
Griseofulvin microsized 500-1000
mg/hari 2-6 minggu

Non-Medika Mentosa

Mengurangi faktor-faktor predisposisi, yaitu suhu,


kelembaban dan oklusi dengan menganjurkan :
Memakai pakaian longgar dan bahan-bahan yang
mudah menyerap keringat
Mengeringkan badan setelah mandi dan berkeringat
Mencuci pakaian yang terkontaminasi
Jangan berbagi handuk dengan orang lain dan
cucilah handuk sesering mungkin
Jauhkan handuk penderita ketika memiliki infeksi
jamur kulit untuk mengurangi kemungkinan
menularkan infeksi jamur kepada orang lain.

Komplikasi
Infeksi sekunder oleh candida atau
bakteri yang lain.
Pada infeksi kronis dapat terjadi
hiperpigmentasi kulit.

Prognosis

Dengan penatalaksanaan yang


tepat, prognosis baik. Asalkan
pasien tetap menjaga kelembapan
dan kebersihan pasca terapi .

Anda mungkin juga menyukai