Faktor Penentu Tujuan Pendidikan
Faktor Penentu Tujuan Pendidikan
Segala sesuatu kegiatan pasti pada akhirnya mempunyai suatu tujuan tertentu. Begitupun
juga dengan kegiatan pendidikan yang mempunyai tujuan pendidikan. Diawali dari penetapan
tujuan dan diakhiri dengan pencapaian tujuan. Dengan adanya tujuan yang telah ditetapkan ,
pendidik mempersiapkan dan melaksanakan semua aktivitas mendidik dengan cara memilih
materi dan metode serta mengukur keberhasilan pendidikan berdasar pada tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut (Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh,M.Pd. 2009:49), tujuan pendidikan merupakan dasar
sekaligus cita-cita, karena pendidikan dimulai dari perumusan tujuan dan diakhiri dengan
tercapainya tujuan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pendidikan diperlukan adanya suatu
faktor penentu dalam mencapai tujuan pendidikan. Pun menurut Prof. Dr. A.Y. Soegeng
Ysh,M.Pd. tujuan pendidikan ditentukan oleh falsafah, pandangan hidup, ideologi, norma-norma
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara serta dunia di mana dan kapan manusia itu hidup.
Falsafah
Amerika yang menganut falsafah demokrasi berakibat pada formulasi tujuan pendidikan yang
dikembangkannya, yaitu untuk mencipatakan warga negara yang pragmatis. Di Rusia, melalui
falsafahnya, mengarahkan tujuan pendidikan sebagai upaya untuk menciptakan warga negara
komunis.
Pandangan Hidup
Tujuan pendidikan ditentukan oleh tujuan hidup. Tujuan hidup dipengaruhi oleh hakikat
pandangan hidup tentang hakikat manusia. Tujuan pendidikan merupakan penjabaran tujuan
hidup manusia (Dede a. Ghazali, 2008:136).
Ideologi
Ideologi pendidikan di Indonesia lebih bersifat sentralistik, karena mengacu pada ideologi
Negara yakni ideologi pancasila yang sarat dengan kepentingan-kepentingan penguasa Negara.
Norma-norma Keluarga
Keluarga yang satu dengan keluarga lainnya mempunyai cara yang berbeda dalam mendidik
anak, oleh karena itu norma-norma keluarga menjadi faktor penentu tujuan pendidikan.
Masyarakat
Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di sekolah dan
tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dan atau
masyarakat. Karena masyarakat dapat berperan dan memberikan kontribusi terhadap proses
peningkatan kualitas pendidikan dan atau kualitas lulusan pendidikan.
Bangsa, Negara dan dunia di mana dan kapan manusia itu hidup
Lain negara lain pula tujuan pendidikannya. Misalnya saja tujuan pendidikan negara Jepang.
Yaitu, untuk meningkatkan kepribadian yang utuh, menghargai nilai-nilai individual, dan
menanamkan jiwa yang bebas (Assegaf,2003:189).
Sedangkan di Indonesia tujuan pendidikannya adalah berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab (UUSPN/ Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional).
Referensi :
Internet
Buku :
Soegeng A.Y,dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: FIP IKIP SEMARANG