f. Pengendalian Asap
Asap menjalar akibat perbedaan tekanan yang disebabkan oleh adanya perbedaan suhu
ruangan. Pada bangunan tinggi perambatan asap juga disebabkan oleh dampak
timbunan asap yang mencari jalan keluar dan dapat tersedot melalui lubang vertical
yang ada, seperti ruang tangga, ruang luncur lif, ruang saluran vertikal (shaft) atau
atrium. Perambatan ini dapat pula terjadi melalui saluran tata udara yang ada dalam
bangunan.
Beberapa media yang dapat dugunakan untuk mengendalikan asap sangat tergantung
dari fungsi dan luas bangunan, di antaranya :
a. Jendela, pintu, dinding/partisi dan lain-lain yang dapat dibuka sebanding dengan
10% luas lantai.
b. Saluran ventilasi udara yang merupakan sistem pengendalian asap otomatis. Sistem
ini dapat berupa bagian dari sistem tata udara atau ventilasi dengan peralatan
mekanis (exhaust fan atau blower).
c. Ventilasi di atap gedung dapat secara permanen terbuka atau dibuka dengan alat
bantu tertentu atau terbuka secara otomatis.
d. Sistem penyedotan asap melalui saluran kipas udara di atas banguan.
Pengendalian asap dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a.
b.
c.
d.
pasokan (outlet) untuk kebutuhan keseharian dibedakan dengan lubang untuk pemadaman
api.
1. Tangki Air
Untuk banguna tinggi, diperlukan tangki air di atas bangunan untuk menyediakan air
dengan tekanan tinggi yang dibutuhkan untuk penyemprotan melalui hidran
dibawahnya.Air yang tersimpan di dalam tangki harus cukup untuk kebutuhan awal
terjadinya api (sekitar 30 menit), dimana waktu itu diperlukan adalah waktu yang cukup
bagi mobil barisan pemadam kebakaran untuk melakukan persiapan. Tangki dengan
kapasitas 25 m cukup untuk memasok kebutuhan dua hidran yang beroperasi selama
sekitar 30 menit.
2. Tekanan Air
Pada umumnya tekanan air tidak cukup kuat untuk hidran/selang kebakaran yang
ditempatkan pada ketinggian lebih dari 14 meter dari permukaan tanah. Untuk kondisi
ini, pompa diperlukan untuk memberikan tekanan yang cukup. Pada lokasi dimana
pasokan air tidak memadai, maka tangka air di atas bangunan dan pompa tekan
(booster pump) diperlukan untuk bangunan yang mempunyai ketinggian kurang dari 25
meter.
3. PERANCANGAN
KEBAKARAN
SISTEM
PENCEGAHAN
DAN
PENANGGULANGAN