Anda di halaman 1dari 12

PENGETAHUAN, PERILAKU, DAN PRAKTEK KEBERSIHAN TANGAN DI ANTARA

DOKTER GIGI YANG BERPRAKTEK DI KOTA BANGALORE SEBUAH SURVEI


CROSS SECTIONAL
(Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city
A cross sectional survey)
Sachin Naik, Sanjeev, Sanjeev Khanagar1, Amit Kumar2, Sunil Vadavadagi3, Hombesh
Mayakonda Neelakantappa3, Sujith Ramachandra4

ABSTRAK
Latar Belakang :Kebersihan tangan pada praktek kedokteran gigi ialah salah satu bagian yang
paling utama dari proses pengendalian infeksi untuk mengurangi risiko penularan
mikroorganisme dari operator kepada pasien. Pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit / the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) kebersihan tangan / hand
hygiene (HH) diterbitkan lebih dari 5 tahun yang lalu. Sejauh mana praktisi gigi menyadari hal
itu dan sejauh mana pembersih tangan berbasis alkohol yang digunakan oleh praktisi gigi tidak
diketahui.
Tujuan dan Objektif :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai praktek HH antara dokter gigi di kota Bangalore.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengetahuan dan sikap antara dokter gigi yang
berkaitan dengan HH di kota Bangalore.
Bahan dan Metode:
Sebanyak 204 dokter gigi dari fasilitas perawatan gigi terdaftar, Bangalore, dipilih pada
penelitian ini. Data dikumpulkan oleh administrasi proforma yang didesain khusus.
Hasil:
51% dari praktisi gigi menggunakan sabun dan air untuk HH dan 44,6% menggunakan
pembersih tangan berbasis alkohol untuk HH. Selain itu, 53,4% mengetahui pedoman CDC HH.
Sepertiga dari praktisi kesehatan gigi mengindikasikan bahwa mereka memiliki pengetahuan
yang terbatas / sedang terhadap pedoman CDC HH.

Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 1

Kesimpulan :
Kebanyakan praktisi kesehatan gigi kerap kali menggunakan sabun dan air untuk HH,
dan jumlah yang lebih kecil dari praktisi kesehatan gigi menggunakan hand sanitizer berbasis
alkohol untuk HH. Pengetahuan mengenai pedoman CDC HH butuh untuk ditingkatkan.
Kata Kunci :Dokter gigi, mencuci tangan, control infeksi.
PENDAHULUAN
Untuk lebih dari satu abad, penyedia layanan kesehatan telah diakui sebagai reservoir
utama yang dapat menyebabkan

infeksi klinis. [1] Infeksi yang berhubungan dengan

perawatan kesehatan ialah merupakan hal yang penting penyebab morbiditas dan mortalitas
diantara pasien rumah sakit di seluruh dunia[2] Kebersihan tangan (HH) adalah.ukuran utama
untuk mengurangi infeksi. Hal ini ialah tindakan sederhana, namun karena kurangnya
kepatuhan antara penyedia kesehatan di seluruh dunia bermasalah. Berdasar pada penelitian
hingga aspek yang mempengaruhi kepatuhan HH serta strategi promosi, pendekatan baru telah
terbukti efektif. [3] Pada tahun 1988 dan 1995, pedoman untuk mencuci tangan dan antisepsis
tangan diterbitkan oleh the Asociation of Professionals in Infection Control (APIC).
Rekomendasi indikasi untuk mencuci tangan serupa tercantum dalam pedomanthe Centers for
Disease Control and Prevention (CDC).
Saat ini,pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi CDC pencegahan dan
pengendalian infeksi telah dikembangkan melalui proses yang hati-hati, teliti, proses berbasis
bukti yang diawasi olehControl Practice Advisory Committee (HICPAC) divisi Healthcare
Quality Promotion of the National Center for Infectious Diseases. HICPAC didirikan pada
tahun 1992 dengan para ahli dan mereka telah ditunjuk oleh the Secretary of Departement of
Health and Human Services (DHHS). [4,5]
Pedoman untuk HH dalam pengaturan kesehatan menyediakan pengaturan mengenai
petugas kesehatan / the healthcare workers (HCWs) dengan tinjauan data tentang mencuci
tangan dan antisepsis tangan dalam tata caraperawatan kesehatan. Selain itu, ia menyediakan
rekomendasi spesifik untuk mempromosikan peningkatan praktek HH dan mengurangi
Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 2

transmisi dari mikroorganisme pathogen pada pasien dan personil dalam tata cara perawatan
kesehatan. Pada Eropa tengah, pembersih tangan berbasis alkohol merupakan pilihan uyama
karena ia ditemukan mencapai aktivitas antimikroba yang lebih baikdibandingkan dengan
antiseptik berbasis deterjen. Sebaliknya, cuci tangan dengan sabun yang mengandung obat
dipraktekkan paling sering di Amerika Serikat. Petugas kesehatan sering menghubungkan
kegagalan untuk mencuci tangan dengan tepat dengan terbatasnya waktu untuk melakukan
praktek ini. [6,7] Penelitian ini diambil untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktek HH
antara dokter gigi yang berpraktik di kota Bangalore.
BAHAN DAN METODE
Sebuah survey cross-sectional dilakukan diantara dokter gigi yang berpraktek di
Bangalore. Data dikumpulkan dengan menghubungan survey aktif dari praktisi dental di kota
Bangalore. Sampel random (N = 204) diambil dari sebuah daftardari praktisi dental dari
fasilitas perawatan gigi terdaftar (termasuk klinik multispesialis, klinik spesialis tunggal, dan
rumah sakit perusahaan). Sampel penelitian dipilih berdasarkan undang-undang Pendirian
Medis Swasta Karnataka / Karnataka Private Medical Establishment (KPME). Jumlah total
praktisi dental aktif terdaftar di kota Bangalore sebanyak 1100. Random sample diestimasikan
sebanyak 204 (N). Dari sampel, kami mengeksklusikan subyek yang sakit, meninggal ataupun
pensiun dari praktek. Subyek yang tidak mengidentifikasikan diri kegiatan professional utama
dalam praktek kedokteran gigi dan diri mereka sebagai Praktisi Dental.
Keterangan lolos etik didapatkan dari komite etik The Oxford Dental College, Hospital
and Research Centre, Bangalore.
Informed consent didapatkan dari peserta. Melalu wawancara personal, responden
diinformasikan mengenai tujuan dari penelitian sesuai dengan fakta bahwa partisipan pada
kuisioner survey sukarela dan anonym.
Rincian praktisi gigi dicatat: Hal ini termasuk usia, jenis kelamin, dan lama praktek.
Pertanyaan terkait untuk menilai pengetahuan, sikap, dan praktek antara dokter gigi
dimasukkan. Dengan menggunakan kuisioner tiga halaman tertutup berakhiran tertutup, kami
meminta subyek untuk menggambarkan tata cara karakteristik dasar praktek mereka, praktek
Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 3

HH mereka, produk HH yang mereka gunakan, sikap mereka terhadap praktik HH, dan
kepatuhan merekaterhadap pedoman HH. Kami juga meminta subyek untuk menilai
pengetahuan mereka di bidang ini. Subyek dinilai sikap mereka dengan menggunakan empat
titik skala Likert, dimana 1 disamakan dengan "sangat setuju" dan 4 dengan "sangat tidak
setuju."
Kuesioner dalam bahasa Inggris; yang masing-masingsifat psikometrik (validitas dan
reliabilitas) dinilai. Validitas isi dinilai dengan panel dari delapan ahli yang terdiri dari anggota
staf Departemen Kedokteran Gigi Kesehatan Masyarakat, The Oxford Dental College, Hospital
and Research Centre, Bangalore. Tujuannya adalah untuk menggambarkan hal tersebut dengan
kesepakatan tingkat tinggi diantara para ahli. V Aiken digunakan untuk mengukur kesesuaian
antara ahli untuk masing-masing item; nilai lebih tinggi dari 0,92 selalu didapatkan.
Sebelum memulai penelitian, studi pilot dilakukan untuk memeriksa konsistensi internal
kuesioner. Hasil yang diperoleh menjadi sasaran analisis statistik. Nilai alpha Cronbach sebesar
0,82menunjukkan konsistensi internal yang baik dari kuesioner.
Semua data dimasukkan ke dalam database pada Microsoft Excel. Microsoft Word dan
Excel telah digunakan untuk membuat tabel dan grafik. Analisis statistik dilakukan dengan
menggunakan software SPSS versi 16.

HASIL
Dalam penelitian ini, 58,3% adalah praktisi laki-laki dan 41,7% adalah praktisi wanita.
25,5% praktisi memiliki praktek 1-2 tahun, 24,5% memiliki 3-5 tahun, 33,3% memiliki 6-10
tahun, dan 16,7% memiliki> 10 tahun praktek. Jumlah pasien yang ditemui per minggu oleh
praktisi dental : 1-10 (3,9%), 11-20 (41,2%), 21-30(30,9%), 31-40 (15,2%), 41-50 (6,4%),
dan> 50 (2,5%).
Tabel 1 menunjukkan distribusi dari populasi penelitian berdasarkan pengetahuan tentang
HH. Kelompok studi dikategorikan berdasarkan apakah mereka percaya bahwa ada hubungan
antara HH dan pengendalian infeksi;195 (95,6%) mengatakan ya dan 9 (4,4%) mengatakan
tidak. Ketika responden ditanyai tentang apakah HH mencegah penyebaran infeksi kepada
Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 4

pasien, 151 (74%) sangat setuju dan 5 (2,5%) sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Ketika
responden ditanya mengenai kesadaran akan Panduan HH CDC, 109 (53,4%) menyadari dan
95 (46,6%) tidak menyadari diantara mereka.Ketika responden ditanyai tentang apakah mereka
memiliki akses yang mudah ke informasi mengenai Panduan HH CDC, 83 (40,7%)
mengatakan ya dan 121 (59,3%) mengatakan tidak.
Tabel 2 menunjukkan distribusi dari populasi penelitian berdasarkan sikap mereka
tentang HH. Ketika responden ditanyai tentang apakah produk HH merugikan kulit mereka, 34
(16,7%) sangat setuju dan 88 (43,1%) sangat tidak setuju dengan hal tersebut. Ketika
responden ditanyai apakah mengikuti rekomendasi Panduan CDC HH akan mempengaruhi
kulit tangan mereka, 35 (17,2%) menjawab ya. Ketika responden ditanyai tentang apakah
mereka nyaman dengan praktik HH mereka, terlepas dari apa yang direkomendasikan Panduan
CDC, 32 (15,7%) adalah nyaman. Ketika responden ditanyai tentang apakah mereka pikir
pasien lebih suka melihat mereka mencuci tangan dengan sabun dan air.
Tabel 3 menunjukkan distribusi dari populasi penelitian berdasarkan praktek HH mereka.
Ketika responden ditanyai tentang apa yang mereka digunakan untuk mencuci tangan mereka,
15 (7,4%) mengatakan mereka menggunakan sabun biasa, 90 (44,1%) menggunakan sabun
antiseptik, 99 (48,5%) menggunakan larutan antiseptik. Kelompok studi ditanyakan seberapa
sering mereka menggunakan sabun untuk

HH; 74 (87,1%) mengatakan mereka

menggunakannya di awal hari, 77 (90,6%) disebutkan mereka menggunakannya di antara


pasien, dan 80 (94,1%) disebutkan mereka menggunakannya setelah melepaskan sarung
tangan. Kelompok studi ditanya tentang durasi mencuci tangan mereka dengan sabun dan air
sebelum memeriksa pasien; 59 (29%) menjawab mereka lakukan tidak mencuci tangan
mereka, 44 (20%) mengatakan mereka mencuci tangan selama 5-10 detik, dan 101 (49%)
mengatakan bahwa mereka mencuci tangan untuk lebih dari 15 s. Ketika ditanya tentang durasi
cuci tangan setelah memeriksa pasien, 2 (1%) peserta mengatakan mereka tidak mencuci
tangan mereka, 89 (43,6%) mengatakan mereka mencuci tangan selama 5-10 detik, dan 113
(55,4%) mengatakan mereka mencuci tangan selama 5-10 detik. Kelompok studi diminta
seberapa sering mereka menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol; 49 (57,6%)
mengatakan tidak menggunakannya, 27 (31,8%) mengatakan mereka menggunakan pada saat
memulai hari praktek, 30 (35,5%) mengatakan mereka menggunakannya setelah melepaskan
Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 5

sarung tangan mereka dan 21 (24,7%) dikatakan menggunakannya ketika perawatan pasien
terganggu.

Tabel 1. Distribusi dari populasi studi berdasarkan pengetahuan terhadap


hand hygiene

Pernyataan
Apakah anda percaya bahwa ada hubungan antara hand hygiene dengan
kontrol infeksi?
Ya
Tidak
Apakah anda pikir hand hygiene mencegah penyebaran dari infeksi pada
pasien?
Sangat setuju
Agak setuju
Agak tidak setuju
Sangat tidak setuju
Apakah anda mengetahui panduan CDC hand hygiene?
Ya
Tidak
Apakah anda pikir akses informasi yang mudah terhadap panduan CDC
hand hygiene?
Ya
Tidak
n = jumlah sampel, CDC = Centers for disease control and prevention

Total (N = 204) n
(%)

Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

195 (95.6)
9 (4.4)

151 (74)
33 (16.1)
15 (7.4)
5 (2.5)
109 (53.4)
95 (46.6)

83 (40.7)
121 (59.3)

Page 6

Tabel 2. Distribusi dari populasi studi berdasarkan perilaku terhadap hand


hygiene

Pernyataan
Apakah anda pikir produk hand hygiene mengganggu kulit anda
Sangat setuju
Agak setuju
Agak tidak setuju
Sangat tidak setuju
Apakah anda pikir jika anda mengikuti rekomendasi panduan praktek hand
hygieneCDC, akan berdampak negatif pada kulit tangan anda?
Ya
Tidak
Apakah anda merasa nyaman dengan praktek hand hygiene anda, tanpa
memperhatikan rekomendasi panduan CDC
Sangat setuju
Agak setuju
Agak tidak setuju
Sangat tidak setuju

Total (N =
204) n (%)
34 (16.7)
41 (20.1)
41 (20.1)
88 (43.1)

35 (17.2)
169 (82.8)

32 (15.7)
43 (21.1)
65 (31.8)
64 (31.3)

n = jumlah sampel, CDC = Centers for disease control and prevention

Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 7

Tabel 3. Distribusi dari populasi studi berdasarkan praktek hand hygiene

Pernyataan
Yang manakah diantara pilihan berikut yang anda gunakan untuk mencuci
tangan anda?
Sabun biasa
Sabun antiseptik
Larutan antiseptik
Q3. Berapa lama durasi cuci tangan anda dengan sabun dan air?
A. Sebelum pemeriksaan pasien
1. Tidak mencuci tangan
2. Mencuci selama 5-10 detik
3. Mencuci selama >10 detik
B. Setelah memeriksa pasien
1. Tidak mencuci tangan
2. Mencuci selama 5-10 detik
3. Mencuci selama >10 detik

Total (N = 204) n
(%)
15 (7.4)
90 (43.6)
99 (78.4)

59 (29)
44 (20)
101 (49)
2 (1)
89 (43.6)
113 (55.4)

n = jumlah sampel, CDC = Centers for disease control and prevention

DISKUSI
Kedokteran gigi memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hal yang diterima secara
ilmiah dan prinsip berbasis bukti dari kontrol infeksi. Di Bangalore, profesi dokter gigi sekitar
1.100 yang terdaftar. Pada tahun 2002, CDC menerbitkan panduan HH dalam pengaturan
kesehatan. Pada tahun 2003, CDC dirilis panduan pengendalian infeksi dalam tata cara kesehatan
gigi. Meskipun panduan CDC HH diterbitkan pertama, panduan pengendalian infeksi gigi CDC
didistribusikan lebih luas dalam kedokteran gigi. Kedua dokumen ini memiliki implikasi untuk
Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 8

praktek HH bagi penyedia layanan kesehatan mulut '. Panduan pengendalian infeksi gigi
termasuk daftar bidang yang menjadi perhatian yang tidak dibahas dalam rekomendasi
sebelumnya untuk kedokteran gigi, termasuk produk HH dan asepsis tangan pembedahan.
Meskipun pedomanpengendalian infeksi dental secara ilmiah didasarkan pada panduan CDC
HH, rekomendasinyaagak berbeda. [1]Sebagai contoh, pedoman CDC HH mendorong
penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol. Panduan pengendalian infeksi dental, meskipun,
tidak ada penekanan pada penggunaan produk berbasis alkohol lebih dibandingkan penggunaan
sabun dan air. Faktanya, penggunaan produk berbasis alkohol ditunjukkan sebagai metode
alternative.
Dua antiseptik tangan utama digunakan saat ini adalah pembersih alkohol dan sabun yang
mengandung obat atau busa yang mengandung klorheksidin. Alkohol memiliki efek antimikroba
yang paling dan, berbeda dengan klorheksidin, sama efektif dalam melawan mikroorganisme
gram positif dan gram negative. Aktivitas antimikroba dari alkoholdapat dikaitkan dengan
kemampuan mereka untuk mengubah sifat protein. Larutan alkohol yang mengandung 60-95%
alkohol merupakan konsentrasi yang efektif, dan konsentrasi yang lebih tinggi kurang ampuh.
Kelemahan dari alkohol murni adalah efek pengeringan terhadap kulit dan tidak adanya aktivitas
antimikroba residual. Gel yang mengandung konsentrasi gliserin meningkat dan 70% (v / v)
etanol lebih disarankan. Masalah-masalah ini diselesaikan dalam desinfeksi tangan beralkohol
modern / modern alcoholic hand disinfection (AHD) yang mengandung alkohol yang berbeda,
senyawa antimikroba tambahan dengan aktivitas residual, dan agen refastening. Namun, pilihan
AHD mungkin penting; beberapa agen AHD (terutama cairan) memakan waktu lebih lama untuk
digosokkan di kulit dan dapat dirasakan meninggalkan residu berlendir. Hanya dua studi klinis
telah dirancang untuk mengevaluasi efek klinis antiseptik tangan yang berbeda. Hasilnya, lebih
disarankan chlorhexidine, didasarkan pada pengamatan tingkat infeksi nosokomial. [6,7] Hal ini
dimungkinkan dan bahkan diduga bahwa sebagian besar personil kesehatan gigi lebih akrab
dengan atau hanya akrab dengan Panduan Pengendalian Infeksi Dental. Dalam beberapa kasus,
orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang terbatas / sedang pada
panduan CDC HH percaya bahwa mereka memiliki pengetahuan yang baik/ sangat baik terhadap
panduan kontrol infeksi dental.

Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 9

HH dalam praktek kedokteran gigi adalah salah satu bagian yang paling penting dari
proses pengendalian infeksi dan merupakan satu kegiatan penting yang paling dilakukan untuk
mengurangi risiko transmisi mikroorganisme dari operator kepada pasien. Mikroflora yang
mendiami kulit dapat diklasifikasikan sebagain sementara atau residen. Mikroflora transien
berkolonisasi pada lapisan permukaan kulit dan dapat dihilangkan dengan mudah selama
mencuci tangan rutin. Ini juga merupakan jenismikroflora yang ditularkan paling sering ketika
memberikan perawatan langsung kepada pasien dan berhubungan paling sering dengan infeksi
kesehatan terkait. Mikroflora residen melekat dan berhubungan dengan lapisan kulit yang lebih
dalam, yang paling resisten terhadap penghapusan dengan HH, dan tidak begitu berhubungan
dengan infeksi kesehatan terkait. Pemilihan metode HH tergantung pada faktor-faktor seperti
jenis prosedur yang akan dilakukan, persistensi dekontaminasi, dan potensi risiko penyebaran
infeksi. Sarung tangan, sering dianggap barrier yang benar-benar efektif yang melindungi
kesehatan

pemberi

pelayanandan

mencegah

penyebaran

mikroorganisme,memiliki

ketidaksempurnaan mikroskopis. Oleh karena itu, sarung tangan dapat memberikan pemberi
pelayanan rasa aman yang palsu. Menurut CDC,penggunaan sarung tangan mengurangi risiko
kontaminasi 70-80%, membantu mencegah kontaminasi silang, dan membantu melindungi
pasien dan pemberi pelayanan. Meskipun memakai sarung tangan menawarkan sarana
perlindungan, juga menciptakan hangat, lingkungan lembab di mana organisme dapat
berproliferasi.
Situasi ini menghasilkan peningkatan yang besar terhadap jumlah mikroflora transien.
Jadi, HH penting untuk menghilangkan mikroflora transien dan mengurangi mikroflora residen
bahkan ketika sarung tangan digunakan. Data menunjukkan bahwa 51% praktisi gigi
menggunakan sabun dan air untuk HH dan 44,6% menggunakan berbasis alkohol pembersih
tangan untuk HH. Selain itu, sekitar sepertiga praktisi gigi menunjukkan bahwa mereka memiliki
pengetahuan yang terbatas / sedang terhadap panduan CDC HH.
Dalam sebuah studi oleh Myers et al., 56 dari 234 subyek (24%) dilaporkan menggunakan
pembersih tangan berbasis dalam tata cara praktik utama mereka. Sabun antimikroba yang paling
umum digunakan produk dalam tata cara praktek, dengan 202 dari 234 subyek (86%)
menggunakannya. Secara total, 210 dari 234 subyek yang menanggapi (90%) menggunakan baik
sabun antimikroba atau berbasis alkohol pembersih tangan di tata cara praktik utama mereka. [1]
Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 10

Dalam studi ini, alasan yang dilaporkan sendiri untuk sering kurangnya kepatuhan
meliputi: agen pencuci tangan menyebabkan iritasi kulit dan kering; kurangnya sabun atau terlalu
sibuk / mencuci tangan terlalu lama; mengenakan sarung tangan; tangan tidak terlihat kotor; dan
anggapan risiko rendah terhadap tertularnya infeksi dari pasien. Sebaliknya, sebagian besar
dokter gigi di penelitian ini melaporkan bahwa mereka tidak terlalu sibuk untuk HH, dan
kebersihan yang memadai dengan mencuci tangan tradisional memerlukan cukup banyak waktu
dan tidak secepat serta seefektif aktivitas bakterisida seperti halnya pembersih tangan berbasis
alkohol [8]. Cuci tangan dengan sabun biasa hanya bisa menghilangkan flora transien. Mencuci
tangan dengan sabun biasa dan air selama 15 s mengurangi jumlah bakteri pada kulit dengan
0,61,1 log10, sedangkan mencuci selama 30 s mengurangi jumlah dengan 1,2-2,8 log10.
Mencuci tangan dengan sabun biasa gagal menghilangkan patogen dari tangan petugas rumah
sakit. [9] Penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol, bagaimanapun, tidak ditekankan dalam
pedoman pengendalian infeksi dental,yang dapat menjelaskan, sebagian, penggunaan yang
rendah pada praktisi gigi. Juga, 36% dari subyek dalam penelitian ini menyatakan bahwa mereka
setuju atau sangat setuju bahwa mereka nyaman dengan praktik HH mereka saat ini, terlepas dari
panduan. Secara keseluruhan, temuan menunjukkan bahwa praktisi gigi memiliki sikap
umumnya positif pada HH, bahwa cara-cara untuk meningkatkan praktik HH dari kelompok
yang relatif kecil dari praktisi perlu ditemukan, dan bahwa pengetahuan mereka tentang panduan
CDC HH perlu ditingkatkan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menilai biaya
pembangunan

pedoman

dan

implementasi,

dan

beberapa

pedoman

praktek

telah

diimplementasikan tanpa dilaksanakan tanpa penilaian yang seiring dengan hasil pasien dan
biaya dan manfaat dari perubahan perawatan. [9] Sebagian besar prosedur gigi umum seperti
melakukan pemeriksaan oral dan menempatkan restorasi dan prosedur bedah dengan risiko
rendah menyebabkan transmisi infeksi. Prosedur bedah kritis yang rutin menembus titik yang
biasanya steril membutuhkan penghapusan terhadap mikroflora transien dan pengurangan
mikroflora residen karena prosedur ini membawa risiko penularan infeksi bakterilebih tinggi.
Dokter dapat mencapai antisepsis bedah ini sebelum mengenakan sarung tangan steril dengan
menggunakan sabun dan air diikuti oleh pembersih tangan berbasis alkohol dengan aktivitas
persisten atau dengan menggunakan sabun antimikroba dan air. Keterbatasan studi adalah data
yang disajikan di sini dibatasi hanya dokter gigi yang terpilih dan praktek HH diantara
profesional kesehatan bervariasi secara geografis.
Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 11

KESIMPULAN
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa penting untuk membakukan pedoman bagi
para praktisi gigi untuk meningkatkan pengetahuan mereka, serta untuk membuat sebuah
panduan praktis untuk meningkatkan proses HH dan ditetapkan dalam pedoman yang sesuai.
Selain itu, pendidikan komunitas dental dijamin untuk meningkatkan kepatuhan terhadap HH,
efikasi terhadap praktek HH, dan kesehatan kulit. Dalam layanan pendidikan,selebaran
informasi, lokakarya dan kuliah, automated dispensers, dan umpan balik kinerja terhadap tingkat
kepatuhan HH perlu ditingkatkan lebih lanjut. Mencuci tangan harus didorong setiap
kalipenyedia layanan kesehatan dalam keraguan tentang perlunyauntuk melakukannya. Mencuci
tangan harus didorongantara kontak pasien / penduduk / klien; mungkin ditunjukkan lebih dari
sekali dalam perawatan satu orang, misalnya, setelah menyentuh sekresi dan sebelum terjadi
aktivitas perawatan lain untuk orang yangsama[9].

Knowledge, attitude, and practice of hand hygiene amond dentists practicing in Bangalore city A cross sectional survey

Page 12

Anda mungkin juga menyukai